The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ipabundaika, 2021-12-19 23:58:38

BAB 1-5 + LAMPIRAN

BAB 1-5 + LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan.
Berdasarkan Undang Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.

Sehubungan dengan tuntutan perubahan zaman, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Merdeka
Belajar di tahun 2020. Pada Merdeka Belajar episode pertama, Kemendikbud
menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan di antaranya
menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), mengganti Ujian
Nasional (UN), penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
dan mengatur kembali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kebijakan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) menghapus Ujian
Nasional dan menggantinya dengan Asesmen Nasional merupakan kebijakan
yang tepat dengan kondisi dan kebutuhan dunia kerja. Kebijakan ini muncul
mengacu pada hasil survei Programme for International Student Assessment
(PISA) 2018 yang diterbitkan pada maret 2019 lalu memotret sekelumit
masalah pendidikan Indonesia. Dalam kategori kemampuan membaca, sains,
dan matematika, skor Indonesia tergolong rendah karena berada di urutan ke-
74 dari 79 negara. PISA merupakan survei evaluasi sistem pendidikan di dunia

1

yang mengukur kinerja siswa kelas pendidikan menengah. Penilaian ini
dilakukan setiap tiga tahun sekali dan dibagi menjadi tiga poin utama, yaitu
literasi, matematika, dan sains. Hasil pada tahun 2018 mengukur kemampuan
600 ribu anak berusia 15 tahun dari 79 negara.

Asesmen nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan
Belajar. Tujuan utama Asesmen Nasional adalah mendorong perbaikan mutu
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Kompetensi Minimun adalah
kompetensi dasar yang dibutuhkan murid untuk bisa belajar, apapun materinya
dan apapun mata pelajarannya. Sehingga materi AKM ada dua yaitu terkait
literasi atau baca tulis, serta literasi numerasi. Literasi yang dimaksudkan di sini
bukan sekedar kemampuan membaca, tapi juga kemampuan menganalisis suatu
bacaan serta kemampuan untuk mengerti atau memahami konsep di balik
tulisan tersebut. Sedangkan numerasi adalah kemampuan menganalisis
menggunakan angka. Literasi dan numerasi bukan tentang mata pelajaran
bahasa atau matematika, melainkan kemampuan murid agar dapat
menggunakan konsep literasi ini untuk menganalisa sebuah materi.

Dalam menghadapi tantangan global pada pendidikan abad 21,
mengharuskan peserta didik dapat menguasai berbagai kecakapan hidup yang
pokok. Peserta didik harus memiliki kecakapan belajar dan berinovasi,
kecakapan menggunakan teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja
dan berkontribusi pada masyarakat. Selain tuntutan penguasaan kompetensi,
peserta didik juga diharapkan memiliki karakter pancasila yang baik. Beberapa
karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh peserta didik yaitu:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia. Diukur melalui penerapan ibadah, bermanfaat atau peduli pada orang
lain, berani jujur.
2. Berkebhinekaan global.
Tantangan dan harapan, kompetensi atau skill relasi

2

3. Mandiri
Belajar sepanjang hayat.

4. Bernalar kritis
Proses mental yang teroganisir untuk melakukan analisa dan mengevaluasi
suatu informasi, memperhatikan, mengkategorikan, mengambil kesimpulan
atau keputusan.

5. Kreatif
Berani beda, melakukan terobosan, mencipta hal-hal baru

6. Gotong royong
Kerjasama , kooperatif saling peduli untuk membantu.
Assesmen Kompetensi Minimum ( AKM ) sebagai evaluasi kinerja dan

motivasi perbaikan bagi sekolah, bukan sebagai laporan individu tetapi
gambaran kinerja semua mata pelajaran dan pengelolaannya. AKM merupakan
hasil proses dari waktu ke waktu, mengukur kemampuan bernalar
menggunakan bahasa dan matematika. Hasil AKM merupakan potret atau
gambaran kinerja sekolah dan guru melalui kemampuan peserta didik.
Kemampuan peserta didik dipengaruhi oleh kegiatan belajar mengajar meliputi
guru, peserta didik, tujuan, isi, metode, media dan evaluasi. Guru memegang
peranan penting dalam proses kegiatan belajar dan mengajar. AKM merupakan
salah satu bagian dari evaluasi dengan tujuan memperbaiki model-model
evaluasi sebelumnya.

Assesmen Kompetensi Minimum ( AKM ) telah dilaksanakan oleh
Diknas Kota Surabaya secara serentak pada bulan september 2021 jenjang
sekolah menengah pertama baik sekolah negeri maupun swasta. AKM diikuti
oleh peserta didik kelas VIII yang terpilih sesuai kuota yang berlaku. Sebelum
peserta didik mengikuti AKM ini, semua bapak ibu guru mata pelajaran telah uji
coba soal model ini. Selain mengikuti AKM yang diadakan oleh Diknas Kota
Surabaya, SMPK Santo Stanislaus 2 Surabaya juga mengikut sertakan peserta

3

didik mengikuti AKM yang diselenggarakan oleh Penerbit Erlangga dan hasil
yang diperoleh belum maksimal.

Penulis bersama tim penjamin mutu sekolah mengadakan evaluasi dan
mencari cara agar peserta didik mampu memahami dan mengerjakan soal AKM
dengan baik. Dari hasil evaluasi diperoleh data bahwa kemampuan siswa dalam
memahami soal AKM masih rendah. Berdasarkan hal ini maka penulis
mengambil judul “PENERAPAN SOAL AKM SEBAGAI STRATEGI
PENCAPAIAN MUTU SEKOLAH DI SMPK SANTO STANISLAUS 2
SURABAYA”.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kemampuan guru dalam menyusun soal – soal model AKM

yang digunakan untuk Penilaian Akhir Semester ( PAS ) kelas VII ?
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII dalam mengerjakan soal – soal

model AKM yang digunakan pada Penilaian Akhir Semester ( PAS ) Gasal?
1.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Kemampuan
guru

Soal AKM Mutu
Sekolah

Kemampuan
siswa

4

1.4 Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan dalam

penelitian ini adalah :
1. Untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam menyusun soal – soal

model AKM yang digunakan pada Penilaian Akhir Semester ( PAS ) Gasal
kelas VII
2. Untuk mengidentifikasi kemampuan siswa kelas VII dalam mengerjakan
soal – soal model AKM yang digunakan pada Penilaian Akhir Semester
( PAS ) Gasal.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi guru, penelitian ini dapat melatih kemampuan guru dalam menyusun
soal-soal AKM sesuai bidang studinya masing-masing.
2. Bagi siswa, penelitian ini dapat melatih kemampuan siswa dalam
mengerjakan model soal AKM sebelum mengikuti AKM yang diadakan oleh
diknas kota maupun pemerintah pusat.
3. Bagi sekolah, penelitian ini bisa dikembangkan menjadi soal AKM yang utuh
meliputi beberapa mata pelajaran.

1.6 Sistematika Penyajian
Secara garis besar penyusunan karya ilmiah ini meliputi :

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan latar belakang permasalahan,, rumusan
masalah, kerangka konseptual, tujuan umum, manfaat dan sistematika
penyajian.
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Dalam bab ini akan dijelaskan teori tentang AKM dan mutu sekolah
BAB III METODE PENELITIAN

5

Dalam bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan untuk
penyusunan karya ilmiah ini
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang data penelitian dan analisis hasil
penelitian serta pembahasan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan dari penelitian dan saran bagi
sekolah.

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asesmen Kompetensi Minimum ( AKM )
Asesmen Kompetensi Minimum ( AKM ) tidak menggantikan peran

Ujian Nasional ( UN ) dalam mengevaluasi prestasi belajar peserta didik atau hasil
belajar peserta didik secara individual. Namun AKM mengantikan peran UN
sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem
pendidikan di suatu wilayah.

AKM merupakan penilaian mendasar yang diperlukan oleh peserta didik
untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada
masyarakat. Kompetensi mendasar yang diujikann dalam AKM adalah literasi
membaca dan numerasi ( Pusmenjar, 2020 ).

