The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by alyariska03, 2021-12-21 11:00:53

A310190054_Alya Riska Ayu Ramadhani

A310190054_Alya Riska Ayu Ramadhani

Nama : Alya Riska Ayu Ramadhani
Nim : A310190054
Kelas : 5B

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai pelajar tidak bisa terlepas dengan

informasi. Informasi tersebut bisa diperoleh melalui berbagai macam sumber, baik
secara lisan maupun tulisan. Salah satu sumber yang erat kaitannya dengan kehidupan
seorang pelajar adalah informasi dari hasil tulisan siswa. Informasi tersebut tentu saja
berguna untuk alat penilaian, sumber wawasan peserta didik. Apakah tulisan yang
bersumber dari peserta didik sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran? Tentu saja ada
tulisan yang sudah sesuai dengan kriteria penilaian dan ada juga yang masih jauh dari
kriteria penilaian. Ada peserta didik yang seringkali masih kurang memperhatikan
aspek kohesi dan koherensi dalam pembelajaran menulis. Mereka kadang merasa
bingung dalam menuangkan ide ke dalam tulisan. Ada yang menganggap bahasa lisan
dan tulis disamakan, ada juga yang belum mampu menuangkan ide tulisan secara runtut
dan berkesinambungan.

Leluhur mewariskan nilai-nilai dan pengetahuan kepada kita melalui puisi
sebagai media penyampaiannya. Puisi tersebut berupa pantun, syair, atau gurindam
yang dikategorikan sebagai puisi rakyat. Puisi rakyat diciptakan oleh leluhur kita
dengan penuh kearifan dan kreativitas. Sebagai generasi penerus, kita perlu belajar
menulis puisi rakyat karena dapat menjadi sarana penyampaian informasi, nasihat,
perasaan, dan lain-lain. Dengan mempelajari dan menulis puisi rakyat, kita pun telah
turut melestarikan warisan budaya leluhur bangsa kita.

B. Kompetensi Dasar
Modul ini dikhususkan untuk siswa kelas VII dengan KD 3.9 dan 4.9 mengidentifikasi
informasi (pesan, rima, dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun, syair, dan bentuk
puisi rakyat setempat) yang dibaca dan didengar. Dan menyimpulkan isi puisi rakyat
(pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam bentuk tulis.
Indikator pencapaian kompetensinya sebagai berikut:
1. Menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam) pada teks yang

dibaca/didengar.

2. Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam

pada teks yang dibaca/didengar.

3. Mendaftar kata/ kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pada teks yang
dibaca/didengar.

4. Menyimpulkan isi pantun.

5. Menyimpulkan isi syair.

6. Menyimpulkan isi gurindam.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menyimpulkan ciri umum puisi rakyat (pantun, syair, dan gurindam)
pada teks yang dibaca/didengar.

2. Siswa membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan
gurindam pada teks yang dibaca/didengar.

3. Siswa mampu mendaftar kata/kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pada teks
yang dibaca/didengar.

4. Siswa mampu menyimpulkan isi pantun.
5. Siswa mampu menyimpulkan isi syair.
6. Siswa mampu menyimpulkan isi gurindam.

D. Petunjuk Penggunaan Modul
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan modul ini.
1. Peserta didik diberikan penjelasan mengenai pengertian teks puisi rakyat yang ada
dari modul ini.
2. Peserta didik akan diberikan contoh teks puisi rakyat, pantun, syair dan gurindam.
Contoh dapat diambilkan dari modul ini, dapat pula dari berbagai sumber lainnya.
3. Secara mandiri, peserta didik dapat mengerjakan latihan soal yang telah tersedia di
modul ini.
4. Secara berkelompok, peserta didik akan mengumpulkan teks puisi rakyat yang
dibuat masing-masing kelompok.
5. Peserta didik mengomunikasikan tulisannya dan saling memberi komentar.
6. Isikan jawabanmu pada lembar yang telah disediakan!
7. Tanyakan pada guru jika ada hal-hal yang kurang jelas!

