UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Modalitas
Belajar
Strategi dalam mengajar siswa dengan
modalitas belajar yang berbeda
EDITED BY
Fachrizatul Laily/210351626826
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
·A. Pengertian Modalitas Belajar................................................................2
·B. Ruang Lingkup Modalitas Belajar.......................................................2
·C. Memahami Tiga Modalitas Belajar..................................................3
·D. Strategi Menghadapi Gaya Belajar Siswa...................................6
PENUTUP......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8
i
Pendahuluan
Dalam menyerap sebuah materi pembelajaran antara peserta didik
satu dengan yang lainnya mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Seperti halnya dalam mempelajari dan memahami materi, ada peserta
didik yang cepat, sedang, dan ada pula yang lambat. Maka dari itu,
diperlukan cara belajar yang berbeda untuk bisa memahami sebuah
informasi atau materi pembelajaran yang sama.
Memahami gaya belajar, pada setiap siswa merupakan cara terbaik
untuk memaksimalkan proses belajar di kelas. Setelah siswa
menemukan gaya belajar dan mengetahui metode terbaik untuk
membantu dalam belajarnya, dapat dilihat kemampuan siswa
memahami sesuatu akan berkembang dengan pesat di dalam kelas,
bahkan di mata pelajaran yang sebelumnya dianggap susah dan rumit
Dapat dikatakan bahwa gaya belajar merupakan cara yang dilakukan
seseorang dalam proses pembelajaran yang meliputi bagaimana
menangkap, mengatur, serta mengolah informasi yang diterima
sehingga pembelajaran menjadi aktif. Gaya belajar peserta didik dibagi
menjadi tiga tipe, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan
gaya belajar kinestik.
1
Modalitas Belajar
A. Pengertian Modalitas Belajar
Modalitas belajar adalah cara
seseorang dalam menyerap
informasi melalui indra yang
dimilikinya. Cara tercepat bagi
otak untuk menyerap informasi,
berinteraksi, dan berkomunikasi.
Modalitas belajar ini digunakan
untuk memanfaatkan gaya belajar
siswa, karena pemanfaatan gaya
belajar siswa yang tepat
berpengaruh kuat terhadap
keberhasilan proses belajar siswa.
Modalitas belajar terdiri dari tiga
Dengan mengetahui modalitas
macam, yaitu visual, auditorial,
belajar maka juga harus
dan kinestetik. Tiap-tiap modalitas
mengenali karakteristik peserta
belajar memiliki ciri-ciri khusus
didik tersebut. Modalitas belajar
sehingga dapat dipakai sebagai
setiap peserta didik tersebut
pertimbangan dalam menentukan
adalah visual, auditori, dan
strategi dalam mengajar kinestetik. Langkah awal dalam
melakukan pembelajaran adalah
B. Ruang Lingkup Modalitas
dengan cara mengenal modalitas
Belajar belajar setiap peserta didik. Ada
tiga modalitas belajar seseorang,
Kemampuan daya derap setiap
yaitu “modalitas visual, auditori
orang terhadap ilmu dalam
atau kinestetik (V-A-K).
pembelajaran sangat dipengaruhi
oleh modalitas belajar setiap
peserta didik.
2
C. Memahami Tiga Modalitas
Di dalam kelas, anak visual lebih
Peserta didik suka mencatat sampai detil-
detilnya untuk mendapatkan
Modalitas Belajar Visual informasi.
Bagi siswa yang bergaya belajar
visual, yang memegang peranan
Ciri-ciri modalitas belajar visual:
penting adalah mata/ penglihatan
Bicara agak cepat
(visual), dalam hal ini metode
Mementingkan penampilan
pengajaran yang digunakan guru
dalam berpakaian/presentasi
sebaiknya lebih banyak/
Tidak mudah terganggu
dititikberatkan pada
olehkeributan
peragaan/media, ajak mereka ke
Mengingat yang dilihat, dari
obyek-obyek yang berkaitan
pada yang didengar
dengan pelajaran tersebut, atau
Lebih suka membaca dari pada
dengan cara menunjukkan alat
dibacakan
peraganya dengan langsung pada
Pembaca cepat dan tekun
siswa atau menggambarkannya di
Seringkali mengetahui apa yang
papan tulis. Mereka berpikir
harus dikatakan, tapi tidak
menggunakan gambar-gambar di
pandai memilih kata-kata.
otak mereka dan belajar lebih cepat
Lebih suka melakukan
dengan menggunakan tampilan-
demonstrasi dari pada pidato
tampilan visual seperti diagram,
Lebih suka musik dari pada seni
buku pelajaran bergambar, dan
video.
3
Modalitas Belajar Auditorial
Anak yang mempunyai gaya belajar
auditori dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan
mendengarkan apa yang guru katakan.
