WARISAN Edisi Maret 2018 1
2 WARISAN Edisi Maret 2018
WARISAN Edisi Maret 2018 3
dari redaksi Warisan adalah media
komunikasi Gereja Santa
Umat Paroki Duren Sawit Anna, ditujukan bagi umat
yang dikasihi Tuhan, di Paroki Duren Sawit,
Jakarta Timur. Majalah
Selamat Paskah! Kebangkitan Kristus WARISAN terbit triwulan,
selalu memberikan harapan, semangat, bertujuan memberi tambah-
dan kekuatan di dalam hidup dan tugas per- an wawasan kepada umat
utusan kita masing-masing. tentang pokok-pokok iman
Mulai edisi tahun 2018 ini, WARI- Katolik dan tradisi Gereja, serta menyajikan ber-
SAN terbit dalam format baru - ukuran yang bagai informasi terkait kegiatan-kegiatan di Paroki
lebih besar dan full color. Harapan kami, Duren Sawit.
WARISAN dapat semakin optimal dalam
menyajikan berbagai tulisan yang mening- Redaksi menerima kiriman artikel dari Lingkungan,
katkan iman dan liputan kegiatan Paroki Wilayah, Kelompok Kategorial, Komunitas Religius
Duren Sawit. dan para pembaca. Jika artikel bukan tulisan
Keuskupan Agung Jakarta men- sendiri, harap mencantumkan sumber/asal
canangkan tahun 2018 sebagai Tahun Per- tulisan. Artikel dapat dikirim melalui e-mail ke :
satuan dengan tema “Amalkan Pancasila: [email protected]. Redaksi berhak me-
Kita Bhinneka, Kita Indonesia”. Paroki kita nentukan kelayakan artikel dan menyunting semua
mengawalinya dengan Misa Pembukaan tulisan yang akan dimuat.
Tahun Persatuan 2018. Selain itu Paroki
kita juga sedang menyiapkan kegiatan “Fun Surat pembaca berisi usul, saran, tanggapan
Run Kebhinnekaan 2018” yang diharapkan untuk majalah WARISAN dapat disampaikan
dapat melibatkan seluruh unsur masyarakat via SMS ke nomor 0821-374-85647, atau dima-
lintas agama di wilayah Jakarta Timur, yang sukkan ke dalam kotak yang ada di ruang tamu
dapat disimak dalam artikel “Nyok..... Kita Pastoran, depan ruang Komsos Paroki.
Lari Bareng”.
Tujuh bulan terakhir ini kita bersu- Dukungan finansial untuk penerbitan Majalah
kacita karena Paroki kita memiliki tiga
Gembala. Namun sebentar lagi Romo WARISAN dapat diberikan melalui :
Yohanes Agus Setiyono, SJ, akan menjalani
tugas perutusan baru di tempat lain. Umat Bank : BCA
Santa Anna telah memberikan persembahan
cinta kepada Romo Agus lewat lakon ke- Atas nama : Ardyan Valentino Cahyadi
toprak “Suminten Edan” yang diulas dalam
Liputan Padusa. Ikuti juga perbincangan atau Amadea Pranastiti
WARISAN dengan Romo Yohanes Agus
Setiyono, SJ, di edisi ini. Cabang : KCP Pondok Bambu
Selain itu masih banyak sajian lain
yang menarik, antara lain tips membaca No : 2740122790
Kitab Suci di zaman now di rubrik Kawula
Muda, membangun hidup doa dalam spirit- Terima Kasih
ualitas aktif dalam rubrik Kolom Gembala. Atas sumbangan sukarela umat
Selamat membaca! Paroki untuk kelangsungan terbit
majalah WARISAN melalui kotak
Salam hangat, donasi (24 & 25 Desember 2017)
Redaksi Warisan Rp 4.756.000
4 WARISAN Edisi Maret 2018
Daftar Isi
Sorotan Bulan Ini LKipuitatn aPaduBsa hinneka
Kita Indonesia
Makna Paskah
34
7
6 Suara Anda Nyok,Artikel Lepas Kita Lari Bareng
10 Teladan Kekudusan
St. Gemma Galgani - Perawan dengan 40
Stigmata di Tubuhnya
14 Bincang-Bincang
Yohanes Agus Setiyono, SJ - Hidup Ini 29 Liputan Padusa
Adalah Kesempatan Bina Anak Mandiri
18 Kawula Muda 30 Liputan Padusa
Baca Kitab Suci Zaman Now Pembekalan Pengurus Dewan Paroki
22 Sketsa Kehidupan Liputan Padusa
Fr. Stephanus Ferriandis Hartono - Bisikan 32
Nonton Bareng The Song of Bernadette
Suara-Nya Terus Menggema 36 Liputan Padusa
24 Liputan Padusa Salib adalah Berkat
Peringatan Hari Ulang Tahun Pernikahan 38 Artikel Lepas
25 Liputan Padusa Bunda Gereja - Perayaan Baru untuk
Ketika Orang Katolik Berdiskusi Menghormati Bunda Maria
26 Liputan Padusa 43 Kolom Gembala
Suminten Edan Doa dalam Spiritualitas Aktif
28 Liputan Padusa
Komsos Gelar Pelatihan Jurnalistik
Diterbitkan oleh Komsos Paroki Duren Sawit Moderator Yohanes Agus Setiyono, SJ Pemimpin Umum Ardyan Pemimpin Usaha Erwin Lautan
Pemimpin Redaksi Agustinus Setijanto Sekretaris Yolanda Bendahara Paula Koordinator Liputan Sasongko Andryanto
Tim Redaksi Aloysia Indrastuti, Nina MANS, Theresia Sri Herwidiyati, Agatha Fotografer Adi Kumara, Roben, Monik
Editor H. Taryanto, PH. Cendrawati S. Tim Artistik Amadea Pranastiti, Della Tristani D.
Tim Sirkulasi St. Andri, Asisi Naibaho Iklan Murti Pujarwandi
WARISAN Edisi Maret 2018 5
suara anda
Rindu WARISAN Akses melalui Website
Dua bulan ini saya rindu dan menanti- Kapan majalah WARISAN dapat dibaca
kan majalah WARISAN. Kapan saya bisa secara online? Bagi umat yang belum
membacanya lagi? bisa mengakses melalui internet, bisa
Terima kasih. tetap dapat membaca WARISAN melalui
hardcopy-nya.
Arnold
Klender Samosir
Pondok Kopi
Terima kasih atas kerinduan kepada
WARISAN. Sejalan dengan program Komsos Paroki Duren Sawit masih se-
kepengurusan KOMSOS periode 2017- dang merancang pembaruan website.
2020, majalah WARISAN akan terbit Semoga nanti keinginan Anda mengak-
4 kali setahun, yaitu edisi Natal-Tahun ses WARSIAN melalui website bisa ter-
Baru (Desember), edisi Paskah (Maret), wujud. Terima kasih.
edisi tengah tahun (Juni), dan edisi Ulang
Tahun Gereja Santa Anna (September).
Tampilan WARISAN
Tampilan Majalah WARISAN edisi Desember 2017 kelihatan semarak, berwar-
na-warni. Dapatkah majalah WARISAN edisi berikutnya juga demikian? Semoga
majalah WARISAN semakin maju dan sukses.
Katarina
Pondok Bambu
Memenuhi harapan para pembaca, mulai tahun 2018 WARISAN tampil full-colour
dan ukuran majalah lebih besar. Kami sangat mengharapkan dukungan umat Santa
Anna untuk keberlanjutan penerbitan media komunikasi kita bersama ini.
6 WARISAN Edisi Maret 2018
SOROtan bulan ini
Makna Paskah
Paskah atau Passover dalam bahasa Inggris berasal dari kata Ibrani Pesah.
Kitab Suci menghubungkan kata itu dengan akar kata psh yang artinya ‘tim-
pang/melangkahi/ melewati’ (lihat 2 Samuel 4:4 dan 1 Raja-Raja 18:21).
Dalam Kitab Perjanjian Lama, Allah melangkahi/melewati rumah-rumah
orang Israel yang melakukan persyaratan Paskah, sehingga mereka selamat (Kelu-
aran 12:13, 23, 27).
Sedangkan dalam Kitab Perjanjian Baru, Paskah menunjukkan pengorban-
an Tuhan Yesus di salib yang melangkahi/melewati maut menuju kebangkitan.
Pengorbanan-Nya di salib membebaskan manusia dari perbudakan dosa. Inilah tin-
dakan kasih Allah kepada manusia dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal,
yaitu Yesus Kristus.
Kita merayakan Paskah setiap tahun bukan sekadar rutinitas gerejawi, me-
lainkan menyelami arti sangat penting di balik Perayaan Agung ini, yaitu:
WARISAN Edisi Maret 2018 7
SOROtan bulan ini
• Kematian Kristus Menebus Kita mengasihi-Nya, dan melakukan apa
yang diperintahkan-Nya dengan se-
Kematian dan kebangkitan Ye- genap hati, jiwa, dan segenap akal budi
sus memiliki makna sangat penting bah- kita.
wa Yesus adalah Allah yang berkuasa
atas maut. Hanya melalui pengorbanan • Kebangkitan Kristus Memberi
Salib Kristus, relasi Allah dengan ma- Pengharapan
nusia yang sebelumnya terputus kare-
na dosa sejak Adam dan Hawa, dapat Sebelum Yesus mati di kayu salib
dipulihkan kembali. Kita telah ditebus dan dikuburkan, Ia telah memberi-
bukan dengan emas atau perak, melain- tahu para murid- Nya bahwa Ia akan
kan dengan Darah Kristus karena kasih- diserahkan ke tangan orang berdosa dan
Nya yang begitu besar. Inilah makna mati, namun pada hari yang ketiga akan
Paskah bagi kita. Kita patut menghargai bangkit (Lukas 24:7). Peristiwa Pas-
apa yang sudah dilakukan Yesus Kristus kah adalah pembuktian dan peneguhan
di Golgota dengan percaya kepada-Nya, janji Tuhan bagi umat manusia. Seperti
8 WARISAN Edisi Maret 2018
SOROtan bulan ini
Peristiwa Paskah
adalah pembuktian
dan peneguhan
janji Tuhan bagi umat
manusia.
