PETUNJUK PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
Oleh :
Taufik Samsuri, M.Pd.
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Sains, Tenik dan Terapan
Universitas Pendidikan Madalika
KATA PENGANTAR
Buku ini merupakan penuntun praktikum Biologi Umum. Sedangkan dasar teori dan
informasi lain yang berkaitan dengan acara praktikum dapat diperoleh dari kuliah dan buku seperti
yang telah ditunjukkan pada daftar pustaka
Praktikum yang berbobot 1 SKS tidak dapat berdiri sendiri karena pada mata kuliah Biologi
Umum yang berbobot 3 SKS merupakan satu paket yang terprogram dan tertulis pada kartu rencana
studi (KRS). Oleh karena itu secara substansial tidak ada mahasiswa yang hanya melakukan
perbaikan nilai Biologi Umum pada mata kuliah saja.
Bagi mahasiswa yang telah terdaftar sebagai calon praktikan Biologi Umum diwajibkan
mengikuti kegiatan praktikum sesuai dengan jumlah acara yang telah ditentukan. Selain itu
mengikuti juga tes awal, menulis laporan, dan responsi yang dilaksanakan pada akhir praktikum.
Apabila salah satu laporan nilai tersebut tidak lengkap, maka praktikan dinyatakan tidak lulus/batal.
Tujuan penyajian buku ini untuk membantu kelancaran praktikum, sehingga kepada para
praktikan diharapkan dapat memanfaatkan waktu untuk berdiskusi ataupun menggambar bahkan
hingga pada pembahasan. Banyak hal yang harus dibenahi terutama penyempurnaan petunjuk
praktikum dan penyediaan waktu asistensi. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca demi terwujudnya rencana seperti di atas.
Mataram, 2022
TATA T ERTIB
Setiap calon praktikan/peserta yang akan memanfatkan fasilitas Laboratorium Biologi FSTT Undikma.
Diwajibkan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Mematuhi segala aturan seperti yang tercantum di dalam tata tertib
2. Praktikan harus hadir 10 menit sebelum acara praktikum dimulai.
3. Setiap acara praktikum dilaksanakan tes awal untuk mengetahui kesiapan praktikan.
4. Bersedia turut menjaga kebersihan dan ketenagan rungan sehingga suasana terasa nyaman
5. Berlaku jujur, jika merusakkan/menghilangkan salah satu komponen alat segerahlah melaporkan
diri kepada petugas dan menggantikannya.
6. Senantiasa bertindak sopan, bersikap ramah dan menjaga tata krama.
7. Selama bekerja di ruangan laboratorium, dilarang merokok dan makan serta minum.
8. Berpakaian sopan dan tidak menimbulkan gangguan kepada pihak lain.
9. Diwajibkan turut melakukan perawatan dan penjagaan semua peralatan yang digunakan agar
terhindar dari kerusakan akibat kelalaian.
10. Apabila semua kegiatan telah diselesaikan, maka periksa kembali alat-alat serta bahan habis
pakai selanjutnya laporkan kepada petugas laboratorium.
11. Sebelum meninggalkan laboratorium, maka selesaikan terlebih dahulu urusan administrasi.
12. Setiap praktikan wajib menggunakan jas praktikan.
Alat dan teknik di Laboratorium
Semua pengetahuan dan teori dalam sains berasal dari pengamatan dan eksperimen
dan percobaan. Praktikum merupakan suatu hal yang sangat penting pada kebanyakan
bidang studi dalam perkuliahan terutama dalam bidang studi lingkup sains. Praktikum
biologi umum merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa pada program studi
biologi dan bertujuan agar setelah mengambil mata kuliah ini mahasiswa dapat
memahami dan mengetahui isi dasar mata kuliah biologi umum tersebut.
Untuk menunjang kelancaran kegiatan praktikum, mahasiswa hendaknya mengetahui
jenis alat-alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan praktikum. Berikut akan
dipaparkan beberapa alat yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan praktikum
biologi.
Mikroskop a
n b
m c
l d
k
j e
i f
g
h
Gambar 1.3 Mikroskop Monokuler
Keterangan Gambar 1.3
a. Lensa okuler: Lensa yang terpasang lepas menghadap langsung dengan mata
pengamat, memiliki pembesaran tertentu (5 X, 10 X dan 15 X).
b. Buluh teropong: bangunan tempat terpasang lensa okuler, lensa obyektif dan
repolfer.
c. Lensa obyektif: lensa yang terpasang pada bangian bawah buluh teropong,
menghadap ke obyek yang diamati.
d. Meja preparat/benda: tempat meletakkan preparat/obyek yang akan diamati.
e. Kondensor: system lensa pengumpul cahaya/sinar.
f. Diafragma: berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya/sinar dengan
mengatur bukaan iris.
g. Cermin: mempunyai dua sisi, cekung dan datar berfungsi memantulkan
cahaya/sinar dari sumbernya.
h. Kaki (foot/fuss): berfungsi menopang kedudukan mikroskop.
i. Sendi inklinalis: memungkinkan mikroskop dapat ditegakkan dan direbahkan.
j. Tiang : bangunan yang menghubungkan kaki dengan tangkai
k. Pegangan preparat: berfungsi untuk memegang preparat/obyek yang diamati
agar tidak bergerak.
l. Tangkai/pegangan: berfungsi sebagai pendukung teropong
m. Mikroskrup: skrup kecil, berfungsi menggerakkan tropong naik turun secara
halus/pelan.
n. Makroskrup: skrup besar, berfungsi menggerakkan teropong naik turun secara
kasar/cepat.
Menggunakan mikroskop
Berikut akan dipaparkan tata cara menggunakan mikroskop guna kelancaran
pengamatan.
1) Peganglah dengan menggunakan kedua tangan ketika hendak membawa mikroskop.
Satu tangan berada pada tangkai/pegangan dan tangan yang satunya berada di bawah
memegang kaki mikroskop.
2) Letakkan mikroskop pada meja yang datar dan kokoh.
3) Naikkan buluh teropong sampai pada posisi lensa obyektif dapat diputar atau kira-kira 5
cm dari meja benda.
4) Posisikan lensa obyektif pada perbesaran yang paling lemah lurus dengan buluh tropong.
5) Bukalah diafragma sampai maksimum.
6) Dengan melihat ke dalam okuler, aturlah cermin sedemikian rupa, sehingga didapat
lingkar pandang yang terang.
7) Letakkan sediaan yang akan diamati pada meja benda, kemudian turunkan buluh
teropong dengan hati-hati sampai ujung lensa obyektif hampir menyentuh permukaan
sediaan atau naikkan meja benda apabila makrometernya berada meja benda.
