The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan SMA Negeri 1 Mojo, 2021-03-29 23:29:28

PR Biologi 10 Biologi Ed. 2019

PR Biologi 10 Biologi Ed. 2019

4. Mengenal Lebih Dekat HIV

Ø HIV memiliki ukuran 1/70 kali dari ukuran sel darah putih
manusia.

Ø HIV menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome).

Ø HIV menyerang sel darah putih dengan cara menginfeksi sel
CD4.

Ø HIV dapat ditularkan kepada orang yang sehat melalui berbagai
cara seperti hubungan seksual, transfusi darah, pemakaian
jarum suntik bersama, dan dari ibu penderita AIDS kepada
anaknya yang masih dalam kandungan.

Ø Sampai saat ini, AIDS belum ada obatnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

IVBAB Bakteri

A. Ciri-ciri Bakteri
B. Klasifikasi Bakteri serta

Peranannya dalam
Kehidupan

Kembali ke daftar isi

A. Ciri-Ciri Bakteri

1. Ciri Umum Bakteri
2. Struktur Bakteri
3. Bentuk Bakteri
4. Reproduksi Bakteri
5. Morfologi Koloni Bakteri
6. Pewarnaan/Pengecatan Bakteri

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Ciri Umum Bakteri

Bakteri mempunyai ciri-ciri umum seperti berikut.
a. Berukuran kecil (diameter 0,5–1 mikron dengan panjang 1–20 mikron)

sehingga sering disebut mikroorganisme.
b. Mempunyai dinding sel.
c. Hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop.
d. Bersifat uniseluler (terdiri atas satu sel).
e. Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti).
f. Bersifat kosmopolit (habitatnya meliputi daerah yang luas).
g. Hidup secara soliter atau berkoloni.
h. Beberapa jenis bakteri mampu membentuk endospora saat kondisi

lingkungan tidak menguntungkan. Contoh Clostridium botulinum,
Clostridium tetani, dan Bacillus anthracis.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Struktur Bakteri

a. Struktur Umum Bakteri
Struktur umum bakteri meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan bahan
inti.
b. Struktur Tambahan Bakteri
Struktur tambahan bakteri meliputi flagela, pili atau fimbrie, kapsul, klorosom, mesosom, vakuola
gas, dan endospora.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Bentuk Bakteri

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

4. Reproduksi Bakteri b. Reproduksi Aseksual

a. Reproduksi Seksual ü Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi
aseksual melalui proses pembelahan biner.
1) Transformasi
ü Proses ini mampu mereproduksi salinan
2) Transduksi genetik dari sel induk secara tepat.

ü Reproduksi yang cepat ini memungkinkan
bakteri dapat berkembang menjadi sangat
banyak dalam lingkungan yang meng-
untungkan.

3) Konjugasi
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

5. Morfologi Koloni Bakteri

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

6. Pewarnaan/Pengecatan Bakteri

Pewarnaan atau pengecatan bakteri merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi
bakteri. Secara umum perwarnaan bakteri mempunyai beberapa tujuan berikut.
a. Mempermudah melihat bentuk bakteri.
b. Memperjelas ukuran bakteri.
c. Melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri (jika memungkinkan).
d. Melihat reaksi bakteri terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan

kimia dapat diketahui.
Salah satu teknik pewarnaan yang banyak digunakan untuk mengidentifikasi bakteri
yaitu pewarnaan Gram. Melalui pewarnaan Gram, bakteri dapat dibedakan antara bakteri
Gram negatif dan bakteri Gram positif.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

B. Klasifikasi Bakteri serta Peranannya
dalam Kehidupan

1. Klasifikasi Eubacteria (Bakteri Sejati)
2. Peranan Bakteri dalam Kehidupan
3. Cara Mengatasi Bakteri Merugikan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Klasifikasi Eubacteria (Bakteri Sejati)

Berdasarkan Berdasarkan sumber Berdasarkan
pembandingan nutrisinya kebutuhan oksigennya

signature sequence • Bakteri Autotrof • Bakteri Aerob
•dParloatmeoRbNacAterribiaosomal • Bakteri Heterotrof • Bakteri Anaerob
•Bakteri Gram Positif
•Spirochetes
•Chlamydias
•Cyanobacteria