Dalam literasi membaca, konten yang diujikan adalah teks sastra dan teks
informasi. Teks sastra adalah karya imajinatif yang mengangkat persoalan-
persoalan kehidupan manusia yang sudah dipadukan dengan imajinasi dan
subyektivitas pengarang untuk keperluan hiburan ( Pusmenjar, 2020 ). Contoh teks
sastra adalah cerita rakyat, mitos, fiksi ilmiah, puisi, drama, novel, cerita
bergambar, catatan perjalanan dan biografi atau autobiografi. Teks informasi atau
teks nonfiksi adalah teks yang ditulis berdasarkan data atau peristiwa faktual yang
benar - benar ada dan terjadi dalam kehidupan. Contoh teks informasi antara lain,
iklan, dokumen perusahaan, pamflet, brosur, buletin, label makanan , jurnal
ilmiah, laporan penelitian limiah dan buku panduan. Konteks teks yang disajikan
dalam teks sastra maupun teks informasi adalah konteks personal , konteks sosial
buidaya dan konteks saintifik. Kompetensi yang diujikan dalam AKM adalah
menemukan informasi ( acces and retrieve ) , memahami ( interpret and integrate
) , dan mengevaluasi serta merefleksi ( evaluate and reflect )

Pada numerasi, konten yang diujikan adalah bilangan, aljabar, geometri,
pengukuran, serta data dan ketidakpastian. Dalam AKM numerasi peserta didik

7

berlatih mengembangkan proses berpikir atau proses kognitif yang meliputi
pemahaman ( knowing ) , penerapan ( applying ) dan penalaran ( reasoning ).
Soal-soal AKM numerasi juga juga disajikan teks dalam konteks teks personal,
sosial budaya dan saintifik.
2.2.1 Kompetensi Literasi Membaca dan kompetensi Numerasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) literasi
mempunyai 3 arti yaitu :
1. Kemampuan membaca dan menulis.
2. Pengetahuan atau ketrampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu dan
3. Kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan

kecakapan hidup
Sedangkan literasi menurut National Institute for literacy adalah
kemampuan membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan
masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga
dan masyarakat.

Yang dimaksud dengan kemampuan menulis adalah
kemampuan untuk menyampaikan pikiran secara tertulis dengan cara
sistematis , logis, serta sesuai dengan kaidah bahasa. Kemampuan
membaca adalah kemampuan untuk memahami isi sebuah tulisan dengan
baik, termasuk gagasan besar atau inti dan isi, memahami pesan tersirat,
membuat inferensi, membuat asosiasi atau menghubungkan dengan
peristiwa serupa, mengevaluasi, merefleksikan, memprediksi peristiwa
berikutnya serta menyerap nilai-nilai. Kemampuan menghitung adalah
mampu menggunakan ketrampilan menjumlahkan mengurangkan,
mengalikan dan membagi bilangan untuk memecahkan masalah kehidupan
sehari – hari yang berkaitan dengan angka.

8

2.2.1 Bentuk Soal AKM
AKM literasi membaca dan numerasi disajikan dengan beberapa

bentuk soal dengan cara menjawab yang berbeda. Bentuk soal sebagai
berikut:
A. Pilihan Ganda ( PG )

1. Soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal dengan beberapa
pilihan jawaban.

2. Peserta didik diminta menjawab soal dengan memilih satu
jawaban benar dari beberapa pilihan jawaban yang disediakan.

3. Jumlah pilihan jawaban untuk soal kelas 1 sampai dengan kelas
3 sebanyak 3 pilihan (A, B, C), kelas 4 sampai dengan kelas 9
sebanyak 4 pilihan (A, B, C, D),dan untuk kelas 10 sampai
dengan kelas 12 sebanyak 5 pilihan (A, B, C, D, E).

4. Penulisan soal pilihan ganda harus memenuhi kaidah penulisan
soal PG, yaitu dari segi materi, konstruksi, dan bahasa.

5. Dari segi materi, konsep harus benar, kunci hanya satu, dan
pilihan jawaban harus homogen dan logis.

6. Dari segi konstruksi, pokok soal dan pilihan jawaban harus
jelas dan tidak menimbulkan pengertian ganda.

7. Informasi yang dituliskan hanya yang diperlukan, pilihan
jawaban tidak menggunakan kalimat “semua jawaban di atas
salah atau benar”.

B. Pilihan Ganda Kompleks ( PGK )
1. Soal pilihan ganda kompleks terdiri atas pokok soal dan
beberapa pernyataan yang harus dipilih peserta didik dengan
memberi tanda centang (✓) pada kotak yang disediakan di depan
setiap pernyataan yang dianggap sesuai dengan permasalahan
pada pokok soal, pada kolom Ya atau Tidak, pada kolom Benar
atau Salah, atau pilihan lain yang sesuai.

9

2. Pemberian skor berdasarkan kompleksitas dari pernyataan dan
jumlah pilihan jawaban. Apabila jumlah pernyataan 3 – 5 dan
pilihan jawaban 2 (benar – salah, ya – tidak, berubah – tidak
berubah, atau lainnya), penskoran 1 atau 0. Artinya, diberi skor 1
bila semua jawaban benar, diberi skor 0 bila ada jawaban salah.
Namun apabila jumlah pernyataan lebih dari 5 dan pilihan
jawaban lebih dari 2 misalnya: (hewan – tumbuhan –
mikroorganisme, pagi – siang – malam, kota – kabupaten –
kecamatan – desa, hijau – merah – kuning – biru – oranye, atau
lainnya), penskoran 2 – 1 – 0. Diberi skor 2 bila menjawab semua
benar, diberi skor 1 bila salah 1 atau 2, diberi skor 0 bila salah
lebih dari 2.

C. Menjodohkan
1. Bentuk soal menjodohkan mengukur kemampuan peserta tes
dalam mencocokkan, menyesuaikan, dan menghubungkan antar
dua pernyataan yang disediakan.
2. Soal ini terdiri atas dua lajur. Lajur pertama (sebelah kiri) berupa
pokok soal dan lajur kedua (sebelah kanan) berupa jawaban.
3. Jumlah jawaban sebaiknya lebih banyak daripada jumlah pokok
soal di sebelah kiri.

D. Isian atau Jawaban Singkat ( I / JS )
1. Soal isian dan jawaban singkat adalah soal yang menuntut
peserta tes untuk memberikan jawaban secara singkat, berupa
kata, frasa, angka, atau simbol.
2. Perbedaannya adalah soal isian disusun dalam bentuk kalimat
berita, sementara itu soal jawaban singkat disusun dalam bentuk
pertanyaan.

10

E. Esai atau Uraian ( E / I )
1. Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta didik
untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan
dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan
tersebut dalam bentuk uraian tertulis.
2. Pada soal uraian disediakan pedoman penskoran yang
merupakan acuan dalam pemberian skor. Jawaban peserta didik
akan diskor berdasarkan kompleksitas jawaban.
3. Untuk Skor penuh atau skor tertinggi diberikan pada jawaban
yang memenuhi semua kriteria/kunci jawaban benar. Skor
sebagian diberikan pada jawaban yang kurang memenuhi
kriteria atau kunci jawaban benar. Jawaban salah diberi skor 0,
sedangkan tidak menjawab atau kosong diberi kode 9

2.2 Mutu Sekolah
Arti kata mutu dalam kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ) adalah

ukuran baik buruk suatu benda, kadar, taraf atau derajat ( kepandaian, kecerdasan
dan sebagainya ) kualitas, berarti mutu sama halnya dengan memiliki kualitas dan
bobot. Jadi sekolah yang bermutu yaitu sekolah yang melaksanakan pendidikan
yang dapat menghasilkan tenaga profesional sesuai dengan kebutuhan negara dan
bangsa saat ini.

Sekolah dikatakan bermutu jika memenuhi 8 Standar Nasional
Pendidikan yaitu :
1. Standar Isi.

Berkaitan dengan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum.
2. Standar Proses

Berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran.
3. Standar Penilaian Pendidikan.

Berkaitan dengan penilaian, analisis, dan evaluasi hasil belajar peserta
didik.
4. Standar Kompetensi Lulusan.
Berkaitan dengan pencapaian standar, hasil belajar peserta didik.
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

11

Berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik.
6. Standar Pengelolaan.

Berkaitan dengan pengelolaan seluruh elemen di institusi pendidikan.
7. Standar Pembiayaan Pendidikan.

Berkaitan dengan anggaran sekolah.
8. Standar Sarana dan Prasarana.