dikatakan St. Paulus dalam 1 Korintus haturkan puji dan syukur setinggi-ting-
15: 13-17, kebangkitan Yesus adalah ginya kepada Yesus Kristus yang telah
penggenapan janji kehidupan yang mengorbankan diri-Nya untuk menebus
kekal. Kita tidak perlu cemas lagi akan manusia dengan Darah-Nya yang Ma-
akhir hidup kita di dunia. Yesus sung- hakudus. Paskah menjadi tonggak da-
guh sudang bangkit dari alam kematian. lam kehidupan iman kita. Kita memper-
Sengat maut tidak berkuasa lagi atas cayai bukan Allah yang mati, melainkan
Kristus dan orang-orang yang percaya Allah yang benar-benar hidup. Kebang-
kepada-Nya. Itulah yang membuat kita kitan Kristus membawa pembebasan
bersemangat dalam menjalani hidup. bagi kita dari kuasa dosa dan maut. (Iin)
Tidak ada arti yang lebih indah
dalam Perayaan Paskah, kecuali meng-
Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati
semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu
bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan
dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diu-
bah..... maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan da-
lam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah
sengatmu?" Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita ke-
menangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (1 Korintus 15:51, 52, 54b, 55, 57)
WARISAN Edisi Maret 2018 9
teladan kekudusan
Santa Gemma Galgani
Perawan dengan Stigmata di Tubuhnya
Perayaan St. Gemma Galgani 16 Mei Gemma Galgani lahir pada 12
Maret 1878 di Camigliano,
10 WARISAN Edisi Maret 2018 desa dekat kota Lucca, Italia.
Dalam bahasa Italia, Gemma
berarti mutiara. Salah seorang leluhur-
nya adalah Santo Yohanes Leonardi.
Ayah Gemma ahli kimia yang sukses,
ibunya juga berasal dari keluarga bang-
sawan. Keluarga Galgani adalah keluar-
ga Katolik yang saleh yang dikaruniai
delapan anak.
Gemma anak ke-4, putri pertama
dalam keluarga, tumbuh menjadi anak
yang pandai dan periang. Ia suka sekali
berdoa. Sayang sekali ibunya mening-
gal saat Gemma berusia 7 tahun. Ia lalu
dikirim ayahnya untuk tinggal di asrama
Katolik di Lucca. Gemma menjadi pen-
diam dan suka menyendiri. Ia menonjol
dalam pelajaran bahasa Perancis, arit-
matika, dan musik.
Tahun 1897 ayah Gemma
meninggal. Karena terlalu murah hati
dan kurang berhati-hati dalam men-
jalankan usaha, ayah Gemma bangkrut.
Ia tidak meninggalkan warisan apa pun
bagi anak-anaknya. Saat itu Gemma
baru berusia 19 tahun. Ia mulai terbiasa
memikul salib, menjadi ibu bagi sauda-
ra-saudarinya.
teladan kekudusan
Gemma menderita TBC tulang Pada hari Jumat pertama bulan
dan radang selaput otak. Bisul besar Maret, Novena selesai didaraskan. Per-
bernanah muncul di kepalanya, rambut mohonan mereka dikabulkan. Gemma
rontok, tangan dan kakinya lumpuh. sembuh dari sakitnya! Ia amat rindu
Dalam pembaringan, Gemma mem- menjadi seorang Rubiah Pasionis, na-
baca riwayat hidup Santo Gabriel mun keinginannya tak pernah terkabul.
Possenti dari Bunda Dukacita. Gemma Tuhan mempunyai rencana lain baginya.
lalu memohon kesembuhan melalui per- Pada 8 Juni 1899, setelah me-
antaraan orang kudus itu. nerima Komuni Kudus, Kristus menya-
Tengah malam 23 Februari takan kepada hambanya bahwa sore itu
1899, sayup-sayup Gemma mendengar Ia akan menganugerahkan kepadanya
seseorang mendaraskan Rosario. San- suatu rahmat amat istimewa. Gemma
to Gabriel Possenti menampakkan diri pulang ke rumah dan berdoa. Ia meng-
kepadanya dan berkata, “Apakah kamu alami ekstase rohani dan merasakan to-
ingin sembuh? Berdoalah kepada Hati bat yang mendalam atas dosa. Kemudi-
Kudus Yesus dengan penuh iman setiap an, St. Perawan Maria menampakkan
sore. Aku akan datang kepadamu hing- diri kepadanya dan berkata: “Putraku
ga Novena selesai. Kita akan berdoa Yesus, mengasihimu secara luar biasa
bersama kepada Hati-Nya yang Terku- dan hendak memberimu suatu karunia.
dus.” Aku akan menjadi Bunda-mu. Maukah
kamu menjadi anak yang taat?” San-
ta Perawan Maria kemudian membuka
mantolnya dan menaungi Gemma deng-
an mantolnya itu.
Di kemudian hari, Gemma
mengenang bagaimana ia menerima
stigmata: “Saat itu Yesus menampak-
kan diri dengan semua luka-luka-Nya
yang menganga. Luka-luka itu tidak
memancarkan darah, melainkan nyala
api. Dalam sekejap, nyala-nyala api itu
menyentuh kedua tanganku, kakiku, dan
lambungku. Aku merasa seperti mau
mati. Pasti aku sudah roboh ke tanah,
jika Bunda Maria tidak menopang aku.
Semua terjadi saat aku berada dalam
naungan mantolnya selama bebera-
pa jam. Lalu, Bunda Maria mengecup
WARISAN Edisi Maret 2018 11
teladan kekudusan
keningku, semuanya lenyap. Aku dialaminya, mempersembahkan diri ke-
mendapati diriku sedang berlutut, teta- pada Tuhan sebagai kurban silih bagi
pi masih merasakan sakit luar biasa di keselamatan jiwa-jiwa.
kedua tangan, kaki dan lambungku. Aku Yesus menerima persembahan
berdiri, barulah aku sadar darah meng- dirinya. Gemma sakit parah. Ia tidak
alir dari bagian-bagian tubuhku yang bisa menelan makanan apa pun. Kese-
terasa sakit. Aku menutupi luka-lukaku hatannya sempat membaik sesaat berkat
sedapat mungkin, kemudian ditolong Penyelenggaraan Ilahi, tetapi Gemma
oleh Malaikatku, barulah aku tidur. “ jatuh sakit lagi. kembali. Pada tanggal
Sejak saat itu, setiap Kamis 21 September 1902, Gemma muntah
petang, Gemma mengalami ekstase dan darah disertai denyut jantung amat ken-
tanda luka-luka Kristus muncul. Stig- cang. Gemma dinyatakan mengidap
mata terus ada padanya hingga Jumat TBC.
siang atau Sabtu pagi. Darah berhenti Sementara itu Gemma juga
mengalir, luka-luka menutup kembali, mengalami kekeringan rohani, tanpa
dan tanda-tanda putih muncul di tem- penghiburan. Iblis berusaha keras mem-
pat bekas luka. Stigmata terus dialami bujuk Gemma dengan mengatakan ia
sepanjang sisa hidup Gemma, hingga telah ditinggalkan Tuhan. Gemma tak
tiga tahun menjelang wafatnya. Pem- henti menyerukan Nama Kudus Yesus
bimbing rohaninya melarang Gemma dan Maria, namun pertempuran dengan
menerima stigmata. Melalui doa, stig- si jahat terus berlangsung selama berbu-
mata tidak muncul, tetapi tanda-tanda lan-bulan.
putih tetap muncul di kulit hingga wa- Dalam percakapan terakhir,
fatnya. Gemma mengatakan, “Aku tidak minta
Gemma dikaruniai banyak peng- apa-apa lagi. Sekarang aku siap untuk
alaman mistik dan rahmat istimewa, mati. Aku menyerahkan jiwaku yang
tetapi orang-orang sekitarnya sering malang kepada-Mu Yesus!” Gemma
salah mengerti, sehingga Gemma men- tersenyum, kepalanya terkulai dan na-
jadi bahan ejekan. Dengan tabah ia me- pasnya berhenti.
nerima semuanya sebagai silih dosa. Salah seorang biarawati yang
Pada usia 21 tahun, Gemma di- berada di sana saat kematiannya
angkat anak oleh sebuah keluarga Italia menyelimuti tubuh Gemma dengan ju-
yang murah mati, yaitu keluarga Gi- bah Passionis, jubah yang sangat ingin
annini. Keluarga itu memiliki 11 anak, dikenakannya sebagai biarawati. Gem-
namun gembira menerima gadis yatim ma Galgani wafat pada Hari Sabtu Suci,
-piatu saleh ini dalam rumah mereka. tanggal 11 April 1903 dalam usia 25 ta-
Tiga tahun berselang, Gemma yang se- hun.
hat sejak mukjizat penyembuhan yang Tahun 1917 Gereja mulai mem-
12 WARISAN Edisi Maret 2018
teladan kekudusan
pelajari keteladanan hidup Gemma. Ta-
hun 1923 jenazah Gemma dipindahkan
ke Biara Passionis di Lucca hingga se-
karang. Tanggal 14 Mei 1933 Gemma
dibeatifikasi oleh Paus Pius XI dan pada
2 Mei 1940, hanya 37 tahun setelah ke-
matiannya, ia dikanonisasi oleh Paus
yang sama. Pesta St. Gemma Galgani
dirayakan setiap tanggal 16 Mei.
“Jika aku melihat pintu gerbang
neraka terbuka dan aku berdiri di tepi
jurang, aku tidak akan putus asa, aku
tidak akan kehilangan harapan akan
belas kasih, karena aku mengandal-
kan Engkau, ya Tuhan-ku”
St. Gemma Galgani
(sumber: www.katakombe.org)
info paroki
ZIAREK ke Taman Doa Regina Rosari Cirebon
Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) Gereja Santa Anna mengadakan ziarek ke
Taman Doa Regina Rosari di Cirebon akhir Februari lalu, diikuti 43 peserta. Setelah melakukan
Jalan Salib dan doa pribadi , ziarah diakhiri dengan misa dipimpin Romo Yohanes Kristiono, Pr.
