The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan SMA Negeri 1 Mojo, 2021-03-29 23:29:28

PR Biologi 10 Biologi Ed. 2019

PR Biologi 10 Biologi Ed. 2019

Biologi

SMA/MA Kelas X Semester 1

Oleh: Henny Purnamawati
Siti Nur Hidayah
Rumiyati

Disklaimer Daftar isi

Disklaimer

DAFTAR ISI

BAB I Ruang Lingkup Biologi
BAB II Keanekaragaman Hayati pada Makhluk Hidup
BAB III Virus
BAB IV Bakteri
BAB V Protista
BAB VI Fungi

IBAB Ruang Lingkup Biologi

A. Hakikat Biologi sebagai Ilmu
Sains

B. Metode Ilmiah
C. Prosedur Keselamatan Kerja

di Laboratorium

Kembali ke daftar isi

A. Hakikat Biologi sebagai Ilmu Sains

1. Biologi sebagai Ilmu
2. Objek Kajian Biologi
3. Cabang-Cabang Ilmu dalam Biologi
4. Peranan Biologi bagi Kehidupan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Biologi sebagai Ilmu

Apa itu Biologi?
ü Biologi atau ilmu hayat merupakan bagian dari Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) yang disebut juga Sains.
ü Sains didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

gejala-gejala alam.
ü Gejala-gejala di alam dapat terjadi pada benda hidup

(biotik) maupun benda tidak hidup (abiotik).
ü Biologi mempelajari gejala-gejala alam yang terjadi pada

benda hidup.
ü Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu bios (hidup)

dan logos (ilmu).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Objek Kajian Biologi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Cabang-Cabang Ilmu dalam Biologi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

4. Peranan Biologi bagi Kehidupan

Pertanian Peternakan Kedokteran Lingkungan

1) Buah-buahan 1) Inseminasi 1) Vaksin. 1) Mengatasi
tanpa biji. buatan. pencemaran
2) Teknik bayi akibat tumpahan
2) Kultur jaringan 2) Teknik tabung. minyak di laut
tumbuhan. fertilisasi in vitro. dengan
3) Transplantasi memanfaatkan
organ. bakteri
Pseudomonas
putida.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

B. Metode Ilmiah

1. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
2. Sikap Ilmiah
3. Laporan Ilmiah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Langkah-Langkah Metode Ilmiah

a. Pemilihan Masalah
b. Perumusan Masalah
c. Pengumpulan Keterangan
d. Penyusunan Hipotesis
e. Pengujian Hipotesis
f. Pengolahan Data
g. Pengambilan Kesimpulan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Sikap Ilmiah

a. Mampu Membedakan Opini dan Fakta
b. Memiliki Rasa Ingin Tahu
c. Peduli Lingkungan
d. Jujur terhadap Fakta
e. Terbuka dan Fleksibel
f. Berani Mencoba
g. Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis
h. Bekerja Sama
i. Ulet dan Gigih
j. Bertanggung Jawab

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Laporan Ilmiah

a. Judul Laporan
b. Prakata
c. Daftar Isi
d. Pendahuluan
e. Tinjauan Pustaka
f. Metode Penelitian
g. Hasil dan Pembahasan
h. Kesimpulan
i. Daftar Pustaka
j. Lampiran

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

C. Prosedur Keselamatan Kerja di
Laboratorium

1. Mengenal Alat-Alat Laboratorium
2. Mengenal Bahan-Bahan Laboratorium
3. Mengenal Prosedur Kerja di Laboratorium

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Mengenal Alat-Alat Laboratorium

Alat-alat laboratorium merupakan sarana yang dibutuhkan untuk melakukan
praktikum. Beberapa jenis alat laboratorium di antaranya autoklaf, cawan petri,
gelas arloji, tabung reaksi, termometer, dan gelas beker.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Mengenal Bahan-Bahan Laboratorium

Bahan-bahan laboratorium yang digunakan meliputi bahan kimia dan bahan
biologi. Bahan-bahan kimia tersebut di antaranya alkohol, akuades, asam klorida,
dan eter. Adapun bahan biologi tersebut yaitu makhluk hidup, dapat berupa
hewan, tumbuhan, Protista, virus, dan bakteri.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Mengenal Prosedur Kerja di Laboratorium

Mudah Dapat Sangat Dapat Berbahaya Bersifat
meledak membakar mudah menimbul- bagi racun
(eksplosif) bahan lain terbakar. kan kehidupan (toxic)
pada (pengoksi- kerusakan organisme apabila
kondisi dasi). pada di terisap,
tertentu. jaringan lingkungan tertelan,
tubuh . atau
manusia terpapar
(korosif). kulit.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

