The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan SMA Negeri 1 Mojo, 2021-03-30 00:11:39

PR Kimia 10A Ed. 2019

PR Kimia 10A Ed. 2019

Kimia

SMA/MA Kelas X Semester 1

Disusun oleh:
1. Erna Tri Wulandari
2. Narum Yuni Margono
3. Annik Qurniawati

Disklaimer Daftar isi

Disklaimer

BAB I Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan,
Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
BAB II Struktur Atom
BAB III Sistem Periodik Unsur
BAB IV Ikatan Kimia
BAB V Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

IBAB Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan,
Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di
Laboratorium

A. Hakikat dan Peran Ilmu Kimia dalam
Kehidupan serta Metode Ilmiah

B. Keselamatan Kerja di Laboratorium

<< Pengolahan limbah dengan
sistem IPAL

Kembali ke daftar isi

A. Hakikat dan Peran Ilmu
Kimia dalam Kehidupan
serta Metode Ilmiah

1. Hakikat Ilmu Kimia
2. Peran Ilmu Kimia dalam
Kehidupan
3. Metode Ilmiah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Hakikat Ilmu Kimia

Ilmu yang Ilmu yang
mempelajari mempelajari
struktur materi sifat materi

Ilmu yang Hakikat Ilmu yang
mempelajari Ilmu mempelajari
Kimia perubahan
susunan materi
materi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Peran Ilmu Kimia
dalam Kehidupan

a. Cabang-Cabang Ilmu Kimia
b. Manfaat Ilmu Kimia di
Berbagai Bidang Kehidupan
c. Peran Ilmu Kimia dalam
Menyelesaikan Masalah Global
d. Karir di Bidang Kimia

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Kimia Organik a. Cabang-Cabang
Kimia Anorganik Ilmu Kimia

Mengkaji struktur, komposisi, reaksi, dan
sintesis senyawa-senyawa organik seperti
alkohol, karbohidrat, dan bensin.
Mengkaji senyawa-senyawa anorganik, sifat,
dan pembuatannya, misal garam, mineral,
senyawa logam, dan material.

Kimia Analitik Mengkaji penelitian tentang kimia kualitatif dan
Biokimia kualitatif dan cenderung berkaitan dengan
pengembangan dan aplikasi peralatan analitik.
Mengkaji ilmu kimia yang berkaitan dengan
biologi, khususnya sifat dan komposisi senyawa
dalam makhluk hidup serta hasil perubahannya.
Kajian meliputi karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan enzim.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Kimia Lingkungan a. Cabang-Cabang
Ilmu Kimia

Mengkaji masalah-masalah lingkungan seperti
pencemaran, penanganan limbah atau sampah, dan
pengadaan air bersih.

Kimia Farmasi Mengkaji tentang penelitian mengenai isolasi zat aktif
bahan alam, pembuatan (sintetis), dan pengembangan
bahan alam yang berkhasiat obat.

Kimia Fisik Mengkaji ilmu kimia yang berkaitan dengan ilmu fisika
Kimia Pangan
Ilmuseperti energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisika
Kimia Inti
dan sifat kimia, serta perubahan kimia.

yang
mempelaMengkaji ilmu kimia yang berkaitan dengan ilmu fisika

seperti energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisika

jaridan sifat kimia, serta perubahan kimia.
perubahaMengkaji tentang penelitian zat-zat radioaktif,
n materipenanganan dan pemanfaatannya dalam bidang

kedokteran, pertanian, dan hidrologi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Bidang Kedokteran b. Manfaat Ilmu Kimia di
Contoh: Pembuatan obat-obatan Berbagai Bidang Kehidupan

2. Bidang Pertanian Pupuk membantu pertumbuhan
Contoh: pembuatan pupuk buatan dan tanaman
pestisida

3. Bidang Geologi
Contoh: penentuan unsur-unsur yang
terkandung dalam bebatuan atau
benda-benda alam.

4. Bidang Teknik Sipil
Contoh: mempelajari kelebihan dan
kekurangan suatu material
bangunan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Sidik jari setiap orang bersifat b. Manfaat Ilmu Kimia di
khas Berbagai Bidang Kehidupan

5. Bidang Biologi
Contoh: penentuan struktur dan sifat
senyawa karbohidrat, protein,enzim,
lemak, dan asam nukleat.

6. Bidang Hukum
Contoh: pemeriksaan sidik jari dengan
larutan AgNO3

7. Bidang Mesin
Contoh: mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk
pembuatan mesin

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

c. Peran Ilmu Kimia dalam
Menyelesaikan Masalah
Global

Menemukan sumber Pembuatan biogas
energi alternatif seperti menggunakan bahan
baku kotoran hewan
alkohol
ternak