8) Dengan melihat melalui okuler putarlah micrometer dengan perlahan-lahan, sehingga
spesimen pada sediaan nampak jelas.
9) Untuk mencari bagian spesimen yang diinginkan, geser sediaan hingga ketemu dan
kemudian jepitlah sediaan agar tidak bergerak-gerak.
10) Pertajam fokus spesimen dengan perlahan-lahan memutar knop micrometer.
11) Apabila bayangan nampak terlalu terang, kurangi pembukaan diafragma sedikit demi
sedikit, hingga lensa obyektif yang dikehendaki tepat di atas spesimen. Pada waktu
mengganti lensa, jangan sampai ujung lensa menyentuh permukaan gelas penutup,
karena geseran itu akan menggores pada lensa obyektif.
12) Untuk pembesaran lensa obyektif yang paling kuat (1000x), sebelum mengganti lensa
obyektif terpasang dengan lensa obyektif dengan ukuran 100x, teteskan minyak imersi
pada permukaan gelas penutup terlebih dahulu.
Merawat Mikroskop
Kebersihan mikroskop sebelum dan sesudah digunakan sangatlah penting karena adanya
debu, kotoran atau bekas minyak, terutama yang melakat pada lensa akan mengganggu
pengamatan yang akan dilakukan. Tetapi untuk menggosok/ membersihkan lensa tidak
boleh menggunakan sembarangan kain pembersih/lap. Gunakan kain planel atau kertas
pembersih lensa yang telah disediakan. Apabila tidak tersedia, mintalah pada kepala
laboratorium atau asisten.
Keselamatan Kerja
Bekerja di laboratorium harus selalu memperhatikan prosedur-prosedur keselamatan kerja.
Aturan keselamatan kerja yang paling penting adalah selalu mengikuti petunjuk-petunjuk
yang diberikan oleh instruktur maupun yang telah tertera dalam buku petunjuk praktikum.
Tabel 1.2 Pengenalan simbol berbahaya
No Nama Simbol Gambar Simbol Keterangan
1 Harmful
Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit,
(Berbahaya) berlendir, mengganggu sistem pernafasan. Semua
bahan kimia mempunyai sifat seperti ini (harmful)
2 Toxic (beracun) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan
Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit
3 Corrosive (korosif) yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke dalam
tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau
4 Flammable debu, atau penyerapan melalui kulit
(Mudah terbakar)
Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan
5 Explosive (mudah iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat
meledak) menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan sampai
terpercik pada Mata.
6 Oxidator
(Pengoksidasi) Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang
bereaksi dengan air atau membasahi udara (berkabut)
7 Dangerous for untuk menghasilkan gas yang mudah terbakar (seperti
Enviromental misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala
(Bahan berbahaya dapat dari api bunsen, permukaan metal panas,
bagi lingkungan) loncatan bunga api
Produk ini dapat meledak dengan adanya panas,
percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa
senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak
(singgungan dengan logam/metal)
Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa
ini menghasilkan panas pada kontak dengan bahan
organik dan agen pereduksi (reduktor) api listrik, dan
lain-lain.
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for
environment’ adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba
atau dalam sela waktu tertentu pada satu
kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara,
tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan
ekologi.
Kegiatan 1. Temukan beberapa sel dengan menggunakan alat bantu mikroskop
Setelah pelaksanaan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat:
a. Menjelaskan struktur sel hewan dan tumbuhan
b. Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan tumbuhan
c. Menyebutkan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
d. Membedakan sel prokariotik dan sel eukariotik
1. Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalahan di atas!
2. Disediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada Tabel 2.2 lalu susunlah sebuah
rancangan kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis Kegiatan Bahan Alat
1 Mengamati sel epitel rongga mulut Sel epitel Mikroskop
Alcohol 7% Pipet Tetes
Larutan janus grean B Scalpel
2 Mengamati eritrosit katak eritrosit katak Gelas Obyek & Penutup
garam NaCl 0,9% Kapas
3 Mengamati sediaan awetan sel saraf Sediaan awetan sel saraf Petri Disk
Pinset
4 Mengamati sel umbi lapis bawang Umbi lapis bawang merah Lampu Spritus
Ose
merah (Allium cepa) Larutan yodium
5 Mengamati daun tanaman air (Hidrilla Daun Hidrilla
verticillata)
6 Mengamati sel prokariotik Biakan murni bacillus
(Bacillus subtilis dan Escherichia subtilis dan Escherichia coli
coli) pada medium cair
Tinta cina atau larutan
nigrosin
Sel simbion (Anabaena dalam akar Akar cycas rumpii
Cycas rumpii)
Sel-sel Nostoc dan Oscillatoria Tanah yang berasal dari
kerokan pot tanaman
3. Prosedur
a. Mengamati sel epitel rongga mulut
1) Bersihkan tangkai scalpel dengan alcohol 70%, gunakan untuk mengorek bagian
dalam pipi Anda.
2) Oleskan hasil korekan tadi pada gelas obyek, kenudian tetesi dengan janus green B,
jika tidak ada cukup menggunakan aquades lalu tutup dengan cover glass (gelas
penutup). Amati di bawah mikroskop mulai dari pembesaran lemah.
3) Melalui pengamatan dengan pembesaran kuat gambarlah 2 atau 3 sel dan berilah
keterangan dari bagian-bagian sel yang nampak.
b. Mengamati eritrosit katak
1) Ambillah 1 tetes darah katak yang telah dicampur dengan larutan garam NaCl 0,9%.
2) Teteskan pada gelas obyek dan tutuplah dengan cover glass.
3) Amati sediaan tersebut di bawah mikroskop, mulai dengan pembesaran lemah.
4) Dengan pembesaran kuat gambarlah 3 atau 4 sel darah dan berikan keterangan
bagian-bagian yang nampak.
c. Sediaan awetan sel saraf
1) Amatilah di bawah mikroskop preparat awetan yang telah disediakan
2) Gambarlah satu sel saraf, serta berikan keterangan bagian-bagian sel yang nampak.
d. Mengamati organel pada sel bawang merah Allium cepa
1) Tariklah selaput bagian dalam dinding umbi lapis bawang merah yang berwarna
putih dengan menggunakan pinset.
2) Letakkan selaput tipis tadi pada gelas obyek.
3) Teteskan larutan yodium, kemudian tutup dengan cover glass.
4) Amati di bawah mikroskop mulai dengan pembesaran lemah, dan dengan
pembesaran kuat gambarlah 2 atau 3 sel serta berikan keterangan bagian-bagian
sel yang nampak.
e. Mengamati aliran sitoplasma pada daun Hidrilla verticillata
1) Ambil 1 atau 2 helai daun hydrilla verticillata yang masih segar, dan letakkan pada
gelas obyek, lalu tetesi aquades, kemudian tutup dengan cover gelas.