BAB 2
MATERI TEKS PUISI RAKYAT

A. Pengertian Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah sastra lama yang terikat oleh beberapa aturan, seperti jumlah

baris, jumlah suku kata, dan rima. Puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat yang
terdiri atas beberapa deret kalimat yang dibentuk berdasarkan unsur mantra, panjang
pendeknya suku kata, dan lemah kuatnya tekanan suara atau irama. Puisi Rakyat dapat
juga berarti kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya terjadi dari
beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang
pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama.

Puisi rakyat dapat berbentuk ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional, kategori
paparikan dan wawangsalan. Selanjutnya paparikan dibagi menjadi dua, yaitu rarakitan
cerita rakyat dan kepercayaan rakyat yang berupa mantra. Puisi rakyat berisi nilai-nilai
yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Termasuk puisi rakyat adalah puisi
lama yang berisi pesan-pesan dan nilai-nilai warisan leluhur bangsa Indonesia.

B. Jenis Puisi Rakyat
Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di

daerah tertentu. Pada bagian ini puisi lama yang akan dibahas adalah pantun, syair dan
gurindam.
• Pantun

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton
(bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti
kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, dan
bentuk kesantunan. Pantun tersebar hampir diseluruh Indonesia.
Ciri-ciri pantun:
- Tiap bait terdiri atas empat baris (larik),
- Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata,
- Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b,
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran,
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Contoh Pantun

Jika pergi ke padang datar
Jangan lupa pulang berlabuh
Jika kita kepingin pintar
Belajarlah sungguh-sungguh.
• Syair
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke
Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair
berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang
menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi
dalam pengetahuan umum.
Ciri-ciri syair antara lain:
- Setiap bait terdiri atas empat baris,
- Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata,
- Bersajak a-a-a-a,
- Semua baris adalah isi,
- Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
Contoh Syair
Hidup ini ada dua jalan
Semuanya menjanjikan kesenangan
Tinggal kita yang menentukan
Kemana haluan hendak di arahkan
• Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam
berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”.
Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang
dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Ciri gurindam:
- Terdiri atas dua baris dalam sebait,
- Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata,
- Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak a-a, b-b, c-c, dan seterusnya,
- Merupakan satu kesatuan yang utuh,
- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian,

- Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris
pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua),

- Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Contoh Gurindam
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir
(berpikir dahulu dalam berbuat, agat tidak melakukan perbuatan yang salah).

C. Tujuan Komunikasi Puisi Rakyat
Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya)

sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. Melalui pantun kita menghibur orang
dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik)
secara tidak langsung, atau memberi nasihat.
Fungsi syair antara lain:
1. Berfungsi dalam kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat.
2. Syair dijadikan sebagai hiburan. Ia sering dilagukan dalam majlis-majlis tertentu.

Contohnya pesta dan keramaian, dipertandingan, atau dalam upacara-upacara
adat.
3. Selain itu, ia juga digunakan dalam adat perkawinan.
4. Syair juga dilagukan atau dinyanyikan sebagai mengiringi tarian-tarian tertentu.
Contohnya dalam dabus atau boria.
5. Di samping itu, kemerduan suara atau kelembutan nada syair berupaya mengusik
perasaan dan seterusnya meninggalkan kesan yang mendalam.
6. Syair juga digunakan untuk menyampaikan pengajaran melalui cerita dan lagu
tersebut. Contohnya dalam hal-hal yang menyentuh aspek pengajaran.

Berdasarkan isinya, gurindam dapat dianggap sebagai puisi yang digunakan
untuk tujuan pendidikan dan hiburan. Selain itu, gurindam juga berfungsi sebagai
dokumentasi gambaran masyarakat yang dapat memancarkan kreativitas dan estetika
serta daya intelektual masyarakat Melayu lama dalam menangani hal kehidupan
mereka. Gurindam juga dapat dijadikan media komunikasi antara ahli masyarakat,
terutama dalam majlis-majlis yang formal.

