The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nisatajun6, 2020-12-03 09:44:20

Teori Informasi

test bikin ebook yaa

Keywords: ebook

TEORI INFORMASI OLEH VICKERY DAN VICKERY

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif
Dosen Pengampu : Bapak Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum.

Disusun oleh :
Lulu Faoziah (11180251000085)
Tajun Nisa (11180251000100)

ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI (5 C)
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2020 M / 1442 H

TEORI INFORMASI (VICKERY DAN VICKERY)

Setiap individu pasti memerlukan sebuah pesan atau yang dikenal dengan sebutan informasi.
Kata informasi tidak serta merta datang begitu saja, banyak penelitian–penelitian atau sebuah
kajian yang dilakukan oleh para ahli mengenai informasi. Salah satu ilmuwan yang melakukan
penelitian mengenai informasi yaitu Vickery dan Vickery. Menurut Vickery dan Vickrey, ada
tahapan baru dalam sebuah perkembangan pendekatan ilmiah mengenai kajian sistem informasi
yang dimulai pada tahun 1948. Pada saat itu para bangsawan di London sudah mulai
membahasnya dalam sebuah konferensi informasi limah. Selang sepuluh tahun kemudian, bidang
informasi yang sedang dikaji mendapat kemajuan dan perhatian yang lebih dalam konferensi
internasional informasi ilmiah.

Pada tahun 1966 kemajuan dibidang informasi sudah dapat ditunjukan dengan adanya survei
oleh majalah Annual Review on Information Science and Technology. Lalu 4 tahun kemudian,
pada tahun 1970 Tefko Saracevic telah mengembangkan suatu penelitian tentang ilmu informasi
yang dibukukan dari paper terseleksi sehingga mengalami perkembangan dalam beberapa
dekade. Bagian pertama dari buku tersebut ditujukan pada fenomena dasar dari hakikat
informasi, perilaku pengetahuan, literatur dan pemakai, serta konsep relevansi. Bagian kedua
dari sistem informasi difokuskan pada fungsi-fungsi informasi, yaitu sejak informasi disiapkan,
dianalisis, diolah, dan ditemu balik hingga kembali menjadi penyiapan pembuatan dokumen.
Bagian ketiga dari buku ini dikhususkan pada evaluasi sistem temu kembali informasi.

Vickery dan Vickery (1987) berkata bahwa ilmu informasi itu sendiri muncul dari sebuah
persoalan–persoalan dalam proses komunikasi yang terjadi di masyarakat sekitar, terutama
dalam hal yang menyangkut transfer informasi dari sumber informasi ke pengguna, dan terutama
lagi dalam kegiatan transfer yang menggunakan bentuk sebuah dokumen. Dalam dunia modern
saat ini, transfer dokumen ini meningkat dan menimbulkan berbagai persoalan. Fenomena
tentang transfer dokumen inilah yang menurut mereka (para ahli) mampu menciptakan kegiatan
pengelolaan. Pada awalnya kegiatan pengelolaan ini dilakukan sebagai “craft, with skills often
learnt by apprenticeship” yang artinya pertukangan, berdasarkan keterampilan yang didapat
lewat latihan magang. Baru belakangan ada upaya membuatnya ilmiah. Kemudian ketika
pengelolaan menjadi ilmiah, Vickery dan Vickery mengatakan bahwa terdapat tiga wilayah studi
tersebut, yaitu :

1. Kajian dikalangan pihak yang berurusan dengan pengelolaan pengetahuan berdasarkan
subjeknya (subject organization of recorded knowledge), yang kemudian menjelma
menjadi apa yang disebut teori dan praktik klasifikasi. Kegiatan ini yang sebelumnya
terlihat teknis - prosedural ini mendapat dukungan teori ketika H.E. Bliss tahun 1926
mempublikasikan karyanya tentang bibliographic classification. Buku ini mendapat
dukungan dari John Dewey, seorang filsuf yang menulis kata pengantarnya.

2. Studi kuantitatif terhadap produksi bibliografis (bibliographic production). Salah satu
pencetus “statistical bibliography” adalah E.W. Hulme di tahun 1922. Lalu pada tahun
1934, Bradford dan Lancaster Jones pertama kali memperlihatkan hal yang menarik
tentang distribusi bibliometrik.

3. Pada periode yang sama dengan semakin meningkatnya kepopuleran bibliometrik,
muncullah survei tentang bagaimana masyarakat menggunakan buku dan perpustakaan.
Kajian ini awalnya dilakukan oleh Waples. Pada periode ini juga muncul Ranganathan
yang membuat formulasi “five laws of library science”. Dia memang menegaskan
bahwa hukumnya ini bukanlah generalisasi ilmiah (scientific generalizations),
melainkan “norms, percepts, guides to good practice” dalam serangkaian kalimat yang
amat terkenal; “Books are for use; every reader his book; every book its reader; save
the time of the reader, and of the staff; a library is a growing organism”.

Seiring berjalannya waktu dari ketiga bidang kajian tersebut yang kemudian berkembang
lebih lanjut, Vickery dan Vickery menuturkan bahwa ada empat hal yang menjadi fokus
perhatian, yaitu :

1. Fenomena dan persoalan dalam komunikasi di kalangan ilmuwan dan teknologi, yang
melahirkan topik khusus bernama ‘informasi ilmiah’ (science information).