2) Amati di bawah mikroskop dan perhatikan aliran sitoplasma pada setiap sel.
3) Gambarlah 2 atau 3 sel dan berilah keterangan dari bagian-bagian sel yang
Nampak. Nyatakan aliran sitoplasma dengan tanda panah.
f. Mengamati sel prokariotik
1) Bacillus substilis dan Escherichia coli
a) Gelas obyek dibersihkan dengan alcohol 70% supaya bebas lemak, kemudian
dipanaskan di atas lampu spritus lalu didinginkan.
b) Suspense biakan murni dari masing-masing bakteri diambil secara aseptis
dengan ose, kemudian letakkan pada gelas obyek yang masing-masing telah
diberi label.
c) Tetesi tinta cina pada suspense yang telah disiapkan tadi, cukup 1 atau 2 tetes.
d) Campurkan suspense dengan tinta cina dan ratakan dengan menggunakan
obyek gelass lain, hingga terbentuk lapisan tipis.
e) Peparat lalu di kering-anginkan, kemudian diamati dengan mikroskop.
f) Perhatikan bentuk dan ukuran masing-masing sel, kemudian gambarlah sel
bakteri dan berkan keterangan. Bandingkan gambar B. subtilis dan E. coli.
2) Sel simbion Anabaena
a) Potong secara melintang akar cicas rumpi yang telah disediakan.
b) Tekanlah potongan akar tadi dan tampung cairan yang keluar di atas gelas
obyek, dan tutup dengan cover glass.
c) Amati dengan mikroskop.
d) Gambarlah dan beri keterangan bagian-bagian yang nampak.
3) Sel-sel nostoc dan oscillatoria
a) Taruhlah sedikit tanah kerokan pot tanaman dalam cawan petri (petri disk),
kemudian berilah aquades secukupnya dan aduklah sampai rata.
b) Setelah didiamkan sampai mengendap, ambillah 1 tetes dan letakkan di atas
gelas obyek, kemudian tutuplah dengan gelas penutup.
c) Amati di bawah mikroskop.
d) Carilah Nostoc dan oscillatoria pada sediaan tadi, gambar dan berilah
keterangan dari bagian-bagian yang nampak.
4. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan sel epitel rongga mulut.
b. Gambar hasil pengamatan eritrosit katak.
c. Gambar hasil pengamatan sediaan awetan sel saraf.
d. Gambar hasil pengamatan sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa).
e. Gambar hasil pengamatan daun Hidrilla verticillata.
f. Gambar hasil pengamatan sel prokariotik.
5. Bahan Diskusi
Diskusikan mengapa beberapa sel ada yang berukuran besar tetapi beberapa sel
yang lain berukuran sangat kecil?
Kegiatan 2. Identifikasi beberapa jaringan dengan menggunakan alat bantu mikroskop
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan mampu:
a. Menyebutkan jaringan penyusun tumbuh tanaman
b. Menjelaskan masing-masing jaringan penyusun tubuh tanaman
c. Menjelaskan struktur berkas pengangkut
d. Menyebutkan jaringan penyusun tubuh hewan
e. Menjelaskan masing-masing jaringan penyusun tubuh hewan
f. Menyebutkan sel-sel penyusun jaringan
g. Menjelaskan fungsi masing-masing jaringan pada organ tubuh
1. Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalahan di atas!
2. Disediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada Tabel 3.2 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis Kegiatan Bahan Alat
1 Mengamati jaringan pada Batang jagung (Zea Mays) Mikroskop dan
batang monocotyl Aquadest perlengkapannya
Silet
2 Mengamati jaringan pada Batang tanaman kacang tanah
batang dicotyl (Arachis gypogea)
3 Mengamati jaringan pada Daun tanaman jagung (Zea
daun monocotyl Mays)
4 Mengamati jaringan pada Daun tanaman kacang tanah
daun dicotyl (Arachis hipogea)
5 Mengamati macam-macam Sediaan awetan kuboid
jaringan epitel simpleks medulla renalis
6 Mengamati jaringan tulang Sediaan gosok tulang padat
pada tulang pipa
7 Mengamati jaringan saraf Sediaan awetan sel purkinji
pada otak kecil
8 Mengamati jaringan Preparat apusan darah
jaringan darah Pewarnaan Giemsa
9 Mengamati jaringan otot Sediaan awetan preparat otot
lidah lidah
3. Prosedur
a. Mengamati jaringan pada batang monocotyl
1) Dengan pembesaran lemah gambarkanlah satu sector dari penampang itu dan sebutkan
bagian-bagiannya.
2) Perhatikan struktur jaringan epidermis, hypodermis (berupa sklerenkim), berkas
pengangkut dengan selubung sklerenkim yang tersebar di antara parenkim jaringan dasar.
3) Amatilah juga dengan pembesaran kuat.
b. Mengamati jaringan pada batang dicotyl
Dengan pembesaran lemah, gambar satu sector dan beri keterangan. Dalam preparat tersebut
perhatikan: jaringan terluar terdiri atas selapis sel epidermis, di sebalah dalamnya terdapat
jaringan hypodermis yang di susul oleh jaringan parenkim, kemudian beberapa lapis kolenkim.
Jaringan penguat terdiri atas sel-sel sklerenkim, berkas pengangkut terdiri atas xylem dan
floem, jari-jari empulur dibagian tengahnya.
c. Mengamati jaringan pada daun monocotyl
1) Amatilah dan gambar dengan pembesaran kuat. Beri keterangan dari bagian-bagian yang
terlihat.
2) Perhatikan epidermis dengan sel kipas dan stoma, mesofil terdiri atas jaringan bunga
karang, epidermis bawah dengan stomata, berkas pengangkut terdiri atas xylem dan floem.
d. Mengamati jaringan pada daun dicotyl
1) Amatilah dan gambar dengan pembesaran kuat dan gamabar serta berikan keterangan
bagian-bagian yang dilihat.
2) Dalam sediaan, perhatikan lapisan epidermis atas dan stomata, trikoma, dan jaringan
mesofil daun yang terdiri atas xylem dan floem, di sebelah luar floem terdapat sklerenkim.
e. Mengamati macam-macam jaringan epitel
1) Gambarlah dan beri keterangan bagian-bagian yang dilihat
2) Perhatikan sel epitel berbentuk kubus, dengan inti sel besar yang membulat, dan terletak
di tengah.
f. Mengamati jaringan tulang
1) Gambarlah dan beri keterangan bagian-bagian yang dilihat.
