PARWANTO,S.Pd,M.M.Pd
JUDUL
BUKU PANDUAN
PENYUSUNAN RKS ( RKJM,RKT DAN RKAS) SMP/SD
DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI EXCEL
TAHUN 2010
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami persembahkan kehadirat Tuhan Yang
Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya semata sehingga saya
mampu menyelesaikan Panduan Penggunaan Aplikasi RKS ( RKJM
dan RKT dengan Aplikasi Microsoft Excel di Kabupaten
Wonosobo.
Buku panduan ini disusun guna untuk membantu Kepala
Sekolah dan memberikan arahan bagi para Kepala Sekolah untuk
dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan penyusunan RKS
yang di dalamnya terdapat RKJM yang meliputi Indentifikasi
Kondisi saat ini dan tantangan 4 tahun kedepan, rumusan program
kerja dan rencanan Implementasi Pemenuhan SNP dan Rencana
Kegiatan Sekolah Jangka Menengah ( 4 Tahun ) yang terdiri dari
perhitungan Rencana Biaya 4 Tahun dan Rencana Pemasukan Biaya
4 Tahun.dan Rencana Kerja Tahunan (RKT ) yang terdiri dari
permasalahan , akar masalah dan rekomendasi Rencana Pemenuhan
2 SNP dan Rencana Implementasi Pemenuhan 8 SNP, Jadwal
Kegiatan Rencana Kerja Tahunan, penyusunan RKJM dan RKT di
Kabupaten Wonosobo saat ini baik SMP dan SD masih
menggunakan secara manual beum menggunakan EDS rapor Mutu ,
sehingga dalam penyusunan RKS di SMP dan SD pada saat di
validasi antara RKJM, RKT dan RKAS memiliki indikator yang
berbeda – beda dengan aplikasi RKS SMP dan SD dengan
Menggunakan EDS rapor Mutu ini dapan membantu penyusunan
ii
Tim Pengembang Sekolah ( TPS ) mampu menyusun RKS dengan
Cepat Mudah dan sesuai Indikator Rapor Mutu.
Dengan Buku Panduan ini Kepala Sekolah dan Tim
pengembang Sekolah mampu menggunakan mampu menggunakan
aplikasi RKS SMP dan SD dengan Benar dan RKS yang di buat oleh
sekolah berdasarkan EDS rapor mutu dan program 4 tahun ( RKJM )
dan program 1 tahun ( RKT ) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah ( RKAS ) sesuai, sehingga peningkatan SNP lebih mudah
tercapai.
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………. i
ii
Kata Pengantar ............................................................................................ iii
Daftar isi ......………………………………………………...................... 1
1
BAB.1 PENDAHULUAN ……………………………………........ 5
A. Latar Belakang …………………………………….. 7
B. Landasan Hukum ……………………...................... 7
8
BAB.II RKJM,RKT DAN RKAS ………………………………… 20
A RKJM, RKT dan RKAS ……………………………
B Konsep Penyusunan Rencana Kerja Sekolah ……… 20
47
AB.III PANDUAN PENYUSUNAN RKS (RKJM,RKT DAN 57
RKAS ) DENGAN APLIKASI MICROSOFT EXCEL ….
1. Rencana Kerja Jangka Menengah RJKM …………
2. Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) …………………
3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ( RKAS )
BAB.IV PENUTUP ............................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA …………………………………….. 64
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tugas pokok dan fungsi pengawas adalah
menyusun laporan. Dalam hal ini pengawas sekolah dituntut
dapat melaporkan apa yang telah dilakukan pada sekolah
binaannya. Laporan ini di buat tentu saja atas dasar program
yang telah di buat baik program tahunan maupun program
semester.
Dalam Pasal 1 ayat (2) Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 21 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
disebutkan bahwa Pengawas Sekolah adalah Pegawai
Negeri Sipil PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada
satuan pendidikan. Regulasi tersebut ditindaklanjuti oleh
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 01/III/PB/2011. Nomor
6 Tahun 2011 serta Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2014
1
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya.
Dalam Pasal 15 ayat (4) butir d Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru dinyatakan
bahwa guru yang diangkat dalam jabatan Pengawas Satuan
Pendidikan melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan
profesional guru dan tugas pengawasan. Selanjutnya, dalam
Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru dinyatakan bahwa “Beban
kerja Pengawas Satuan Pendidikan, Pengawas Mata
Pelajaran, atau Pengawas Kelompok Mata Pelajaran dalam
melakukan tugas pengawasan, pembimbingan, dan pelatihan
profesional Guru ekuivalen dengan paling sedikit 24 (dua
puluh empat) jam pembelajaran tatap muka dalam 1 (satu)
minggu”. Tugas pengawasan, pembimbingan, dan pelatihan
profesional guru yang dimaksud adalah tugas pokok
Pengawas Sekolah sebagaimana telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Menurut Permendiknas no.19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan menjelaskan bahwa Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang
akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan
2
dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan
komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan
sedangkan rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA-S/M)
dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah.
Laporan hasil penilaian kerja pengawas sangat di
butuhkan, baik untuk guru/kepala sekolah, pengawas,
maupun sekolah. Bagi guru/kepala sekolah hasil penilaian
kinerja digunakan untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan pada kinerja proses pembelajaran/pengelolaan
sekolahnya, bagi pengawas digunakan sebagai dasar
melakukan Penilaian Kinerja Guru /kepala sekolah, dan bagi
sekolah digunakan dasar menyusun program pengembangan
guru dan kepala sekolah.
Berdasarka hasil Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
pada tahun 2018 di sekolah Binaan pada khususnya dan
Sekolah SMP dan SD di Kabupaten Wonosobo kepala
sekolah dan Tim Pengembang Sekolah sudah menyusun
RKS, adapun RKS yang di susun belum menggunakan
Rapor mutu.
