The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Konsep dan pengertian Pendapatan Nasional beserta contoh perhitungannya

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dindanurulita01, 2020-10-13 00:06:41

PENDAPATAN NASIONAL

Konsep dan pengertian Pendapatan Nasional beserta contoh perhitungannya

Keywords: #ekonomi #SMA

PENDAPATAN NASIONAL

A. Apa itu Pendapatan Nasional?

Pendapatan nasional adalah salah satu indikator untuk dapat mengukur lajunya tingkat
pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada suatu negara dari waktu ke waktu. Dengan
metode penghitungan pendapatan nasional, kita juga dapat mengetahui arah, tujuan dan struktur
perekonomian negara.

Pendapatan nasional biasa dihitung dalam satu periode tertentu atau selama satu tahun. Angka ini
menunjukkan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga
(RTK) di suatu negara dari penyerahan berbagai faktor produksi. Lalu sebetulnya untuk apa kita
menghitunga pendapatan nasional?

B. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

Pada dasarnya, menghitung pendapatan nasional memiliki manfaat mengetahui perkembangan
suatu negara, terutama dari faktor ekonomi. Namun, ternyata, selain itu pun perhitungan ini
memiliki manfaat-manfaat lain pula. Berikut adalah beberapa manfaat dari perhitungan
pendapatan nasional:

 Menilai prestasi atau keberhasilan negara di bidang ekonomi

Besarnya pendapatan nasional yang dimiliki oleh suatu negara mengindikasikan bahwa
masyarakat di negara tersebut memiliki kehidupan yang makmur dan sejahtera. Masyarakat yang
sejahtera tentu memiliki kemandirian secara ekonomi, sehingga tingkat ketergantungan terhadap
pemerintah terkait dengan subsidi dan bantuan ekonomi rendah. Di sinilah arti pentingnya
pendapatan nasional sebagai ukuran prestasi atau keberhasilan negara di bidang ekonomi, yakni
menyejahterakan masyarakat.

 Menilai perkembangan dan pertumbuhan ekonomi negara dari tahun ke tahun

Laju pertumbuhan ekonomi suatu negara, terutama yang berstatus sebagai negara berkembang
cenderung fluktuatif, kadang naik kadang turun. Itulah pentingnya penghitungan pendapatan

nasional, agar dapat mengukur perekonomian negara bertumbuh kembang atau tidak. Dalam satu
periode, penting untuk diketahui penyebab adanya penurunan nilai pendapatan nasional. Hal ini
dimaksudkan agar ke depannya dapat diambil tindakan antisipasi bahkan solusi agar setiap
kesalahan yang terjadi pada periode yang telah lalu tidak terulang di periode mendatang.

 Mempertegas struktur perekonomian negara

Sebagai indikator atau tolok ukur pertumbuhan ekonomi, pendapatan nasional cukuplah
kompleks. Banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perolehan pendapatan nasional.
Oleh sebab itu, perlunya dilakukan evaluasi secara intensif dan berkelanjutan guna mengetahui
kendala dan juga kelemahan yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap perolehan
pendapatan nasional. Dengan demikian, struktur ekonomi negara semakin kuat karena faktor-
faktor yang berpotensi melemahkannya dapat dievaluasi dan diantisipasi secara
berkesinambungan.

 Bahan perbandingan dengan perekonomian negara lain

Membandingkan kondisi perekonomian dengan negara lain hal yang lazim dilakukan. Hal ini
untuk mengetahui kekuatan sekaligus kelemahan, peluang dan ancaman perekonomian dalam
negeri dibandingkan dengan perekonomian negara lain, sehingga dapat dirumuskan strategi yang
tepat guna meningkatkan kualitas perekonomian dalam negeri.