2) Perhatikan strukturnya dari luar ke dalam meliputi:
a) Periosteum, berupa jaringan pengikat padat
b) Saluran haversi terdiri atas; saluran haversi, lamella haversi yang tersusun konsentris
mengelilingi saluran haversi, tiap lamella mengandung osteosit dalam lacuna yang
mempunyai kanalikuli, endostenum.
g. Mengamati jaringan saraf
1) Amatilah, gambar dan beri keterangan.
2) Mintalah petunjuk asisten untuk melihat sel-sel yang dimaksud. Pada lapisan ganglion
(stratum gangliosum) yang terdiri atas selapis sel parkinji berbentuk botol, inti pucat dan
besar, nucleus kecil dan gelap.
h. Mengamati jaringan darah
1) Amatilah preparat apusan darah dengan pembesaran kuat
2) Perhatikan macam-macam sel darah misalnya: eritrosit, limposit, monosit, leukosit,
neutrofil dan basofil, lalu gambarlah.
i. Mengamati jaringan otot lidah
1) Amatilah preparat otot dengan pembesaran kuat
2) Perhatikan macam sel otot serat melintang, bentuk dan arah serabutnya.
4. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan jaringan pada batang monocotyl.
b. Gambar hasil pengamatan jaringan pada batang dycotil.
c. Gambar hasil pengamatan jaringan pada daun monocotyl.
d. Gambar hasil pengamatan jaringan pada daun dycotil.
e. Gambar hasil pengamatan jaringan epitel.
f. Gambar hasil pengamatan jaringan tulang.
g. Gambar hasil pengamatan jaringan saraf.
h. Gambar hasil pengamatan jaringan lidah.
i. Gambar hasil pengamatan jaringan otot lidah.
5. Bahan Diskusi
Diskusikan mengapa jaringan pada hewan berbeda dengan jaringan pada tumbuhan?
Kegiatan 3. Amati bentuk organ pada tumbuhan dan hewan
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan mampu:
a. Menyebutkan 3 organ pokok penyusun tubuh tumbuhan
b. Menyebutkan derivate-derivat dari organ pokok tersebut
c. Membedakan bagian-bagian akar secara umum
d. Menyebutkan perbedaan antara akar serabut dan akar tunggang
e. Menyebutkan bagian-bagian batang
f. Menyebutkan bagian-bagian daun
g. Membedakan daun lengkap dan daun tidak lengkap
h. Menyebutkan bagian-bagian alat reproduksi pada tumbuhan
i. Menyebutkan system organ penyusun tubuh hewan
j. Menyebutkan organ –organ penyusun dari masing-masing system organ pada hewan
k. Menjelaskan letak organ masing-masing system organ pada hewan
Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalahan di atas!
1. Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 4.5 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
1 Mengamati Akar dan batang bayam duri Loupe
akar, batang, (Amarantus spinosus) Pisau
daun dan bunga Akar padi (Oriza sativa L.) Pinset
Daun pisang (Musa dsectionset (alat bedah)
paradiciaca L.) jarum kecil
Bunga merak (Caesal bak paraffin
pulcerima Swartz) kapas
kloroform
2 Mengamati Marmot (Cavia cobaya)
marmot (Cavia
cobaya)
2. Prosedur
a. Mengamati akar, batang, daun dan bunga.
1) Mengamati akar
a) Tuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat.
b) Sebutkan sistem perakarannya apakah akar serabut atau akar tunggang.
c) Gambar skematis dan berilah keterangan bagian-bagiannya:
Akar primer (radiks primarius)
Leher akar (kolum radisi)
Batang akar (korpus radisi)
Cabang-cabang akar (radiks lateralis)
Ujung akar (apeks radisi)
Serabut akar (fibrila radisuli)
Tudung akar (kaliptra)
2) Mengamati batang
a) Tulislah nama jenis dan suku dari bahan yang disediakan
b) Gambar skema dan berilah keterangan bagian-bagian:
Buku-buku batang (nodus)
Ruas batang (internodus)
Daun penumpu (stipula)
3) Mengamati daun
a) Tulislah nama jenis dan suku dari bahan yang disediakan
b) Sebutkan apakah daun yang dihadapi itu termasuk daun lengkap ataukah daun tidak
lengkap.
c) Gambarlah sehelai daun dan berikan keterangan mengenai:
Pangkal daun (basis)
Ujung daun (apeks)
Tepi daun (margo)
Pertulangan daun (nervass)
Ibu tulang daun
4) Mengamati bunga
a) Tulislah nama jenis dan suku dari bahan yang disediakan
b) Gambarlah dan berikan keterangan mengenai:
Daun pelindung (braktea)
- Daun kelopak (sepala)
Daun tangkai (brakteola)
- Daun mahkota (petala)
Tangkai induk (pedunkulus)
- Benang sari (stamen)
Tangkai bunga (pediselus)
- Putik (pistilum)
Dasar bunga (reseptakulum)
b. Mengamati marmot (Cavia cobaya)
1) Tuliskan klasifikasi dari marmot yang telah disediakan
2) Gambarlah bentuk luar (habitus) dan berikan keterangan
3) Letakkan Cavia cobaya pada punggunnya, kemudian anggota badannya dipaku dengan
jarum pada bak diseksi (yang biasanya dilapisi lilin).
4) Rambut dibagian gurat tengah (linea mediana) dibasahi dan diusapkan ke samping kanan
dan kiri.
5) Kulit diagian tengah dipotong mulai di daerah sternum ke arah kranial sampai dibawah
rahang dan ke kaudal sampai dekat alat genitalia luar.
6) Dinding perut dibuka mulai bagian tengah dan kemudian dipotong ke lateral, anterior, dan
posterior.
7) Dengan demikian akan nampak organ-organ dalaman rongga dada (situs visera toraks) dan
organ-organ dalaman rongga perut (situs visera abdomen) yang dipisahkan dengan oleh
diafragma.
8) Organ-organ dalam abdomen:
a) Hati (hepar), berwarna merah kecoklatan yang terdiri atas beberapa belahan (lobus).
b) Kandung empedu (vesika felea) sebelah posterior hati
c) Lambung (ventrikulus) disebelah posterior hati, berupa suatu kantung besar berwarna
agak keputihan.
d) Limpa (lien) warnanya merah cokelat, bentuk pipih lonjong dan menempel pada bagian
dorsal lambung.
e) Kelenjar ludah perut (pankreas) berwarna cokelat pucat, lebih besar dari pada limpa,
bentuknya iregular dan meluas dibagian dorsal lambung.
f) Usus halus (intestinum tenue) berwarna putih agak kemerahan.
g) Usus kasar (intestinum krasum) berwarna hijau tua lebih besar dari pada usus halus.
h) Usus buntu (sekum) besar sekali dan berwarna hijau tua.
i) Kantung kemih (vesika urianria) tampak sebagai gelembung putih berisi air seni (urine).
j) Ginjal (ren) sepasang organ yang berbentuk seperti biji kacang dengan saluran ureter
yang menuju ke kantung kemih.
k) Gonad jantan (testis) atau gonad betina ovarium.