Selanjutnya peserta berwisata kuliner dan berbelanja batik. (Christine Sani)
WARISAN Edisi Maret 2018 13
Bincang-bincang
Hidup Ini
adalah Kesempatan
Romo Yohanes Agus Setiyono, SJ
Setelah 2,5 tahun menjadi Pastor Rekan di Paroki Duren
Sawit, Romo Agus menerima penugasan baru dari Provinsial
Serikat Yesus (SJ) Indonesia sebagai Pastor Kepala Paroki
di Gereja Kristus Sahabat Kita, Jl. Jend. Sudirman, Sanoba,
Bukit Maryam, Kabupaten Nabire, Papua.
Romo Agus saat Romo Yusuf Suharyoso, SJ, Kepala Paroki di Gereja Kristus
merayakan ulang tahun Sahabat Kita selama hampir 20 tahun, menyebut nama Romo
19 Agustus 2017 Agus dan seorang Imam SJ lainnya sebagai kandidat peng-
ganti beliau. Penugasan baru untuk Romo Agus sebenarnya
sudah didengungkan di tarekat SJ Indonesia sejak perte-
ngahan tahun lalu, namun belum ada kepastian.
Umat Paroki Duren Sawit harap-harap cemas menanti kabar.
Harapan agar ada tiga Imam di Paroki yang jumlah umatnya
mencapai lebih dari 11 ribu orang ini, akhirnya kandas. Ter-
bit Surat Keputusan kepindahan tugas Romo Agus per tang-
gal 1 April 2018.
Redaksi WARISAN mendapat kesempatan berbincang dengan
Romo Agus menjelang kepindahan beliau ke Papua perteng-
ahan April ini. Berikut petikannya:
14 WARISAN Edisi Maret 2018
bincang-bincang
Romo sempat orientasi ke tempat tugas Tahun Persatuan dicanangkan di
yang baru. Bagaimana kesan awal di Keuskupan Agung Jakarta. Bagaima-
sana? na di Keuskupan Timika?
Saya merasa perlu orientasi supaya le- Ajakan Bapa Uskup Mgr. Suharyo
bih mengetahui Papua. Saya bicarakan melalui Tahun Persatuan sangat rele-
dengan Romo Widy dan Romo Yumar- van. Tetapi, ketika saya di Papua, tema
tono, SJ, sebagai Superior, saya diberi pastoral di sana disebut Tungku Api –
kesempatan orientasi selama 7 hari ke diibaratkan sebagai mata pencaharian
Nabire. Paroki di sana cukup besar, yang harus dimiliki masyarakat setem-
jumlah umatnya sekitar 3.000-4.000 pat, supaya bisa hidup mandiri.
orang, termasuk Keuskupan Timika.
Letak Gereja Kristus Sahabat Kita cu- Dari sekian banyak romo SJ di Indone-
kup strategis di tengah kota Nabire, sia, Romo Yusuf menyebut dua nama
digembalakan oleh seorang Imam; teta- untuk menggantikan beliau di Nabire.
pi di sana juga ada sekolah Katolik Adi Salah satunya, Romo Agus. Apakah
Luhur yang dikelola 2 Bruder dan 5 Romo kenal dengan Romo Yusuf?
Imam SJ. Di Kabupaten Nabire ada 21 Ya, kenal. Waktu saya baru beberapa
kapel. Bapa Uskup Timika mengangkat bulan di Girisonta sebagai frater, Romo
beberapa tenaga pastoral untuk memim- Yusuf menjadi salah satu pendamping
pin ibadat di tempat-tempat yang tidak para frater. Kemudian kami sempat
dapat dijangkau Imam. bertemu sekali lagi waktu saya kuli-
ah teologi di Jakarta. Mungkin beliau
punya kesan tersendiri terhadap saya
yang dianggap memiliki kemampuan
manajerial.
Romo Widy dan Romo Agus dalam pentas Ketoprak Bagaimana perasaan Romo harus pin-
Madeg Pandhito 16 Agustus 2017 dah dari Paroki Duren Sawit?
Saya belum terlalu lama di Santa Anna,
saya merasa belum tuntas. Tetapi sebe-
lum ini saya berkarya di Sukorejo dan
Semarang. Semuanya selalu kurang dari
3 tahun. Bisa dikatakan, saya pernah
bertugas di paroki desa, paroki kota,
dan paroki metropolitan. Bagi saya,
penugasan ke Papua berbeda karakter-
nya. Penugasan ini akan melengkapi
saya sebagai Imam yang menggembala-
WARISAN Edisi Maret 2018 15
Bincang-bincang
Romo Agus bersama siswa-siswi di Nabire, Papua
kan umat di paroki. Ada kebanggaan di Dewan Paroki dan pastoral yang
juga buat saya, artinya pimpinan SJ mengedepankan kekompakan. Ka-
menganggap pengalaman saya sudah lau kita melayani dalam kebersamaan,
cukup, lalu diutus memimpin paroki di maka akan lebih mudah merangkul dan
Papua. Menjadi Pastor Kepala bukan mewadahi semua orang yang punya
tanggung jawab yang mudah. Syukurlah berbagai pendapat.
selama berkarya sebagai Pastor Rekan
di Paroki Duren Sawit, saya belajar dari Ada yang perlu ditingkatkan di Paroki
Romo Widy bagaimana idealisme se- Duren Sawit?
bagai Pastor Kepala, sambil melayani Banyak catatan saya untuk Gereja Santa
umat dan membuat konsep-konsep. Anna. Dari sisi pelayanan umat, harus
dibangun kemampuan melayani umat
Apa yang akan Romo kenang dari seramah mungkin. Sekarang sudah ada
Paroki Duren Sawit? unsur-unsurnya, hanya perlu diperda-
Paroki Duren Sawit sudah berjalan se- lam. Contohnya, melayani dengan baik
suai dengan cita-cita yang kita bangun dari pembaptisan sampai meninggal,
bersama. Selama berkarya di sini, saya menyediakan fasilitas yang memadai
ikut membangun konsep-konsep pasto- di gereja seperti tempat parkir, toilet,
ral dan tampaknya sudah mulai kelihat- dan sebagainya. Selain itu, kelengkap-
an. Misalnya, keterlibatan orang muda an informasi sangat penting antara lain
16 WARISAN Edisi Maret 2018
bincang-bincang
denah gereja, papan informasi; supaya tur, organisasi yang kuat. Jangan hanya
begitu masuk ke halaman gereja, umat bertumpu di Santa Anna, tidak efektif
feel at home. dan tidak bisa menjangkau umat secara
proporsional.
Kalau dari sisi umat, apa yang perlu
ditingkatkan? Romo sering menyanyikan lagu
Umat di sini cukup responsif, mau Hidup Ini adalah Kesempatan. Apa-
menanggapi. Hanya perlu dibantu da- kah lagu itu punya makna tersendiri
lam menyelesaikan masalah-masalah buat Romo?
yang dihadapi umat seperti belum ter- Saya sudah memasuki usia pertengahan
daftar di paroki, pernikahan belum – middle age. Saya harus menggerak-
beres, ingin mendaftar anak untuk ko- kan diri saya dengan semangat yang
muni pertama, dan sebagainya. Untuk sesuai usia saya. Setelah melewati per-
itu perlu kemudahan akses bagi umat jalanan hidup cukup panjang, masih ada
dalam memperoleh informasi yang di- waktu yang bisa dimanfaatkan, karena
butuhkan tanpa harus bertanya, misal- itu perlu menjaga stamina, semangat
nya melalui website atau ada kotak beri- pelayanan, membangun relasi dengan
si lembar persyaratan dan formulir. Tuhan, suasana pertobatan, dan mawas
diri. Lagu itu untuk menyemangati
Apa harapan Romo untuk Paroki Du- diri dan bersikap waspada, supaya pe-
ren Sawit? layanan yang saya berikan tetap bagus.
Dalam cita-cita yang dirumuskan, Paro-
ki Duren Sawit ingin menjadi seperti Matahari belum tinggi ketika kami
matahari yang terbit dari timur. Con- beranjak dari Pastoran. Terngiang di
tohnya dalam hal keberagaman, keter- benak alunan lagu.... Hidup ini adalah
bukaan dengan RT-RW. Kegiatan mas- kesempatan, hidup ini untuk melayani
sal yang melibatkan kecamatan dan Tuhan. Jangan sia-siakan apa yang
kotamadya hendaknya menjadi kegia- Tuhan b’ri, hidup ini harus jadi
tan yang terus dijalankan, bukan hanya berkat.... Oh Tuhan pakailah hidupku,
di Tahun Persatuan, paling tidak sesuai selagi aku masih kuat.... Bila saatnya
ARDAS sampai tahun 2020. Selain itu, nanti ku tak berdaya lagi, hidup ini
kerja sama antara Imam dan awam hen- sudah jadi berkat....
daknya terus dijaga, sambil terus mem-
perbaiki dan melihat peluang-peluang. Selamat melayani Tuhan di tanah Papua,
Hal lain yang lebih strategis, Paroki Romo Agus. Semoga hidup Romo menja-
Duren Sawit perlu mulai memikirkan di berkat bagi masyarakat setempat yang
pengembangan paroki di Yoakhim dan sangat membutuhkan Gembala yang
MBS dengan adanya sarana fisik, struk- baik dan murah hati.
WARISAN Edisi Maret 2018 17
kawula muda
Baca Kitab Suci
Zaman Now
Oleh : Antonius Pandu
Ilustrasi aplikasi
Kitab Suci
di smartphone
Di zaman serba cepat dan instan ini, anak-anak mile-
nial tetap punya keinginan mengenal Tuhan. Hanya,
kita sering bingung harus mulai dari mana? Kita perlu
kembali ke sumber iman kristiani, yaitu Kitab Suci.