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Peranan Bakteri dalam Kehidupan

a. Bakteri yang Menguntungkan

1) Peranan Bakteri di Bidang Industri Makanan
2) Peranan Bakteri di Bidang Obat-obatan dan Vitamin
3) Peranan Bakteri di Bidang Pertanian
4) Peranan Bakteri dalam Pembuatan Biogas dan sebagai Pengurai

b. Bakteri yang Merugikan

1) Peranan Bakteri yang Mengakibatkan Penyakit pada Manusia, Hewan,
dan Tumbuhan

2) Peranan Bakteri yang Merusak Makanan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Peranan Bakteri di Bidang Industri Makanan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Peranan Bakteri di Bidang Obat-obatan dan Vitamin

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Peranan Bakteri di Bidang Pertanian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Peranan Bakteri dalam Pembuatan Biogas dan sebagai Pengurai

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Peranan Bakteri yang Mengakibatkan Penyakit
pada Manusia, Hewan, dan Tumbuhan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Peranan Bakteri yang Merusak Makanan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Cara Mengatasi Bakteri Merugikan

a. Pengawetan b. Imunisasi c. Menjaga Kebersihan

makanan • Usaha untuk dan Kesehatan Diri serta
memperoleh Lingkungan

1) Pendinginan kekebalan tubuh

2) P e m a n a s a n terhadap
penyakit yang

(pasteurisasi) disebabkan oleh

3) Pengeringan mikroorganisme
patogen.

4) Pengalengan • Salah satu cara

5) Pengasinan imunisasi dengan
6) Pemanisan melakukan
vaksinasi.

7) Pengasaman

8) Fermentasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

VBAB Protista

A. Ciri-Ciri Umum Protista
B. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Protista

Menyerupai Jamur serta
Peranannya bagi Kehidupan
C. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Protista
Menyerupai Tumbuhan (Algae)
serta Peranannya bagi Kehidupan
D. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Protista
Menyerupai Hewan (Protozoa) serta
Peranannya bagi Kehidupan

Kembali ke daftar isi

A. Ciri-Ciri Umum Protista

1. Eukariotik
2. Uniseluler dan Multiseluler
3. Heterotrof dan Fotoautotrof
4. Bereproduksi secara Seksual dan Aseksual

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

B. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Protista
Menyerupai Jamur serta Peranannya bagi
Kehidupan

1. Klasifikasi Protista menyerupai Jamur
2. Peranan Protista menyerupai Jamur

bagi Kehidupan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Klasifikasi Protista Menyerupai Jamur

a. Jamur Lendir

b. Jamur Air (Oomycota)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Peranan Protista menyerupai Jamur bagi Kehidupan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

C. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Protista
Menyerupai Tumbuhan (Algae) serta
Peranannya bagi Kehidupan

1. Ciri-Ciri Algae
2. Klasifikasi dan Peranan Algae

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Ciri-Ciri Algae

Ukuran dan Bentuk Struktur dan Reproduksi Habitat dan
Tubuh Fungsi Tubuh Cara Hidup
Algae
Algae memiliki Sel-sel yang bereproduksi baik Algae memiliki
ukuran menyusun Algae secara aseksual mapun kloroplas
beranekaragam dari baik yang uniseluler seksual. Reproduksi sehingga mampu
yang tidak dapat maupun multiseluler secara aseksual melangsungkan
dilihat (mikroskopik) berupa sel berlangsung dengan proses
sampai yang dapat eukariotik. Sel Algae pembelahan sel fotosintesis.
dilihat menggunakan dilapisi oleh dinding (pembelahan biner), Algae hidup
mata telanjang sel dan di dalamnya fragmentasi, dan bebas di perairan
(makroskopik). terdapat kloroplas pembentukan spora. misalnya kolam,
yaitu organel plastida Reproduksi seksual danau, sungai,
yang mengandung melibatkan peleburan rawa, dan laut.
zat warna (pigmen). dua gamet yang
berbeda jenis untuk
membentuk zigot dan
tumbuh menjadi individu
baru.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Klasifikasi dan Peranan Algae

a. Salah satu spesies Bacillariophyta
adalah Navicula yang dapat
dimanfaatkan sebagai campuran
semen, dinamit, dan bahan
penggosok.