D. Persamaan Dan Perbedaan Puisi Rakyat

Persamaan Pantun, Syair, dan Gurindam

Pantun Gurindam Syair

merupakan puisi lama merupakan puisi lama merupakan puisi lama

kebanyakan berisi kebanyakan berisi kebanyakan berisi
nasihat nasihat nasihat

Perbedaan Pantun, Syair, dan Gurindam

Pantun Gurindam Syair

4 baris dalam sebait 2 baris dalam sebait 4 baris dalam sebait

1 baris berisi 8-12 1 baris berisi 10-14 1 baris berisi 8 – 14

suku kata suku kata suku kata

sajak A-B-A-B sajak A-A sajak A-A-A-A

baris 1 dan 2 baris 1 merupakan semua baris

merupakan sampiran, soal, baris 2 merupakan isi

baris 3 dan 4 merupakan

merupakan isi isi/jawaban

E. Kata Berima Pada Puisi Rakyat
Puisi rakyat, baik pantun, gurindam, dan syair terikat pada beberapa aturan,

salah satunya adalah rima. Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam
larik sajak maupun pada akhir larik sajak. Rima merupakan salah satu unsur penting
dalam puisi. Melalui rima inilah, keindahan suatu puisi tercipta. Rima tidak selalu
berada di akhir baris dalam satu bait. Rima juga dapat ditemukan dalam satu baris.

Jenis/macam rima adalah sebagai berikut:
1. Rima akhir, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris

Macam rima akhir adalah
- rima silang [a-b-a-b],

Contoh:
Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk menghempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas

(Amir Hamzah)
- rima terus [a-a-a-a],

Contoh:
Di lereng gunung lembah menghijau
Air terjun menghimbau-himbau
Meraih beta pelipur risau
Turut hasrat hendak menjangkau
(Dali S. Sinaga)
- rima pasang [a-a-b-b],
Contoh:

Indonesia tanah airku

tanah tumpah darahku

di sanalah aku digusur
dari tanah leluhur ……

(Husni Djamaludin)
- rima patah [a-a-a-b/a-b-a-a/a-a-b-a],

Contoh:

Selalu kau teringat padaku?

Seperti aku tak pernah lupa padamu?

Tak sepatah keluar dari mulutmu

Tapi setitik air mata tercurah

(Sitor Situmorang)
- rima peluk [a-b-b-a]

Contoh:

Di lengkung cahaya berhias bintang
Cahaya bulan di ombak menitik
Embun berdikit turun merintik
Engkau menantikan ikan datang

(J.E. Tatengkeng)
2. Rima datar yaitu persamaan bunyi pada tiap-tiap larik sajak.

Macam rima datar adalah
- rima asonansi [pengulangan bunyi vokal]

Contoh:
burung perkutut di ladang berumput
neba berkawan menelani kerikil

kami segan memasang pulut
memikat burung begitu mungil
- rima aliterasi [pengulangan bunyi konsonan]
Contoh:
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu ……

F. Makna Kata/Ungkapan Pada Puisi Rakyat
Mencari makna kata pada gurindam, syair, dan pantun. (Lihat pada bagian

latihan).
G. Memahami Isi Puisi Rakyat

Setelah mengenal ciri umum puisi rakyat, kita dapat memahami isi puisi rakyat
yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang. (Lihat pada bagian latihan).

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Leluhur mewariskan nilai-nilai dan pengetahuan kepada kita melalui puisi
sebagai media penyampaiannya. Puisi tersebut berupa pantun, syair, atau gurindam
yang dikategorikan sebagai puisi rakyat. Puisi rakyat diciptakan oleh leluhur kita
dengan penuh kearifan dan kreativitas. Sebagai generasi penerus, kita perlu belajar
menulis puisi rakyat karena dapat menjadi sarana penyampaian informasi, nasihat,
perasaan, dan lain-lain. Dengan mempelajari dan menulis puisi rakyat, kita pun
telah turut melestarikan warisan budaya leluhur bangsa kita.

