METODE DAN
TEKNIK
PENGUMPULAN
DATA
Samarin (1966) dan Crowley (2007) menyatakan bahwa teknik yang lazim digunakan
dalam pengumpulan data linguistic di lapangan adalah teknik elisitasi (elicitation).
Sedangkan menurut Sudaryanto (1988) menyatakan bahwa pengumpulan data
kebahasaan dapat dilakukan dengan berbagai metode dan teknik pengumpulan data.
Istilah metode dan teknik dalam bahasa ini dibedakan. Metode merupakan cara umum
pengumpulan data, sementara istilah teknik merupakan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan sehubungan dengan metode itu. Dengan kata lain konsep teknik diturunkan
dari konsep metode. Hubungan keduanya merupakan hubungan hiponimi.
Selanjutnya, Sudaryanto (1988) menyatakan bahwa ada dua jenis metode pengumpulan
data kebahasaan, yaitu: metode simak dan metode cakap. Ahli lain menyebut dua
metode pengumpulan data ini sebagai metode pengamatan Metode Penelitian
Bahasa: Pendekatan Struktural89 atau observasi dan metode interview atau
wawancara. Berikut ini akan dijelaskan kedua metode tersebut, bersama dengan
teknik-tekniknya, sesuai dengan konsep yang dinyatakan dalam Sudaryanto (1988).
METODE SIMAK
Sudaryanto (2015:203) mengatakan bahwa metode simak adalah metode yang
digunakan dalam penelitian bahasa dengan cara menyimak penggunaan bahasa pada
objek yang akan diteliti.
Istilah simak ini bukan hanya berkaitan dengan penggunaan Bahasa lisan seperti pidato
atau dalam suatu percakapan, tetapi Bahasa dalam bentuk teks tulis yaitu mengamati,
membaca, dan memahami Bahasa tulis yang ada pada naskah cerita, berita surat kabar,
dan naskah tertulis lainnya.
Metode simak dapat diwujudkan dalam bentuk teknik pengumpulan data yang diberi
nama sesuai dengan alat yang digunakannya seperti menyadap, melakukan percakapan,
merekam, atau mencatat. Ada dua jenis teknik dalam metode simak ini, yaitu teknik
dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar adalah teknik yang digunakan oleh seorang
peneliti atau pengumpul data sebelum menggunakan teknik lanjutan, kemudian setelah
menggunakan teknik dasar peneliti dapat menggunakan teknik lanjutan.
TEKNIK DASAR; TEKNIK SADAP
Teknik dasar dalam metode simak ini disebut dengan teknik sadap. Proses
penyimakan dalam metode simak ini dilakukan dengan cara penyadapan, seorang
peneliti dapat melakukan penyadapan terhadap pembicara baik berupa pembicara
seorang (monolog), berpasangan, atau beberapa orang (dialog).
Teknik sadap ini digunakan pada saat peneliti sedang melakukan pengamatan atau
observasi di lapangan, peneliti menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data
yang lebih akurat.
TEKNIK LANJUTAN
Teknik lanjutan ini dapat digunakan setelah teknik
dasar. Dalam teknik lanjutan ada tiga jenis teknik yang
dapat dilakukan, yaitu Teknik Simak Libat Cakap (SLC),
Teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), teknik rekam
dan teknik catat.
TEKNIK SIMAK LIBAT CAKAP (SLC)
Teknik simak libat cakap ini pertama-tama dilakukan dengan cara
berpartisipasi sambil menyimak pembicaraan. Peneliti dapat terlibat
langsung dengan pembicara, kemudian peneliti memperhatikan
penggunaan bahasa yang digunakan si pembicara.
Ketika peneliti ikut serta dalam dialog itu, pembicara tidak mengetahui
bahwa penggunaan bahasa yang di bicarakan atau didialogkan itu sedang
diamati oleh peneliti secara diam-diam.
TEKNIK SIMAK BEBAS LIBAT CAKAP (SBLC)
Teknik ini dilakukan tanpa ikut berpartisipasi dengan pembicara.
Peneliti hanya perlu menyimak, memperhatikan atau mengamati
apa yang dikatakan bukan apa yang dibicarakan, dan biasanya
teknik ini dilakukan apabila data penelitiannya tertulis atau
dokumen.
TEKNIK REKAM
Setelah teknik SLC dan SBLC digunakan, peneliti juga dapat
menggunakan teknik rekam, yaitu teknik yang dilakukan dengan
cara merekam percakapan dengan alat bantu seperti tape recorde,
atau camera digital untuk merekam video. Ketika sedang
melakukan perekaman, sebaiknya dilakukan tanpa sepengetahuan
si pembicara agar bahasa yang disampaikan terjadi secara alamiah.
Maka alat yang digunakan peneliti harus memiliki ukuran yang lebih
kecil dan ditempatkan di dalam tas kecil atau sebuah buku agar
pembicara tidak mengetahuinya.
TEKNIK CATAT
Teknik catat digunakan untuk pengumpulan data dengan cara
dicatat. Teknik ini dilakukan setelah teknik sadap dan teknik rekam
dilakukan, peneliti mencatat kalimat-kalimat dari data yang sudah
direkam, kemudian pencatatan dilakukan menggunakan kertas
yang mampu memuat catatan dan memudahkan pembaca.
METODE CAKAP
Metode ini disebut metode cakap karena memang data yang diperoleh
dengan melakukan percakapan antara peneliti dengan penutur bahasa
selaku sumber data (informan), dalam ilmu sosial metode ini disebut sebagai
metode interview atau wawanacara. Peneliti dapat melakukan percakapan
baik secara langsung atau tidak langsung dengan informan, maksudnya
peneliti melakukannya secara tatap muka atau tidak tatap muka.