2. Penggunaan teknologi, terutama teknologi komputer dan telekomunikasi dalam
pengelolaan informasi. Tajuk untuk topik ini seringkali secara umum disebut ‘teknologi
informasi (information technology).

3. Penerapan metode ilmiah untuk mengatasi masalah-masalah praktis di bidang informasi,
atau disebut juga ‘kajian sistem informasi (information systems study).

4. Penelitian ilmiah tentang komunikasi informasi di dalam masyarakat.

Menurut Vickery dan Vickery point nomor 4 adalah pengertian ilmu informasi. Mereka juga
menegaskan bahwa ilmu informasi tidak hanya berurusan dengan komunikasi informasi ilmiah,
tetapi juga komunikasi informasi tentang berbagai aspek kehidupan lainnya. Kita dapat melihat
dengan jelas bahwa Vickery dan Vickery amat dipengaruhi oleh pandangan mekanistik tentang
komunikasi, sebagaimana yang dipelopori oleh Shannon dan Weaver. Vickery dan Vickery
(1987) mengelompokan kriteria dari ilmu informasi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Bagian utama atau topik inti, yang terdiri dari :
a. Pengetahuan dan komunikasi pengetahuan tersebut
Karakteristik pengetahuan dan komunikasi pengetahuan tersebut adalah alur
komunikasi pengetahuan dari pengarang yang ditransfer dan kemudian digunakan
oleh seseorang, lalu akan menjadi pengetahuan baru. Transfer pengetahuan tersebut
merupakan fungsi-fungsi dari informasi.
b. Sumber-sumber informasi
Informasi dapat diperoleh oleh siapapun dan dari berbagai sumber manapun.
Sumber informasi dapat dikelompokan menjadi dua golongan besar, yaitu dokumen
dan non-dokumen. Non-dokumen sendiri adalah manusia yang bisa terdiri dari
pengarang, dosen atau pengajar, dan teman seprofesi. Sedangkan sumber dokumen
dibagi kedalam tiga bagian, yaitu sumber informasi primer, sumber informasi
sekunder, dan sumber informasi tersier.
c. Pengelolaan informasi
Organisasi informasi yang dimaksud adalah bagaimana mengolah informasi mulai
dari informasi tersebut disiapkan, diinventaris, dikatalog, diklasifikasi, sampai
dilayankan. Informasi diinventariskan menggunakan salah satu sistem kendali
sirkulasi yang kemudian dikatalog dengan menggunakan AACR2 dan diklasifikasi
dengan menggunakan DDC, UDC, atau lainnya.
d. Temu kembali informasi
Dalam penelusuran informasi atau temu kembali informasi, ada dua cara yang
dapat digunakan, yaitu :
1) Penelusuran secara manual. Penelusuran secara manual bida menggunakan
katalog perpustakaan, buku indeks, atau bibliografi.

2) Penelusuran secara elektronis, yaitu penemuan kembali informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai dalam suatu pangkalan data atau sistem informasi
dengan menggunakan sarana-sarana elektronik.

e. Penyebaran informasi
Penyebaran informasi lebih dikenal dengan nama penyebaran informasi terpilih

atau selected dissemination information. Penyebaran informasi terpilih yang
dimaksud adalah suatu prosedur untuk memberikan acuan dari dokumen-dokumen
yang dibutuhkan pemakai yang berhubungan dengan bidang atau subjek yang
diminati dalam waktu tertentu.
f. Manajemen informasi

Manajemen Informasi adalah kumpulan dan pengelolaan informasi dari satu atau
beberapa sumber dan pendistribusiannya kepada satu atau lebih pemakainya, yang
didalamnya terdapat unsur pengumpulan, pengelolaan, dan penyebaran. James
Robertson mengatakan bahwa manajemen informasi adalah penerapan teknologi baru
untuk mengatasi masalah-masalah semacam content manajement atau manajemen
dari isi sisitem informasi atau lembaga informasi, pengelolaan dokumen, sarana-
sarana sistem informasi (perpustakaan) , dan penerapan portal pada lembaga tersebut.
2. Bagian kedua yaitu bagian pelengkap, yang terdiri dari pengelolaan data, metodr
penelitian, bibliometrik, linguistik, pengetahuan bahasa asing, dan teknologi informasi

Vickery dan Vickery (2004: 210-260) juga mengatakan, sistem informasi adalah “in the
most general sense, an information system is any organization of staff, materials, and equipment
that is concerned with the formal execution of one or more of these channel functions”. Artinya
dalam arti paling umum, suatu sistem informasi adalah kesatuan akan staf, material, dan
perlengkapan yang berkaitan dengan pelaksanaan resmi atas satu atau lebih dari fungsi-fungsi
saluran ini.

DAFTAR PUSTAKA

Ati, Sri, dkk. 2014. Pengantar Konsep Informasi, Data, dan Pengetahuan. ASIP4204/Modul 1,

Repositori Universitas Terbuka.

http://repository.ut.ac.id/cgi/search/simple?q=ASIP4204%2FModul+1&_action_sear

ch=Cari&_action_search=Search&_order=bytitle&basic_srchtype=ALL&_satisfyall

=ALL

Putubuku. 2008. Definisi Vickery & Vickery. Blog Ilmu Perpustakaan & Informasi, Diskusi dan
Ulasan Ringkas Diakses Jumat, 25 September 2020, Pukul 16.20 WIB.
https://iperpin.wordpress.com/2008/03/30/definisi-vickery-vickery/


Click to View FlipBook Version