b. Beberapa jenis Algae cokelat
misalnya Laminaria dan
Macrocystis menghasilkan algin
(asam alginat). Asam alginat
merupakan bagian koloid dari
ganggang cokelat yang digunakan
dalam pembuatan es krim, pil,
tablet, salep, obat pembersih gigi,
losion, dan krim sehabis mencukur.
Selain itu, Laminaria juga
dimanfaatkan sebagai pupuk dan
makanan ternak karena kandungan
nitrogen dan kaliumnya yang tinggi.

c. Beberapa jenis Algae merah dapat
dimanfaatkan sebagai bahan
pembuat agar-agar, misalnya
Eucheuma spinosum dan Gelidium
robustum.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

C. Ciri-Ciri dan Klasifikasi Protista
Menyerupai Hewan (Protozoa) serta
Peranannya bagi Kehidupan

1. Ciri-Ciri Protozoa
2. Klasifikasi Protozoa Beserta Peranannya

bagi Kehidupan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Ciri-Ciri Protozoa

Struktur Tubuh Reproduksi Habitat dan Cara Hidup

Protozoa nemiliki ukuran Sebagian besar Protozoa dapat hidup
tubuh antara 100–300 Protozoa melakukan soliter atau berkoloni pada
mikron sehingga bersifat reproduksi aseksual berbagai jenis habitat.
mikroskopis. Protozoa dengan cara Sebagian besar Protozoa
merupakan organisme pembelahan biner. hidup bebas di perairan.
bersel satu (uniseluler). Namun, ada juga Beberapa jenis lainnya
Semua kegiatan beberapa jenis Protozoa ada yang hidup di tanah.
dilakukan oleh satu sel yang melangsungkan Ada juga yang hidup di
tunggal. Setiap sel terdiri reproduksi seksual dalam tubuh organisme
atas bagian-bagian dengan cara penyatuan lainnya seperti hewan dan
seperti membran plasma, sel generatif (gamet) dan manusia dengan cara
sitoplasma, vakuola atau penyatuan inti sel bersimbiosis. Protozoa
makanan, vakuola vegetatif. merupakan organisme
kontraktil, inti sel, dan heterotrof yang
mitokondria. memangsa bakteri,
Protista lain, dan sampah
organisme.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Klasifikasi Protozoa Beserta Peranannya bagi
Kehidupan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

VIBAB Fungi

A. Ciri-Ciri Umum Jamur
B. Zygomycotina
C. Ascomycotina
D. Basidiomycotina
E. Deuteromycotina

Kembali ke daftar isi

A. Ciri-Ciri Umum Jamur

Pada dasarnya, jamur memiliki ciri-ciri umum seperti berikut.
1. Organisme eukariotik yang memiliki dinding sel dari zat kitin.
2. Tidak mempunyai klorofil sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Fungi

memperoleh bahan organik dari lingkungannya, baik dari makhluk
hidup lain atau dari sisa makhluk hidup.
3. Anggota Fungi ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler. Tubuh
Fungi multiseluler berupa talus yang tersusun dari hifa yang
bercabangcabang membentuk miselium.
4. Habitatnya di tempat-tempat lembap dengan pH rendah serta bersifat
kosmopolitan (mudah hidup di berbagai tempat).
5. Dalam daur hidup Fungi terjadi reproduksi seksual dan aseksual.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

B. Kelompok Jamur Zygomycotina

1. Ciri-Ciri Jamur Zygomycotina
2. Reproduksi Zygomycotina
3. Contoh Zygomycotina

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Ciri-Ciri Jamur Zygomycotina

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Reproduksi Zygomycotina

a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada Zygomycotina menggunakan spora vegetatif.
b. Reproduksi Seksual
Hifa jantan (+) dan hifa betina (–) saling berdekatan. Hifa-hifa tersebut membentuk
cabang hifa (gametangium).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Contoh Zygomycotina

a. Rhizopus sp., mampu memecah amilum menjadi dekstrosa, protein, dan lemak
dalam kedelai menjadi molekul yang lebih sederhana. Beberapa jenis Rhizopus
sebagai berikut.
1) Rhizopus stolonifer merupakan jamur yang biasa tumbuh pada roti basi.
2) Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae merupakan jamur yang membantu
dalam pembuatan tempe.
3) Rhizopus nigricans mampu menghasilkan asam fumarat dan biasa tumbuh pada
tomat.
b. Mucor mucedo banyak ditemukan pada kotoran ternak.
c. Mucor hiemalis berperan dalam fermentasi susu kedelai.
d. Pilobolus hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi.
e. Beauveria bassiana dimanfaatkan sebagai pengendali hama alami.
f. Metarrhisium anisopliae berperan dalam mengendalikan kumbang kolorado.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

