The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Harliza 1805112593, 2021-01-05 22:21:29

e-Book INDEKS HARGA DAN INFLASI

e-Book INDEKS HARGA DAN INFLASI

Keywords: Indeks Harga dan Inflasi

DAN INFLASI

DIBUAT OLEH:
Nama : Harliza
NIM : 1805112593
Kelas : PE AKT 5

Indeks Harga dan Inflasi | 1

KATA PENGANTAR
Ilmu- ilmu sosial pada umumnya ingin menerangkan dan menganalisis
perilaku manusia. Demikian juga halnya dengan ekonomi. Ekonomi merupakan
ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan
pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dana tau distribusi. Belajar ilmu ekonomi itu
ternyata menyenangkan karena kita belajar tentang diri kita sendiri. Banyak sekali
keputusan yang kita buat didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi. Demikian pula
alat transportasi untuk berangkat atau pulang sekolah. Keputusan anda memilih
naik angkutan umum atau diantar jemput sopir tentulah dipengaruhi oleh
pertimbangan ekonomi. Ya, ekonomi itu menarik karena erat kaitannya dengan
peristiwa sehari-hari yang terjadi pada diri dan lingkungan disekitar kita.
Keputusan-keputusan itu tentu tidak terlepas dari cara berpikir ekonomi. Cara
berpikir ekonomi mengasumsikan orang untuk memilih suatu tindakan
berdasarkan pilihan yang tepat. Hal ini mereka lakukan dengan
mempertimbangkan biaya peluang. Cara berfikir seperti inilah yang diharapkan
dapat diterapkan oleh siswa setelah belajar ekonomi bersama buku ini. Tentu saja
cara berfikir seperti itu harus terintegrasi dengan nilai-nilai karakter bangsa.
Dengan ini diharapkan peserta didik dapat bersikap jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, kreatif, mandiri, kritis dan analitis dalam mengatasi permasalahan
ekonomi dan dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Pekanbaru, 21 November 2020

Penyusun

Indeks Harga dan Inflasi | ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
BAB I INDEKS HARGA DAN INFLASI .......................................................1

A. Pengertian Indeks Harga.........................................................................1
B. Ciri-ciri Indeks Harga .............................................................................1
C. Metode Perhitungan Indeks Harga ..........................................................2
D. Pengertian Inflasi....................................................................................3
E. Jenis-jenis Inflasi....................................................................................3
F. Penyebab Inflasi .....................................................................................4
G. Dampak Inflasi .......................................................................................5
H. Perhitungan Laju Inflasi .........................................................................6
Kesimpulan .......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9

Indeks Harga dan Inflasi | iii

BAB I
INDEKS HARGA DAN INFLASI
A. Pengertian Indeks Harga (Price Index)
Untuk menghitung besar laju inflasi, sebelumnya kita harus mengetahui
dulu besarnya Indeks Harga, yaitu perbandingan perubahan harga tahun
tertentu (given year) dengan tahun dasar (based year). Indeks harga biasa
digunakan untuk mengetahui ukuran perubahan variabel-variabel ekonomi
sebagai barometer keadaan perekonomian, memberi gambaran yang tepat
mengenai kecenderungan perdagangan dan kemakmuran. Beberapa macam
indeks harga adalah sebagai berikut.
1. Indeks harga konsumen (IHK) adalah angka yang menggambarkan
perbandingan perubahan harga barang dan jasa yang dihitung dianggap
mewakili belanja konsumen, kelompok barang yang dihitung bisa
berubah-ubah disesuaikan dengan pola konsimsi aktual masyarakat.
2. Indeks harga produsen (IHP) adalah perbandingan perubahan barang dan
jasa yang dibeli oleh produsen pada waktu tertentu, yang dibeli oleh
produsen meliputi bahan mentah dan bahan setengah jadi. Perbedaannya
dengan IHK adalah kalau IHP mengukur tingkat harga pada awal sistem
distribusi, IHK mengukur harga langsung yang dibayar oleh konsumen
pada tingkat harga eceran. Indeks harga produsen biasa disebut juga indeks
harga grosir (wholesale price index).
3. Indeks harga yang harus dibayar dan diterima oleh petani. Indeks harga
barangbarang yang dibayar oleh petani baik untuk biaya hidup maupun
untuk biaya proses produksi, apabila dalam menghitung indeks
dimasukkan unsur jumlah biaya hipotek, pajak, upah pekerja yang dibayar
oleh petani, indeks yang diperoleh disebut indeks paritas. Rasio antara
indeks harga yang harus dibayar oleh petani dengan indeks paritas dalam
waktu tertentu disebut rasio paritas (parity ratio).
B. Ciri-ciri Indeks Harga
Indeks harga mempunyai ciri-ciri di antaranya adalah sebagai berikut.

Indeks Harga dan Inflasi | 1

1. Indeks harga sebagai standar sebagai perbandingan harga dari waktu ke
waktu.

2. Penetapan indeks harga didasarkan pada data yang relevan.
3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan populasi.
4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu yang kondisi ekonominya stabil.
5. Penghitungan indeks harga menggunakan metode yang sesuai dan tepat.
6. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga tahun
C. Metode penghitungan Indeks Harga
1. Metode penghitungan indeks harga tidak tertimbang Penghitungan indeks

harga tidak tertimbang ada dua macam, yaitu indeks harga tidak
tertimbang sederhana (komoditi tunggal) hanya satu barang dan indeks
harga tidak tertimbang dengan banyak komoditi (gabungan).
a. Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana:

IHTT = . 100
b. Rumus indeks harga tidak tertimbang gabungan:

IHTTG = . 100
Pn = harga pada tahun tertentu (ke–n)
Po = harga pada tahun dasar
2. Metode penghitungan indeks harga yang banyak digunakan Metode
penghitungan indeks harga yang sering digunakan dalam menghitung
inflasi adalah metode tertimbang, yaitu:
a. Metode Laspeyres
Metode Laspeyres adalah metode penghitungan angka indeks yang
ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun
dasar (Qo) dengan rumus IH Laspeyres.