Kepemimpinan abad 21 bagi kepala sekolah dapat
dilakukan dengan beberapa strategi. Pertama, kepala sekolah
harus mampu melihat peluang dan potensi yang ada dengan
3
mengidentifikasi masalah di sekolahnya sebagai dasar
pengembangan sekolah. Yang terpenting bagi kepala
sekolah adalah pelibatan secara aktif pemangku kepentingan
(stakeholders) sekolah yaitu guru, tenaga kependidikan,
peserta didik dan orangtua serta pihak terkait di luar sekolah
untuk menyelesaikan persoalan sekolah. Kedua, kepala
sekolah dalam perannya sebagai supervisor harus mampu
berperan sebagai pemimpin instruksional dalam merancang
dan melaksanakan pembelajaran abad 21 sesuai dengan
konsep pendekatan keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills). Ketiga, kepala sekolah
sebagai pemimpin pendidikan abad 21 harus mampu
mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan di
sekolah baik guru, tenaga kependidikan, maupun orangtua
untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan yang dinamis
sesuai dengan perkembangan industry 4.0. Keempat, kepala
sekolah harus memberikan dukungan semangat dan
penghargaan kepada guru, tenaga kependidikan, dan peserta
didik yang telah mencapai hasil atas prestasi, inovasi, dan
pencapaian lain yang membanggakan.
Keterampilan menyusun RKJM-RKT DAN RKAS sangat
penting bagi Kepala Sekolah. RKJM merupakan wujud dari
program jangka menengah (empat tahun), dan RKAS
4
merupakan program tahunan (satu tahun) yang akan menjadi
pedoman bagi Saudara beserta tim pengembang sekolah
dalam mengelola sekolah selama Saudara melaksanakan
tugas sebagai kepala sekolah
Dengan menggunakan panduan penyusunan
RKS dengan Aplikasi exsel akan dapat dilakukan dengan
mudah sehingga dapat meningkatakan kemampuan kepala
sekolah dan Tim Pengembang Sekolah mampu menyusun
RKS ( RJKM,RKT dan RKAS ) dengan mudah dan benar
sesuai dengan Kondisi kekuatan dan kelemahan serta
rekomendasi 8 standar yang ada.
B. Landasan Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19
Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
5
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor
28 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah
4. Permendikbud No.15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan
Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah
6
BAB II
RKJM,RKT DAN RKAS
A. RKJM,RKT DAN RKAS
RKJM,RKT DAN RKAS merupakan dua hal penting
yang perlu disusun oleh kepala sekolah. RKJM merupakan
perencanaan sekolah untuk empat tahun, sedangkan RKT
merupakan rencana yang dibuat setiap tahun berdasarkan
RKJM. Dengan mengkaji RKJM,RKT DAN RKAS,
Saudara dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
RKJM, RKT DAN RKAS yang telah dibuat sehingga
Saudara bisa menjadikannya lebih baik.
RKJM,RKT DAN RKAS sangat penting Saudara
pelajari karena RKJM,RKT DAN RKAS merupakan
panduan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di
sekolah Saudara dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Perencanaan yang berkualitas akan meningkatkan kualitas
kinerja Saudara, pendidik, dan tenaga kependidikan, serta
dukungan dari pemangku kepentingan. Perencanaan yang
benar akan membawa Saudara pada satu situasi yang
terkontrol dan menjadi pengendali segala sesuatu di masa
depan. Pada akhirnya, para siswa di sekolah Saudara akan
mendapat kenyamanan dalam belajar, mencapai prestasi
puncak, dan tumbuh kembang sesuai minat dan bakat.
7
RKJM,RKT DAN RKAS ini adalah SNP dan SPM
bagi pendidikan dasar, analisis konteks atau EDS,
Identifikasi komponen RKJM-RKT, Rapor mutu dan
melakukan kajian langkah-langkah penyusunan RKJM-
RKAS.
B. Konsep penyusunan Rencana Kerja Sekolah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah menyebutkan bahwa beban kerja kepala sekolah
sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial,
pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru
dan tenaga kependidikan. Sebagai salah satu tugas pokok
kepala sekolah adalah melakukan pengelolaan sekolah.
Salah satu aktivitas atau tahapan penting dalam
kegiatan manajemen adalah menyusun perencanaan.
Perencanaan adalah langkah atau tahapan yang sangat
penting dalam manajemen. Menurut Garth N. Jone (2007:
15), perencanaan yaitu pemikiran rasional berdasarkan
fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekati (estimate)
sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan
kemudian. Sedangkan menurut Terry (2015), perencanaan
adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan
8
masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan
kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk
mencapai suatu hasil tertentu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa perencanaan adalah pengambilan
keputusan secara rasional dan sistematis.
Untuk menentukan tindakan yang diangap tepat sebagai
upaya mencapai tujuan.pentingnya fungsi perencanaan
dalam pebgelolaan sekolah dapat dilihat dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang
standar pengelolaan . setiap sekolah pada semua jenjang
pendidikan (SD,SMP,SMASMK),bahwa sekolah harus
membuat , sebagai berikut
a) Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun
waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan
yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan.
b) Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang
dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM).
9
untuk menentukan tindakan yang dianggap tepat sebagai
upaya mencapai tujuan.
Pentingnya fungsi perencanaan dalam pengelolaan sekolah
dapat dilihat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. Setiap
sekolah pada semua jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA,
SMK), bahwa sekolah harus membuat, sebagai berikut:
RKJM adalah rencana kerja yang berisi tujuan, program,
kegiatan, dan estimasi sumberdaya untuk jangka waktu 4
(empat) tahun. Sedangkan RKT adalah program jangka
pendek atau tahunan sebagai jabaran atau operasionalisasi
RKJM.
RKS disusun dengan tujuan:
1. menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan
dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan
resiko yang kecil.
2. memberikan arah kerja yang jelas tentang
pengembangan sekolah.
3. acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan
sumberdaya pendidikan yang diperlukan dalam
pengembangan sekolah.
10
4. menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan.
5. mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan
masyarakat; dan.
6. menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkesinambungan.