C. Kelompok Jamur Ascomycotina

1. Ciri-Ciri Ascomycotina
2. Reproduksi Ascomycotina
3. Contoh Ascomycotina dan Peranannya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Ciri-Ciri Jamur Ascomycotina

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Reproduksi Ascomycotina

a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada
Ascomycotina multiseluler dilakukan
dengan fragmentasi miselium dan
pembentukan konidia. Reproduksi
aseksual pada Ascomycotina
uniseluler dengan membentuk
tunas.

b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual pada
Ascomycotina uniseluler terjadi
dengan cara konjugasi. Reproduksi
seksual pada Ascomycotina
multiseluler dilakukan dengan cara
seperti gambar di samping.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Contoh Ascomycotina dan Peranannya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

D. Kelompok Jamur Basidiomycotina

1. Ciri-Ciri Basidiomycotina
2. Reproduksi Basidiomycotina
3. Contoh Basidiomycotina dan Peranannya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Ciri-Ciri Jamur Basidiomycotina

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Reproduksi Basidiomycotina

Reproduksi aseksual pada jamur Basidiomycotina dengan cara membentuk konidia.
Sementara itu, reproduksi seksualnya dilakukan dengan cara membentuk basidiospora.
Pada reproduksi seksual, hifa (+) dan hifa (–) saling mendekat dan dinding selnya larut
(plasmogami) sehingga terbentuk hifa dengan dua inti haploid yang berpasangan
(dikariotik).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Contoh Basidiomycotina

a. Volvariella volvaceae (jamur merang) dan Agaricus sp. sebagai bahan makanan.
Jamur ini ditanam pada media yang mengandung banyak selulosa (misalnya
merang padi) dan mempunyai kelembapan tinggi.

b. Auricularia polytricha (jamur kuping) sebagai bahan makanan. Bentuknya seperti
telinga, kenyal, warnanya cokelat kehitaman, dan hidup pada kayu yang lapuk.

c. Pleurotus (jamur tiram) sebagai bahan makanan. Jamur ini sering dibudidayakan
dengan media serbuk kayu atau bahan yang mengandung banyak lignin dan
selulosa.

d. Ganoderma applanatum (jamur kayu) sebagai bahan obat-obatan. Tubuh buahnya
berbentuk setengah lingkaran seperti kipas dan keras.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

E. Kelompok Jamur Deuteromycotina

1. Ciri-Ciri Deuteromycotina
2. Reproduksi Deuteromycotina
3. Contoh Deuteromycotina dan Peranannya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Ciri-Ciri Jamur Deuteromycotina

a. Memiliki hifa bersekat dan dinding selnya dari zat kitin.
b. Jarang membentuk tubuh buah dan berukuran mikroskopis.
c. Hidup sebagai saprofit atau parasit.
d. Reproduksi seksualnya belum diketahui. Jadi, semua jenis Fungi

yang sudah dapat diidentifikasi, tetapi belum diketahui cara
reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam Deuteromycotina.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Reproduksi Deuteromycotina

ü Reproduksi aseksual jamur ini dengan cara menghasilkan
konidia, blastophora (membentuk tunas), dan arthrospora
(membentuk spora dengan benang hifa).

ü Cara reproduksi seksualnya belum diketahui sehingga
dinamakan Fungi imperfecti atau jamur tidak sempurna.

ü Apabila telah ditemukan cara reproduksi seksualnya, Fungi
tersebut dapat digolongkan dalam divisi yang lain sesuai
dengan cara reproduksi seksualnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Contoh Deuteromycotina

a.Tinea versicolor mengakibatkan penyakit panau pada manusia.
b.Epidermophyton floocossum mengakibatkan penyakit kaki atlet pada manusia.
c.Trichophyton mengakibatkan penyakit kulit ring worm pada manusia.
d.Helminthospora oryzae sebagai parasit karena dapat merusak kecambah serta
menyerang daun dan buah tanaman budi daya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Sekian dan Terima Kasih

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Click to View FlipBook Version