Berkaitan dengan infrastruktur institusi pendidikan.

12

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian
Jika ditinjau dari pendekatan yang digunakan, maka penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif dalam melakukan
analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan
fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan
disimpulkan. pendapat Moleong (2007: 6) yang memaknai penelitian
kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang
dialami oleh subjek penelitian. creswell, J. W mengartikan penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah manusia
dan sosial. Dimana peneliti akan melaporkan dari hasil penelitian berdasarkan
laporan pandangan data dan analisa data yang didapatkan di lapangan,
kemudian di deskripsikan dalam laporan penelitian secara rinci.

3.2 Penentuan populasi dan sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.

Jenis sampel yang dimabil harus mencerminkan populasi. Sampel dapat
dedifinisikan sebagai sembarang himpunan yang merupakan bagian dari
populasi ( Riyanto, 2007:52 ). Sedangkan sampel penelitian menurut Sugiono (
2009:91 ) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
tersebut.

Dalam penelitian ini subyek penelitian adalah guru pengajar kelas VII
dan siswa kelas VII SMPK Santo Stanislaus 2 Surabaya. Jumlah responden 11
guru dan 85 siswa. Tehnik pengampilan sampel adalah Population Sampling
yaitu mengambil semua responden sebagai sampel penelitian yang disebut juga
penelitian populasi (Sugiono, 2009:92)

13

3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian, Dalam penelitian ini
melakukan peneliti menggunakan data sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan

Dalam metode ini pengumpulan data dengan cara mencari informasi
dan referensi serta data pendukung dalam penelitian yang berhubungan
dengan masalah atau variabel yang diteliti dengan mempelajari buku,
literatur, tesis, jurnal penelitian maupun informasi yang lain dari
perpustakaan
2. Dokumentasi

Tehnik pengumpulan data dengan dokumentas menurut Arikunto
(2006:206) menyatakan bahwa “metode dokumentasi adalah suatu metode
untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dengan
metode ini peneliti membuat instrumen dokumentasi yang berisi instansi
variabel yang akan didokumentasikan dengan menggunakan check list dan
isian untuk variabel yang ditentukan.
3. Angket ( kuesioner )

Angket merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk menjawabnya.

Menurut Suharsimi (2006:140-141) menggolongkan angket sebagai
berikut:
a. Berdasarkan cara menjawab dibedakan menjadi angket terbuka dan

tertutup
b. Berdasarkan dari jawaban yang diberikan dibedakan menjadi 2 yaitu

angket langsung dan tak langsung

14

c. Dipandang dari bentuknya dibedakan menjadi empat yaitu pilihan ganda,
isian , check list dan rating scale.
Berdasarkan macam-macam angket diatas, penelitian ini

menggunakan angket terbuka dalam bentuk check list dan isian. Angket
tersusun dalam google form dan link dibagikan kepada responden.
4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan
dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih cermat, lengkap dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah.

15

BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Data Penelitian ini melibatkan bapak ibu guru pengajar 11 mata pelajaran

kelas VII dan semua siswa kelas VII yang terdiri dari 3 kelas yaitu 7A, 7B dan

7C. Tabel data responden sebagai berikut :

DATA GURU PENGAJAR KELAS VII
SMPK Santo Stanislaus 2 Surabaya

NO N A M A MATA PELAJARAN

1 Agustinus Ari Budi Cahyanto, S.Ag., M.M Agama

2 Dra. Perpetua Kusmawarti Seni Budaya

3 Dra. Maria Immaculata Yuni Suryani Asri Bahasa Indonesia

Hieronimus Puji Santoso, S.Pd.

4 Yustina Widyarti, S.Pd Pendidikan
kewarganegaraan

5 Francisca Sri Rahayu Handayani, S.Pd. Bahasa inggris

6 Yustina Kurniawati, S.Si Matematika
Dra. Maria Diah Wulansari, M.Pd. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
7 Benedicta Laksmi Swandari, S.P
Chatarina Ika R, M.Pd

8 Yuliana Ayu Wulaningsih, S.Pd.

9 Yuliana Ayu Wulaningsih, S.Pd. Bahasa jawa

10 Dwiky Abthal Kurniawan, S.Kom Prakarya

11 Karolus Nawa, S.Pd Penjaskes

KETERANGAN :
14 guru yang tergabung dalam 11 mata pelajaran

16

DATA SISWA KELAS VII
SMPK Santo Stanislaus 2 Surabaya

NO KELAS L P JUMLAH
SISWA
1 VII A 15 14 29

2 VII B 16 13 29

3 VII C 15 13 28
86
JUMLAH SISWA KESELURUHAN

Berdasarkan angket google form yang dibagikan untuk semua

responden baik guru maupun siswa, yang sudah mengisi diperoleh data sebagai

berikut:

1. Guru mata pelajaran sebanyak 14 orang.
2. Siswa kelas VII A - 24 orang, kelas VII B - 23 orang dan kelas VII C – 23 orang

total siswa yang mengisi angket 70 orang.

Alokasi waktu pengambilan data responden dilaksanakan :

NO RESPONDEN PELAKSANAAN

1 Guru Mapel kelas VII Kamis – Jumat, 2 – 10 Desember
2 Siswa Kelas VII 2021

Jumat, 10 Desember 2021 setelah
PAS ( hari terakhir )

4.2 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian yang diperoleh berdasarkan data angket melalui google

form sebagai berikut :
A. Data hasil penelitian, 11 guru mata pelajaran, berdasarkan pertanyaan dari

angket.

17

1. Jumlah soal PAS yang dibuat lingkup Literasi membaca ( dari 25 soal yang

ada )

NO MATA PELAJARAN JUMLAH

1 Matematika 17

2 IPA 6

3 Penjaskes 20

4 Bahasa Inggris 23

5 IPS 8

6 Prakarya 3

7 Bahasa Indonesia 20

8 Seni Budaya 25

9 PKN 0

10 Agama 20

11 Bahasa Jawa 4

Pembahasan :
- Berdasarkan data diatas, dari 11 mata pelajaran hanya 1 yang belum

menggunakan soal AKM lingkup literasi membaca.
- Prosentase mata pelajaran yang sudah menggunakan soal AKM lingkup

literasi membaca adalah 10 / 11 x 100% = 91%

18

2. Jumlah soal PAS yang dibuat lingkup numerasi ( dari 25 soal yang ada )

NO MATA PELAJARAN JUMLAH

1 Matematika 12

2 IPA 3

3 Penjaskes 5

4 Bahasa Inggris 2

5 IPS 3

6 Prakarya 1

7 Bahasa Indonesia 0

8 Seni Budaya 0

9 PKN 0

10 Agama 5

11 Bahasa Jawa 0

Pembahasan :
- Berdasarkan data diatas, dari 11 mata pelajaran 4 yang belum

menggunakan soal AKM lingkup numerasi
- Prosentase mata pelajaran yang sudah menggunakan soal AKM lingkup

literasi membaca adalah 7 / 11 x 100% = 64%

19

3. Variasi soal AKM yang digunakan untuk PAS

NO MAPEL PG PGK B/S MENJOD ISIAN ESSAY
OHKAN

1 Matematika    

2 IPA    

3 Penjaskes    

4 Bahasa   - 
Inggris  - - 

5 IPS

6 Prakarya    

7 Bahasa    
Indonesia    -

8 Seni Budaya

9 PKN  -- - -

10 Agama    

11 Bahasa Jawa  - - 

Pembahasan :
- Berdasarkan data diatas, dari 11 mata pelajaran, 1 mata pelajaran yang

belum menggunakan variasi soal AKM
- Prosentase mata pelajaran yang sudah menggunakan variasi soal AKM

adalah 10 / 11 x 100% = 91%

20

4. Kesulitan yang dialami oleh bapak ibu guru dalam menyusun soal AKM.

NO MATA KESULITAN
PELAJARAN

1 Matematika 1. Menentukan literasi yang sesuai dengan materi
yang akan disampaikan

2. Menyusun soal numerasi yang selaras dengan
literasi

3. Mencari stimulus yang tepat dengan materi

2 IPA 1. Membuat stimulus soal
2. Menyusun soal numerasi

3 Penjaskes 1. Membuat soal numerasi

4 Bahasa Inggris 1. Membuat model soal yang harus mendorong
siswa berpikir logis dan sistematis.

2. Membuat soal literasi yang mampu membuat
siswa bisa merefleksikan isi dari teks yg
disajikan.

3. Membuat soal dengan model memecahkan
masalah

5 IPS 1.Masih belum terbiasa membuat soal AKM,
terlebih untuk yang numerasi

2.Masih memiliki minimnya pengetahuan
mengenai AKM, karena tidak selalu diterapkan
disetiap pembelajaran