9) Organ dalam rongga dada:
a) Jantung (kor) terletak ditengah berbentuk seperti jantung pisang.
b) Paru-paru (pulmo) berwarna merah muda.
c) Trakea, kemudian ke arah belakang bercabang menjadi 2 bronki yang masuk ke pulmo.
10) Gambarlah topografi yang meliputi organ-organ dalam rongga dada dan rongga perut,
kemudian berilah keterangan.
11) Organ-organ yang dapat dilihat tersebut, kemudian kelompokkan pada masing-masing
sistem organ.
3. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan akar, batang, daun dan bunga.
b. Gambar hasil pengamatan marmot (Cavia cobaya)
4. Bahan Diskusi
Diskusikan kenapa sistem organ pada hewan yang satu dengan yang lain itu berbeda?
Kegiatan 4. PROSES DIFUSI, OSMOSIS, PLASMOLISIS, DEPLASMOLISIS DAN PROSES TERJADINYA
KRENASI PADA SEL DARAH DAN PENGUKURAN HB
1. Amati porses terjadinya difusi, osmosis, plasmolisis, deplasmolisis serta mengamati proses
terjadinya krenasi pada sel darah dan pengukuran Hb
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan mengetahui:
a. Proses difusi dan osmosis pada organisme hidup
b. Proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada sel-sel tumbuhan, serta proses terjadinya
krenasi pada sel darah hewan
c. Terjadinya krenasi pada sel darah manusia
d. Sebab-sebab terjadinya proses-proses tersebut
e. Mengukur kadar Hb dan terampil menggunakan hemoglobinometer
2. Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalahan di atas!
3. Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 5.2 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
1 Melihat proses terjadinya Larutan metilen blue pekat Gelas piala
difusi Kristal CuSO4 pipet tetes
Aquades
2 Melihat proses terjadinya Telur ayam Elemeyer
osmosis larutan asam gelas piala
cuka pekat karet gelang
sukrosa 21%
metilen blue
3 Melihat proses terjadinya Rhoe discolor Gelas obyek
plasmolisis dan deplasmolisis larutan sukrosa 21% gelas penutup
silet
pada daun Rho discolor aquades
mikroskop
stopwacth
4 Mengamati proses terjadinya Darah Lancet (jarum frangke)
gelas benda
krenasi pada sel darah dan larutan NaCl 0,3 M gelas obyek
mikroskop
pengukuran Hb alcohol 70% hemoglobinometer
HCl 0,1 N lengkap
pipet penghisap darah
tabung reaksi
pengaduk
kertas isap
4. Prosedur
a. Melihat proses terjadinya difusi
1) Teteskan larutn biru metilen pekat ke dalam gelas piala berisi akuades. Amati penyebaran
warna biru dari biru metilen.
2) Masukkan kristal CuSO4 ke dalam gelas piala yang berisi akuades. Amati penyebaran warna
biru dari kristal CuSO4.
3) Catat waktu sampai warna larutan merata.
4) Ulangi percobaan dengan biru metilen dan kristal CuSO4 di atas, tetapi setelah penetasan
larutan segera diaduk. Apa yang terjadi?
b. Melihat proses terjadinya osmosis
1) Masukkan telur ayam dalam gelas piala yang berisi larutan asam cuka pekat dan biarkan
selama 24 jam.
2) Buang larutan asam cuka dengan perlahan-lahan, kemudian bilas/ cuci telur tersebut
dengan air. Kemudian kupas kulitnya perlahan-lahan agar tidak merusak kulit ari telur
tersebut. Selanjutnya keluarkan atau kupas kulit arinya yang akan dipakai sebagai
membran.
3) Tambahkan 1 atau 2 tetes larutan biru metilen ke dalam larutan sukrosa 21% dalam
erlenmeyer.
4) Tutuplah mulut erlenmeyer dengan membran dari telur ayam. Ikatlah erat-erat dengan
karet gelang.
5) Baliklah erlenmeyer (pipet) dan masukkan mulut erlenmeyer ke dalam gelas piala yang
berisi akuades. Tandai tinngi permukaan larutan dalam erlenmeyer (pipet).
6) Amati apa yang terjadi ! Apakah permukaan larutan sukrosa naik atau turun? Mengapa
terjadi demikian?
c. Melihat proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada daun Rho discolor
1) Sayatlah permukaan bagian daun Rho discolor (bagian yang berwarna ungu merah).
2) Letakkan sayatan pada kaca obyek yang telah ditetesi akuades dan tutuplah dengan kaca
penutup.
3) Amati dibawah mikroskop. Apabila sel-sel daun Rho discolor sudah nampak jelas, teteskan
larutan sukrosa pada salah satu tepi gelas penutup dan pada tepi yang lain tempelkan
kertas pengisap (kertas saring), sehingga akuades akan tertari oleh kertas pengisap dan
medium sayatan digantikan oleh larutan sukrosa.
4) Amatilah dengan mikroskop selama 5 menit, catatlah semua perubahan yang terjadi
terutama waktu terjadinya plasmolisis.
5) Gantilah larutan sukrosa dengan akuades (= air suling).
6) Amati dan catat terjadinya deplasmolisis.
d. Mengamati proses terjadinya krenasi pada sel darah dan pengukuran Hb
1) Ambil darah dari jari manis dengan jarum frunkle.
2) Teteskan darah pada kaca benda, tambahkan 2 tetes larutan NaCl 0.3 M.
3) Tutup dengan kaca penutup, biarkan selama 5 menit.
4) Amati dengan mikroskop
5) Tabung pengukur hemoglobinometer diisi dengan HCl 0.1 N sampai angka 2.
6) Isap darah dengan pipet kapiler Hb sampai angka 20.
7) Darah dalam pipet segera dimasukkan ke dalam tabung pengukur dengan jalan
memasukkan sedikit ujung pipet ke dalam larutan HCl 0.1 N.
8) HCl di dalam tabung diisap ke dalam pipet dikeluarkan. Hal ini diulangi 3 kali.
9) Darah + HCl dalam tabung didiamkan selama 2 menit.
10) Ke dalam tabung didiamkan selama 2 menit. Diaduk dengan batang pengaduk sampai
diperoleh (terlihat) warna sesuai dengan warna standar (blank).
11) Kadar Hb = angka pada tabung pengenceran hemoglobinometer yang terletak sesuai
dengan tinggi permukaan larutan darah.