RKS disusun bersama antara kepala sekolah dengan seluruh
pemangku kepentingan dan warga sekolah. Adapun RKS
berfungsi sebagai:
a. Legitimasi
RKS disusun bersama antara kepala sekolah dengan seluruh
pemangku kepentingan dan warga sekolah. Adapun RKS
berfungsi sebagai:
RKS disahkan oleh pihak-pihak yang berwenang yang
menjadi dasar dan legitimasi sekolah untuk menjalankan
seluruh progrm dan kegiatan. RKS dapat dikatakan sebagai
dokumen perencanaan yang menjadi landasan bagi warga
sekolah untuk menjalankan seluruh aktivitas sekolah.
b. Pengarah
RKS akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu
dengan cara lebih terkoordinasi dan terarah sesuai dengan
11
tujuan pendidikan. Sekolah yang tidak menyusun RKS
sangat mungkin mengalami konflik kepentingan,
pemborosan sumberdaya, dan ketidak berhasilan dalam
pencapaian tujuan karena bagian-bagian dari organisasi
bekerja secara sendiri-sendiri tanpa ada koordinasi yang
jelas dan terarah.
c. Minimalisasi ketidakpastian
Pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini akan mengalami
perubahan. Tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan
itu sendiri. Perubahan seringkali sesuai dengan apa yang
kita perkirakan, akan tetapi tidak jarang pula di luar
perkiraan kita sehingga menimbulkan ketidakpastian.
Ketidakpastian inilah yang coba diminimalkan melalui
penyusunan RKS.
d. Minimalisasi pemborosan sumberdaya
RKS juga berfungsi untuk meminimalisasikan pemborosan
sumberdaya. RKS disusun dengan baik akan memberikan
gambaran tentang jumlah sumberdaya yang dilperlukan,
bagaimana cara penggunaannya, dan untuk pengunaan apa
saja sumberdaya tersebut dimanfaatkan dapat diestimasi
sebelum kegiatan dijalankan. Dengan demikian pemborosan
yang terkait dengan pengunaan sumberdaya yang dimiliki
12
sekolah akan diminimalkan sehingga tingkat efisiensi
menjadi meningkat.
f. Penetapan standar kualitas
RKS berfungsi sebagai penetapan kualitas yang harus
dicapai oleh sekolah dan diawasi pelaksanaannya dalam
fungsi pengawasan manajemen. Dalam proses pengawasan,
manajemen sekolah membandingkan antara tujuan yang
ingin dicapai dengan realisasi di lapangan. Selain itu juga
membandingkan antara standar yang ingin dicapai dengan
kenyataan di lapangan, mengevaluasi penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi hingga dapat diambil
tindakan yang diangap perlu untuk memperbaiki kinerja
sekolah.
2) Prosedur Pengembangan RKS
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007 menempatkan penyusun program kerja atau RKS
sebagai tahap awal dari seluruh aktivitas manajemen
sekolah yang didahului dengan penenetapan visi, misi, dan
tujuan sekolah. Peraturan tersebut juga mengamanatkan
dilakukannya Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dengan
menggunakan rapor mutu sebagai salah satu dasar
penyusunan program. Selain peraturan tentang Standar
Pengelolaan, pemerintah juga menerbitkan Peraturan
13
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP) yang memuat tentang penyusunan RKS
dikaitkan dengan peningkatan dan penjaminan mutu
sekolah. Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 menyatakan
tugas satuan pendidikan adalah:
a) Membuat perencanaan mutu yang dituangkan dalam
RKS.
b) Melaksanakan pemenuhan mutu, baik dalam
pengelolaan satuan pendidikan maupun proses
pembelajaran.
c) Membentuk tim penjaminan mutu pada satuan
pendidikan.
d) Mengelola data mutu satuan pendidikan
3) Prosedur penyusunan RKS adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan RKS diawali dengan pelaksanaan Evaluasi
Diri Sekolah (EDS). Pelaksanaan EDS menggunakan
instrumen yang diturunkan dari regulasi tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Dari EDS dihasilkan peta
mutu sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah
yang merupakan capaian SNP sekolah. Peta mutu
sekolah juga bisa dilihat dari rapor mutu sekolah. Yang
perlu dicermati dengan penggunaan rapor mutu sekolah
adalah proses pengisian instrumen dan proses entri
instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) di satuan
14
pendidikan. Apabila proses pengisian dilakukan dengan
baik, maka rapor mutu dapat menggambarkan kondisi
sekolah saat instrumen tersebut diisi dan dientri ke
dalam aplikasi PMP. Apabila ada keraguan tentang
rapor mutu sekolah maka diperlukan validasi data yang
ada di rapor mutu sekolah tersebut.
Rapor mutu sekolah dapat di unduh pada alamat
http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/raporNG/index.
php atau alamat laman sesuai dengan kebijakan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan Nasional. Peta mutu sekolah
merupakan data awal yang menjadi salah satu
pertimbangan penting dalam penyusunan RKS.
b. Dari hasil EDS kemungkinan diperoleh berbagai
kekurangan atau masalah pada masing-masing standar.
Dari kekurangan atau masalah akan dibuat rekomendasi
untuk perbaikan. Mengingat keterbatasan sumberdaya,
kumpulan rekomendasi yang jumlahnya cukup banyak
kemudian dipilih dengan menggunakan skala prioritas.
Kajian rapor mutu atau hasil EDS adalah temuan atau
masalah pada Standar Kompentensi Lulusan (SKL)
sebagai muara dari seluruh aktivitas sekolah.
Kekurangan atau masalah pada SKL harus dianalisis
15
untuk dicari akar masalahnya, dan ada kemungkian
berhimpitan dengan masalah pada standar yang lain.
Dengan demikian, program kerja dan kegiatan yang
disusun dan dimuat dalam.
c. Dalam rangka penjaminan mutu, selama proses
pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan
monitoring secara internal oleh satuan pendidkan.
Selain itu pada akhir periode dilakukan evaluasi
kegiatan dan hasilnya dibuat laporan sebagai salah satu
bentuk akuntabilitas manajemen penyelenggaraan
sekolah. Hasil evaluasi kegiatan digunakan sebagai peta
mutu sekolah berikutnya, dan hasil tersebut digunakan
sebagai dasar penentuan standar kinerja, dan
selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menyusun
rencana kerja berikutnya.
Rencana Kerja Tahunan memuat ketentuan yang ada di
sekolah dengan jelas mengenai:
a) kesiswaan.
b) kurikulum dan kegiatan pembelajaran
c) pendidik dan tenaga kependidikan serta
pengembangannya.
d) sarana dan prasarana.
16
e) keuangan dan pembiayaan
f) budaya dan lingkungan sekolah.
g) peran serta masyarakat dan kemitraan; dan.
h) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada
peningkatan dan pengembangan mutu.