Lantas, saat mau mulai baca Kitab Suci, kita tak tahu bagaimana
caranya. Muncul rasa takut salah, karena tidak ada yang mem-
bimbing. Lalu, karena sibuk, kita merasa tidak punya waktu un-
tuk baca Kitab Suci.
Berikut ini beberapa tips supaya kita bisa menyesuaikan cara
membaca Kitab Suci (KS) dengan gaya hidup zaman now:
18 WARISAN Edisi Maret 2018
kawula muda
1. Tidak perlu menunggu waktunya siap. Ka- tidak terlalu mengerti. Tumbuhkan keingin-
lau cari waktu yang pas, tidak pernah ada an untuk mengenal Tuhan lebih jauh, nanti
waktu yang pas. Kehidupan sehari-hari kita Tuhan yang akan menambahkan dan mem-
sudah sangat padat: sekolah, kuliah, kerja, beri rahmat pengertian kepada kita.
dan aktivitas lain. Tidak ada waktu yang
sempurna. Yang penting, berani memulai. 5. Baca berulang kali. Baca jangan hanya seka-
Waktu bisa kapan pun di sela-sela kesi- li, itu baru kulit-kulitnya. Baca lagi lebih
bukan kita. Saya lebih suka membaca KS mendalam, perlahan-lahan, dan resapilah
saat baru tiba di kantor, karena masih sepi. Sabda Tuhan. Jika perlu baca dua sam-
Ada beberapa teman yang menyempatkan pai tiga kali. Pertama kali baca kita tidak
membaca KS saat nongkrong di café, sam- langsung mengerti, kedua lebih mengerti,
bil menunggu teman-teman lain datang. ketiga semakin mengerti pesan terdalam
Ada juga yang baca KS malam sebelum dari Tuhan. Para ahli KS saja membaca be-
tidur saat sudah rileks. Kapan pun dan di rulang kali dan membedah teks-teks yang
mana pun kita bisa membaca KS, karena ada, untuk sungguh-sungguh mengerti
Tuhan selalu siap menyapa. Sabda Tuhan.
2. Pakai apps Kitab Suci. Zaman now kita 6. Pilih bacaan yang menarik. Terkadang kita
bisa download apps KS dan dibawa-bawa suka idealis ingin baca KS dari awal sampai
dalam bentuk gadget. Salah satunya yang akhir. Boleh saja, ini sangat menantang, se-
keren dan Katolik banget adalah, E-katolik. bab kisah-kisah di kitab Kejadian dan Kelu-
Di dalamnya ada KS versi Lembaga Alkitab aran sangat menarik. Tetapi, lanjut ke kitab
Indonesia Terjemahan Baru, lengkap den- Imamat dan Bilangan semakin sulit, karena
gan kitab Deuterokanonika. Di dalam E-ka- isinya hukum-hukum dan angka-angka. Bi-
tolik tersedia fitur bacaan sesuai kalender asanya kita akan menyerah.Bacalah mengi-
liturgi seperti di gereja. Bacaan KS sudah kuti kalender liturgi, lebih memudahkan.
ditentukan sepanjang tahun, tanpa kita ha- Cara lain, baca kitab-kitab yang menarik
rus bingung mencari bacaan yang sesuai. bagi kita: kitab yang jarang kita dengar di
Gereja atau mengulang kisah-kisah di Injil
3. Awali dengan doa singkat. Biasakan berdoa untuk lebih mengenal Tuhan Yesus. Tidak
sebelum membaca KS, mohon terang Roh perlu khawatir mulai dari mana, karena KS
Kudus untuk membimbing kita. Karena KS adalah kumpulan Sabda Tuhan, setiap ki-
adalah Sabda Tuhan, biarkan Tuhan sendiri tab memiliki pesan tersendiri.
yang berbicara kepada kita lewat teks yang
dibaca. 7. Sediakan waktu hening. Keheningan akan
membantu mengendapkan Sabda Tuhan
4. Baca terus, tidak perlu takut tidak menger- ke dalam hati dan pikiran kita. Tuhan ke-
ti. Ini yang paling sering dijadikan excuse, rap kali berbicara dalam keheningan. Rah-
‘saya tidak mengerti jadinya saya tidak mat pengertian sering kali muncul saat kita
mau membaca’. Pikiran ini menghambat hening.
kita untuk memulai. Memang di zaman
dahulu KS milik para Imam yang menger- 8. Terus membaca. Membaca KS adalah per-
ti KS, umat tidak bisa menimba kekayaan jalanan bersama Tuhan seumur hidup.
KS dengan membaca langsung. Tetapi be-
lakangan Gereja menyadari, KS harus bisa Tidak ada cara instan. Kita tidak akan
menjadi sumber iman umat. Sekarang kita langsung mengerti seluruh KS, saat per-
diperbolehkan menggali sendiri kekayaan tama kali membaca. Perlu ketekunan dan
KS dengan membaca langsung. Teruslah konsistensi untuk terus berjalan bersama
membaca sedikit demi sedikit, walau kita Tuhan.
WARISAN Edisi Maret 2018 19
20 WARISAN Edisi Maret 2018
RUANG ANAK
WARISAN Edisi Maret 2018 21
sketsa kehidupan
Bisikan Suara-Nya
Terus Menggema
Frater Stephanus Ferriandis Hartono
Sejak duduk di bangku kelas 3 SMP
Strada Van Lith II, Stephanus
Ferriandis Hartono yang akrab
dipanggil Yandis, mulai tertarik
menjadi imam. Terlebih ia aktif di Mudika
(sekarang OMK) dan sebagai putra altar,
anak sulung dari tiga bersaudara ini kerap
mendampingi Romo Edy Winarto, SJ, dan
bertemu Frater Yos Bintoro, Pr, - sekarang
menjadi Pastor di TNI.
22 WARISAN Edisi Maret 2018
sketsa kehidupan
Fr. Yandis bersama keluarga. “Saya ingin melayani umat di
paroki-paroki yang kekurangan imam,” ujar Frater Yandis.
Meski jalan panggilan imamat- lasnya. Pesta pertunangan digelar di
nya berliku, namun dalam perjalanan itu Manila. Orangtua kedua pihak sangat
Yandis selalu merasakan bisikan suara berbahagia. Namun, suara lembut Yesus
Tuhan yang terus menggema dalam ba- kembali memenuhi hati Yandis. Per-
tinnya, mengalahkan segala rintangan. temuan keluarga berlangsung di Manila
Tantangan awal datang dari keluarga. sampai larut malam. Roh Kudus beker-
Sebagai anak pertama dan satu-satunya ja, hingga akhirnya tercapai saling pe-
anak lelaki, Yandis menjadi tumpuan ngertian dari kedua pihak. Diiringi tangis,
harapan Bapak Kain Hioe Ka Hin dan kedua sejoli sepakat tidak melanjutkan
Ibu Cecilia Kiswati. relasi mereka ke jenjang pernikahan.
Setamat SMA, Yandis be- Yandis melangkah ke pintu biara
lum berhasil meluluhkan hati kedua Kongregasi Dominikan di Surabaya.
orangtuanya untuk mengizinkannya Kemudian, ia beralih ke Keuskupan
masuk biara. Maka, ia kuliah di fakultas Bandung untuk menjadi imam diosesan.
kedokteran Universitas Atmajaya, “Saya ingin melayani umat di paro-
Jakarta. Tujuh tahun berselang, gelar ki-paroki yang kekurangan imam,” ujar
dokter disandangnya. Tetapi, kedua Frater Yandis yang tengah menekuni
orangtua masih berkeberatan dengan studi filsafat di Universitas Para-
keinginan Yandis menjadi imam. Ia lalu hyangan, Bandung.
terbang ke Filipina untuk menekuni Semoga Tuhan Yesus melimpah-
studi dokter spesialis anak di Universitas kan rahmat-Nya kepada Frater Yandis,
St. Thomas. agar dapat memenuhi panggilan
Di kampus ini, Yandis tertarik hidupnya menjadi Gembala yang baik.
pada seorang gadis Filipina, adik ke-
(Nina)
WARISAN Edisi Maret 2018 23
liputan padusa
Maaf Itu Menyembuhkan
Peringatan Hari Ulang Tahun Pernikahan
Sebagai upaya mempererat ikat- Dari sisi Alkitab, Romo Agus
an kasih antara suami-istri, Sie mengatakan Tuhan mengajarkan kita
Kerasulan Keluarga (SKK) untuk saling mengampuni seperti di-
Paroki Duren Sawit bekerja tulis dalam Injil. Sedangkan pasutri
sama dengan Marriage Encounter (ME) Longginus dan Santi berbagi pengalam-
dan Couples for Christ (CFC) mengada- an bagaimana menyimpan kemarahan
kan acara peringatan Hari Ulang Tahun dapat menimbulkan sakit fisik. Acara
Pernikahan (HUP) setiap 3 bulan sekali. penyegaran untuk para pasutri ini ditu-
Bagi pasangan suami-istri (pa- tup dengan saling menyatakan cinta dan
sutri) yang menikah di bulan Novem- maaf kepada pasangan masing-masing.
ber, Desember, dan Januari lalu, acara Peringatan HUP dilanjutkan
HUP digelar di Gedung Yos Sudarso dengan Perayaan Ekaristi di Gereja
akhir Januari silam. Acara yang diha- Santa Anna yang dipimpin oleh Romo
diri 50 pasutri dari berbagai Lingkung- Agus. Setelah homili, semua pasangan
an dan usia pernikahan ini mengambil berdiri dan membarui janji pernikahan
tema “Maaf Itu Menyembuhkan,” deng- di hadapan Romo dan umat yang hadir.
an menghadirkan pasangan Longginus SKK berharap, semakin banyak
dan Santi sebagai pembicara dan Romo pasutri yang berpartisipasi pada acara
Y. Agus Setiyono, SJ, menjadi mode- HUP ini. Data BIDUK setiap Lingkung-
rator. an perlu diperbarui dari waktu ke wak-
tu, agar SKK dapat mengundang para
pasutri secara tepat sesuai data terkini
dari umat Paroki. (Eleonora)
24 WARISAN Edisi Maret 2018
liputan padusa
Ketika Orang Katolik
Berdiskusi
Komunitas Diskusi Orang Ka- Sebagian peserta diskusi tentang ‘Iman Katolik dalam
tolik (KoDok) merupakan Menyikapi Isu Intoleransi’.