Puisi rakyat adalah sastra lama yang terikat oleh beberapa aturan, seperti
jumlah baris, jumlah suku kata, dan rima. Puisi rakyat merupakan kesusastraan
rakyat yang terdiri atas beberapa deret kalimat yang dibentuk berdasarkan unsur
mantra, panjang pendeknya suku kata, dan lemah kuatnya tekanan suara atau irama.
Puisi Rakyat dapat juga berarti kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya,
biasanya terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang
berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya
berdasarkan irama. Puisi rakyat dapat berbentuk ungkapan tradisional, pertanyaan
tradisional, kategori paparikan dan wawangsalan.

LATIHAN SOAL!

1. Perhatikan teks pantun, gurindam, dan syair berikut!
➢ Pantun

Ikan nila dimakan berang-berang,

Katak hijau melompat ke kiri;

Jika berada di rantau orang,

Baik-baik membawa diri.
➢ Gurindam

Jika hendak mengenal orang mulia,

lihatlah kepada kelakuan dia.
➢ Syair

Syair Perahu

Wahai muda kenali dirimu

Ialah perahu tamsil hidupmu

Ialah berapa lama hidupmu

Ke akhirat jua kekal hidupmu

Setelah membaca beberapa contoh puisi rakyat di atas, kamu bisa menggali
informasi yang lebih banyak lagi tentang puisi rakyat dari berbagai sumber. Setelah
itu, berdiskusilah untuk membandingkan ketiganya. Diskusikan persamaan,
perbedaan, dan pengertian ketiganya!
2. Perhatikan teks pantun, gurindam, dan syair berikut!
➢ Pantun

Ikan nila dimakan berang-berang,
Katak hijau melompat ke kiri;
Jika berada di rantau orang,
Baik-baik membawa diri.
➢ Gurindam
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
➢ Syair

Syair Perahu
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Ialah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Pertanyaan!
1. Daftarlah kata yang memiliki bunyi akhir sama pada gurindam, syair, dan

pantun di atas!
2. Carilah makna kata sulit pada pantun, gurindam, dan syair tersebut!
3. Perhatikan teks pantun, gurindam, dan syair berikut!
➢ Pantun
Ikan nila dimakan berang-berang,
Katak hijau melompat ke kiri;
Jika berada di rantau orang,
Baik-baik membawa diri.
➢ Gurindam
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.

➢ Syair
Syair Perahu

Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Ialah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Pertanyaan!
1. Uraikanlah dengan bahasamu sendiri isi pantun, gurindam, dan syair tersebut!
2. Simpulkan nilai-nilai moral/nasihat yang terdapat pada pantun, gurindam, dan

syair di atas!

Tugas Mandiri

Mengenal Dan Memahami Puisi Rakyat

Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pelihara. Yakni yang berupa syair,
gurindam, dan juga pantun. Pantun adalah salah satu jenis puisi lama warisan nenek moyang kita
yang kaya muatan nilai moral, agama, dan budi pekerti. Melalui pantun inilah para leluhur kita
mewariskan nilai-nilai luhur dengan cara yang menghibur, segar, dan indah.
Melalui kesastraan lama kamu dapat memahami nilai-nilai yang ingin diwariskan para leluhur. Puisi
rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu. Pada
acara-acara di televisi, kepiawaian membuat pantun masih menjadi andalan untuk melucu. Pada
lagu-lagu juga masih ditemukan pantun. Sementara untuk gurindam, syair, dan sastra lama yang lain
agak kurang lagi didengar.
Dalam dunia kesastraan kita memiliki warisan turun-temurun berupa cerita rakyat atau puisi rakyat
yang tidak diketahui siapa pengarangnya. Karena merupakan hasil turun-temurun dan tidak
diketahui siapa pengarangnya, puisi lama biasanya disampaikan dari mulut-kemulut. Puisi lama
terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap barisnya; jumlah baris
dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal
dengan sebutan rima. Pada bagian ini puisi lama yang akan dibahas adalah pantun, syair dan
gurindam.
❖ Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari
bahasa India, yaitu kirindam yag berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat
akan nilai agama dan moral. Tidak dapat dipungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat
penting dan dijadikan norma dalam kehidupan.
Ciri-ciri Gurindam:
a) terdiri atas dua baris dalam sebait
b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.
e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau
maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
Contoh Gurindam:

Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,

di situlah banyak orang yang tergelincir

(berpikir dahulu dalam berbuat, agat tidak melakukan perbuatan yang salah)

❖ Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun

dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun
(bahasa Jawa), pantun (Bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu
ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.
Ciri-Ciri Pantun:

• Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.
• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
• Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
• Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Contoh Pantun:

Jika pergi ke padang datar

Jangan lupa pulang berlabuh

Jika kita kepingin pintar

Belajarlah sungguh-sungguh.
❖ Syair

Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara
bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab
yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur
berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Ciri-Ciri Syair:
1. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
3. Bersajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
Contoh Syair:

Hidup ini ada dua jalan

Semuanya menjanjikan kesenangan

Tinggal kita yang menentukan

Kemana haluan hendak di arahkan

Setelah membaca materi singkat di atas maka, jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Jelaskan pengertian puisi rakyat!
Jawab: ……………………………………..

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pantun!
Jawab: ……………………………………….

3. Tuliskan ciri-ciri pantun!
Jawab: ………………………………………..

4. Jelaskan pengertian dari gurindam!
Jawab: ………………………………………..

5. Tuliskan apa saja ciri-ciri syair!
Jawab: ………………………………………..

Tugas Kelompok

Pantun 1

Pukul tujuh pagi masuk kelas
Kerjakan tugas soalnya rumit
Menuntut ilmu dengan ikhlas
Untuk cinta-cita setinggi langit

Pantun 2

Enak rasanya bubur yang hangat
Enak dimakan bersama kerupuk
Hidup memang harus semangat
Janganlah mudah kita terpuruk

a) Carilah makna kata sulit pada pantun tersebut dengan menggunakan KBBI!
b) Uraikanlah dengan bahasamu sendiri isi pantun di atas!
c) Tulislah kembali isi nasihat dan ajakan yang terdapat pada pantun di atas

pada lembar kerja.

Pantun Karya Nenek Pantun Baru Keterangan
Moyang

DAFTAR PUSTAKA

Asarudin, Salimin. 2012. Definisi, Ciri, dan Fungsi Gurindam. Diambil dari:
http://salimieimy.blogspot.co.id/2012/06/definisi-ciri-dan-fungsi-
gurindam.html. Diakses pada 21 Februari 2017.

Bahasa, Warta. 2016. Puisi Rakyat: Contoh dan Ciri-Cirinya. Diambil dari:
http://www.wartabahasa.com/2016/12/puisi-rakyat-contoh-dan-ciri-
cirinya.html. Diakses pada 21 Februari 2017.

Harsiati, Titik. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Harsiati, Titik, dkk. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Kemendikbud.

Mulyadi, Agus. 2013. Jenis-Jenis Tradisi Lisan. Diambil dari:
http://mbahkarno.blogspot.co.id/2013/10/jenis-jenis-tradisi-lisan.html. Diakses
pada 21 Februari 2017.

Puspitasari, Endah. 2009. Puisi Lama. Diambil dari: https://ndahartha.wordpress.com/1-puisi-
lama. Diakses pada 21 Februari 2017.

https://gurundeso85.mapel.xyz/2020/04/materi-ajar-bahasa-indonesia-kelas-7-kd.html?m=0

https://akbarherman22.blogspot.com/2019/10/lembar-kerja-peserta-didik-kelas-vii.html?m=1
https://id.scribd.com/document/495623946/LKPD-1-PUISI-RAKYAT
https://ruangpuisi.com/belajar-mengenal-dan-memahami-puisi-rakyat/
https://thegorbalsla.com/contoh-pantun-nasehat/


Click to View FlipBook Version