Dalam mengembangkan Rencana Kerja Sekolah yang
digunakan sebagai pedoman pengelolaan sekolah perlu
mempertimbangkan visi, misi dan tujuan sekolah, serta
ditnjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan masyarakat. Pedoman pengelolaan sekolah
meliputi:
a) kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
b) kalender pendidikan/akademik.
c) struktur organisasi sekolah.
d) pembagian tugas di antara guru.
e) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;
f) peraturan akademik;
g) tata tertib sekolah;
h) kode etik sekolah; dan
i) biaya operasional sekolah
17
RKS adalah hal-hal penting yang mempunyai dampak
signifikan terhadap peningkatan mutu sekolah.
Dalam rangka penjaminan mutu, selama proses
pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan monitoring
secara internal oleh satuan pendidkan. Selain itu pada akhir
periode dilakukan evaluasi kegiatan dan hasilnya dibuat
laporan sebagai salah satu bentuk akuntabilitas manajemen
penyelenggaraan sekolah. Hasil evaluasi kegiatan digunakan
sebagai peta mutu sekolah berikutnya, dan hasil tersebut
digunakan sebagai dasar penentuan standar kinerja, dan
selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menyusun
rencana kerja berikutnya.
Rencana Kerja Tahunan memuat ketentuan yang ada di
sekolah dengan jelas mengenai.Dalam mengembangkan
Rencana Kerja Sekolah yang digunakan sebagai pedoman
pengelolaan sekolah perlu mempertimbangkan visi, misi dan
tujuan sekolah, serta ditnjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pedoman
pengelolaan sekolah meliputi:
a) pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;
b) peraturan akademik;
c) tata tertib sekolah;
18
d) kode etik sekolah; dan
e) biaya operasional sekolah.
Pedoman pengelolaan sekolah perlu dievaluasi dalam skala
tahunan untuk pengelolaan KTSP, kalender pendidikan,
pembagian tugas antarpendidik, dan pembagian tugas
antaratenaga kependidikan. Sementara untuk lainnya
dievaluasi sesuai kebutuhan.
19
BAB III
PANDUAN PENYUSUNAN RKS ( RKJM,RKT DAN
RKAS) DENGAN APLIKASI MICROSOFT EXCEL
1. RKJM
A. Sheet Menu
Sheet menu terdiri dari menu- menu untuk link antar
sheet yang digunakan untuk mempermudah sheet yang ada
dalam aplikasi dengan mudah dan cepat.
B. Sheet Identitas
Sheet ini berisi identitas pembuat aplikasi RKS (
RKJM,RKT dan RKAS)
20
C. Sheet Data
Memuat rapor mutu sekolah yang digunakan sebagai
data evaluasi diri , yang digunakan sebagai dasar penentuan
kondisi saat ini.rapor mutu yang digunakan dalam
penyusunan RKS ini adalah rapor mutu yang sudah di
validasi oleh tim pengembang sekolah.
Cara menggati rapor mutu pada aplikasi RKS adalah sebagai
berikut:
2. Buka file aplikasi RKS dan file rapor mutu secara
bersama – sama ( rapor mutu menggunakan program
exel)
3. Ctrl+A pada rapor mutu ➔ Copi ( Ctrl+C) dan ctrl+V
pada sheet data pada aplikasi RKS
D. Sheet kekuatan dan Kelemahan
Sheet ini terdiri dari no, standar/sub indikator, tahun ke
1.2.3 dan 4 , kekuatan , kelemahan, rekomendasi, program ,
kegiatan , volume , biaya dan sumber dana, sheet kekuatan
dan kelemahan ini merupakan inti dalam penyusunan
RKS(RKJM dan RKT) dengan pengisian sheet ini secara
lengkap dan benar maka RKJM dan RKT otomatis akan
selesai.
1. No dan Standar /Sub Indikator
Pada colom menu no dan standar/Sub indikator pada
sheet kekuatan dan kelemahan secara otomatis akan terisi
secara sendiri dengan membaca rapor mutu pada sheet
menu data pada pada capain rapor mutu tahun 2018 yaitu
colom H 52 dst
2. Tahun Ke
21
Pada colom menu TAHUN KE- ini ada 4 colom yaitu
dimulai dari C4, D4 , E4 dan F4 dst sampai ke bawah ,
pada colom ini kita hanya mengisi pada colom D6 , E6 dan
F6 pada menu Indikator pada 8 standar nasional
pendidikan jadi untuk colom c dan pada standar, sub
indikator akan terisi secara otomatis
Contoh Form Kosong
Contoh Form yang sudah terisi
3. Kekuatan dan Kelemahan
Pada sheet kekuatan dan kelemahan secara otomatis akan
terisi dengan sendirinya dasar menetukan kelamahan dan
kekuatan adalah membaca pada cel F4 pada SKL , Cel F
25 pada standar isi , Cel F42 pada standar proses, Cel F 71
pada standar Penilaian Pendidikan , Cel F 89 untuk
standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan , Cel F 147
22
untuk Standar sarana dan prsarana, Cel F19 untuk standar
pengelolaan pendidikan dan Cel F219 untuk standar
Pembiayaan sampai pada 8 standar. Cel – cel tersebut
merupakan kunci mendiskrikan pengisian kekuatan dan
kelemahan secara otomatis sehingga sekolah secara cepat
mampu membuat dan mengetahui kekuatan dan kelemahan
,sehingga sangat tepat sasaran dalam menyusun program
ang berdasarkan kekuatan dan kelemahan.