 Menjadi dasar pertimbangan pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi

Pendapatan nasional yang diperoleh suatu negara dari tahun ke tahun cukup merepresentasikan
kondisi perekonomian dalam negeri terkini. Jika besar pendapatan nasional yang diperoleh tahun
tertentu justru menurun dari tahun sebelumnya, maka pemerintah perlu mengevaluasi faktor-
faktor yang menjadi penyebabnya. Demikian pula sebaliknya, meski besar pendapatan nasional
semakin tinggi dari tahun ke tahun, pemerintah tetap perlu melakukan evaluasi agar faktor-faktor
yang memberikan pengaruh positif tersebut senantiasa ditingkatkan. Berapa pun pendapatan
nasional yang diperoleh, indikator ini dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pemerintah dalam
merumuskan kebijakan ekonomi yang menguntungkan berbagai pihak, utamanya rakyat kecil.

C. Konsep Pendapatan Nasional

Sebelum kita bisa mengenal bagaimana cara menghitung pendapatan nasional, penting bagi kita
untuk mengetahui kategori-kategori dari pendapatan nasional itu sendiri. Pendapatan nasional
dibagi menjadi 6 kategori. Mereka adalah sebagai berikut:

1. Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk, baik barang
maupun jasa, yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau
domestik selama satu tahun. GDP memiliki rumus sebagai berikut:

GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN

Dalam perhitungan GDP, barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan maupun instansi
asing terkait juga termasuk, asalkan wilahnya masih dalam wilayah suatu negara atau domestik
tersebut. Misalnya ada perusahaan X dari Jerman yang mempunyai cabang di Indonesia, barang
atau jasa yang dihasilkannya termasuk ke dalam GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal
yang belum diperhitungkan, maka bersifat bruto atau kotor.

2. Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) adalah nilai produk, baik barang maupun jasa,
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang
dihasilkan oleh warga negara tersebut di luar negeri. Jadi, jika ada seorang pria asal Indonesia
yang menjual pakaian di Vietnam, barang atau jasa yang dihasilkannya termasuk ke dalam GNP.
Berikut adalah cara menghitung GNP:

GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing DN

3. Produk Nasional Netto (NNP)

NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)

Penyusutan adalah penggantian barang modal dengan peralatan produksi yang dipakai dalam
proses produksi. Biasanya bersifat taksiran, yang dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan
meskipun relatif keci.

4. Pendapatan Nasional Netto (NNI)

Pendapatan Nasional Netto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Berikut adalah
cara menghitung NNI:

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.

5. Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat, temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun. Misalnya gaji seorang karyawan kantoran, maupun pendapatan wiraswasta yang
didapatkan secara berantai.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi,
melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti pembayaran dana
pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.

6. Pendapatan yang siap dibelanjakan

Memiliki nama lain disposable income, pendapatan ini adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi.

DI = PI – Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti
pajak pendapatan.

D. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Untuk bisa menentukan jumlah atau besar dari nilai pendapatan nasional, salah satu caranya
adalah dengan menggunakan metode perhitungan pendapatan nasional. Di samping itu, metode
ini juga berguna untuk menjadi alat menilai dan evaluasi kinerja para sumber daya manusianya,
serta mengukut produktivitas negaranya. Dengan begitu, kita pun jadi tahu apakah suatu negara
benar-benar berkembang—dan, jika iya, seberapa besar perkembangannya.

Ada 3 metode perhitungan yang bisa digunakan untuk mencari tahu jumlah atau nilai dari
pendapatan nasional tersebut. Metode-metode ini antara lain metode perhitungan dengan
pendekatan pengeluaran, pendekatan produksi, dan pendekatan pendapatan .

1. Pendekatan pengeluaran

Cara menghitung pendapatan nasional melalui pendekatan pengeluaran dilakukan dengan
menjumlahkan seluruh pengeluaran dari berbagai sektor ekonomi, seperti rumah tangga,

perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri suatu negara selama satu tahun. Pengeluaran
yang dimaksudkan dalam pendekatan ini mencakup konsumsi, investasi, pemerintah, ekspor, dan
impor. Dari komponen pengeluaran tersebut, penghitungan pendapatan nasional dapat
dirumuskan sebagai berikut.

Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan:

Y= pendapatan nasional
C = konsumsi rumah tangga
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor

Contoh :

Diketahui data berikut:

 Pengeluaran konsumsi = Rp25.000.000.000,00
 Investasi pengusaha = Rp10.000.000.000,00
 Ekspor = Rp17.000.000.000,00
 Impor = Rp7.000.000.000,00
 Pengeluaran Pemerintah = Rp30.000.000.000,00

Pembahasan:

Rumus menghitung pendapatan nasional (Y) dengan menggunakan metode pendekatan
pengeluaran adalah:

Y = C + I + G + (X – M)

Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal diperoleh data berikut.

 Pengeluaran konsumsi C= Rp25.000.000.000,00 = Rp25 M
 Investasi pengusaha I = Rp10.000.000.000,00 = Rp10 M
 Ekspor X = Rp17.000.000.000,00 = Rp17 M
 Impor M = Rp7.000.000.000,00 = Rp7 M
 Pengeluaran Pemerintah G = Rp30.000.000.000,00 = Rp30 M

Jadi, besarnya pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran adalah

Y = C + I + G + (X – M)

Y = 25M + 10M + 30M + ( 17M – 7M )

Y = 75M

2. Pendekatan produksi

Produksi dapat dipahami sebagai kegiatan untuk menciptakan suatu barang atau jasa yang
memiliki nilai tambah. Berkenaan dengan hal tersebut, penghitungan pendapatan nasional
melalui pendekatan produksi dilakukan dengan menjumlahkan nilai tambah dari seluruh sektor
produksi selama satu tahun. Cara ini dapat diformulasikan sebagai berikut.

Y = {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + … + (Pn x Qn)}

Keterangan:

Y = pendapatan nasional
P1 = harga barang ke-1
P2 = harga barang ke-2
Pn = harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Q2 = jenis barang ke-2
Qn = jenis barang ke-n

3. Pendekatan pendapatan

Selain dengan pendekatan pengeluaran dan produksi, pendapatan nasional juga dapat dihitung
dengan pendekatan pendapatan. Pada metode pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh seluruh pemilik faktor produksi selama
satu tahun. Faktor produksi yang dimaksudkan mencakup tenaga kerja, modal, tanah, dan
keterampilan atau keahlian atau kewirausahaan.

Adapun pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi tersebut tidaklah sama.
Pendapatan tenaga kerja berupa upah, pemilik modal berupa bunga, pemilik tanah berupa sewa,
dan keterampilan atau keahlian berupa laba. Cara menghitung pendapatan nasional dengan
pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

Y=r+w+i+p

Keterangan:
Y = pendapatan nasional
r = pendapatan upah atau gaji
w = pendapatan sewa
i = pendapatan bunga
p = pendapatan laba usaha

Contoh:
Suatu negara diketahui memiliki data seperti berikut (dalam milyar rupiah).

 Sewa tanah = 25.000
 Bunga = 52.000
 Upah = 23.000
 Pengeluaran pengusaha = 8.000
 Ekspor = 10.000
 Impor = 5.000
 Keuntungan = 5.000
 Pengeluaran pemerintah =12.000

Rumus menghitung pendapatan nasional (Y) dengan metode pendekatan pengeluaran adalah

Y=r+w+i+p

Berdasarkan informasi pada soal diperoleh data seperti berikut.

 Sewa tanah w = 25.000
 Bunga i = 52.000
 Upah r = 23.000
 Pengeluaran pengusaha I= 8.000
 Ekspor X = 10.000
 Impor M = 5.000
 Keuntungan p = 5.000
 Pengeluaran pemerintah G=12.000

Untuk mendapatkan besar pendapatan nasional dengan metode pendekatan pendapatan
diperlukan nilai pendapatan gaji atau upah (r), pendapatan sewa (w), pendapatan bunga (i),
pendapatan laba usaha (p).

Jadi, besar pendapatan nasional adalah

Y=r+w+i+p

Y= 23.000 + 25.000 + 52000 + 5000

Y = 105.000


Click to View FlipBook Version