Anak auditori dapat mencerna makna
yang disampaikan melalui tone suara,
pitch (tinggi rendahnya), kecepatan
berbicara dan hal-hal auditori lainnya.
Informasi tertulis terkadang mempunyai
makna yang minim bagi anak auditori
mendengarkannya.
Ciri-ciri modalitas belajar auditorial:
a. Saat bekerja suka bicara kepada diri
sendiri
b. Penampilan rapi
c. Mudah terganggu olehkeributan
d. Belajar dengan mendengarkan dan
mengingat apa yang didiskusikan dari
pada yang dilihat
e. Senang membaca dengan keras dan
mendengarkan
f. Menggerakkan bibir mereka dan
mengungkapkan tulisan di buku ketika
membaca
g. Biasanya ia pembicara yang fasih
h. Lebih pandai mengeja dengan keras
daripada menuliskannya
i. Lebih suka gurauan lisan daripada
membaca komik
j. Mempunyai masalah dengan
pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan
visual
4
Modalitas Belajar Kinestetik
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar
melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak
seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena
keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi
sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini
belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri modalitas belajar kinestetik
a. Berbicara perlahan
b. Penampilan rapi
c. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi
keributan
d. Belajar melalui memanipulasi dan praktek
e. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
f. Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika
membaca
g. Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam
bercerita.
h. Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan
aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
5
d. Strategi Mengadapi Gaya Belajar Siswa Secara rutin
Memberitahukan kepada
memberi pilihan-
para siswa tentang cara
memanfaatkan kekuatan
pilihan kegiatan
gaya belajar mereka
yang melibatkan
secara mandiri demi
kepentingan mereka
karakter visual,
sendiri ketika belajar di
auditori, taktil, dan
rumah, di sekolah,
maupun di tempat lain.
kinestetik.
Menyusun rencana-
rencana pembelajaran
Membantu siswa
dan kegiatan-kegiatan
untuk memahami
sehingga semua siswa
merasa aman dalam
gaya belajarnya
lingkungannya, sebagian
sendiri dan mengenal
besar waktu mereka
dalam belajar sesuai
bahwa semua gaya
dengan gaya belajar
belajar adalah
mereka sekaligus juga
berusaha memperluas
normal, sah, dan
fleksibelitas mereka pada
sama berharganya
waktu yang lain.
Dan Mengajarkan
Memasukkan kedua
cara menghargai
gaya pemrosesan otak,
kompleksitas, potensi,
yakni holistis/global dan
dan keunikan setiap
analitis ke dalam gaya
belajar dan ekspresi diri.
manusia.
6
Penutup
Guru memiliki peran penting dalam pilar pendidikan untuk menciptakan
generasi Indonesia yang cerdas dan berkarakter. Menjadi guru juga
bukanlah hal yang muda, karena memiliki tugas dan tanggung jawab
yang besar.
Menurut Uzer Usman (1992), seorang guru yang ideal memiliki tugas
pokok yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Untuk menjalani tugas
tersebut dengan baik, tentu guru harus memiliki kemampuan atau
kompetensi dalam profesi keguruan. Setidaknya terdapat 3 kompetensi
yang harus dimiliki guru, yaitu kompetensi personal, kompetensi sosial,
serta kompetensi profesional. Agar kegiatan belajar mengajar berjalan
efektif, maka guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang
tepat dan bisa diterima oleh seluruh siswa. Metode pembelajaran ini
harus disesuaikan dengan karakteristik dan kompetensi siswa, namun
sebelumnya, guru harus mengenalnya terlebih dahulu.
Dengan begitu, harapan guru bisa menumbuhkan dan meningkatkan
kompetensi siswa yang sesuai dengan abad 21 yang disebut dengan 4C,
yaitu Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan
menyelesaikan masalah), Communication skills (kemampuan
berkomunikasi), Creativity (kreativitas), serta Ability to work
Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).
7
Daftar Pustaka
Bobby Deporter.(2002).Quantum Learning: Unleasinhing The The
Genius In You. New York: Dell Publishing.
Depotter, Bobbi, 2010, Quantum Learning, Mempraktikkan Quantum
Learning di ruang kelas. Bandung PT. Mizan Pustaka
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Nurdyansyah, N., & Widodo, Andiek. 2015. Inovasi Teknologi
Pembelajaran, Sidoarjo: Nizamia Learning Center
Nurdyansyah. N., Eni Fariatul Fahyuni. 2016. Inovasi Model
Pembelajaran Sesuai Kurikulum. Sidoarjo: Nizamia Learning
Center
Nurdyansyah, N., Andik Widodo. Menejemen Sekolah Berbasis ICT.
Sidoarjo: Nizamia Learning Center
Suyono & hariyanto,2011,Belajar dan Pembelajaran, Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
8