4. Rekomendasi
Pada sheet rekomendasi tim mengisi secara manual dengan
kata kunci apabila sudah mencapai standar menggunakan
kata mengembangkan dan apabila belum mencapai standar
menggunakan kata meningkatkan , memenuhi,
memperbaiki , mengadakan dll sebagai contoh pada
standar isi pada sheet kelemahan muncul lulusan
memiliki kompetensi pada demensi pengetahuan maka
isi pada kolom rekomendasi adalah meningkatkan
komptensi pada demensi pengetahuan , contoh pada
kekuatan lulusan memiliki komptensi pada dimensi
keterampilan , ini artinya sudah mencapai standar atau
diatas target sekolah maka rekomendasinya adalam
23
mengembangkan kompetensi pada dimensi
keterampilan
5. Program
Pada sheet program di isi secara manual cara pengisian
program ini adalam menggunakan skala prioritas , prioritas
utama yang diisi menggunakan dasar pada sheet
kelemahan , apabila sheet kelemahan muncul diskripsi
maka itulah yang di programkan terlebih dahulu karena di
bawah target sekolah, dasar kedua pengisian pada sheet ini
adalah rekomendasi yang di buat oleh tim pengembang
sekolah misal kan dalam kelemahan muncul diskripsi
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
maka isi program adalah Peningkatan Kompetensi Pada
dimensi Pengetahuan
6. Kegiatan
Pada sheet kegiatan diisi secara manual berdasarkan
program yang di buat setiap indikator suatu contoh pada
program ditulis diskripsi Peningkatan Kompetensi Pada
dimensi Pengetahuan maka kegiatan diisi Literasi setiap hari
15 menit, pemenuhan buku bacaan, pemenuhan sarana dan
prasana literasi
7. Volume
Sheet volume diisi jumlah kegiatan alam 1 tahun misal 1
kali, 2 kali atau 3 kali dst
8. Biaya
Pada sheet biaya adalah didasarkan pada jumlah biaya
kegiatan pada 4 tahun misal Rp.1.000.000,Rp 4.500.000
dasar pengisian ini adalah jumlah penghitungan DPA pada
sheet DPA isi, proses dll, sudah ada contoh pengisian dan
pembuatanya.
24
E. Sheet RKJM ( Rencana Kerja Jangka Menengah )
Menu pada sheet ini adalah sistematika RKJM, pada sheet
ini kabupaten bisa membuat yang berbeda sesua kebijakan
dinas yang sudah disepakati.
BAB I PENDAHULUAN TAHUN AJARAN RKJM
• LATAR BELAKANG
• MENGURAIKAN LATAR BELAKANG PENYUSUNAN RKJM DAN RENTANG
• TUJUAN
• TUJUAN DISUSUNNYA DOKUMEN :
CONTOH : MENJABARKAN VISI DAN MISI SEKOLAH/KEPALA SEKOLAH
• SASARAN
• SASARAN YANG DITUJU DARI PENYUSUNAN DOKUMEN
• CONTOH :
• MANFAAT
• MENJELASKAN MANFAAT DARI DOKUMEN
• CONTOH : SEBAGAI PEDOMAN
• ALAT UKUR KINERJA SATUAN PENDIDIKAN
• DASAR HUKUM
DISESUAIKAN DENGAN TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN
JIKA TIDAK RELEVAN TIDAK PERLU DIMASUKKAN SEBAGAI DASAR HUKUM
• SISTEMATIKA
BAB II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH TAHUN
- Diberikan narasi tentang Identifikasi Kondisi Sekolah
- Dijelaskan identifikasi tersebut untuk kondisi tahun berapa
A. PENETAPAN STANDAR RAPORT MUTU TAHUN AJARAN 2018/2019
Narasi tentang standar raport mutu. Diperoleh dari mana? Tahun?
B. PEMETAAN MUTU-ANALISA KONDISI MUTU PENDIDIKAN 2018/2019
Narasi tentang pemetaan mutu-analisa kondisi mutu pendidikan Tahun?
C. TANTANGAN 4 TAHUN
Tantangan yang dihadapi dalam 4 tahun ke depan Tantangan terhadap SNP atau tantangan
terhadap indikator yang akan dicapai
BAB III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN YANG
DIHARAPKAN PADA TAHUN AJARAN 2018/2019 – 2021/2022
Narasi tentang rentang tahun pencapaian visi dan misi
A. VISI
B. MISI
C. TUJUAN SEKOLAH
• tujuan sekolah yang akan dicapai dalam 4 tahun
D. SASARAN SEKOLAH 4 TAHUN
• Sasaran yang akan dicapai dalam tahun ke 4 (TA 2021/2022)
• Indikator keberhasilan p
E. TANTANGAN 4 TAHUN
• Konsisten dengan sasaran sekolah di poin D (sasaran pada tahun ke-4
(apakah akan ditarget pada angka ideal, atau disesuaikan dengan
kemampuan sekolah?)
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR
KINERJA TA 2018/2019 S.D. TA 2021/22
A. RUMUSAN PROGRAM KERJA
- narasi tentang rumusan program kerja - Program kerja 4
tahun? - Perhatikan kalimat program kerja - Tambahi Kolom
Kegiatan? - Indikator? Merujuk ke BAB III?
B. RENCANA IMPLEMENTASI PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
- Narasi tentang rencana implementasi pemenuhan standar nasional - Program kerja
sama dengan yang sudah dituliskan di BAB III - Indikator program/kegiatan? Apakah
sama dengan di BAB III?
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA
M ENENGAH
A. PERHITUNGAN RENCANA BIAYA 4 TAHUN
- Narasi tentang perhitungan rencana biaya 4 tahun -
dibedakan antara program dan kegiatan - Konsistensi
dengan program di bab III dan IV terkait program dan
indikator
B. RENCANA PEMASUKAN BIAYA 4 TAHUN
- Narasi tentang rencana pemasukan biaya 4 tahun
BAB VI PENUTUP
25
F. Sheet BAB II A
Sheet ini berisi penetapan standar – raport mutu ,menu shet
ini terdiri dari No, Standar / Sub Indikator , skor dan
Prosentase, sheet ini terisi secara otomatis , sehingga tim
penyusun tinggal memindahkan dengan copi paste pada bab
II A pada RKJM
Contoh :
PENETAPAN STANDAR -RAPORT MUTU TAHUN
……./……..
Mutu pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya adalah kualitas tenaga
pendidikan dan kependidikan, sarana/ prasarana dan media
pembelajaran, manajemen, pembiayaan (dana dan sumber
dana). Semua syarat pencapaian mutu tersebut harus
berjalan secara sinergis satu sama lain. Inputnya, baik
kurikulum, guru maupun sarana dan prasarana, harus
dipersiapkan dengan maksimal. Salah satu indikator
pencapaian mutu pendidikan di sekolah terlihat dari
capaian raport mutu. Nilai raport mutu …. ( Tahun Awal
)digunakan sebagai dasar penyusunan RKJM tahun
……/…… – ……/…….( 4 Tahun ) Nilai raport mutu SMP
................. tahun ……( tahun awal ) tertera dalam tabel
berikut:
Tabel 2.1
Rapot Mutu SMP/SD
.........................Tahun …../…..