Program langit biru,
misalnya melengkapai

knalpot kendaraan
dengan katalis converter

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

d. Karir di Bidang
Kimia

Bidang Bidang Peneliti di Tenaga pendidik
pengendali mutu produksi di laboratorium bidang kimia di

dalam industri industri- dan pusat lingkungan
kimia industri pengembangan pendidikan
petrokimia milik pemerintah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Metode Ilmiah

Karakteristik Metode
Ilmiah
1. Bersifat kritis dan

analistis
2. Bersifat logis
3. Bersifat objektif
4. Bersifat konseptual
5. Bersifat empiris

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Metode Ilmiah

Merumuskan Menyusun Merumuskan
masalah kerangka teori hipotesis

Menarik Mengolah dan Penelitian
kesimpulan menganalisis (eksperimen)

Data

Mempublikasikan
hasil (menyusun

teori)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Metode Ilmiah

1. Judul Penelitian 10. Bab III Metode Penelitian
2. Kata Pengantar 11. Bab IV Hasil dan Pembahasan
3. Daftar Tabel 12. Bab V Kesimpulan dan Saran
4. Daftar Gambar 13. Daftar Pustaka
5. Daftar Lampiran 14. Lampiran
6. Daftar Isi
7. Abstrak
8. Bab I Pendahuluan
9. Bab II Tinjauan Pustaka

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

B. Keselamatan Kerja di
Laboratorium

1. Alat-Alat Laboratorium dan
Kegunaannya

2. Bahan Kimia, Sifat, dan Simbolnya

3. Penanganan Sampah dan Limbah
Laboratorium serta Keadaan Darurat

4. Petunjuk dan Larangan di
Laboratorium

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Alat-Alat Laboratorium dan
Kegunaannya

Nama Alat Kegunaan Nama Alat Kegunaan
tabung reaksi mereaksikan bahan mengukur volume
gelas beker kimia dan larutan.
menyimpan larutan
pipet tetes kimia dalam volume gelas ukur membuat larutan
sedikit. labu ukur dengan konsentrasi
menampung dan pengaduk tertentu.
mencampur bahan mengaduk saat
kimia. melarutkan zat
mengambil larutan padat
dalam volume dalam pelarut
sedikit. sehingga zat padat
larut dengan
Kembali ke daftar isi sempurna.

Kembali ke awal bab

1. Alat-Alat Laboratorium dan
Kegunaannya

Nama Alat Kegunaan Nama Alat Kegunaan

sebagai tempat Erlenmeyer menampung dan
meletakkan tabung mencampur bahan,
reaksi. larutan atau cairan,
Rak tabung reaksi biasa digunakan
dalam proses titrasi.
sebagai alat
pembakar. memegang tabung
reaksi ketika
pembakar spiritus dipanaskan.
penjepit tabung
sebagai alat untuk
menopang saat menggerus dan
memindahkan menghaluskan bahan
larutan ke wadah kimia padat
lain supaya tidak
corong kaca tumpah. mortar + alu

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Bahan Kimia, Sifat,
dan Simbolnya

Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh

Beracun (toxic) merkuri, gas Radioaktif uranium,
klorin, sianida (radioactive) plutonium,

Mudah meledak amonium nitrat, Pengoksidsi kalium dikromat,
(explosive) nitroselulosa (oxidizing) hidrogen
peroksida

Mudah terbakar dietil eter,
(flammable) keton, alkohol
Berbahaya kloroform
(harmfull) jika
masuk melalui
pernapasan, mulut
(ingestion), dan
kontak kulit

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Lambang Sifat Bahan Kimia Contoh 2. Bahan Kimia, Sifat,
dan Simbolnya
korosif (corrosive) asam nitrit,
asam sulfat