6 Prakarya 1. Memasukan media tambahan ke google form

7 Bahasa 1. Menyusun soal
Indonesia 2. Membiasakan membaca ketentuan soal AKM
3. Membuat bentuk soal menjodohkan, menyusun
8 Seni Budaya
soal numerasi

1. Membuat soal lingkup numerasi

9 PKN 1. Menyesuaikan antara stimulus dengan soal
masih harus membutuhkan pemahaman baru
10 Agama
11 Bahasa Jawa 2. Membuat soal dalam bentuk Numerasi masih
harus belajar

3. Karena bentuk soal AKM masih baru, maka kita
harus membiasakan ke siswa.

4. Saya masih harus banyak belajar tentang soal -
soal AKM, dan harus segera dibiasakan ke siswa.

1. Membuat variasi soal AKM
2. Memerlukan waktu yang lebih lama
3. Membutuhkan konsentrasi tinggi

Masih belum terbiasa membuat soal AKM,
terlebih untuk yang numerasi Masih memiliki
minimnya pengetahuan mengenai AKM, karena
tidak selalu diterapkan disetiap pembelajaran

21

Pembahasan :

- Berdasarkan data diatas semua guru mata pelajaran mengalami kesulitan

dalam menyusun soal AKM.

- Kesulitan yang dialami , diantaranya kurang maksimal pemahaman guru

mata pelajaran dalam menyusun soal literasi membaca dan numerasi ,

menentukan stimulus, membuat model soal yang dapat mendorong siswa

berpikir logis dan sistematis.

5.Refleksi yang bisa disampaikan saat menyusun soal PAS model AKM

NO MATA REFLEKSI
PELAJARAN

1 Matematika  Banyak membaca dan memahami materi
dan dihubungkan dalam kehidupan sehari
hari

 Harus sering membuat soal model AkM
sehingga terbiasa dalam mempersiapkan

2 IPA  Harus mau membaca buku atau literatur
tentang soal AKM dan berlatih terus dalam
menyusun soal AKM

 Guru dituntut mampu menyusun berbagai
bentuk soal AKM meskipun pada awalnya
menemui kesulitan

3 Penjaskes  Mengenal ciri khas soal berbasis AKM

4 Bahasa Inggris  Soal AKM mampu memperbaiki kwalitas
belajar mengajar

 Soal AKM mampu meningkatkan hasil
belajar siswa

 Soal AKM mampu menambah kecakapan
guru dalam mengolah model soal
memecahkan masalah, menganalisis
informasi dalam bentuk tabel dll

5 IPS  Dengan adanya penerapan model AKM di
dalam PAS tahun ini dapat menambah
wawasan dan pengalaman baru, karena
baru pertama kali tapi pada akhirnya guru-
guru dapat membuat soal AKM dengan
berbagai sumber yang ada dan dapat
mengenal model-model soal AKM lebih
banyak lagi.

6 Prakarya  Sebuah tantangan baru dalam membuat
model soal AKM

7 Bahasa Indonesia  Setiap guru mampu menyusun soal PAS
model AKM meskipun di awal pembuatan
sempat ragu . Hanya belum terbiasa
membuat soal numerasi sehingga agak
kesulitan .

22

8 Seni Budaya  Mendapatkan Ilmu Belajar cara menyusun
9 PKN soal AKM.

10 Agama  Saya merasa senang sudah bisa membuat
11 Bahasa Jawa soal yang berbeda dengan biasanya, juga
untuk sedikit memaksa siswa agar
meningkatkan kemampuan berliterasi,
karena selama ini siswa terbiasa

 Untuk penyusunan soal AKM harus lebih
rapi

 Harus banyak belajar membuat soal
Numerasi dalam soal - soal PKn

 Bentuk semua soal harus sudah berupa
AKM

 Belajar membuat soal AKM yang rapi
dalam GForm.

 Sangat menyenangkan dan menantang,
sebagai hal yang bagus dan baru untuk
dilakukan oleh guru.

 Terus meningkatkan kompetensi guru
dalam menyusun soal AKM.

 Dengan adanya penerapan model AKM di
dalam PAS tahun ini dapat menambah
wawasan dan pengalaman baru, karena
baru pertama kali tapi pada akhirnya guru-
guru dapat membuat soal AKM dengan
berbagai sumber yang ada dan dapat
mengenal model-model soal AKM lebih
banyak lagi.

Pembahasan :
- Berdasarkan data diatas semua guru mata pelajaran mengalami kesulitan

dalam menyusun soal AKM.
- Kesulitan yang dialami , diantaranya kurang maksimal pemahaman guru

mata pelajaran dalam menyusun soal literasi membaca dan numerasi ,
menentukan stimulus, membuat model soal yang dapat mendorong siswa
berpikir logis dan sistematis.

23

B. Data hasil penelitian, 70 siswa kelas VII gabungan VII A, VII B dan VII C

berdasarkan pertanyaan dari angket.

1. Pendapat siswa terhadap mata pelajaran yang sudah menerapkan soal model

AKM.

NO MATA PELAJARAN YANG MEMILIH PROSENTASE

1 Matematika 54 siswa 77,1%

2 IPA 60 siswa 85,7%

3 Penjaskes 50 siswa 71,4%

4 Bahasa Inggris 51 siswa 72,9%

5 IPS 56 siswa 80%

6 Prakarya 46 siswa 65,7%

7 Bahasa Indonesia 59 siswa 84,3%

8 Seni Budaya 48 siswa 68,6%

9 PKN 23 siswa 32,9%

10 Agama 56 siswa 80%

11 Bahasa Jawa 50 siswa 71,4%

Pembahasan :
- Berdasarkan data diatas menurut pendapat siswa, belum semua semua

guru mata pelajaran menerapkan soal model AKM
- Ada 1 mata pelajaran yang belum menerapkan soal model AKM yaitu

mata pelajaran PKN

24

2. Menurut pendapat siswa soal PAS model AKM yang digunakan termasuk

kategori mudah , sedang atau sukar.

NO MATA PELAJARAN KATEGORI
1 Matematika SOAL

sukar

2 IPA sedang

3 Penjaskes sedang

4 Bahasa Inggris sedang

5 IPS sedang

6 Prakarya sedang

7 Bahasa Indonesia sedang

8 Seni Budaya sedang

9 PKN sedang

10 Agama mudah

11 Bahasa Jawa sedang

Pembahasan :
- Berdasarkan data diatas menurut pendapat siswa, soal yang termasuk

kategori sulit adalah mata pelajaran Matematika, soal kategori sedang
adalah mata pelajaran IPA, IPS, PKN, Prakarya, Seni Budaya, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa dan Penjaskes, sedangkan soal
yang termasuk kategori mudah adalah mata pelajaran Agama.
- Jadi soal PAS yang tergolong sulit 1 mata pelajaran, lalu sedang 9 mata
pelajaran dan mudah 1 pelajaran.