IIBAB Keanekaragaman Hayati

pada Makhluk Hidup

A. Pengertian dan Jenis-Jenis
Keanekaragaman Hayati

B. Keanekaragaman Hayati di
Indonesia

C. Klasifikasi Keanekaragaman
Hayati

Kembali ke daftar isi

A. Pengertian dan Jenis-Jenis
Keanekaragaman Hayati

1. Keanekaragaman Gen
2. Keanekaragaman Jenis
3. Keanekaragaman Ekosistem

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Keanekaragaman Gen

Apa itu keanekaragaman gen?
Keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Keanekaragaman Jenis

Apa itu keanekaragaman jenis?
Keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis
atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau
familia yang sama.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Keanekaragaman Ekosistem

Bagaimana keanekaragaman ekosistem terjadi?
Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat adanya perbedaan
letak geografis. Perbedaan letak geografis ini mengakibatkan
terjadinya perbedaan iklim yang akan berpengaruh terhadap jenis-
jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di suatu daerah.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

B. Keanekaragaman Hayati di Indonesia

1. Persebaran Flora di Indonesia Sumber: https://youtu.be/f-vshHBFbe8
2. Persebaran Fauna di Indonesia
3. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman

Hayati
4. Aktivitas Manusia yang Memengaruhi

Keanekaragaman Hayati
5. Upaya Pelestarian Keanekaragaman

Hayati

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Persebaran Flora di Indonesia

Ø Flora di Indonesia tercakup dalam kawasan Malesiana, yang terdiri
atas Indonesia, Filipina, Malaysia, Kepulauan Solomon, dan Papua
Nugini.

Ø Persebaran flora di Indonesia tidak merata.
Ø Hutan hujan tropis di Kalimantan mempunyai keanekaragaman

tumbuhan paling tinggi.
Ø Untuk daerah Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Kepulauan Sunda

mempunyai keanekaragaman tumbuhan paling sedikit.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Persebaran Fauna di Indonesia

Ø Wallace membuat garis Wallace yang memisahkan jenis fauna Indonesia
bagian barat (daerah Oriental) dengan bagian timur (daerah Australian).

Ø Weber membuat garis Weber yang memisahkan jenis fauna Indonesia
bagian timur dan tengah yang dikenal sebagai daerah peralihan antara
wilayah Oriental dan Australian.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

a. Daerah Oriental

1) Daerah Oriental meliputi Pulau Jawa, B al i , S um at r a, dan
Kalimantan.

2) Banyak mamalia berukuran besar.
3) Terdapat berbagai jenis kera.
4) Terdapat burung-burung berwarna kurang menarik, tetapi bersuara

merdu.
5) Terdapat berbagai jenis ikan air tawar.

Orang utan Harimau sumatra Jalak bali

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

b. Daerah Australian

1) Daerah Australian meliputi Papua dan pulau-pulau sekitarnya.
2) Terdapat mamalia berukuran kecil.
3) Banyak hewan berkantong.
4) Tidak terdapat spesies kera.
5) Burung berwarna-warni, namun bersuara kurang merdu.

Cenderawasih Kuskus Kanguru pohon

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

c. Daerah Peralihan Maleo

1) Daerah peralihan meliputi daerah Sulawesi dan
Kepulauan Nusa Tenggara.

2) Terdiri atas hewan-hewan endemik yaitu hewan yang
hanya ada di pulau tersebut.

Anoa

Komodo Rangkong Singapuar

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati

Sebagai Sebagai
Sumber Sumber
Plasma Nutfah Pangan,
Sandang,
Papan, dan
Kesehatan

Mempertahan Sebagai Lahan
- Penelitian dan
Pengembanga
kan
Keberlanjutan n Ilmu
Pengetahuan
Ekosistem

Sebagai Sebagai
Sumber Tempat
Pendapatan/ Rekreasi
Devisa

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

4. Aktivitas Manusia yang Memengaruhi
Keanekaragaman Hayati

Aktivitas manusia yang Aktivitas manusia yang
dapat menurunkan dapat meningkatkan

keanekaragaman hayati keanekaragaman hayati

a. Perusakan habitat. a. Pemuliaan.
b. P e n g g u n a a n b a h a n k i m i a b. Reboisasi (penghijauan).
c. Pembuatan taman-taman kota.
secara berlebihan. d. Pele s t a r i a n p l a s ma n u t f a h
c. Adanya pertanian monokultur.
d. Pencemaran lingkungan dari secara in situ dan ex situ.
e. Penebangan pohon di hutan
limbah pabrik atau rumah
tangga. dilakukan dengan menerapkan
sistem tebang pilih dan tanam
kembali.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

5. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati

a. Melakukan pelestarian b. Memanfaatkan keanekaragaman
keanekaragaman hayati baik hayati dengan menerapkan prinsip-
secara in situ maupun ex situ. prinsip berikut.