menyebabkan amonia,
iritasi (irritant) belerang
dioksida

membahayakan perak nitrat,
lingkungan raksa(II) klorida
(nature polluting)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Petunjuk Umum untuk Menangani 3. Penanganan Sampah
Buangan Sampah dan Limbah Laboratorium
serta Keadaan Darurat
a. Fine Chemicals
Hanya dapat dibuang ke saluran pembuangan atau e. Bahan Mengandung Merkuri
tempat sampah jika tidak bereaksi dengan air, tidak Pembuangan bahan yang mengandung merkuri
eksplosif, tidak bersifat radioaktif, tidak beracun, dan (seperti pecahan termometer merkuri,
komposisinya diketahui jelas. manometer, pompa merkuri) harus dilakukan
dengan ekstra hati-hati.
b. Larutan Basa
Sebelum dibuang larutan basa (kecuali akalli f. Bahan Radioaktif
hidroksida) harus dinetralkan terlebih dahulu. Sampah radioaktif memerlukan penanganan
khusus.
c. Larutan Asam
Sebelum dibuang, larutan asam harus dinetralkan g. Air Pembilas
pada tempat dan prosedur sesuai ketentuan Air pembilas harus bebas merkuri, sianida,
laboratorium. amoniak, minyak, lemak, bahan beracun, dan
bahan berbahaya lainnya sebelum dibuang ke
d. Pelarut saluran pembuangan.
Pelarut yang dapat langsung dibuang di saluran
pembuangan adalah pelarut yang tidak mengandung
halogen.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Petunjuk Umum Penanganan 3. Penanganan Sampah
Kebakaran dan Limbah Laboratorium
serta Keadaan Darurat
a. Jika nyala apinya kecil, lakukan pemadaman dengan
Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

b. Matikan sumber arus listrik atau gardu utama agar
listrik tidak mengganggu upaya pemadaman
kebakaran.

c. Lokalisasi api supaya tidak merembet ke arah bahan
mudah terbakar lainnya.

d. Jika api mulai membesar, jangan mencoba untuk
memadamkan api dengan APAR. Segera panggil
mobil unit Pertolongan Bahaya Kebakaran (PBK)
terdekat.

e. Bersikaplah tenang dalam menangani kebakaran dan
jangan mengambil tindakan yang membahayakan diri
sendiri maupun orang lain.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

4. Petunjuk dan Larangan di
Laboratorium

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan di Laboratorium

a. Membaca petunjuk praktikum atau h. Menjaga kebersihan meja praktikum dan
merencanakan percobaan yang akan dilakukan lingkungan laboratorium.
sebelum memulai praktikum.
i. Pastikan bahwa keran gas tidak bocor sewaktu
b. Menggunakan kacamata pengaman atau hendak menggunakan bunsen.
penutup wajah.
j. Pastikan bahwa keran air selalu dalam keadaan
c. Bagi yang menggunakan lensa kontak harus tertutup sebelum dan sesudah melakukan
berhati-hati dan menjaga agar tidak ada bahan praktikum.
kimia yang masuk ke mata.
k. Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh
d. Menggunakan sarung tangan apabila diperlukan. dari mulut, kulit, mata, dan pakaian.
e. Selama bekerja di laboratorium harus
l. Jika terkena bahan kimia, bersikaplah tenang
menggunakan baju laboratorium dan harus dan jangan panik.
dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri
dan mencegah kontaminasi pada baju yang m. Apabila kulit terkena bahan kimia, jangan
digunakan. digaruk agar tidak menyebar. Segera bersihkan
f. Bagi wanita yang berambut panjang, diharuskan bagian kulit yang mengalami kontak langsung
mengikat rambutnya. menggunakan air bersih.
g. Dilarang makan dan minum di dalam
laboratorium.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

IIBAB Struktur Atom

A. Partikel Dasar Penyusun Atom
B. Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop,

Isoton, Isobar, dan Isoelektron
C. Perkembangan Teori Atom, Konfigurasi
Elektron, dan Mekanika Kuantum

<< Alam semesta tersusun atas
galaksi-galaksi

Kembali ke daftar isi

A. Partikel-Partikel Dasar
Penyusun Atom

1. Elektron (0 e )

1

p2. Proton (11 )

n1

3. Neutron (0 )

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

• Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson 1. Elektron ( 10e )
pada tahun 1897 melalui eksperimen
dengan tabung sinar katode.

• Sifat-sifat sinar katode:
a. Merupakan partikel kecil yang
tidak dapat dilihat
b. Memiliki sifat cahaya dan sifat
materi.
c. Merambat tegak lurus dari
permukaan katode menuju
anode.
d. Tidak tergantung pada jenis gas
dan jenis elektrode.
e. Bermuatan negatif sehingga
dalam medan magnet dan
medan listrik dibelokkan ke
kutub positif.

• Sinar katode tersebut merupakan
elektron.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Elektron ( 10e )

Gambar percobaan tetes Pada tahun 1908
minyak Milikan Robert Andrew Milikan
menemukan muatan
elektron sebesar
-1,6 x 10-19 C melalui
percobaan tetes minyak.
Muatan tersebut diberi
tanda -1.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Proton (11p )

• Proton ditemukan oleh Eugen Goldstein
pada tahun 1886 melalui percobaan
tabung gas berkatode (tabung Crookes).