25

3. Kesulitan siswa saat mengerjakan soal PAS model AKM ini.

KESULITAN SISWA

Saat menjawab jawaban Uraian
Saat ada kendala internet
Saat ada soal yang sulit dikerjakan
1.Sulit mendapatkan logikanya terutama berhitung dalam
mengerjakan soal akm
2.Bacaan terlalu banyak sehingga perlu menggulang beberapa
kali
3.Kalimat dalam soal lumayan susah untuk dipahami sehingga
perlu membaca soal apa yang diminta
- Beberapa ada kata-kata yang susah untuk di pahami
- Kadang waktu nya terlalu cepat , dan akhirnya terlambat
- Jaringan kadang-kadang lemot
Menghitung (Matematika) , benar salah (IPA dan Bahasa
Indonesia) Menentukan bahan buatan dan bahan alam (Seni
Budaya)
-Soalnya susah
-Tidak konsen
-Wifi tiba-tiba ngelag
Waktunya kurang
IPA banyak soal cerita yang membuat saya tidak paham
PAS IPS agak sulit untuk di pahami
Banyak soal cerita, lumayan banyak isian, kekurangan waktu
Waktunya kurang, jawabannya tidak ada di pilihan, ada
beberapa kata-kata sulit dipahami.
1.Waktu terlalu cepat
2.Susah mengerjakan
3.Sinyal rumah tidak mendukung
1. Model soal AKM Bahasa Indonesia membingungkan
2. Model soal AKM Matematika tidak sesuai materi
3. Latihan soalnya belum di bahas sudah langsung ulangan
1) Pada Matematika soalnya terlalu susah, dan waktu
pengerjaannya tidak sebanding.
2) Pada Bahasa Indonesia, stimulus yang diberikan banyak
3) Pada Matematika terlalu banyak soal cerita
1. Tiap ada soal menjodohkan, terkadang sedikit susah
dipahami karena bukan berupa tarik garis tetapi mencoret
kolom.
2. Terdapat soal yang tidak pernah diajari dan susah.
3. Di Bahasa Indonesia, soal model AKM-nya sedikit kacau
sehingga menimbulkan kebingungan dalam mengerjakannya.
4. Di Matematika soalnya terlalu susah dan waktu yang
dipakai untuk mengerjakannya tidak sebanding dengan waktu
yang diberikan.
- Soalnya terlalu banyak
- Bacaannya terlalu panjang
- Soalnya di luar materi
- Waktunya kurang untuk beberapa mata pelajaran
Banyak bacaan , waktu hanya sebentar (kalau PAS matematika
agak kurang waktu nya karena harus menghitung dulu) ,
banyak model yang baru dan belum paham
1.Saat mengerjakan pas bahasa Indonesia di soal yang di tabel
masih tidak paham maksudnya,
2.Disoal mencocokan karena menggunakan handphone jadi
harus scrole ke kiri dan terkadang 2 soal 1 jawaban,

26

3.Matematika dan fisika tidak di beri tahu menggunakan cara
atau tidak

Tidak ada
- Terkadang soal tidak ada dari buku
- Terkadang tidak teliti
- Bahasa saat mengetikkan jawaban
1. Di pelajaran Matematika, soal yang diberikan tidak
sebanding dengan waktu yang sudah ditentukan. (soal terlalu
susah bagi saya)
2. Ada beberapa perintah yang kurang jelas di beberapa mapel.
3. Di beberapa soal menjodohkan, ada kata yang sulit untuk
dipahami.
Susah dipahami, ragu memilih jawaban, bingung
1. Tiap ada soal menjodohkan, terkadang sedikit susah
dipahami karena bukan berupa tarik garis tetapi mencoret
kolom.
2. Di Matematika soalnya terlalu susah dan waktu yang
dipakai untuk mengerjakannya tidak sebanding dengan waktu
yang diberikan.
3. Di Bahasa Indonesia, soal model AKM-nya sedikit kacau
sehingga menimbulkan kebingungan dalam mengerjakannya.
Bahan lumayan banyak,soal soalnya juga susah,dan susah
untuk mengerti
Terlalu banyak cerita, pertanyaan panjang-panjang, susah
dimengerti
waktunya dikit, soalnya panjang dan bingung
jaringan,kesulitan untuk menjawab pertanyaan,hp panas
- Bacaan stimulus yang panjang yang harus dipahami dalam
waktu singkat
- Banyak pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan, dan jika
tidak dipahami maka akan ada

beberapa soal yang berkaitan yang sulit dijawab
- Kadang-kadang ada beberapa kosakata dalam bacaan yang
saya kurang paham
Hp saya sedikit ngelag, banyak soal bacaan,banyak soal
menjodohkan
Teks yang panjang,tidak teliti saat membaca
Dalam internet saya ngelag nya
- Waktunya kurang
- Soal bacaan panjang
- Soalnya banyak
1. saya kurang mau untuk membaca.
2. membaca mengurangi waktu untuk ujian jadi saya harus
pintar menghemat waktu
3. sering ngantuk kalau lagi baca
1. Sulit mencocokkan pertanyaan dengan teks.
2. Beberapa soal sulit membuat waktu tak terasa sudah mau
habis.
3. Pertanyaan benar salah sering membuat saya bingung dan
berpikir terlalu lama.
- Terkadang bacaan terlalu panjang
- Pernyataan dlm soal terkadang membingungkan
- Waktu yg dberikan kurang panjang
Susah
1. Memiliki soal yang agak sulit
2. Memiliki banyak soal yang menjodohkan/pilihan (

27

Matematika )
3. Banyak soal bacaan
1.Waktu pengerjaan nya terlalu pendek
2.Bacaan untuk jawab soal terlalu panjang
3.Pertanyaan terlalu banyak
Soal ada beberapa susah di pahami jaringan hanya itu saja
1.sambung kata/huruf
2.matematika+penghitungan
3.bahan yang tidak sesuai dengan soal
1. Soalnya terlalu banyak, tidak seimbang dengan waktu yang
diberikan.
2. Banyak soal yang memakai gambar seperti SeniBudaya,
Matematika, dll.
3. Tenggatnya terlalu cepat.
Tidak ada
Soal nya banyak, ada pilihan Benar atau tidak, dan sulit
Soal nya terlalu panjang, banyak soalnya, soalnya susah
Jawaban yang tidak menyerupai gambar, gambar yang tidak
terlalu jelas, jawaban dna gambar yang membingungkan
-Matematika.
-Yang di pelajari dengan soal sangat beda.
-Sambung huruf/kata.
1. Ada beberapa soal yang menggunakan gambar.
2. Tenggatnya terlalu cepat.
3. Soal terlalu banyak, seperti mata pelajaran Matematika.
Saat mengerjakan uraian menjawab panjang
Mengerjakan ulangan merasa waktu itu pendek
Ragu saat mengerjakan soal uraian
Soal salah benar,jelaskan dan susah
Uraian , matemtika , Bahasa jawa
Mudah
Dan mudah di mengerti
Soal nya terkadang sulit di mengerti jawaban nya meskipun
sama terkadang salah karena tanda baca pada PAS sebelum
nya model soal nya kurang paham
-Takut kepencet yang bagian memilih jawaban lebih dari 1
-Waktu pengerjaan nya kurang, jadi agak panik waktu ngerjain
-Soalnya panjang, jadi kesulitan membaca
-Soal yang PAS Matematika itu kesusahan yang segitiga
segiempat jadi agak lama ngerjainnya
Penjelasannya sulit dimengerti siswa, soal terlalu rumit
terkadang kurang waktu, soal uraian terkadang kurang jelas
-Soal menjodohkan
-Waktu yg diberikan
- Pilihan ganda kotak
Menjodohkan, waktu nya kurang, pilgan kotak
Soalnya (bacaannya) agak membingungkan
Sulit di cerna
Sulit di jawab
1. Banyak soal yg belum diajarkan/ tidak ada di paket, tapi
dikeluarkan dalam PAS
2. Banyak soal cerita yang panjang, sehingga membacanya
membutuhkan ketelitian (sedangkan waktu yg diberikan
terbatas)
3. Waktu mengerjakan kurang lama

28

- Ada soal yang susah
- Ada soal yang tidak sesuai di buku paket / latihan
- Waktu hanya sedikit, sedangkan soal soal sangat banyak
Isinya cerita
Kesulitan saat mengerjakan soal matrmatika karana tidak
paham
1. Kurang teliti
2. Ada beberapa soal yang terlalu rumit
3. Deadline yang mepet
Soalnya agak membingungkan, cara menjawabnya, letak soal.
Ada soal yang tidak sesuai di buku paket
Soal kadang sering bug contohnya kalo jawaban di tekan
nggak bisa
Internet kadang tidak mendukung
-Banyak soal ceritanya
-Kurang mengerti dgn soalnya
-Bingung
Bingung dengan soal menjodohkan, bacaannya banyak, ragu
dalam memilih soal ganda kompleks
Ada Beberapa soal yang rumit, ada soal yang tidak ada
jawabannya, ada soal menjodohkan tetapi rumit
Jika koneksi tidak bekerja sama biasanya susah mengerjakan
- Tiba-tiba saja diperlihatkan sebuah soal yang menurut saya
memang sudah saya pelajari namun lupa/tidak ingat karena
terlalu banyak belajar hal yang lain
- Ketika melihat adanya gambar yang tentunya tidak
jelas/sedikit kurang dipahami
- Ketika menggunakan pilihan ganda yang bersifat vertikal
saya sedikit bingung namun perlahan-lahan memahaminya
secara langsung
Bacaannya terlalu panjang,bingung saat mengerjakan soal
menjodohkan
Waktunya terlalu cepet jadi tidak ada waktu buat ngecek
jawaban lagi, tidak ada jawaban pilihan bahasa indonesia,ada
Beberapa soal beda dengan materi yang di berikan,ada
Beberapa kata yang sulit untuk di mengerti.
1. Kurang teliti, 2. Waktunya kurang, 3. Ada beberapa soal
yang sulit dipahami
Kadang jawaban mirip-mirip membingungkan