wadah baru yang dibentuk
Sekretariat Paroki Duren Hadir sebagai pembicara
Sawit untuk menampung berbagai ga- Ekayanti, praktisi dan peneliti kontra
gasan, pemikiran, pendapat yang ada radikalisasi. Diskusi membahas tentang
dalam benak orang Katolik, khususnya isu-isu radikalisasi terkait tahun politik
umat Paroki Duren Sawit, terkait suatu ini dan pilpres yang akan datang. Umat
isu atau peristiwa yang sedang hangat di katolik diharapkan turut andil dalam
masyarakat. meredam isu-isu radikal dan intoleransi
Diskusi pertama digelar di be- belakangan ini.
deng samping gua Maria, gereja Santa Amat disayangkan, diskusi yang
Anna, pada Minggu, 4 Maret yang lalu, amat bagus ini hanya dihadiri 17 peserta
seusai Misa pukul 10 pagi. Mengusung dari ribuan umat di Paroki Duren Sawit.
tema “Iman Katolik dalam Menyikapi Namun, pembicaraan berlangsung seru
Isu Intoleransi,” diskusi yang dimode- hingga lebih dari dua jam. Diharapkan
ratori oleh Romo A. Dhimas Harjuna,SJ, diskusi-diskusi seperti ini akan terus
ini berlangsung serius tetapi santai. diselenggarakan dengan mengangkat
isu-isu hangat lainnya seperti nasio-
nalisme, masalah rumah tangga,
masalah remaja, dan sebagainya. (Koko)
WARISAN Edisi Maret 2018 25
liputan padusa
Suminten Edan
Persembahan Cinta Umat kepada Romo Agus
Kiri: Suminten
ketika masih
‘waras’.
Kanan atas:
Bagus Setiyono
yang diperan-
kan oleh Romo
Agus.
Kanan bawah:
Para pemain
Ketoprak
‘Suminten Edan’
berfoto bersama
setelah page-
laran.
Setelah sukses mementaskan wayang orang dan ketoprak
sebelumnya, tiga Imam dan sejumlah umat Santa Anna
kembali menggelar pentas ketoprak berbahasa Indone-
sia dengan lakon Suminten Edan pada 24 Februari yang
lalu. Pergelaran ketoprak ini laksana pesta rakyat, di mana umat
Santa Anna berbaur dengan penduduk sekitar yang diundang
menyaksikannya. Tampak hadir beberapa tokoh masyarakat dan
ratusan penonton memenuhi halaman gereja Santa Anna.
Bukan hal kecil mempersiapkan pertunjukan ketoprak ini.
Para pemain dituntut kesungguhan hati untuk meluangkan waktu
latihan tiga kali seminggu selama dua bulan. Pembiayaan proper-
ti panggung dan busana juga tidak murah. Semua dipersembah-
kan untuk Romo Agus yang akan bertugas di tempat baru.
Suminten Edan berkisah tentang situasi Kadipaten Treng-
26 WARISAN Edisi Maret 2018
liputan padusa
galek yang terusik ketentramannya kare- pa menghiraukan kemarahan ayahnya,
na kehadiran perampok warok Suro- Bagus Setiyono meninggalkan Treng-
dilogo. Adipati Trenggalek yang ke- galek. Suminten yang mendapat kabar
walahan mengatasi penjahat itu meng- sayembara batal karena penolakan Ba-
adakan sayembara. Siapa yang dapat gus Setiyono, kecewa berat sehingga
menjadi gila (edan).
mengalahkan Dalam perjalanannya, Bagus Se-
warok Suro- tiyono berjumpa dengan Cempluk, anak
dilogo akan perempuan warok Suroludiro yang
diberi ha- cantik. Bagus Setiyono sesaat sempat
diah. Apabila tergoda Cempluk. Namun tidak lama
pemenang- kemudian datang warok Secodarmo
nya laki-laki yang meminta pertanggungjawaban
akan menjadi Bagus Setiyono. Muncul pula ayah
saudara Cempluk, Suroludiro. Perkelahian
pribadi sang kedua warok tidak dapat dihindari,
Adipati, se- karena masing-masing membela kepen-
dangkan tingan anak perempuannya.
kalau pe- Adegan diakhiri dengan ke-
menangnya datangan Begawan Purbawisesa untuk
perempuan mendamaikan kedua warok tersebut.
akan dinikah- Suminten yang edan juga disadarkan
kan dengan sang Begawan. Bagus Setiyono lalu
salah satu menyampaikan niatnya untuk pergi ke
putra Adipa- daerah lain demi melaksanakan tugas
ti, Bagus Se- menyebarkan kebajikan.
tiyono. Dalam kehidupan nyata, Bagus
Setiyono yang diperankan oleh Romo
WarokSecodarmotampilsebagai Yohanes Agus Setiyono, SJ, juga akan
pemenang yang mampu mengalahkan pergi dari Duren Sawit ke daerah lain
warok Suroludiro. Warok Secodarmo untuk melanjutkan karya pelayanan be-
mempunyai anak perempuan bernama liau. Semoga persembahan cinta umat
Suminten. Hati Suminten berbunga ke- dalam wujud pergelaran ketoprak ini
tika ayahnya memenangkan sayemba- dapat menjadi kenangan manis di hati
ra, berarti ia akan dinikahkan dengan Romo maupun umat. Selamat bertugas
Bagus Setiyono. di tempat baru, Romo Agus. (Agatha)
Masalah muncul ketika Bagus
Setiyono menolak menikah dengan
Suminten yang tak dikenalnya. Tan-
WARISAN Edisi Maret 2018 27
liputan padusa
Komsos Gelar Pelatihan
Jurnalistik Singkat
Untuk lebih Peserta pelatihan Jurnalistik
membang- Komsos memperhatikan
kitkan se-
mangat umat pemaparan dari pemandu.
dalam mengirim berita
dan liputan ke majalah pelatihan untuk menyalurkan minat dan
WARISAN dan media bakat umat di bidang media cetak. Se-
sosial Paroki (Instagram lain pelatihan jurnalistik singkat, akan
dan FB), Komsos Paroki diselenggarakan pelatihan desain visual
Duren Sawit mengada- dan manajemen media massa.
kan Pelatihan Jurnalistik “Kami berharap semakin banyak
Singkat yang berlangsung umat yang mau berpartisipasi mengem-
3 kali pertemuan di bulan bangkan media internal kita, baik dari
Maret 2018. konten maupun perwajahan,” ucapnya.
Pelatihan yang memakan wak-
tu 1,5 jam setiap pertemuan ini dipan- (Koko)
du oleh Ibu Cendrawati dan diikuti 12
peserta dari beberapa Lingkungan di
Paroki Duren Sawit. Ternyata, menulis
berita foto dan liputan acara tidaklah
sulit. Cukup berpatokan pada rumus
dasar 5 W + 1 H (Who, What, Where,
When, Why, dan How), kita sudah bisa
menuliskan acara yang berlangsung di
Lingkungan/Wilayah atau komunitas
kita.
Menurut Amadea Pranastiti,
Ketua Subseksi Media Cetak Komsos
Paroki Duren Sawit, tahun ini Kom-
sos Paroki sudah merancang beberapa
28 WARISAN Edisi Maret 2018
liputan padusa
Bina Anak Mandiri
Membentuk Karakter Anak
Bullying belakangan ini men- Kak Randy mengajak anak-anak mengenal diri
jadi sorotan, lantaran sering
terjadi di kalangan pelajar. lam uji coba program ini. Dalam waktu
Bullying adalah penggunaan dekat, direncanakan uji coba program
kekerasan, ancaman, atau paksaan un- Bina Anak Mandiri untuk segmen anak
tuk mengintimidasi orang lain. Pe- yang berbeda.
rilaku ini dapat menjadi suatu ke- “Setelah rangkaian uji coba pro-
biasaan. Maka, perlu diperhatikan pem- gram, kami akan membuat kurikulum
binaan karakter sejak anak masih kecil. pendidikan karakter berlandaskan spi-
Untuk itulah, Sie Pendidikan Paroki ritualitas Katolik disertai pemahaman
Duren Sawit menggagas suatu program ke-Indonesia-an. Untuk itu, kami mo-
pembentukan karakter anak usia 8-12 hon doa dan dukungan umat Paroki,”
tahun yang dinamai Bina Anak Mandiri. tambah Anastasia yang bersama Randy
“Program ini dibuat supaya anak Pratama, Silvy, dan Ibu Cynthia men-
lebih mengenal dirinya – dimulai dari jadi tim psikolog yang menangani pro-
mengenali emosi, kapan emosi mun- gram Bina Anak Mandiri.
cul, dan bagaimana menyikapi emosi Kelak, setelah kurikulum pen-
supaya bisa berteman dengan baik, tidak didikan karakter rampung, akan diada-
mem-bully teman. Diharapkan, anak kan training for trainers yang melatih
kemudian bisa menyikapi keberagaman para pemerhati pendidikan anak, ter-
di sekitarnya, termasuk menyikapi isu utama kawula muda di Paroki Duren
intoleransi dengan tepat,” ujar Anasta- Sawit, untuk menjadi pembimbing bagi
sia Satriyo, salah satu psikolog muda adik-adiknya.
yang menangani program Bina Anak
Mandiri.
Pengenalan program Bina Anak
Mandiri telah dilaksanakan pada akhir
Februari lalu di Paroki Duren Sawit. Se-
banyak 17 anak Bina Iman dari Wilayah
Duren Sawit PTB ikut ambil bagian da-
WARISAN Edisi Maret 2018 29
liputan padusa
Pembekalan Pengurus
Dewan Paroki
Para pengurus Dewan
Paroki yang akan mengikuti
pembekalan di Bogor.