• Sifat-sifat sinar anode:
• Bermuatan positif karena dapat
dibelokkan medan magnet dan
medan listrik menuju kutub negatif.
• Merupakan radiasi partikel karena
dapat memutar kincir.
• Perbandingan e/m tergantung pada
gas yang diisikan dalam tabung.
• Ukuran partikel sinar anode
bergantung pada jenis gas dalam
tabung.
• Muatan proton = +1 atau 1,6 × 10–19
C.
• Semakin besar massa partikel, sinar
anodenya semakin sukar dibelokkan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Proton ( 1 p )
1

Percobaan Hamburan Sinar Alfa • Ernest Rutherford melakukan
penembakan lempeng emas
tipis dengan sinar alfa.

• Pada percobaan tersebut,
sebagian besar sinar alfa
diteruskan atau menembus
lempeng emas, sebagian kecil
dibelokkan, dan sebagian kecil
lagi dipantulkan.

• Adanya sebagian kecil sinar alfa
yang dipantulkan menunjukkan
adanya inti atom yang
bermuatan positif.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Neutron ( 01n )

• Pada tahun 1930 W. Bothe dan H. Pada tahun 1932 James Chadwick
Becker melakukan percobaan membuktikan bahwa partikel yang
penembakan partikel alfa pada inti menimbulkan radiasi berdaya tembus
atom berilium (Be). Percobaan ini tinggi tersebut bersifat netral atau
menghasilkan radiasi partikel berdaya tidak bermuatan dan disebut neutron.
tembus tinggi.

Partikel Penemu Massa (sma) Muatan Lambang
Elektron -1
J.J. 0
Proton Thomson +1
Neutron 0 01n

Goldstein 1 10e

J. Chadwick 1 1 p
1

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Nomor Atom (Z) B. Nomor Atom, Nomor
2. Nomor Massa (A) Massa, Isotop, Isoton,
Iosbar, dan Isoelektron
3. Notasi Unsur
4. Isotop, Isoton, Isobar, dan
Isoelektron
5. Massa Atom Relatif (Ar)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Nomor Atom (Z)

Nomor Atom (Z) = jumlah proton

Pada atom netral: Pada Ion:
Jumlah proton = jumlah Jumlah elektron = jumlah proton -
elektron muatan

= nomor atom - muatan

Pada kation  Pada anion 
jumlah proton > jumlah jumlah proton < jumlah
elektron elektron

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Nomor Massa (A)

Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
= nomor atom + jumlah neutron

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

3. Notasi Unsur

Keterangan: Contoh:
A = nomor massa
Z = nomor atom = jumlah 199F
proton
X = lambang unsur nomor atom = jumlah proton
= jumlah

elektron
=9

nomor massa = 19
jumlah neutron
= nomor massa - nomor atom
= 19 - 9 = 10

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

4. Isotop, Isoton, Isobar,
dan Isoelektron

Isotop Isoton Isobar Isoelektron
Pengerti Atom-atom yang Atom-atom yang
Atom-atom Atom-atom mempunyai jumlah
an mempunyai yang yang elektron
nomor atom mempunyai mempunyai sama setelah
sama, tetapi jumlah neutron nomor massa melepaskan
nomor massa sama. sama. atau menangkap
berbeda. elektron.

Contoh 13 N, 14 N, 15 N 1399Kdan4200Ca 13 C dan 173N 2113Na dan199F
7 7 7 6

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

5. Massa Atom Relatif (Ar)

Massa atom relatif
merupakan perbandingan
massa suatu atom terhadap

massa atom C-12.

A r unsur X  massa rata  rata 1 atom unsur X
1  massa 1 atom C  12
12

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

C. Perkembangan Teori Atom,
Konfigurasi Elektron, dan

Mekanika
Kuantum

1. Perkembangan Model Atom
2. Konfigurasi Elektron dan
Elektron Valensi
3. Bilangan Kuantum
4. Bentuk dan Orientasi Orbital

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

1. Perkembangan
Model Atom

Model Atom Model Atom Model Atom
Dalton Thomson Rutherford

Model Atom Model Atom
Modern Bohr

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Model Atom Dalton 1. Perkembangan
Model Atom

1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu
unsur dan tidak dapat dibagi lagi.

2. Atom-atom unsur sejenis mempunyai
sifat yang sama meliputi volume,
bentuk, maupun massanya. Sebaliknya,
atom-atom unsur tidak sejenis
mempunyai sifat berbeda.