Metode cakap memiliki teknik dasar dan teknik lanjutan, yaitu teknik pancing
dan teknik lanjutannya adalah teknik cakap semuka dan teknik cakap
tansemuka.
TEKNIK DASAR; TEKNIK PANCING
Teknik ini adalah teknik dasar dalam metode cakap, disebut teknik
pancing karena peneliti diam-diam melakukan wawancara tanpa
sepengetahuan narasumber. Teknik pancing biasanya digunakan
ketika narasumber sulit untuk ditanya secara terang-terangan,
peneliti dengan segenap kemampuannya dapat menanyakan
pertanyaan kepada narasumber, yang disusun oleh peneliti dengan
bentuk-bentuk Bahasa atau makna-makna dalam bentuk daftar
pertanyaan.
TEKNIK LANJUTAN; TEKNIK CAKAP SEMUKA (CS)
Teknik ini dilakukan dengan tatap muka atau percakapan langsung,
bersemuka dengan cara lisan. Percakapan ini dikendalikan oleh peneliti
kemudian diarahkan dengan kepentingannya, yaitu memperoleh data
selengkap-lengkapnya. Peneliti harus pandai mengarahkan narasumber
untuk mendapatkan data sesuai yang diinginkan, sampai data lengkap
dan akurat.
Orang yang dipancing tersebut merupakan narasumber bahan penelitian,
pemberi informasi, dan pembantu peneliti dalam memperoleh data yang
biasa kita sebut informan. Teknik ini dapat dilakukan kalau informan
mampu baca tulis dan bahasa yang diteiliti itu mempunyai bahasa tulis,
yang perlu di ketahui yaitu bahasanya bukan isi pembicaraannya.
TEKNIK CAKAP TANSEMUKA
Kegiatan memancing dalam metode penelitian juga tidak hanya dilakukan
dengan percakapan secara langsung atau tidak tatap muka. Teknik ini
dapat dilakukan ketika mendapatkan informan yang tidak bisa atau
berhalang untuk tatap muka, bahasa yang digunakan pada konteks ini
adalah bahasa tulis, oleh sebab itu peneliti juga harus menyiapkan sumber
daftar pertanyaan yang dapat diisi oleh informan secara tertulis.
TEKNIK REKAM TEKNIK CATAT
Teknik rekam digunakan untuk melengkapi teknik simak bebas libat cakap.
Menggunakan teknik rekam untuk mendokumentasikan sesuatu yang berupa
gambar, tulisan maupun suara dengan menggunakan alat bantu.
Menurut Sudaryono 1988:2 (dalam Kesuma, 2007:44-45), teknik rekam adalah
penjaringan data dengan merekam penggunaan bahasa. Perekaman itu dilakukan
menggunakan tape recorde, yang direkam tentu saja adalah penggunaan bahasa
dalam bentuk lisan.
Menurut Kesuma, 2007:45, teknik catat adlah teknik menjaring data dengan
mencatat hasil penyimakandata pada kartu data. Kegiatan mencatat itu dilakukan
sebagai lanjutan dari kegiatan merekam data atau karena sebab tertentu perekam
tidak mungkin dilakukan. Data yang dijaring dari sumber tertulis, misalnya dapat
langsung dicatat dalam kartu data.
PEMILIHAN METODE PENGUMPULAN DATA
Pemilihan metode yang tepat dalam proses pengumpulan data penelitian
merupakan keberhasilan suatu penelitian. Peneliti akan dihadapi dengan
beberapa pertanyaan dari beberapa metode yang ada, manakah metode yang
paling baik digunakan. Akan tetapi memilih salah satu bukanlah sesuatu yang
mutlak harus dilakukan, keduanya juga dapat digunakan, yang perlu ditetapkan
adalah metode manakah yang harus digunakan terlebih dahulu dan manakah
metode yang harus digunakan selanjutnya, tergantung penelitian yang sedang
dijalani.
TEKNIK PUSTAKA/DOKUMENTASI
Metode pustaka atau dokumentasi adalah mempergunakan sumber-
sumber tertulis untuk memperoleh data. Sumber-sumber tertulis dapat
berwujud majalah, surat kabar, karya sastra, dsb.
Data yang diambil dari pustaka harus sesuai dengan kepentingan dan
tujuan penelitian. Penelitian jenis ini dapat berupa morfologi, sintaksis, dan
analisis wacana.
Pencatatan data penelitian dapat dilakukan pada kartu data yang telah
disiapkan sesuai dengan masalah pokok yang menjadi sasaran penelitian.
Peneliti harus mempersiapkan kartu data beserta informasi lain yang
dibutuhkan dalam penelitian dimaksud.
TEKNIK KUESIONER
Menurut sugiono (2017:142), angket atau kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Responden diminta mengisi intrumen sesuai dengan perintah yang telah
dituliskan pada kuesioner. Kehadiran peneliti tidak diperlukan dalam
pengisian instrumen itu jelas mengemukakan data yang diminta kepada
responden. Teknik kuesioner dapat digunakan untuk penelitian
morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik.
DAFTAR PUSTAKA
• Kesuma, Tri Mastoyo Jati 2007, Pengantar (metode) Penelitian Bahasa
• Sudaryono 1993, Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.
• https://www.ilmubahasa.net/metode-simak-dan-tenik-tekniknya/