NO STANDAR/SUB INDIKATOR SKOR PRESENTASI
1 Standar Kompetensi Lulusan 7,00 100,00%
26
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada 7,00 100,00%
dimensi sikap 7,00 100,00%
Memiliki perilaku yang 7,00 100,00%
7,00 100,00%
1.1.1. mencerminkan sikap beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME
Memiliki perilaku yang
1.1.2.
mencerminkan sikap berkarakter
Memiliki perilaku yang
1.1.3. mencerminkan sikap disiplin
G. Sheet BAB II B
Pada sheet ini berisi pemetaan mutu – analisa kondisi mutu
pendidikan pada tahun awal / pertama, tim hanya membuat
diskripsi kondisi sekolah saat itu dan tabel hanya copi paste
pada sheet BAB II B
Contoh :
PEMETAAN MUTU – ANALISA KONDIDI MUTU
PENDIDIKAN …./……
Pemetaan mutu SMP/SD ................... dari capain
bintang 4 atau sekolah model akan berupaya untuk
meningkatkan capain bintang 4 sekolah model dengan
Skor ....... hal ini SMP/SD .......................... dengan
Stakeholder yang ada untuk mampu mengalisis kekuatan
dan kelemahan Rapor mutu yang ada dan mampu
memprogramkan kelemahan – kelamahan yang ada dan
mampu mengembangkan kekuatan sehingga mampu
bekerja dan meningkatkan Standar Nasional Secara
bertahap dari tahun ke tahun unttuk mencapai SNP 7 atau
bintang 5 adapun keuatan dan kelemahan perolehan
standar nasional pendidikan dapat tersaji pada tabel :
27
Tabel 2. 2
PEMETAAN MUTU - ANALISA KONDISI MUTU
PENDIDIKAN …../…… ( tahun awal/pertama )
NO STANDAR/SUB INDIKATOR KEKUATAN KELEMAHAN
1 Standar Kompetensi Lulusan 100,00% 0,00%
100,00% 0,00%
1.1. Lulusan memiliki kompetensi 100,00% 0,00%
pada dimensi sikap 100,00% 0,00%
Memiliki perilaku yang
1.1.1. mencerminkan sikap beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME
1.1.2. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap berkarakter
H. Sheet BAB II C
Pada sheet ini berisi tantangan tahun awal /pertama , tim
hanya membuat diskripsi kondisi sekolah saat itu dan tabel
hanya copi paste pada sheet BAB II C
Contoh :
TANTANGAN TAHUN …../…… ( Awal )
Tantangan tahun …../…… ( Awal ) SMP/SD
.............................. dari bintang ..... atau sekolah
.................... menuju bintang ............... sekolah .............
dapat disajikan perbadingan prosesntase kondisi ideal 7
atau 100% dengan ketercapaian rapor mutu tahun …../……
( Awal ), sehingga sekolah mampu mengalisis prosesntase
tantangan masing – masing standar , prosesntase capaian 1
tahun ke depan SMP/SD ......................... terinci pada tabel
berikut:
28
Tabel 2.3
TANTANGAN TAHUN …../…… ( Awal )
No Kondisi Standar / Indikator Saat Standar Acuan Pencapaian Standar /
1 Ini SNP Indikator Tahun 2019/2020
1.1. Standar / Indikator % Standar Kompetensi Standar / %
1.1.1. Lulusan Indikator 100%
1.1.2. Standar Kompetensi 100% Lulusan memiliki 100%
Lulusan 100% kompetensi pada Standar Kompetensi
dimensi sikap Lulusan 100%
Lulusan memiliki 100% Memiliki perilaku
kompetensi pada dimensi yang mencerminkan Lulusan memiliki 100%
sikap sikap beriman dan kompetensi pada
bertakwa kepada dimensi sikap
Memiliki perilaku yang Tuhan YME Memiliki perilaku
mencerminkan sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan
beriman dan bertakwa yang mencerminkan sikap beriman dan
kepada Tuhan YME sikap berkarakter bertakwa kepada
Tuhan YME
Memiliki perilaku yang 100% Memiliki perilaku
mencerminkan sikap yang mencerminkan
berkarakter sikap berkarakter
I. BAB III
Bab III A dan B pada aplikasi ini tidak disediakan sehingga
sekolah bersama tim untuk menyusun sendiri bab ini terdri
dari Visi, Indikator, Misi dan Tujuan Sekolah selama 4
tahun.
Contoh Visi “ "Unggul Dalam Prestasi, Mantap Dalam
Religi, Menguasai Tehnologi Informasi dan Komunikasi
serta Berwawasan lingkungan"
Contoh indikator:
1. Terwujudnya pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan bersandar Nasional .
29
2. Menghasilkan output yang mampu bersaing di tingkat
Nasional maupun Internasional.
3. Terwujudnya peserta didik yang memiliki budaya religi
yang mampu menjalankan ajaran sesuai dengan agama
yang dianut.
4. Menghasilkan peserta didik yang mampu menggunakan
TIK dengan tetap berkepribadian nasional ,disiplin,
berkreasi, berinovasi dalam perilaku sehari-hari dan
berjiwa wirausaha serta mampu beradaptasi dengan
budaya global
Contoh misi sekolah:
1. Mewujudkan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan bersandar Nasional .
2. Menghasilkan output yang mampu bersaing di tingkat
Nasional maupun Internasional.
3. Mewujudkan peserta didik yang memiliki budaya religi
yang mampu menjalankan ajaran sesuai dengan agama
yang dianut.
4. Menghasilkan peserta didik yang mampu menggunakan
TIK dengan tetap berkepribadian nasional ,disiplin,
berkreasi, berinovasi dalam perilaku sehari-hari dan
berjiwa wirausaha serta mampu beradaptasi dengan
budaya global.
Contoh tujuan sekolah:
1. Sekolah mampu mengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan berstandar Nasional yang bertaraf
Internasional.
2. Sekolah mampu menghasilkan output yang mampu
bersaing di tingkat Nasional maupun Internasional.