Para pengurus Dewan Paro- Widagdo, yang juga Ketua Pelatihan
ki periode 2017-2020 per- dan Kaderisasi (PEKAD) Paroki Duren
lu mendapat wawasan yang Sawit.
lebih luas dan motivasi, agar BP3 dan PEKAD merupa-
dapat menjalankan tugas pelayanan kan bidang baru dalam kepengurusan
dengan baik. Untuk itu, Bidang Pelati- seluruh paroki di wilayah Keuskupan
han dan Pengembangan Paroki (BP3) Agung Jakarta. Bidang ini bertugas
yang dikoordinir Bapak Yustinus Heru memberi pelatihan dan kaderisasi, serta
Pratomo, menyelenggarakan acara melakukan penelitian dan pengembang-
Pembekalan bagi para pengurus Dewan an Paroki.
Paroki. Bertindak sebagai Ketua Panitia Acara Pembekalan dibagi dua,
Pembekalan Bapak Harrymurti Sri yaitu gelombang pertama untuk para
30 WARISAN Edisi Maret 2018
liputan padusa
Romo Agus saat memaparkan Spiritualitas Ignasian. iman dengan Ekaristi sebagai puncak
dari semua kegiatan gereja; (5) Ke-
pengurus Stasi, Koordinator Wilayah, saksian/Martyria – semua yang sudah
dan Ketua Lingkungan yang ber- dibaptis adalah saksi Kristus.
langsung pada 4 Februari lalu di Au- “Tugas kita saling mengingat-
ditorium Pusat Pastoral KAJ Samadi kan, agar hidup menggereja tidak teng-
Klender. Sedangkan gelombang kedua gelam pada satu pilar saja (liturgi/ per-
untuk para pengurus Dewan Paroki ayaan iman), tetapi masih ada pilar-pilar
Harian, Ketua Seksi, Kepala Bagian, lain yang juga bisa menjadi tempat bagi
Ketua Komunitas Kategorial, Ketua kita untuk menghidupi iman kita,” kata
Tim Khusus, dan beberapa Ketua Sub- Romo Widy.
Seksi diselenggarakan di Wisma Pon- Dalam sesi selanjutnya, Romo
dok Remaja Anugerah, Gunung Geulis Y. Agus Setiyono, SJ, dan Romo A.
– Bogor, pada 10-11 Februari lalu. Dhimas Hardjuna, SJ, menjabarkan
Di awal pembekalan, Romo FX. tentang Spiritualitas Ignasian dalam
Widyatmaka, SJ, mengingatkan tentang Pelayanan. Selain itu dihadirkan pula
Lima Pilar Pelayanan Gereja yang men- beberapa pemateri dari luar paroki yang
cakup: (1) Pewartaan/Kerygma – ditu- membahas tema sosial kemasyarakatan
jukan bagi yang belum mengenal Yesus dan kepemimpinan, antara lain Bapak
dan pengajaran bagi yang sudah beri- Puthut Rahardjo dari Rakit Consultant
man kristiani; (2) Pelayanan/Diakonia – yang mengulas tentang Servant
dilakukan secara sukarela tanpa menun- Leaders.
tut imbalan; (3) Persekutuan/Koinonia Ketika memaparkan tentang
– hidup baik dan rukun dengan sesama Program Kerja Dewan Paroki, Bapak
untuk meneruskan cahaya Kristus; (4) Thomas Sugijata, Wakil Ketua I Dewan
Perayaan Iman/Liturgi – penghayatan Paroki Harian, mengatakan, “Dewan
Paroki adalah sebuah persekutuan,
sifatnya koordinatif bukan struktural.
Karena itu, agar Dewan Paroki efek-
tif, maka semua anggotanya harus
partisipasif.”
Melalui acara Pembekalan
ini, diharapkan para pengurus Dewan
Paroki kini siap menjalankan tugas
pelayanan kepada umat sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan. (Koko)
WARISAN Edisi Maret 2018 31
liputan padusa
Nonton Bareng
The Song of Bernadette
Sebagian penonton
film di auditorium
Samadi.
Komunitas Doa Senakel dan Komisium “Our Lady of the Holy Fam-
Legio Mariae Paroki Duren ily” Legio Mariae dari Paroki Rawama-
Sawit mengadakan pemu- ngun.
taran film The Song of Ber- Dalam kata sambutan, Romo
nadette dalam rangka memperingati FX. Widyatmaka, SJ, menandaskan,
160 tahun Penampakan Bunda Maria di “Seorang anak yang baik berbakti ke-
Lourdes, Perancis, yang dirayakan umat pada orangtuanya. Demikian juga kita
Katolik seluruh dunia pada tahun ini. pasti mencintai Bunda Maria. Semoga
Pemutaran film berlangsung di film ini dapat memperdalam iman dan
Auditorium Pusat Pastoral KAJ Sama- menambah kecintaan kita kepada Bun-
di, pada Sabtu 24 Februari yang lalu. da Maria.”
Tampak hadir Romo FX. Widyatmaka, Selanjutnya, sambil menunggu
SJ, Pastor Kepala Paroki Duren Sawit, kehadiran para penonton di auditori-
dan beberapa tamu undangan antara um yang dapat menampung 150 orang
lain Ibu Agnes Djambak, Wakil Ketua ini, disampaikan pemaparan singkat
32 WARISAN Edisi Maret 2018
liputan padusa
novel dengan judul yang sama karya
Franz Werfel. Bernadette Soubirous
diperankan aktris Jennifer Jones, meng-
aku mendapat penglihatan “wanita
cantik” di tempat pembuangan sampah
kota. Pejabat setempat tidak memper-
cayainya, termasuk pastor Dominique
Peyramale yang diperankan Charles
Bickford. Bernadette bersikukuh akan
pengalaman spiritualnya, hingga ber-
angsur masyarakat percaya karena muk-
jizat kesembuhan orang-orang yang
Atas kiri: Romo FX. Widyatmaka, SJ hadir dalam
acara pemutaran film.
Kanan bawah: Para penonton menyanyikan lagu Ave
Maria Lourdes.
tentang Legio Mariae oleh Ibu Yohana membasuh diri di mata air Lourdes.
dan Komunitas Doa Senakel oleh Ibu Bernadette kemudian disarankan pastor
Cendrawati. Kedua komunitas kategori- pembimbing rohaninya untuk masuk bi-
al ini mengajak umat untuk aktif berde- ara di Nevers dan meninggal di usia 35
vosi kepada Bunda Maria, melalui kei- tahun karena sakit TBC tulang.
kutsertaan dalam Legio Mariae setiap Film yang sangat bagus. Layak
Rabu pukul 17.30 di ruang Catatan Sipil ditonton bersama keluarga dan komu-
Paroki Duren Sawit, dan mendaraskan nitas. Bahkan Romo FX. Widyatmaka,
Doa Senakel selama 1 jam setiap Jumat SJ, mengaku menitikkan air mata saat
Pertama seusai Misa pukul 20.00 di Ge- menyaksikan film ini. (Koko)
reja Santa Anna.
Film The Song of Bernadette
yang berdurasi 2,5 jam ini berkisah ten-
tang Bernadette Soubirous, gadis 14 ta-
hun yang mendapat penampakan Bunda
Maria selama 18 kali di Gua Massa-
bielle, Lourdes. Film besutan Holly-
wood tahun 1943 ini dibuat berdasarkan
WARISAN Edisi Maret 2018 33
liputan padusa
Kita Bhinneka
Kita Indonesia
Pembukaan Tahun Persatuan 2018
Mengawali Tahun Persatuan Yos Sudarso. Para undangan antara lain
2018 Kita Bhinneka Kita Dr. Prabawa Eka Soesanta, S.Sos, M.Si
Indonesia, sesuai Arah yang menjabat Direktur Bina Ideologi,
Dasar Keuskupan Agung Karakter, dan Wawasan Kebangsaan
Jakarta, Paroki Duren Sawit menggelar Kementerian Dalam Negeri, Ketua RT,
Misa Persatuan dan acara syukuran Ketua RW, Kapolres, Danramil, Banser
pada awal Januari silam. Hadir dalam NU, Laskar Betawi, perwakilan dari
Perayaan Ekaristi, Bapak Drs. Robert FKUB, dan masih banyak lagi tokoh
Simbolon, MPA, Plt. Deputi Bidang dari sekitar Duren Sawit.
Pengelolaan Batas Wilayah Negara, Sambutan dari Bapak Joko
mewakili Menteri Dalam Negeri Bapak Subianto selaku Ketua Panitia dan dari
Tjahjo Kumolo. Bapak Drs. Robert Simbolon, MPA,
Seusai Misa, diselenggarakan mengawali acara. Paduan suara anak-
acara syukuran bersama para tokoh anak Bina Iman Santa Anna dan alunan
masyarakat lintas agama di Gedung rebana grup musik Al-Jimiliah asuhan
34 WARISAN Edisi Maret 2018
liputan padusa
Ustadz Ainul dari Pondok Kopi yang Kiri atas: Romo Widy
dihadirkan Banser NU, turut menyema- memotong tumpeng
rakkan suasana kebersamaan dalam ke- syukuran 34 tahun
ragaman. Imamat beliau, setelah
Ada pula penandatanganan Misa Persatuan selesai.
komitmen untuk menggalang persatuan Kanan bawah: Penan-
di antas kanvas oleh para tokoh ma- datanganan komitmen
syarakat yang hadir, foto bersama, dan untuk menggalang
penamaman pohon simbol persatuan persatuan.
di halaman parkir Gereja Santa Anna.