12) Bila sel darah merah berada dalam larutan yang hipotonis, sel pecah dan mengakibatkan
keluarnya hemoglobin yang berwarna merah. Keadaan ini dapat digunakan untuk
mengukur kadar hemoglobin dalam darah.
5. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan proses terjadinya difusi
b. Gambar hasil pengamatan proses terjadinya osmosis
c. Gambar hasil pengamatan proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada daun Rho
discolor
d. Gambar hasil pengamatan proses terjadinya krenasi pada sel darah dan pengukuran Hb
6. Bahan Diskusi
Diskusikan mengapa darah belalang warnanya hijau? jelaskan!
Kegiatan 5. FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI
1. Amati proses fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan mengetahui:
a. Proses metabolism secara umum pada organisme hidup.
b. Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan yang berhijau daun.
c. Asal oksigen yang ada di atmosfer.
d. Memahami proses respirasi yang terjadi pada semua sel organisme hidup.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses metabolisme.
2. Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalahan di atas!
3. Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 5.3 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
1 Mengamati
Tanaman Hidrilla verticilata Tabung reaksi
fotosintesis
Royle NAHCO3 balon lampu 40watt dan
100watt
luxmeter
lampu corong
kawat
gabus
kore kapi
2 Mengamati respirasi Kecambah kacang hijau kertas aluminium fiol
respirometer
Belalang kantong kaza
Lilin timbangan listrik
KOH pipet ukur
alat suntik
meteran
gunting
gelas ukur
manomater
3 Melakukan Kecambah Kacang hijau Timbangan
Respirometer
pengukuran respirasi Belalang Manometer
dengan respirometer Safranin Alat suntik
KOH
4. Prosedur
a. Mengamati fotosintesis
1) Masukkan potongan tanaman Hidrylla yang telah disediakan ke dalam tabung yang berisi
air dengan posisi bekas potongan di atas.
2) Letakkan tabung hanya berisi air diantara tabung yang berisi Hidrylla dengan lampu 40
watt dan amati apa yang terjadi. Teruskan pengamatan dengan lampu 100 watt. Dengan
lux-meter ukur intensitas cahaya pada permukaan tabung.
3) Dengan mengubah jarak antara lampu dengan tanaman Hidrylla akan nampak perubahan
banyaknya gelembung udara yang dibentuk per satuan waktu.
4) Gantilah air di dalam tabung yang berisi tanaman Hidrylla dengan air yang mengandung
0.5% NAHCO3.
5) Amati perubahan jumlah gelembung yang terbentuk persatuan waktu. Masukkan angka
jumlah gelembung kedalam tabel dan hitung reratanya.
b. Mengamati respirasi
1) Masukkan kecambah kacang hijau ke dalam gelas ukur dan tutup rapat-rapat.
2) Setelah kurang lebih setengah jam, dengan cepat masukkan lilin yang menyala ke dalam
tabung. Amati apa yang terjadi pada nyala lilin.
3) Sebagai kontrol buatlah hal yang sama, tetapi tabung tidak diisi dengan kecambah.
4) Apa yang nampak dengan nyala lilin.
c. Melakukan pengukuran respirasi dengan respirometer
1) Timbang kecambah kacang hijau, kemudian masukkan ke dalam salah satu kantung kasa.
Masukkan kira-kira 5 ml larutan 1 N KOH ke dalam dua tabung respirometer.
2) Masukkan larutan safranin ke dalam manometer sampai setinggi angka 5 pada masing-
masing lengan.
3) Tutuplah gabus karet pada tabung respirometer.
4) Setelah 5 menit, akan nampak bahwa permukaan larutan safranin tidak lagi sama tinggi
permukaannya.
5) Catat banyka udara yang dimasukkan melalui jarum suntik dan hitung banyaknya oksigen
yang digunakan oleh kecambah kacang hijau tadi selama 5 menit.
6) Ulangi percobaan ini dengan mengganti kecambah yang digunakan dengan belalang atau
serangga yang disediakan.
5. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan proses terjadinya fotosintesis
b. Gambar hasil pengamatan proses terjadinya respirasi
c. Gambar hasil pengamatan pengukuran respirasi dengan respirometer
6. Bahan Diskusi
Diskusikan apakah di dalam respirometer tumbuhan/ hewan tersebut bernapas? Jelaskan
mengapa demikian!
Kegiatan 6. TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
1. Amati proses transportasi pada tumbuhan dan mengunkur tekanan darah dan mendengarkan
aliran darah.
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan mampu:
a. Untuk membuktikan adanya tekanan, daya hisap daun, daya kapilaritas dan transpirasi.
b. Mengetahui adanya modifikasi sel-sel epidermis daun yang berperan dalam proses transpirasi
(sel turgesan).
c. Menggunakan pengukur tekanan udara jandung dan saat masuknya darah kedalam jantung.
2. Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalahan di atas!
3. Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 5.4 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
Gelas piala
1 Melihat tekanan turgor Daun alang-alang (imperata
cylindrica) Tetoskop dan
tensimeter
potometer
2 Pengangkutan air melalui Pucuk batang alamanda sp atau
xylem batang bunga sepatu (hibiscus sp)
Larutan metilen blue yang encer
3 Menggunakan Pucuk batang alamanda sp atau
photometer untuk bunga sepatu (hibiscus sp)
mengukur transpirasi Safranin
4 Mengukur tekanan darah Probandus
dan mendengarkan aliran
darah
4. Prosedur
a. Melihat tekanan turgor terhadap menggulungnya daun alang-alang (Imperanta cylindrica).
1) Ambil beberapa potongan daun alang-alang dan diamkan pada suhu kamar sampai daun
tampak menggulung.
2) Masukkan pangkal daun alang-alang ke dalam gelas piala yang telah berisi air dan
potonglah pangkal daun tersebut lebih kurang 20 cm dan biarkan di dalam air.
3) Tunggu beberapa menit dan amati perubahan yang terjadi.
b. Pengangkutan air melalui xylem batang.
1) Ambil pucuk tanaman yang tersedia (yang pangkalnya telah direndam dalam air) dan
masukkan ke dalam gelas piala yang telah diisi larutan biru metilen yang encer.
2) Letakkan gelas piala yang berisi pucuk batang pada tempat yang terang.
3) Diamkan selama kurang lebih 15-30 menit.
4) Potong ujung batang tanaman dan belahlah menjadi dua, kemudian amati dengan loupe/
kaca pembesar atau dengan mikroskop binokuler.
5) Amati seberapa jauh larutan metilen meresap ke atas dan dibagian mana dari batang
larutan biru metilen terdapat.
c. Menggunakan Photometer untuk mengukur transpirasi.