Pembahasan :

- Berdasarkan data diatas siswa mengalami kesulitan saat mengerjakan

soal PAS model AKM karena terkendala jaringan, belum terbiasa dengan

ragam soal AKM, bacaan terlalu banyak, waktu mengerjakan terbatas

dan soal yang tidak sesuai dengan buku paket

29

4. Hal yang membahagiakan saat mengerjakan soal PAS model AKM .

KEBAHAGIAAN SISWA

Soal Penjaskes karena tidak terlalu sulit
Saat mengerjakan soal pilihan ganda
Saat mengerjakan soal yang tidak terlalu sulit
1.Soal penerapan, melatih untuk mengerti sampai benar-benar paham
2.Soal menjodohkan, melatih untuk lebih teliti dalam memilih jawaban
nya
3.Soal uraian, melatih agar lebih suka membaca dan memahami maksud
kalimat
- dapat soal yg "benar / salah"
- PAS PKN , tidak terlalu rumit
- Banyak pilihan ganda
Dapat mengerjakan, Dapat mempelajari,
Dapat mengamati.
-dapat meningkatkan ilmu
-semakin ingin mempelajari sesuatu
-agar mendapatkan nilai yg memuaskan

Soal agama cukup mudah
Tidak terlalu banyak soal menulis
Banyak soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda, soal pilihan ganda kompleks, soal isian yg sedikit
1. Soal yang benar/salah.
2. Soal yang bermodel opini pada gambar.
3. Soal yang sesuai dengan materi yang diajarkan dan mudah.
Soalnya mudah dimengerti, selesai tepat waktu, soal PAS sesuai
dengan materi yang diberikan.
1.Lega
2.Tidak terlalu banyak memikir
3.Senang

1) Banyak soal pilihan ganda
2) Soal uraian tidak terlalu susah
3) Banyak soal benar salah

- Menjawabnya lebih mudah karena tidak banyak mengetik
- Menggunakan gambar sehingga lebih mudah mengerti
- Ada beberapa model soal yang lebih mudah dipahami
Hanya lebih lega saja bisa mengikuti PAS ini , senang juga karena bisa
menjawab soal nya tanpa bantuan orang tua dan melihat buku , bisa
mendapatkan ilmu yang lebih lewat soal-soal yang diberikan

1. Stimulus nya di kasih gambar jadi lebih mudah di imajinasi kan dan
di cocokan dgn soal,
2.satu halaman 2 stimulus agar lebih singkat,
3.sebelum lanjut ke slide selanjutnya di berikan gambar supata tidak
kejadian kepencet kirim

mengrjakan tidak terasa lama , tidak terlalu membingungkan

- Saat berhasil menjawab
- Jawaban memuaskan
- Dapat menjawab dengan mudah

30

1. Di pelajaran Matematika, ketika berhasil menemukan jawabanya.
2. Di Agama, menurut saya soal di pelajaran agama lumayan mudah,
jadi tidak terlalu susah mengerjakanya.
3. Ketika melihat soal yang diberkan sebanding dengan waktu yang
sudah ditentukan.

Ada beberapa soal yg mudah, waktu nya agak lama, ada soal yg tidak
terlalu rumit

Ada gambar,uraian, tidak ada lagi bu

Tidak menulis panjang panjang,banyak pilihan ganda,dan memberi
motivasi gambar untuk mengerjakan

Gampang dimekerti, terdapat gambar, soal tidak terlalu panjang
tidak ada

Sangat seru,dapat menambah wawasan,dapat mengembangkan
kreatifutas anak(dapat mempelajari hal untuk cara membuka pas atau
lain sebagainya)
- Ada banyak gambar atau poster
- Ada kata-kata inspiratif yang memberi semangat
- Tidak monoton karena ada berbagai model soal

Soalnya mudah (PJOK,BAHASA JAWA,
PRAKARYA,AGAMA,PKN) , banyak pilihan ganda juga , soal cerita
yang mudah

Menemukan jawaban dengan mudah

Mengetik
- Kalau kita dapat menjawabnya
- Kalau soalnya mudah
- Kalau soalnya sedikit
1. Tidak usah mikir jawaban di buku karena jawaban ada di bacaan.

1. Ketika dapat menjawab soal sulit.
2. Ketika sudah sampai soal uraian yang menandakan sudah sampai

akhir.
3. Ketika sudah mengirim.
- Melatih menjawab dgn cepat
- Melatih ketelitian
- Melatih menganalisa soal

Saat mengerjakan soal pjok

1. Soalnya mudah ( PJOK, PKN, Prakarya )
2. Lumayan banyak pilihan ganda
3. Soal cerita yang mudah
1.Mudah untuk dikerjakan karena tinggal memencet dan lebih menarik
2.Lebih mudah untuk menjawab
3.Tidak ribet

31

Beberapa mapel mudah di pahami , lebih asik
Soalnya agak dikit dibanding PAS biasa

1.Jika bahan yang dipelajari sesuai dengan soal akan lebih mudah
mengisi dan mengingat.
2.Cara menjawab sudah dijelaskan dengan benar
3.Soal pas tidak terlalu panjang agar cukup dengan waktu yang di
berikan
1. Banyak soal yang menggunakan literasi.
2. Soal AKM membuat saya lebih membuka wawasan karena model
AKM lebih ke arah logika dibanding hapalan.
3. Model soal yang bermacam-macam.
Tidak ada
Soalnya mudah, gambar nya bagus, pilihan benar atau tidak, saya jadi
semangat
Jawaban mudah di mengerti,nilai bagus,soal PAS sesuai dengan materi
yang di berikan.

Pilihan gandanya banyak, jawaban soal tidak panjang, banyak
menjodohkan

Tidak ada

Gambar yang bagus, jawaban yang mudah, soal yang mudah untuk di
mengerti

-Cara menjawap soal sudah di jelaskan.
-Soal mudah.
-Bahan yang kita pelajari sesuai.
1. Banyak soal yang menggunakan literasi.
2. Lebih membuka wawasan karena soal model AKM nya lebih ke
logika dibanding hafalan.
3. Ada beberapa mata pelajaran yang soalnya tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu susah.

Mudah saat mengerjakan menjodohkan, banyak gambar, dan terkadang
saat mengisi uraian hanya mengetik pendek

Soal ABC,soal bergambar,
Centang Dan pilihan Ganda , seni budaya

Mudah
Saat susah mengerjakan soal akhirnya bisa, terutama matematika
Saat panik karena waktunya tidak cukup
Saat dikira soalnya susah di kerjakan ternyata gampang.
-Soalnya terlihat lebih sedikit
-Dilihat dari soalnya susah tapi waktu ngerjain jadi mudah
-Yang awal nya susah mengerjakan jadi bisa mengerjakan soalnya

Dapat mengerti soal akm, dapat mengetahui model akm, bisa terbiasa
dengan soal model akm.