Acara ditutup dengan ramah tamah. WARISAN Edisi Maret 2018 35
Acara seperti ini merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan ke-
rukunan antar umat beragama. Melalui
kebersamaan, kita belajar saling me-
ngenal dan menghormati. Mari kita
ciptakan persatuan. Kita Bhinneka Kita
Indonesia. (Budy Wijaya)
liputan padusa
Salib adalah Berkat
Ibu Inge Pryana, ketua panitia Salib dapat dimaknai sebagai lambang pen-
seminar, dididampingi oleh Bapak deritaan. Pada zaman Yesus, kayu salib dipa-
Hermanto, ketua PDKK Santa Anna, kai pemerintah Romawi untuk menghukum
memberikan tanda kasih kepada penjahat. Sedangkan di zaman sekarang,
Romo Josep atas kesediaan beliau salib kehidupan dapat berbentuk ketidakadilan, pe-
menjadi pembicara seminar. nindasan, pelecehan, tekanan ekonomi, bencana
alam, perang, penyakit, tekanan ekonomi, per-
ceraian, pengangguran, politik, dan sebagainya.
36 WARISAN Edisi Maret 2018
liputan padusa
“Di bawah tekanan penderita- salib dan keluar sebagai pemenang; an-
an yang begitu berat, manusia merasa tara lain Bunda Maria, Abraham, Esau,
sesak dan tak berdaya, lalu berusaha Daud, Yusuf anak Yakub, Naaman pang-
mencari jalan keluar dengan caranya lima Siria yang sakit kusta. Seminar
sendiri. Nyatanya, kekuasaan, kekua- ditutup dengan kesaksian Romo Josep
tan, dan kekayaan tidak mampu men- yang pernah mengalami salib: kedua
jadi jalan keluar dari penderitaan,” kakaknya meninggal karena kanker.
papar Romo Dr. Josep Susanto, Pr, Ketika kita mengalami per-
dalam Seminar Ketika Salib Terasa Berat lakuan buruk, tekanan ekonomi meng-
yang diselenggarakan Persekutuan Doa himpit, masalah keluarga bermunculan,
Karismatik Katolik (PDKK) di Gereja sakit mendera; kita dapat mengingat
Santa Anna pada 10 Maret lalu. pemaparan Romo Josep dalam seminar
Lebih lanjut, Pastor yang me- ini atau membaca buku yang beliau tulis
nekuni studi Kitab Suci selama 4 tahun dengan judul Ketika Salib Terasa Berat,
di Roma ini mengatakan, sebagai pengi- sehingga memampukan kita memikul
kut Kristus, kita harus memikul salib salib dan keluar sebagai pemenang.
dengan tekun seperti yang diteladankan
Kristus. Dalam Injil Markus 8:34 Yesus (Agatha)
berkata, “Setiap orang yang mau mengi-
kut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikuti Aku.”
Penderitaan memang selalu ada.
Tetapi pilihan untuk terus menjadi kor-
ban atau keluar sebagai pemenang ada
di tangan kita. Kasih Allah memampu-
kan kita untuk mengubah penderitaan
menjadi kekuatan hidup. Maka, “Ketika
kita menghadapi masalah sangat berat
hingga berada di titik terdalam ketidak-
berdayaan manusia, jangan dilawan,
jangan diingkari, jangan marah; tetapi
usahakan berdamai dengan penderita-
an. Jalani penderitaan dengan keikhlas-
an, penyerahan diri, dan berdoa,” ujar
Dosen Kitab Suci di STF Driyarkara ini.
Romo Josep juga mengulas be-
berapa tokoh dalam Kitab Suci yang
dapat menjadi contoh dalam memikul
WARISAN Edisi Maret 2018 37
artikel lepas
Bunda Gereja
Perayaan Baru untuk Menghormati Bunda Maria
Paus Fransiskus memasukkan Dalam keputusan yang dipu-
Perayaan Perawan Maria yang blikasikan pada Sabtu 3 Maret 2018
Diberkati, Ibu Gereja, dalam oleh Kongregasi untuk Ibadat Ilahi dan
kalender Romawi di hari Senin Tata Tertib Sakramen yang dipimpin
– sehari setelah Hari Raya Pentakosta. Kardinal Robert Sarah, dikatakan bah-
Perayaan liturgi B. Mariae Virginis, wa Bapa Suci ingin meningkatkan de-
Ecclesiae Matris, akan dirayakan setiap vosi kepada Maria sebagai Bunda Gere-
tahun. ja untuk “mendorong tumbuhnya rasa
38 WARISAN Edisi Maret 2018
artikel lepas
keibuan Gereja dalam diri para pastor, karya Sang Penebus.”
kaum religius, dan umat beriman, serta Menurut keputusan tersebut,
rasa hormat yang sejati kepada Maria.” seperti yang dilaporkan Devin Watkins
Keputusan ini mencerminkan dari Vatican News, Kitab Suci meng-
sejarah teologi Maria dalam tradisi litur- gambarkan Maria di kaki Salib (lihat
gi Gereja dan tulisan-tulisan para Bapa Yohanes 19:25). Di sana ia menjadi Ibu
Gereja. Santo Agustinus dan Santo Leo Gereja, saat ia “menerima pernyataan
Agung merenungkan tentang penting- kasih Putranya dan menyambut semua
nya Perawan Maria dalam misteri orang dalam pribadi murid tercinta se-
Kristus. bagai putra dan putri yang akan dilahir-
Santo Agustinus mengatakan, kan kembali untuk hidup kekal.”
Maria adalah ibu dari anggota-anggota Pada tahun 1964, Paus Paulus
Kristus, karena dengan kemurahan hati VI menyatakan, “Perawan Maria Ter-
ia bekerja sama dalam kelahiran kem- berkati sebagai Ibu Gereja,” artinya
bali umat beriman di Gereja. Sementara semua orang Kristiani, umat beriman,
Santo Leo Agung mengatakan, kelahir- juga para imam, memanggilnya Ibu
an Kepala adalah juga kelahiran tubuh. yang paling dikasihi. Bunda Allah harus
Ini mengindikasikan Maria sebagai dihormati dan dipanggil oleh seluruh
Bunda Kristus, Putra Allah, sekaligus umat Kristiani dengan gelar-gelar yang
ibu dari anggota-anggota Tubuh Mis- paling lembut ini. Kemudian, di Tahun
tiknya, yaitu Gereja.” Refleksi-refleksi Suci Rekonsiliasi 1975, Gereja mema-
ini merupakan hasil dari “keibuan ilahi sukkan dalam Buku Misa Romawi se-
Maria dan persatuan intimnya dalam buah Misa yang dipersembahkan untuk
menghormati Santa Perawan Maria,
Bunda Gereja.
Dengan
keputusan ini,
Paus Fransis-
kus menyisip-
kan perayaan
Maria Bunda
Gereja ke da-
lam liturgi Ge-
reja universal
sebagai sebuah
peringatan
pada tanggal yang pasti.
(Disarikan dari penakatolik.com)
WARISAN Edisi Maret 2018 39
artikel lepas
Nyok..... Kita Lari Bareng
Pertemuan panitia Fun Run Kebhinekaan
2018 dengan Bapak Walikota Jakarta Timur.
Keuskupan Agung Jakarta me- mampu menggandeng segenap kom-
netapkan tema besar AMAL- ponen keagamaan dalam masyarakat
KAN PANCASILA sebagai untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan
Arah Dasar (ARDAS) tahun yang menyatukan keberagaman.
2016-2020. Tema ini sangat relevan Kegiatan akbar yang akan di-
dengan kondisi bangsa Indonesia. Me- gelar Tim Penggerak Tahun Persatuan
masuki tahun ke-3 pelaksanaan ARDAS Paroki Duren Sawit dalam rangka mem-
tahun ini yang disebut Tahun Persatuan, peringati hari Kebangkitan Nasional
kita diajak untuk semakin hadir dan ter- adalah Fun Run Kebhinnekaan 2018
libat dalam kehidupan bermasyarakat yang mengusung tema “Bersatu Nyok,
dan menjalin relasi tanpa memandang Bersama Nyok dalam Fun Run.” Awal-
perbedaan. nya, kegiatan yang akan dilaksanakan
Untuk merealisasikan kegiatan- pada Minggu 13 Mei 2018 ini ber-
kegiatan yang menunjang Tahun Persa- langsung di lingkup Kecamatan Duren
tuan 2018, di Paroki kita tercinta telah Sawit. Ternyata Fun Run Kebhinnekaan
dibentuk Tim Penggerak Tahun Persa- 2018 ini mendapat tanggapan positif
tuan yang diketuai Bapak Djoko dari Bapak Camat Duren Sawit dan Wa-
Subiyantoro. Tim ini diharapkan likota Jakarta Timur, sehingga cakupan
40 WARISAN Edisi Maret 2018
artikel lepas
Kiri atas: Pertemuan dengan Camat Duren
Sawit Bapak Abu Bakar. Kanan bawah: Foto
Bersama Forum Komunikasi Umat Beragama
(FKUB) Jakarta Timur, Ansor dan Banser
Jaktim.
penyelenggaraan kegiatan diperluas mengenal perbedaan Suku, Agama,
meliputi seluruh Kota Madya Jakarta Ras, dan Golongan. Kami menargetkan
Timur. kegiatan ini diikuti 1.000 peserta pria
Tim Penggerak Tahun Persatu- dan wanita dari usia 12 sampai 50 ta-
an lalu membentuk kepanitiaan untuk hun. Kami berharap, umat Paroki Du-
menangani Fun Run Kebhinnekaan. ren Sawit ikut terlibat dalam kegiatan
Sdr. Agung Nadhi terpilih sebagai ini. Bisa menjadi peserta lari gembira,
Ketua, didukung anggota panitia dari donatur, atau keduanya. Kami sangat
umat dan Komunitas Karyawan Muda membutuhkan dukungan umat,” kata
Katolik (KKMK) Paroki Duren Sawit, Sdr. Agung Nadhi, ketua panitia.
serta perwakilan 5 agama di Jakarta
Timur, Ansor dan Banser Jakarta Timur. Mari kita sukseskan
Panitia Fun Run Kebhinnekaan Fun Run Kebhinnekaan 2018
2018 terus melakukan koordinasi deng-
an berbagai pihak seperti bertemu den- Bersatu kita teguh,
gan Camat Duren Sawit Bapak Abu bercerai kita runtuh.