1) Perhatikan gambar di bawah ini.
2) Sumbat mulut tabung A dengan gabus.
3) Masukkan pucuk batang tanaman dalam mulut tabung B.
4) Masukkan safranin 0.5-1 cc (sesuai kebtuhan) ke dalam mulut tabung C yang berskala pada
ujungnya.
5) Amati 10-15 menit sampai seberapa jauh safranin tersebut bergerak.
d. Mengukur tekanan darah dan mendengarkan aliran darah.
1) Perintahkan orang yang akan diukur tekanan darahnya tidur terlentang.
2) Bebat lengan kirinya dengan pembebat yang disertakan pada alat tensimeter.
3) Cari pembuluh darah arteri (arteri brancialis) yang menunjukkan angka kira-kira 170
mmHg.
4) Dengan makin penuhnya udara, maka bunyi itu makin melemah dan kemudian
menghilang.
5) Udara dikeluarkan kembali secara perlahan-lahan dan dengarkan denyut nadi pertama
dengan stetoskop, hendaknya dicatat berapa tinggi permukaan air raksa itulah sitolnya.
6) Pengosongan dilanjutkan terus hingga bunyi mulai melemah akhirnya menghilang. Pada
saat itu menunjukkan diastolnya.
7) Pekerjaan di atas diulang tiga kali dan ambil rata-ratanya.
8) Cara poin 4 dikerjakan lagi, tetapi orang yang akan diukur tekanan darahnya bersenam
dulu (lari ditempat kurang lebih 10 menit).
9) Seperti poin 4, tetapi tangan kiri orang yang akan diukur tekanan darahnya direndam
dalam air dengan suhu kurang dari 5oC.
5. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan tekanan turgor terhadap menggulungnya daun alang-alang
(Imperanta cylindrica).
b. Gambar hasil pengamatan pengangkutan air melalui xylem batang.
c. Gambar hasil pengamatan Photometer untuk mengukur transpirasi.
6. Bahan Diskusi
Diskusikan bagaimana proses terajadinya pengangkutan xylem dan floem pada tumbuhan?
Kegiatan 7. PEMBELAHAN SEL PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
1. Amati tahapan pembelahan sel pada tumbuhan dan hewan
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan dapat menjelaskan:
a. Tahapan-tahapan yang terjadi dalam pembelahan mitosis.
b. Tahapan-tahapan yang terjadi dalam pembelahan miosis.
c. Perbedaan pembelahan mitosis dan miosis.
2. Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalahan di atas!
3. Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 6.1 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
1 Mengamati tahapan Ujung akar Allium sp Mikroskop
pembelahan mitosis dan atau ujung akar Alloe
meosis serta menggambar sp
fase yang ditemukan
2 Mengamati penampang Minyak emersi Mikroskop
testis dan ovarium Awetan testis dan Preparat
ovarium awetan
penampang
testis dan
ovarium
4. Prosedur
a. Mengamati tahapan pembelahan mitosis dan meosis serta menggambar fase yang ditemukan.
1) Dengan sediaan yang ada amati dibawah mikroskop dan carilah tahapan yang terjadi pada
pembelahan dengan ciri utama:
Profase : Butir-butir kromatin telah berubah menjadi benang-
benang kromosom, setiap kromosom membelah
mejadi 2 kromatid dan sentromer belum membelah
membran/ selaput inti dan anak inti menghilang,
pasangan sentriol berpisah (pada tumbuhan tidak
mempunyai sentriol) dan bergerak menuju kutub
Metafase yang berlawanan.
: Setiap kromosom terdiri atas 2 kromatid menuju ke
tengah sel dan berkumpul pada bidang ekuator,
adanya benang-benang gelendong.
Anafase : Sentomer membelah masing-masing satu kromatid,
tiap kromatid berpisah dari pasangannya, kemudian
menuju ke kutub yang berlawanan.
Telofase : Kromosom berkumpul pada kutub, terbentuk
membran inti dan anak inti, serta pembentukan
dinding pemisah.
2) Gambarlah fase yang ditemukan dan berikan keterangan secara lengkap.
b. Mengamati penampang testis dan ovarium.
1) Amatilah preparat yang tersedia dengan pembesaran kuat.
2) Carilah pada bidang pandang satu atau beberapa tubulus seminiferus.
3) Amatilah mulai dari membran basalis sampai ke dalam lumen atau mulai dari epitel
germinativum sampai ke medula.
4) Pada masing-masing stadium dalam spermatogenesis carilah tahap-tahap dari pembelahan
meiosis atau medium dalam oogenesis dan carilah tahap-tahap tersebut.
5) Gambarlah tahapan-tahapan tersebut dan berilah keterangan secara lengakp.
5. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan tahapan pembelahan mitosis dan meosis serta fase yang
ditemukan.
b. Gambar hasil pengamatan penampang melintang testis dan ovarium.
6. Bahan Diskusi
Diskusikan apa yang anda ketahui mengenai pembelahan mitosis dan meiosis serta urutan
prosesnya? Jelaskan!
Kegiatan 8. REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN
1. Amati siklus hidup pada tumbuhan dan hewan
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan dapat:
a. Menjelaskan organ-organ reproduksi pada tumbuhan
b. Menjelaskan organ-organ reproduksi pada hewan
c. Menerangkan pembentukan sel kelamin
d. Membedakan siklus hidup pada lumut, paku-pakuan, gymnospermae, angiospermae
e. Menjelaskan perjalanan sel kelamin pada organ reproduksi
f. Membedakan bunga sempurna dengan tidak sempurna
2. Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 6.2 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
1 Mengamati siklus hidup Bryophyta Mikroskop
Kloroform
Bryophytya , Pteredophyta, Pteredophyta Gelas arloji
Alat bedah anatomi
dan Lillium michiganense Lillium michiganense
2 Mengamati testis dan Tikus jantan dan betina
ovarium tikus Alkohol
Garam fisiologi
Biru metilin
3. Prosedur
a. Mengamati siklus hidup Bryophytya, Pteredophyta, dan Lillium michiganense.
1) Berilah nama masing-masing stadium dan masing-masing bagian pada stadium dari siklus
hidup Bryophyta.
2) Berilah nama masing-masing stadium dari siklus hidup Pteridophyta. Perhatikan
penampang melintang sporofitnya.
3) Pada penampang melintang antera Lillium, perhatikan macam-macam jaringan yang ada,
kemudian gambar dan beri keterangan.
4) Pada penampang membujur kepala putik dan tangkai putik Lillium , perhatikan sel-sel yang
dilalui oleh buluh serbuk sari. Gambar dan beri keterangan.