3. Dalam reaksi kimia terjadi
penggabungan atau pemisahan atom.

4. Atom dapat bergabung dengan atom
lain untuk membentuk suatu molekul
dengan angka perbandingan bulat dan
sederhana.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Model Atom Thomson 1. Perkembangan
Model Atom

Thomson menggambarkan atom sebagai
sebuah bola bermuatan positif yang di
dalamnya tersebar elektron seperti kismis
dalam roti kismis.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Model Atom Rutherford 1. Perkembangan
Model Atom

1. Atom terdiri atas inti atom yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh
elektron-elektron yang bermuatan negatif
seperti model tata surya.
2. Secara keseluruhan atom bersifat netral
karena jumlah muatan positif sama
dengan jumlah muatan negatif.
3. Selama mengelilingi inti terbentuk gaya
sentripetal pada elektron.
4. Semua proton terkumpul dalam inti
atom sehingga inti atom bermuatan positif.
5. Sebagian besar volume atom
merupakan ruang kosong.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Model Atom Bohr 1. Perkembangan
Model Atom

1. Elektron mengelilingi inti atom
pada orbit tertentu.

2. Selama elektron berada dalam
lintasannya, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi yang
diserap dan dipancarkan.

3. Elektron hanya dapat berpindah
dari satu lintasan stasioner ke
lintasan stasioner lainnya dengan
menyerap atau melepas energi.

4. Lintasan stasioner elektron yang
diperbolehkan memiliki
momentum sudut kelipatan dari

h , (π  3,14)


Model Atom Berdasarkan Teori 1. Perkembangan
Mekanika Kuantum Model Atom

§ Model atom modern dibangun oleh beberapa
ilmuwan seperti Louis de Broglie, Wolfgang Pauli,
Erwin Schrödinger, dan Werner Heisenberg.

§ Menurut teori dualisme, elektron di dalam atom
dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang.

§ Teori ketidakpastian menyatakan bahwa
kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak
dapat ditentukan secara pasti, yang dapat
ditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya
atau probabilitasnya.

§ Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian
untuk mendapatkan elektron disebut orbital.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

a. Konfigurasi Elektron 2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi
Nomor Nama Jumlah Elektron
Kulit Kulit Maksimum • Konfigurasi elektron adalah susunan
1 2 elektron dalam suatu atom.
2 K 8
3 L 18 • Tiap-tiap kulit elektron hanya dapat
4 M 32 ditempati maksikum 2n2 elektron
5 N 50
O n = nomor kulit

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Konfigurasi Elektron dan
Elektron Valensi

Asas Aturan Kaidah
Larangan Aufbau Hund
Aturan
Pauli Penulisan
Konfigurasi
Elektron

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi

• Asas Larangan Pauli

• ”Tidak ada dua buah
elektron dalam orbital yang
sama memiliki keempat
bilangan kuantum yang
sama”.
Bilangan kuantum spin harus
• berlawanan.

• Jumlah elektron maksimum
= 2 x jumlah orbital dalam
subkulit

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi

• Aturan Aufbau

”Pengisian elektron dalam orbital
dimulai dari orbital dengan tingkat
energi paling rendah. Setelah
penuh, pengisian berlanjut ke
orbital yang tingkat energinya satu
tingkat lebih tinggi. Demikian
seterusnya hingga semua elektron
menempati orbital”.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

2. Konfigurasi Elektron
dan Elektron Valensi

• Kaidah Hund

”Elektron-elektron yang berada
di suatu orbital akan menempati
orbital yang kosong dengan
arah rotasi sejajar. Setelah itu,
elektron-elektron lainnya
menempati orbital tersebut
dengan arah rotasi yang
berlawanan ”.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

• Penulisan Konfigurasi Elektron 2. Konfigurasi Elektron
dengan Lambang Gas Mulia dan Elektron Valensi

•ElekPternognedcaulaalmianSuKboknufilgitudradsai n f

Contoh: Contoh:

Unsu Konfigurasi Penyingkat Unsu Konfigurasi Konfigurasi
r Elektron an r Elektron Elektron
7N 1s2 2s2 2p3 [He] 2s2 2p3 (Belum Stabil) ( Stabil)
12Mg 1s2 2s2 2p6 3s2 [Ne] 3s2
24Cr [Ar] 4s2 3d4 [Ar] 4s1 3d5
Kembali ke daftar isi 29Cu [Ar] 4s2 3d9 [Ar] 4s1 3d10
79Au [Xe] 6s2 4f14 [Xe] 6s1 4f14
5d9 5d10

57La [Xe] 6s2 4f1 [Xe] 6s2 4f0
5d0 5d1

Kembali ke awal bab


Click to View FlipBook Version