IL = . 100
b. Metode Paasche

Metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan
menggunakan faktor penimbang kuantitas barang pada tahun yang
dihitung angka indeksnya. (Qn = Kuantitas tahun tertentu) Rumusnya
sebagai berikut.

Indeks Harga dan Inflasi | 2

IP = . 100
Keterangan:
IL = Indeks Harga Laspeyres
IP = Indeks Harga Paasche
Po = Harga tahun dasar
Pn = Harga tahun n (tertentu)
Qo = Kuantitas tahun dasar Qn = Kuantitas tahun tertentu
D. Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran
distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang
yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak
cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah
CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan,
sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga
berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%-30% setahun;
berat antara 30%-100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali
terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
E. Jenis – jenis Inflasi
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar

Indeks Harga dan Inflasi | 3

negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya
defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan
gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai
akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi
barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh
terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu
atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation).
Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum,
maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan
apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga
terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih
lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali
(Hiperinflasi).\
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
F. Penyebab Inflasi

Faktor penyebab terjadinya inflasi adalah besarnya permintaan terhadap
barang (berlebihnya likuiditas/uang sebagai alat tukar). Sementara, produksi
serta distribusinya kurang.

Tingkat inflasi di Indonesia selama 10 tahun terakhir rata-rata 7,98%.
Penyebab inflasi di Indonesia, contohnya turunnya nilai mata uang rupiah
terhadap dollar (USD), naikknya harga BBM, aksi spekulasi di sektor industri
keuangan dan investasi, serta dampak dan pengaruh kebijakan moneter
negara besar seperti Amerika Serikat. Selama ini, tinggi rendahnya inflasi
memang bergantung pada kemampuan bank sentral dalam mengatasi tingkat
inflasi yang terjadi di Indonesia.

Indeks Harga dan Inflasi | 4

Teori inflasi menyebutkan, besarnya permintaan dapat dipengaruhi oleh
kebijakan moneter pemerintah. Sedangkan ketidaklancaran distribusi dan
macetnya produksi dapat dipengaruhi oleh kebijakan fiskal pemerintah,
contohnya naiknya pungutan pajak (insentif/disinsentif) serta perubahan
kebijakan pembangunan infrastruktur. Dampaknya, akan menjadi tekanan
terhadap dunia usaha.
G. Dampak Inflasi

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung parah
atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh
yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk
bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi
yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi),
keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan
investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima
pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum
buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga
hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat
merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990.
Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, namun pada tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli
uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak
lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang
mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya
pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan
pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai
mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga,
namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila

Indeks Harga dan Inflasi | 5

orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang.
Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang
diperoleh dari tabungan masyarakat. Bagi orang yang meminjam uang dari
bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang
kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam.
Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami
kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada
saat peminjaman.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi,
produsen akan temenyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya
merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya.
Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan,
bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin
akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di
suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman
modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan,
ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
H. Perhitungan Laju Inflasi

Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan,
dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-
menerus dan saling pengaruh memengaruhi.

Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan
persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya
harga.

Indeks Harga dan Inflasi | 6

Untuk menghitung besarnya inflasi terlebih dahulu harus diketahui
indek harga konsumen (IHK). IHK adalah ukuran perubahan harga dari
kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga
dalam jangka waktu tertentu. Untuk menghitung IHK digunakan rumus :

Harga sekarang
IHK = ----------------------- x 100%
Harga pada tahun dasar
Contoh menghitung IHK :
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga pada tahun
dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...

50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%

40.000
Rumus untuk menghitung Laju inflasi adalah :
Laju Inflasi = IHK Periode n - IHK tahun sebelumnya
Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september 2009
sebesar 125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%

Indeks Harga dan Inflasi | 7

Kesimpulan
Indeks Harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk

menunjukkan perubahan mengenai harga-harga, baik harga untuk semacam
maupun beberapa macam dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.

Metode perhitungan Indeks Harga dapat dilakukan dengan cara sederhana
maupun cara tertimbang. Inflasi adalah gejala kenaikan tingkat harga umum dari
barang atau jasa serta faktor-faktor produksi secara terus menerus.

Sebab-sebab timbulnya inflasi meliputi inflasi tarikan permintaan dan inflasi
dorongan biaya. Dampak inflasi salah satunya yaitu dapat mendorong redistribusi
pendapatan diantara anggota masyarakat. Dampak ini dapat diatasi dengan
beberapa kebijakan, diantaranya kebijakan moneter, kebijakan fiskal, kebijakan
nonmoneter

Indeks Harga dan Inflasi | 8

DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah Herlan dkk. 2010. Economics for Grade X Senior High School.

Bandung: Grafindo Media Pratama
Sulandri Agustin Sri.2010. Ekonomi EKSIS untuk SMA/MA Semester Genap.

Bandung: Citra Pustaka
S. Alam, M.M. 2004. Ekonomi SMA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga

Indeks Harga dan Inflasi | 9


Click to View FlipBook Version