3. Sekolah mampu mewujudkan peserta didik yang
memiliki budaya religi yang mampu menjalankan
ajaran sesuai dengan agama yang dianut.
4. Sekolah mampu menghasilkan peserta didik yang
mampu menggunakan TIK dengan tetap berkepribadian
30
nasional, disiplin, berkreasi, berinovasi dalam perilaku
sehari-hari dan berjiwa wirausaha serta mampu
beradaptasi dengan budaya global
J. Sheet BAB III D
Pada sheet ini berisi identifikasi tantangan nyata 4 Tahun ,
tim hanya membuat diskripsi kondisi sekolah saat itu dan
tabel hanya copi paste pada sheet BAB III D
Contoh:
Identifikasi tantangan nyata SMP/SD.................
untuk 4 tahun kedepan akan dijabarkan kondisi rapor mutu
tahun 2018 dibandingkan dengan tantangan nyata pada
kondisi ideal rapor mutu yaitu 7 ( Tujuh ) sehingga dapat
terlihat jelas tantangan nyata SMP/SD ................ pada 4
tahun yang akan datang , kesenjangan pada perolehan
rapor mutu tahun …/ …. ( awal /pertama ) dengan kondisi
idela rapor mutu yaitu 7 ( tujuh ) dapat disajikan pada tabel
berikut ini :
TABEL 3.1
IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA 4 TAHUN ( …../…. sd
…../……)
NO STANDAR/SUB KONDISI IDEAL KONDISI SAAT INI BESARNYA
INDIKATOR TANTANGAN
Standar Kompetensi …../…… ( tahun awal )
1 Standar Kompetensi Lulusan Mencapai Pada Tahun 2018/2019 0
Lulusan skor 7 Standar Kompetensi
Lulusan memiliki Lulusan Mencapai Skor 7 0
Lulusan memiliki kompetensi pada Pada Tahun 2018/2019
1.1. kompetensi pada dimensi dimensi sikap Lulusan memiliki 0
Mencapai skor 7 kompetensi pada dimensi
sikap Memiliki perilaku sikap Mencapai Skor 7
yang mencerminkan Pada Tahun 2018/2019
1.1.1. Memiliki perilaku yang sikap beriman dan Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap bertakwa kepada mencerminkan sikap
beriman dan bertakwa Tuhan YME beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME Mencapai skor 7 kepada Tuhan YME
Mencapai Skor 7
31
K. Sheet BAB III E
Pada sheet ini berisi tantangan 4 tahun awal /pertama , tim
hanya membuat diskripsi kondisi sekolah saat itu dan tabel
hanya copi paste pada sheet BAB III E
Contoh:
B. TANTANGAN 4 TAHUN
Penjabaran tantangan 4 tahun SMP/SD............
akan diprogram setiap tahun secara bertahap dari tahun
2018/2019 SMP/SD tahun 2021/2022 secara rinci
berdasarkan skala prioritas berdasarkan kemampuan sekolah
dan disesuaikan dengan kondisi sekolah , tantangan 4 tahun
ini dijabarkan pada tabel sebagai berikut:
32
TABE
TANTANGAN 4 TAHUN S
KONDISI S
NO STANDAR/SUB KONDISI IDEAL INI
INDIKATOR
2018/20
Standar Standar Kompetensi Pada Tahun
1 Kompetensi Lulusan Mencapai 2018/2019 St
skor 7 Kompetensi L
Lulusan Mencapai Sk
1.1. Lulusan memiliki Lulusan memiliki Pada Tahun
1.1.1. kompetensi pada kompetensi pada 2018/2019 Lu
dimensi sikap dimensi sikap memiliki
Mencapai skor 7 kompetensi p
Memiliki perilaku dimensi sikap
yang mencerminkan Memiliki perilaku Mencapai Sk
sikap beriman dan yang mencerminkan
bertakwa kepada sikap beriman dan Pada Tahun
Tuhan YME bertakwa kepada 2018/2019 M
Tuhan YME perilaku yang
Mencapai skor 7 mencerminka
beriman dan
bertakwa kep
38
EL 3 2
SMP/SD ..................................
SAAT KONDISI 4 TAHUN YANG AKAN DATANG
019 2019/2020 2020/2021 2021/2022
tandar Pada Tahun Pada Tahun Pada Tahun
Lulusan 2019/2020 2020/2021 2021/2022
kor 7 Standar Standar Standar
ulusan Kompetensi Kompetensi Kompetensi
pada Lulusan Mencapai Lulusan Mencapai Lulusan Mencapai
p Skor 7 Skor 7 Skor 7
kor 7
Pada Tahun Pada Tahun Pada Tahun
Memiliki 2019/2020 2020/2021 2021/2022
g Lulusan memiliki Lulusan memiliki Lulusan memiliki
an sikap kompetensi pada kompetensi pada kompetensi pada
pada dimensi sikap dimensi sikap dimensi sikap
Mencapai Skor 7 Mencapai Skor 7 Mencapai Skor 7
38
Pada Tahun Pada Tahun Pada Tahun
2019/2020 2020/2021 2021/2022
Memiliki perilaku Memiliki perilaku Memiliki perilaku
yang yang yang
mencerminkan mencerminkan mencerminkan
Tuhan YME
Mencapai Sk
1.1.2. Memiliki Memiliki Pada Tahu
perilaku yang perilaku yang 2018/201
mencerminkan mencerminkan Memiliki
sikap sikap perilaku y
berkarakter berkarakter mencerm
Mencapai sikap
skor 7 berkarakt
Mencapa
7
39
kor 7 sikap beriman sikap beriman sikap beriman
dan bertakwa dan bertakwa dan bertakwa
un kepada Tuhan kepada Tuhan kepada Tuhan
19 YME Mencapai YME Mencapai YME Mencapai
yang Skor 7 Skor 7 Skor 7
minkan
Pada Tahun Pada Tahun Pada Tahun
ter 2019/2020 2020/2021 2021/2022
ai Skor Memiliki perilaku Memiliki perilaku Memiliki perilaku
yang yang yang
mencerminkan mencerminkan mencerminkan
sikap berkarakter sikap berkarakter sikap berkarakter
Mencapai Skor 7 Mencapai Skor 7 Mencapai Skor 7
39
L. Sheet BAB III F
Pada sheet ini berisi rumusan program kerja 4
rumusan program kerja dan cukup mengganti
sekolahanya serta tabel hanya copi paste pada s
Contoh :
RUMUSAN PROGRAM KERJA
Program Kerja SMP/SD .........dalam men
memprioritaskan indikator rapor mutu yang
indikator mutu yang sudah mencapai SNP,
meningkatkan dan mengembangkan indikator
mempercepat proses terealisasinya pencapaian p
TAB
RUMUSAN PR
NO STANDAR/SUB INDIKATOR PROG
1 Standar Kompetensi Lulusan Peningkata
Kompeten
40
4 tahun ke depan , tim hanya membuat diskripsi
penanggung jawab masing – masing 8 standar di
sheet BAB III F
netukan kegiatan selama 4 tahun ke depan
g belum mencapai SNP dan mengembangkan
, kegiatan kegiatan yang dilaksakanan untuk
r perlu ada nya penanggungjawab Standar guna
program sekolah, hal tersebut terinci pada tabel :
BEL. 3.3
ROGRAM KERJA
GRAM KERJA KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
an Standar
nsi Lulusan 0 Mukidi,M.Pd
40
Lulusan memiliki kompetensi pada Peningkata
1.1. dimensi sikap memiliki k
dimensi sik
1.1.1. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap beriman dan Peningkata
bertakwa kepada Tuhan YME mencermin
dan bertak
Memiliki perilaku yang YME
1.1.2.