Bakar; beraudiensi dengan Vikaris Kita Bhinneka, Kita Indonesia
Jenderal KAJ Romo Samuel Pang-
estu, Pr, dan para Romo se-Dekenat
Jakarta Timur; serta bertemu Walikota
Jakarta Timur Bapak Drs. Bambang
Musyawardana M.Si.
“Tujuan utama kegiatan Fun
Run Kebhinnekaan 2018 adalah mem-
bangun hubungan yang semakin akrab
dalam persaudaraan dengan seluruh
lapisan masyarakat Indonesia tanpa
WARISAN Edisi Maret 2018 41
mpok anna
42 WARISAN Edisi Maret 2018
kolom gembala
Doa dalam
Spiritualitas Aktif
(Disarikan dari tulisan CB. Putranto, SJ, oleh A. Dhimas Hardjuna, SJ)
Spiritualitas Aktif dan Spiritualitas dicapai dalam doa formal. Di sela-sela
Kontemplatif waktu antara acara doa itu mereka juga
menjalankan kerja manual dalam suasa-
Dalam tradisi kerohanian kris- na hati yang diharapkan menggemakan
tiani orang mengenal dua arus spiritu- rahmat yang melimpah dari doa formal.
alitas, yaitu tradisi spiritualitas kontem- Sementara pada tradisi spi-
platif dan tradisi spiritualitas aktif. Dua ritualitas aktif (yang menjiwai kaum
tradisi ini mempunyai penekanan berbe- awam, imam diosesan, tarekat religius
da dalam memandang relasi antara aca- aktif), doa informal justru menjadi tu-
ra doa dengan kegiatan sehari-hari. juan yang ingin dicapai lewat doa for-
Pada tradisi kontemplatif, doa mal sebagai sarana yang mutlak perlu.
formal menduduki tempat sentral. Artinya, rahmat yang paling dimohon
Tarekat monastik (Trapist, Karmelit, bukanlah pertama-tama kesatuan mis-
Klaris) mengatur acara harian mereka tik dengan Tuhan dalam doa (kalau toh
di seputar doa formal. Mereka memaha- dianugerahkan tetap diterima dengan
mi spiritualitas mereka di sekitar rahmat penuh syukur), melainkan kontak terus-
yang paling dimohon, yaitu pengalaman menerus dengan Allah yang secara
kesatuan mistik dengan Allah dalam subur menjiwai penyerahan diri dalam
doa. Kemajuan hidup rohani diukur ter- pelayanan di dunia.
lebih dalam taraf kesempurnaan yang
WARISAN Edisi Maret 2018 43
kolom gembala
Doa Formal dan Doa Informal
Doa Formal adalah doa yang lewat ketaatan, pengurbanan diri, dan
terstruktur, mencakup semua atau salah upaya menegaskan kehendak-Nya te-
satu dari unsur-unsur ini: saat tertentu rus-menerus. Untuk mencapai doa in-
dalam hari, frekuensi tertentu, lama- formal ini orang harus berlatih, salah
nya tertentu, tempat tertentu, sikap tu- satu latihannya adalah doa formal yang
buh tertentu, dan cara doa tertentu. Doa disebut di atas. Maka, doa formal men-
formal dapat bersifat privat (dijalankan jadi sarana, bukan tujuan pada dirinya
sendirian), atau dapat bersifat publik sendiri. Rahmat yang paling dirindukan
atau eklesial (misalnya dalam doa offisi, oleh spiritualitas aktif yang berfokus
perayaan liturgis, petemuan-pertemuan pada “doa informal” adalah rahmat
doa dan devosi). Dalam doa formal ini penyangkalan diri, mengalahkan ego-
orang menyediakan seluruh dirinya nya sendiri, dan menyatukan diri ke
untuk menyapa Allah dan disapa Al- dalam kehendak Allah di medan dunia.
lah. Percakapan dengan Allah ini dapat
berlangsung secara batin (hening dan Spiritualitas Kaum Aktif :
selalu pribadi) atau secara vokal (lewat Kemuridan
suara yang terdengar, bisa pribadi, bisa
bersama-sama). Karena merupakan di- Kerohanian dalam spiritualitas
alog dengan Allah, doa formal sedikit aktif tidak diukur dari sikap “kesalehan”
banyak melibatkan kata-kata – dapat tutur kata atau doa-doa, melainkan dari
berupa rumus-rumus doa yang sudah sikap penyangkalan diri terus-menerus
jadi, dapat pula rumusan yang dibuat demi pelayanan bagi sesama. Inilah
sendiri. sikap kemuridan yang dalam Injil selalu
Sedangkan Doa Informal adalah dituntut Yesus dari para pengikut-Nya.
kesadaran akan kehadiran Allah yang Sikap kemuridan di sini adalah aktif,
tersebar sepanjang hari, suatu keterbu- “eksekutif” (menjalankan sabda), dan
kaan batin yang permanen akan Allah “mendunia” (keterlibatan di tengah
yang mengkomunikasikan Diri dalam dunia).
kesibukan sehari-hari. Kontak ini lebih Spiritualitas aktif bukanlah spi-
bersifat “tanpa kata” dan “tanpa struk- ritualitas duniawi. Orang hidup dalam
tur”, bahkan sering tidak disertai rasa ro- kuasa Roh yang mengubah segalanya
hani yang istimewa atau “melambung”. secara mendasar, sehingga orang masih
Dalam suasana hati yang “biasa-biasa
saja” atau bahkan “kering”, orang tetap
terdorong oleh suatu arus dari dalam
untuk melayani Allah sebaik-baiknya
44 WARISAN Edisi Maret 2018
kolom gembala
hidup dalam dunia, tetapi “bukan dari bentuk doa formal yang memang pen-
dunia ini” (Yoh 15:17). Karena kondisi ting sekali peranannya dalam spirituali-
keberadaan di dunia tidak sejelas hitam tas aktif, yaitu “pemeriksaan kesadaran”
dan putih, maka pengikut Kristus tidak atau “pemeriksaan hati nurani” (examen
mudah membedakan mana yang “dari conscientiae).
Kristus” dan mana yang “dari dunia Latihan ini termasuk dalam
ini”. Oleh sebab itu, hidup kristiani di golongan doa formal, karena berstruk-
tengah dunia membawa serta tuntut- tur jelas: 1. Pujian dan syukur, 2. Mo-
an untuk pandai-pandai “membedakan hon terang Ilahi, 3. Meneliti kesadaran,
roh” – yang merupakan istilah lain dari 4. Ungkapan sesal dan pertobatan,
mencari dan menegaskan kehendak 5. Niat untuk lebih setia pada Allah.
Allah (Rm 12:2). Hidup Yesus sendiri Doa ini dijalankan secara pribadi dan
menyuguhkan suatu kerangka pedago- tidak bercorak vokal (diam). Doa ini
gis yang jelas: semakin akrab seseorang dapat dijalankan di tengah kesibukan
berada dalam jalan salib Yesus, sema- harian yang sangat padat, karena me-
kin peka dia akan kehendak Allah le- makan waktu hanya kira-kira 15 menit.
wat pembedaan antara mana yang “dari Kendati demikian, doa ini bukan sambi-
Kristus” dan mana yang “dari dunia ini”. lan di tengah kesibukan kerja; orang ha-
Kematangan rohani seorang yang aktif rus tetap secara khusus mengusahakan
dalam dunia diukur dari kemampuan- atmosfer doa di mana orang menyadari
nya membedakan roh dan mengambil dirinya dalam kehadiran Allah. Mera-
keputusan konkret “dalam Roh”. Ini sakan gerak Roh hanya mungkin, kalau
tidak selalu terkait dengan kecerdasan orang menyerahkan diri pada kehadiran
budi seseorang, melainkan lebih pada Ilahi. Dalam latihan ini orang menem-
keberakaran orang dalam salib Kristus. patkan diri dalam syukur yang menda-
lam atas cinta Ilahi, dan hanya dalam
Pemeriksaan Kesadaran/Hati Nurani kerangka inilah orang bisa melihat
kelemahan atau dosa-dosa dari sudut
Di atas sudah dikatakan dalam pandang Allah, bukan dari sudut pan-
kehidupan aktif, doa formal bersifat dang ego-nya sendiri. Orang yang akan
fungsional terhadap aktivitas di tengah terlahir dari latihan ini adalah pribadi
dunia. Dalam tradisi Ignasian ada suatu yang keputusan-keputusannya selalu di-
bimbing oleh Roh Allah, dan tidak dari
nafsu sendiri atau dari kecenderungan
ego-nya yang tidak teratur.
WARISAN Edisi Maret 2018 45
info paroki
Petugas Tabungan Umat (TABUT) KAJ dari Gereja Santa Anna
kembali membuka pendaftaran bagi umat Santa Anna yang tergerak
menjadi peserta TABUT KAJ periode April – Juni 2018. “Kami ber-
harap dalam periode ini dapat menjaring 50 peserta TABUT baru,”
kata Bapak Erwin Lautan. TABUT KAJ adalah gerakan solidaritas
umat dalam bentuk simpanan uang yang ditabung di bank sebagai
wujud kepedulian terhadap pembangunan gereja di KAJ. (FH, EL)
BERITA DUKA CITA
Bapak Justinus Boedijanto
Lingkungan: Theresia de Avilla, Duren Sawit Selatan
Alamat: Jln. Taman Duren Sawit Blok E2/5, Jakarta Timur
Lahir: Klaten, 1 Juni 1946
Meninggal: Jakarta, 14 Maret 2018
BERITA KELAHIRAN
1. Annika Cordelia Agatha Noeradi
2. Anneke Felicia Agatha Noeradi
3. Annora Elysia Agatha Noeradi
Putri kedua (kembar tiga) dari Bapak Ismoeranto
Noeradi dan Ibu Angela Merici Woro Arimbi
Lingkungan: Sanjaya, Klender
Alamat: Kp. Pertanian Selatan No.25 RT009/03,
Klender, Jakarta Timur
Lahir: Jakarta, 26 Februari 2018
46 WARISAN Edisi Maret 2018
WARISAN Edisi Maret 2018 47
48 WARISAN Edisi Maret 2018