ü Pelestarian secara in situ yaitu 1) Prinsip daya toleransi.
pelestarian makhluk hidup dalam 2) In optimum.
habitat aslinya. 3) Prinsip ketahanbalikan.
4) Faktor pengontrol.
ü Pelestarian secara ex situ yaitu
pelestarian makhluk hidup di luar
habitat aslinya tetapi lingkungan
dibuat mirip aslinya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

C. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

1. Perkembangan Sistem Klasifikasi
2. Pemberian Nama Ilmiah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Perkembangan Sistem Klasifikasi

a. Klasifikasi Sistem Artifisial atau Buatan
Sistem ini menggunakan struktur morfologi, anatomi, maupun fisiologi
(terutama alat reproduksi dan habitatnya) sebagai dasar pengklasifikasian.
a. Klasifikasi Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan
morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar.
a. Klasifikasi Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lain.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Pemberian Nama Ilmiah

Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama ilmiah makhluk hidup
dengan sistem tata nama binomial sebagai berikut.

a. Nama Jenis (Spesies)
ü Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua kata tunggal yang sudah

dilatinkan.
ü Kata pertama merupakan nama marga (genus), sedangkan kata kedua merupakan penunjuk

spesies atau jenis.
ü Dalam penulisan nama marga, huruf pertama harus dimulai dengan huruf besar.
ü Adapun nama penunjuk jenis seluruhnya menggunakan huruf kecil.
ü Setiap nama jenis (spesies) makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak miring atau

digarisbawahi secara terpisah agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah lain (bahasa
tulis teksnya).
b. Nama Marga (Genus)
ü Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan kata benda
berbentuk tunggal (mufrad).
ü Huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital dan dicetak miring.
c. Nama Suku (Familia)
ü Pada tumbuhan, nama suku berasal dari nama marga ditambahkan akhiran -aceae.
ü Pada hewan, nama suku berasal dari nama marga ditambahkan dengan -ideae.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

IIIBAB Virus

A. Ciri-Ciri Virus
B. Peranan Virus bagi

Kehidupan

Kembali ke daftar isi

A. Ciri-Ciri Virus

1. Sejarah Penemuan Virus
2. Sifat-Sifat Virus
3. Struktur Virus
4. Klasifikasi Virus
5. Replikasi Virus

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Sejarah Penemuan Virus

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Sifat-Sifat Virus

Apa saja sifat-sifat virus?

Virus bukan berupa sel (aseluler).
Virus hanya dapat memperbanyak diri
dalam tubuh makhluk hidup.
Virus hanya tersusun atas satu jenis asam
nukleat yaitu DNA saja atau RNA.
Virus dapat dikristalkan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Struktur Virus c. Susunan Tubuh Virus

a. Ukuran Virus

b. BentukVirus

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

4. Klasifikasi Virus

Dari uraian tersebut, virus dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan asam
nukleatnya, bentuk dasar, keberadaan selubung yang melapisi nukleokapsid, jumlah
kapsomer, dan sel inang.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

a. Pengelompokan Virus Berdasarkan Kandungan Asam Nukleatnya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

b. Pengelompokan Virus Berdasarkan Bentuk Dasarnya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

c. Pengelompokan Virus Berdasarkan Keberadaan Selubung yang Melapisi Nukleokapsid

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

d. Pengelompokan Virus Berdasarkan Jumlah Kapsomernya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

e. Pengelompokan Virus Berdasarkan Sel Inangnya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

5. Replikasi Virus

Replikasi virus merupakan proses reproduksi pada virus. Proses replikasi
virus melalui daur litik dan daur lisogenik.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

B. Peranan Virus bagi Kehidupan

1. Virus yang Menguntungkan
2. Virus yang Merugikan
3. Pencegahan terhadap Inveksi Virus
4. Mengenal Lebih Dekat HIV

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Virus yang Menguntungkan

a. Interferon
b. Profag
c. Vaksin

d. Peta Kromosom

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Virus yang Merugikan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Pencegahan terhadap Infeksi Virus

Vaksinasi

Menerapkan Pola Hidup Sehat

• Mengonsumsi makanan sehat dan seimbang
• Berolahraga secara teratur
• Beristirahat yang cukup
• Menghindari stres
• Menghindari rokok dan minuman beralkohol
• Membiasakan mencuci tangan dengan sabun

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Click to View FlipBook Version