32

-Jika bisa menjawab
-Mendapat ilmu
-Ketika sudah paham dengan soal tersebut
Bisa mengerjakan soal dan paham, ketika sudah paham yakin akan
jawaban tersebut, mendapat banyak ilmu pengetahuan

Tidak ada
Tidak tahu
Dan tidak peduli
Tambah membuat bingung
- Saat ada soal yang mudah
- Saat jaringan lancar tidak ada kendala
- Saat bisa mengerjakan soal PAS dengan tepat waktu
Isi,gambar,cerita
Jika mengerti jawaban nya
1. Ada beberapa soal yang mudah
2. Bisa mengerjakan tepat waktu
3. Bisa menjawab dengan benar
Benar salah, menjodohkan, pilihan ganda
Bisa mengerjakan pas tepat waktu
Bisa mengerjakan dengan sunguh sunguh
Mendapatkan nilai bagus
-Soalnya ada yang mudah
-Tidak terlalu banyak soal cerita
-Bisa mengejarkannya

Jawabannya tidak panjang, bisa sambil membaca cerita, ada gambarnya

Soalnya ada yang mudah, jenis soal bervariasi, soal tidak terlalu
banyak

Jika koneksi bagus biasanya bisa kerja dengan biasa
- Soal uraian beserta contoh gambar yang terlihat jelas
- Soal pilihan ganda yang jelas-jelas mirip dengan apa yang telah saya
pelajari di buku masing-masing mata pelajaran
- Cerita-cerita yang menarik dan membuat saya berminat untuk
membaca soal tersebut di mata pelajaran bahasa jawa

Tidak tegang karena bisa mengerjakan di rumah tidak khawatir
dicontek teman, bisa menambah ilmu tentang membaca

1. Ada beberapa soal yang mudah, 2. Bisa mengerjakan tepat waktu, 3.
Bisa menjawab dengan benar
Kalau jawabannya berbeda semua jadi mudah untuk memilih

33

Pembahasan :
- Berdasarkan data diatas siswa mengalami kebahagiaan dapat mengerjakan

soal PAS model AKM dikarenakan ada soal yang mudah, tidak tegang
karena mengerjakan dirumah, banyak gambar, soal sesuai materi, bisa
mengerjakan tepat waktu, lebih ke logika daripada hafalan, jenis soal lebih
bervariasi, senang bisa mengerjakan soal dengan baik.

5. Refleksi apa yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal PAS model AKM

REFLEKSI SISWA
Saya mendapat kan bawah soal AKM tidak terlalu sulit dan tidak terlalu
mudah
Saya kesulitan dalam mengerjakan soal akm matematika karena logika
nya sangat susah untuk didapatkan, jadi saya harus latihan soal model
penerapan agar saya bisa mengerjakan soal akm

Setelah ini sy akan banyak membaca agr cepat menangkap / cpet untuk
membaca soal yg panjang , supaya tdk menghabiskn banyak waktu

Membaca Soal dengan lebih teliti.

Kurangnya literasi jadinya susah untuk menjawab
Setelah ini saya akan banyak membaca buku agar mudah jika ada soal
yang susah
Lumayan mudah jadi kedepannya saya akan lebih pintar membaca
lebih teliti ketika mengerjakan soal, memahami soal lebih jelas
Deg deg an
Saya harus lebih banyak dan lebih cepat membaca soal
Saya akan belajar numerasi lebih banyak.
Soal PAS model AKM lebih susah daripada soal yang biasa, sehingga
saya harus lebih teliti dalam mengerjakan
Saya selanjut nya akan lebih teliti dalam mengerjakan PAS model AKM
ini karena sebelum nya saya masih kurang teliti, saya juga akan sering-
sering latihan dan membaca soal AKM ini.

Seharusnya pas model akm ini harus menggunakan komputer atau laptop
agar lebih mudah melihat
Lebih teliti dalam mengerjakan

34

Takut jawaban salah, kecewa akan jawaban yang diasal, bingung untuk
soal yang susah
Saya senang karena dengan adanya soal PAS model AKM, saya jadi bisa
mempelajari model soal tersebut. Sehingga kemungkinan hal ini akan
berguna di tahun depan.
Banyak² membaca agar saat membaca soal yg panjang dapat mudah
dipahami

Kesan yang jangan dipersulit

Saya kurang belajar,membaca,dan malas saya harus tidak malas lagi dan
harus belajar lebih giat
Tidak tahu

saya harus belajar lebih giat

sangat seru,terkadang kendalamya adalah jaringan atau hp panas

Dari soal model AKM ini saya menyadari bahwa saya harus
meningkatkan kemampuan membaca saya baik dalam hal kecepatan,
pemahaman, dan kosakata.

Banyak latihan membaca agar untuk kedepannya saya bisa menjawab
soal cerita dengan cepat

Kurang membaca dan kurang teliti

Seni budaya
Lebih banyak latihan model soal AKM sehingga terbiasa dalam
menjawab.
ngantuk
Saya harus lebih belajar berliterasi supaya kemampuan membaca saya
dapat meningkat dan lebih maksimal, saya juga harus belajar lebih giat
lagi supaya soal-soal yang sulit dapat saya kerjakan dengan benar. Saya
harus berhati-hati terhadap soal-soal jebakan, sehingga saya akan
meningkatkan kefokusan, ketelitian, dan kewaspadaan saya ketika
mengerjakan soal model AKM. Dan satu lagi adalah kecepatan saya
dalam mengerjakan terbilang lambat, jadi saya harus pintar-pintar
mengatur waktu supaya tidak telat mengirim dan supaya semua soal
dapat terjawab dengan benar.
Menumbuhkan siswa gemar membaca, melatih berpikir cepat,
meningkatkan dlm menganalisa soal

Iya
Kurang teliti saat membaca soal yang ada bacaan, maka saya harus
sering banyak membaca agar selalu mengerti dan untuk kedepannya saya
bisa menjawab dengan cepat

Tidak tahu

Ada suka dan dukanya

35

Mengajarkan ciri ciri tentang soal pas
Mengerjakan soal PAS model AKM ini menambah wawasan saya untuk
mengerjakan banyak macam soal, oleh karena itu saya harus
meningkatkan literasi saya agar bisa mengerjakan model soal AKM
dengan baik.
Tidak Ada
Mudah dan sulit

Saya harus lebih banyak membaca buku

Menjadi mengerti soal dan gamabr yang di berikan serta cara guru untuk
memberikan soal

Kita dapat tau ciri ciri dari soal PAS

Soalnya bervariasi dan soalnya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
susah. Saya sangat senang dapat mengerjakan soal PAS dengan model
AKM ini dengan baik dan lancar, meski memang ada beberapa soal yang
agak susah. Tetapi dari sini saya belajar untuk lebih banyak membaca
dan mempelajari hal baru, agar dapat menambah wawasan lebih luas
lagi.
Saat mengerjakan soal matematika merasa sangat kebingungan, maka itu
saya harus belajar dengan giat agar bisa mengerjakan

Meet dengan wali orang tua

Tidak ada
Mudah
Akan belajar cara lebih cepat mengerti soal lebih sering membaca agar
tidak terlalu gupuh untuk membaca soal yang panjang.
Kesulitan membaca soal, karena kurang literasi/membaca
Di sini saya bisa tau bagaimana model soal akm, sehingga saya tidak
kaget adan dapat mengerti saat mendapat soal akm.
Lebih teliti dalam menjawab dan melatih kefokusan

Bisa mengerjakan soal dengan lebih teliti dan lebih cepat

Agar literasinya semakin lancar
Belajar ketelitian membaca dengan waktu yang terbatas

Saya harus lebih cepat dalam mengerjakan soal
Membaca dengan teliti
Belajar

Kurang teliti dalam membaca soal, Mempermudah kita pada saat kelas 8
untuk persiapan AKM

Pola pikir, ketelitian, dan lain-lain

Saya harus lebih cept dalam mengerjakn sol pas atau AKM

Yang diperoleh, untuk lebih giat membaca agar bisa mengerti ttg soal
soal soal cerita

36

Sudah lumayan bisa mengerjakan tapi saya pikir masih harus dibiasakan
lagi agar saya bisa membaca dan mengerti bacaannya lebih cepat lagi
agar waktunya tidak habis saat mengerjakan
Senang karena soal yang mudah dan soal yang bervariasi
saya harus lebih teliti pada setiap soal
Adanya sebuah gambar bertuliskan semangat untuk menyemangati para
siswa-siswi dan juga adanya gambar-gambar yang lucu yang membuat
siswa-siswi terhibur dan tidak merasa tegang
Bisa mendapatkan banyak pelajaran literasi
Setelah ini saya bakalan banyak membaca agar mudah jika ada soal
panjang.
Yang sebelumnya saya kurang teliti membaca, semoga saya kedepannya
bisa lebih telit lagi dalam membaca dan dapat mempersiapkan diri untuk
kedepannya dalam mengerjakan soal AKM tersebut.
Harus lebih giat belajar agar lebih mudah dalam memilih jawaban.
Pembahasan :

- Berdasarkan data diatas hasil refleksi siswa dalam mengerjakan
PAS model AKM adalah lebih giat belajar dan membaca, merasa senang
karena soal bervariasi, melatih berpikir cepat, meningkatkan dalam
menganalisa soal.