Peningkata
mencerminkan sikap berkarakter mencermin
berkarakte
M. Sheet BAB III G
Pada sheet ini berisi Rencana Implementasi pe
tim hanya membuat diskripsi kondisi sekolah sa
III G
Contoh:
Pemenuhan standar nasional Pendidikan di
indikator capain setiap tahunya , hal tersebu
41
an Lulusan 0
kompetensi pada 0
kap 0
an perilaku yang
nkan sikap beriman
kwa kepada Tuhan
an perilaku yang
nkan sikap
er
emenuhan standar nasional pendidikan 4 tahun ,
aat itu dan tabel hanya copi paste pada sheet BAB
SMP/SD ........terprogram dalam kegiatan per
ut dimaksudkan agar beban anggaran dapat di
41
rencanakan setiap tahunya selama 4 tahun se
mampu mengatur rencana anggaran per tahun t
ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tab
RENCANA IMPLEMENTASI PEMENUHAN S
STANDAR/SUB IND
NO PROGRAM KERJA
INDIKATOR
1 Standar Peningkatan Standar Terlaksa
1.1. Kompetensi Kompetensi Lulusan Kompete
Lulusan
1.1.1. Lulusan Peningkatan Lulusan Terlaksa
memiliki memiliki memiliki
kompetensi pada kompetensi pada pada dim
dimensi sikap dimensi sikap
Peningkatan Terlaksa
perilaku yang Peningka
mencerminkan sikap yang me
beriman dan sikap ber
bertakwa kepada bertakwa
Tuhan YME YME
42
ecara bertahap dan berkesinambungan , sehingga
tidak memberatkan orang tua atau pemerintah, hal
bel 3.4
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 4 TAHUN
DIKATOR PENANGGUNG 2018/ 2019/ 2020/ 2021/
JAWAB 2019 2020 2021 2022
ananyaStandar Mukidi,M.Pd
ensi Lulusan
v
ananyaLulusan v
ki kompetensi
mensi sikap v
ananya
atan perilaku
encerminkan
riman dan
a kepada Tuhan
42
1.1.2. Peningkatan Terlaksa
1.1.3. perilaku yang Peningka
mencerminkan sikap yang me
berkarakter sikap ber
Peningkatan Terlaksa
perilaku yang Peningka
mencerminkan sikap yang me
disiplin sikap dis
N. Sheet IV A
Pada sheet ini berisi Rencana Kegiatan dan
yang terdiri: A: perhitungan rencana biaya
, tim hanya membuat diskripsi rencana keg
tashun ) , sheet ini harus di isi secara man
pemenuhan 8 standar di sekolah masing
sekolah dan setelah diisi tabel di pada she
Contoh :
PERHITUNGAN RENCANA BIA
Biaya jangka menengah un
SMP/SD .........dari capain rapor mutu
43
ananya v
atan perilaku v
encerminkan
rkarakter
ananya
atan perilaku
encerminkan
siplin
n Anggaran sekolah jangka menengah ( 4 Tahun )
a 4 tahun dan B: rencana emsaukan biaya 4 tahun
giatan dan anggaran sekolah jangka menengah ( 4
nual berdasarkan DPA masing – masing kegiatan
g – masing berdasarkan kemampuan keuangan
eet BAB IV A di copi pada BAB IV A
AYA 4 TAHUN
ntuk mengembangkan dan meningkatkan
u tahun …../…… ( tahun awal ) sebesar
43
............... ( menuju SNP 4 ) menuju c
SNP 4 ), perlu pendanaan yang di bu
digunakan sebagai acuan pengkemb
rincian sebagai berikut :
RENCANA KEGIATAN D
MEN
No Standar/Indikator Program/Kegiatan
PEMENUHAN 8 SNP
1 Standar Kompetensi Lulusan 0
1.1. 0
1.1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada
dimensi sikap 06
Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap beriman dan bertakwa kepada 44
Tuhan YME
capaian rapor Mutu sebesar .........( menuju
utuhkan perencanaan pendanaan yang dapat
bangan sekolah jangka menenggah dengan
TABEL 4. 1
DAN ANGGARAN SEKOLAH JANGKA
NENGAH
Jumlah TAHUN
Rp 9.300.000 2018/2019 2019/2020 2021/2022 2022/2023
Rp 1.800.000 Rp 1.600.000 Rp 2.200.000 Rp 3.700.000
Rp 9.300.000 Rp 1.800.000 Rp 1.600.000 Rp 2.200.000 Rp 3.700.000
Rp 9.100.000 Rp 1.600.000 Rp 1.600.000 Rp 2.200.000 Rp 3.700.000
Rp Rp Rp 1.000.000 Rp 1.500.000 Rp 3.000.000
6.500.000 1.000.000
44