37

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada

bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan guru dalam menyusun soal-soal model AKM yang digunakan untuk

Penilaian Akhir Semester ( PAS ) kelas VII cukup memadai ini dibuktikan hanya
1 guru yang belum mampu menyusun soal model AKM baik secara literasi
maupun numerasi, masih ada guru yang belum paham dalam menyusun variasi
soal AKM , hampir semua guru merasa kesulitan dalam menyusun soal AKM.
2. Kemampuan siswa kelas VII dalam mengerjakan soal-soal model AKM yang
digunakan pada Penilaian Akhir Semester ( PAS ) gasal cukup memadai, siswa
cukup mengerti soal model soal AKM, hampir semua siswa merasa kesulitan
dalam mengerjakan soal karena hal baru bagi mereka.

5.2 Saran
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian dapat disarankan beberapa hal

untuk tahun berikutnya demi mutu sekolah ke arah yang lebih baik lagi diantaranya :
1. Pembekalan secara berkala bagi guru dalam penyusunan soal AKM model literasi

dan numerasi dengan pembinaan dan workshop melibatkan pemateri yang ahli
dibidangnya serta pelatihan tutor sebaya untuk penyusunan soal dan
pendampingan serta pengawasan melekat kepada guru yang membutuhkan.
2. Mewajibkan guru selalu membuat soal model AKM dalam setiap penilaian yang
dilakukan seperti Penilaian harian ( PH ) , Penilaian tengah Semester ( PTS ),
Penilaian Akhir Semester ( PAS ) dan Penilaian Akhir tahun ( PAT ) , supaya lebih
terlatih.
3. Menyusun program literasi bagi siswa yang mengacu pada kemampuan siswa
membaca cepat, memahami bacaan dan kemampuan membaca grafik.

38

4. Melatih siswa mengerjakan variasi soal AKM dalam setiap penilaian yang
dilakukan.

5. Hendaknya setiap guru selalu berkomitmen terhadap program sekolah.
6. Melalui sie kependidikan yang ada di Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan 2,

nantinya mengadakan program workshop materi AKM kepada semua guru baik
jenjang SD – SMP, agar kemampuan guru di yayasan merata disemua jenjang.

Harapan kami, bagi peneliti berikutnya dapat mengembangkan kembali tentang
soal AKM model literasi dan numerasi karena ini hal baru bagi sekolah khususnya
guru dan siswa, agar pemahaman guru dan siswa semakin baik dan mutu sekolah
semakin meningkat seiring dengan pencapaian hasil AKM yang diperoleh sekolah.

39

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Tim Erlangga Fokus AKM. 2021, Erlangga Fokus AKM SMP/MTs. Surabaya:Penerbit
Erlangga

Tim Kreatif, 2021, AKM Kelas, Jakarta:Penerbit Bumi Aksara
Memahami Metode Penelitian Kualitatif. 2019 diakses pada 5 Desember 2021

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-
Penelitian-Kualitatif.html
Catharina Ika Retnaningtyas, 2010. “Pengaruh Karakter Kepala Sekolah Terhadap
Manajemen Sekolah Di Yayasan Yohanes Gabriel Perwakilan 2 Surabaya”.
Tesis. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Program Pascasarjana Program
Studi Manajemen Pendidikan

40

LAMPIRAN
EDARAN DARI YAYASAN

41

LAMPIRAN

EDARAN SEKOLAH

YAYASAN YOHANES GABRIEL PERWAKILAN II

SMP KATOLIK SANTO STANISLAUS 2 - TERAKREDITASI““AA””

NSS : 204 0560 05 411 NDS : 2005300617 NPSN : 20532783
Jalan Kalijudan No. 25–– 33  031–– 3813313 E-mail : [email protected]

SURABAYA 60114

No. : 118.1/YGP-II/P.02/E.3/K.12/XI/2021 15 November 2021
Hal : Pemberitahuan Kegiatan PAS Ganjil

Kelas VII, VIII, IX Tahun Pelajaran 2021/2022

Kepada :

Yth. Bapak / Ibu Guru
SMP Katolik Santo Stanislaus 2
Jl. Kalijudan No. 25 – 33

Surabaya

Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diselenggarakan Penilaian Akhir Semester Ganjil, maka bersama
ini kami sampaikan kepanitiaan, rencana kegiatan dan ketentuan untuk diperhatikan oleh
Bapak/Ibu guru, guna kelancaran kegiatan :

NO TANGGAL KEGIATAN

1 15 November 2021 Membuat Proposal Kegiatan dan Menyusun Kepanitiaan

2 15 November 2021 Edaran ke Guru & Rapat Panitia

4 15 November 2021 Pembuatan Surat Edaran kepada Orang tua

3 30 November 2021 Pengumpulan : Kisi-kisi, Kartu Soal, Naskah Soal & Kunci
Jawaban (berupa file dan print out)

5 25 Nov - 09 Des '21 Pelaksanaan PAS

6 14 Desember 2021 Clossing Nilai Rapor Semester Ganjil dan DKN

7 16 Desember 2021 Rapat Nilai

8 17 Desember 2021 Penerimaan Rapor

KETENTUAN PEMBUATAN NASKAH SOAL

1. Pelaksanaan PAS sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
2. Untuk mata pelajaran Conversation diperkenankan untuk memberikan tes mendahului

jadwal yang ada sesuai dengan jam mengajar.
3. Soal diketik di kertas HVS ukuran folio menggunkan ketikan computer, ukuran 12

Font Times New Roman.
4. Ada KOP Identitas Sekolah, keterangan tentang bidang studi, kelas, hari dan tanggal

PAS.
5. Jumlah soal 25 (betuk soal AKM) waktu 60’lewat google form, materi dan bentuk soal

disesuaikan oleh guru mapel.
6. File dan print out berkas PAS dikirim ke Sekertaris panitia PAS (Ibu Dian Camaylia,

S.Pd.)
7. Bila ada siswa yang tidak dapat mengikuti PAS, guru bidang studi dapat memberikan

ulangan susulan kepada yang bersangkutan.
8. Selama kegiatan PAS Bapak/Ibu guru tidak memberikan tugas yang pengumpulannya

selama PAS berlangsung.

Demikian pemberitahuan kami, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Mengetahui, Hormat kami,
Kepala Sekolah Ketua Panitia

Ignatius Suhartoyo, M.Pd. Yustina Kurniawati, S.Si

SMP Katolik Santo Stanislaus 2 Surabaya | E_Pembuatan Naskah Soal PAS Ganjil ’2021/2022 1

42

JADWAL
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

KELAS VII, VIII DAN IX
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

HARI / WAKTU MATA PELAJARAN KETERANGAN
NO TANGGAL
PKN Presensi bersama
1 KAMIS, 08.00 - 09.00 BAHASA INDONESIA Wali kelas
25 November 2021 08.00 - 09.00
08.00 - 09.00 PRAKARYA Pk. 07.30-08.00
2 JUMAT, 08.00 - 09.00 BAHASA INGGRIS WIB
26 November 2021 08.00 - 09.00
SENIN, 08.00 - 09.00 IPA
08.00 - 09.00 PJOK
3 08.00 - 09.00 SENI BUDAYA
08.00 - 09.00 MATEMATIKA
29 November 2021 08.00 - 09.00
4 SELASA, 08.00 - 09.00 IPS
BAHASA JAWA
30 November 2021
RABU, AGAMA

5

01 Desember 2021
KAMIS,

6

02 Desember 2021
7 JUMAT,

03 Desember 2021
8 SENIN,

06 Desember 2021
SELASA,

9

07 Desember 2021
10 RABU,

08 Desember 2021
KAMIS,

11

09 Desember 2021

Surabaya, 15 November 2021
Kepala Sekolah

Ignatius Suhartoyo, M.Pd.

43

LAMPIRAN
SOAL MATEMATIKA ( KATEGORI SOAL SULIT )

44

45

46

47

48

49

50


Click to View FlipBook Version