5) Pada penampang melintang ovarium/ ovulum Lillium, perhatikan adanya stadium
megasporofit, pembelahan I, stdium 2 inti, pembelahan II, stdium 4 inti I, migrasi,
pembelahan III, stadium 4 inti II, pembelahan IV, stadium 8 inti. Kemudain gambarlah dan
beri keterangan.
b. Mengamati testis dan ovarium tikus.
1) Amatilah dengan hati-hati jaringan testis dan perhatikan terutama dalam setiap tubulus
seminiferus testis. Berbagai macam tingkatan pembentukan spermatozoa dapat dijumpai
mulai dari dinding luar sampai ke arah lumen. Gambar dan beri keterangan.
2) Amatilah dengan seksama jaringan ovarium dan kemudian perhatikan perkembangan sel
telur di dalam folikel ovarium. Gambar dan beri keterangan.
3) Pengamatan sel kelamin segar dari jaringan testis.
a) Dengan kloroform biuslah tikus jantan yang telah disediakan.
b) Ambillah testis dengan menggunakan alat bedah.
c) Potonglah jaringan testis letakkan dalam gelas arloji dan berikan larutan garam fisiologi
secukupnya.
d) Hancurkan jaringan testis tersebut dengan menggunakan gunting.
e) Setelah terbentuk larutan (ekstrak) testis, kemudian ambillah 1 tetes larutan tersebut
dan teteskan pada gelas obyek.
f) Berikan zat warna (biru metilin) dan kemudian tutuplah dengan gelas penutup.
g) Amatilah di bawah mikroskop dan perhatikan gerak spermatozoa. Gambarlah
spermatozoa yang lengkap dan beri keterangan.
4) Pengamatan ovum segar.
a) Ambillah ovarium tikus dengan membius dulu dengan kloroform
b) Tarulah jaringan ovarium tersebut ke dalam gelas arloji yang telah diberi larutan garam
fisiologi.
c) Hancurkan jaringan ovarium tadi.
d) Ambillah 1 tetes dari hancuran tadi, letakkan di atas gelas obyek dan berikan zat warna
(biru metilin).
e) Setelah ditutup, amatilah di bawah mikroskop. Perhatikan folikel-folikel telur dalam
berbagai tingkatan, kemudian gambarlah dan beri keterangan.
4. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan siklus hidup Bryophytya, Pteredophyta, dan Lillium michiganense.
b. Gambar hasil pengamatan testis dan ovarium tikus.
5. Bahan Diskusi
Diskusikan apa yang terjadi pada jaringan ovarium setelah diberikan zat warna? Coba
jelaskan!
Kegiatan 9. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Amati fase pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan.
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan dapat menjelaskan:
a. Stadium perkembangan embrio pada tumbuhan.
b. Proses pertumbuhan dan diferensiasi pada tumbuhan.
c. Bagian-bagian embrio pada tumbuhan.
d. Struktur biji dan buah.
e. Tahapan perkembangan embrio pada katak.
f. Tahapan embrio pada ayam.
Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 6.3 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
1 Mengamati ovulum Lillium sp, Ovulum Lillium sp Mikroskop
embrio Capsella sp, biji Ricinus Embrio Capsella sp
communis dan buah Zea mays. Biji Ricinus communis
Buah Zea mays.
2 Mengamati telur katak, embrio Telur katak
ayam, dan kecambah kacang Telur ayam
serta jagung. Kecambah jagung dan
kacang.
2. Prosedur
a. Mengamati ovulum Lillium sp, embrio Capsella sp, biji Ricinus communis dan buah Zea mays.
1) Pada sediaan ovulum Lillium sp. Perhatikanlah:
Jalan masuknya buluh serbuk sari dan perkembangan endosperm. Gambarlah dan beri
keterangan.
2) Gambarlah dari sediaan embrio Capsella sp yang disediakan dan nyatakan masing-masing
bagian pada embrio berilah keterangan.
3) Pada sediaan biji, perhatikanlah:
a) Jaringan pelindung embrio: epidermis, kutikula, pigmen dan jaringan-jaringan yang lain.
b) Endosperm dengan parenkim yang mengandung minyak dan butir alemuron serta
embrio. Gambarlah masing-masing bagian dan beri keterngan secukupnya.
4) Pada sediaan buah, perhatikanlah:
a) Perikarpium yang terdiri atas epikarpium, mesokarpium, dan endikarpium.
b) Sisa jaringan-jaringan integumen dan nuselus yang bersifat non seluler.
c) Endosperm: terdiri atas lapisan alenon dan sel-sel yang mengandung amilum.
d) Embrio dengan skutelum dan dapatkah dibedakan akar primer, kaliptra, koleoriza, titik
tumbuh batang, primordia daun dan koleoptil.
b. Mengamati telur katak, embrio ayam, dan kecambah kacang serta jagung.
1) Pengamatan telur katak mulai dari telur yang belum dibuahi sampai stadium larva.
Perhatikan mengenai:
a) Bidang pembelahan yang terbentuk
b) Ukuran sel pada masing-masing stadium
c) Blastoporus
d) Proses neurolasi
e) Terbentuknya lapisan lembaga
Gambarlah masing-masing stadium dan beri keterangan.
2) Pengamtan embrio ayam umur inkubasi 21 jam, 30 jam, 38 jam, 48 jam, 73 jam dan 92 jam.
Perhatikanlah :
a) Blastoderm e) Bentuk embrio
b) Primitive streak f) Pembentukan organ
c) Nodus Henzen g) Struktur jantung paling awal
d) Pro amnion
Gambarlah masing-masing umur inkubasi dan beri keterangan.
3) Dari biji dan kecambah yang disediakan belah kotiledonnya, sehingga nampak embrionya.
a) Perhatikan emberio kacang (dikotil) dan jagung (monokotil) dengan luv. Tulis
perbedaan-perbedaannya.
b) Pada kecambah yang 0 hari atau 1 hari dapatkah anda menemukan lapisan aleuron,
kulit biji, skutelum, plumule, radikula, epikotil, hipokotil, koleoptil dan koleoriza.
c) Pada kecambah umur 0,1,3,5 dan 7 hari ukur panjang bakal akar dan batang. Apakah
anda memperoleh perbandingan batang: akar yang konstan dengan umur? Dan apakah
perbedaan anatara dikotil dan monokotil?
d) Masukkan data anda dalam tabel kelas dan carilah reratanya.
3. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan ovulum Lillium sp, embrio Capsella sp, biji Ricinus communis dan
buah Zea mays.
b. Gambar hasil pengamatan telur katak, embrio ayam, dan kecambah kacang serta jagung.
4. Bahan Diskusi
Diskusikan dari hasil pengamatan anda jelaskan secara ringkas perbedaan dari telur katak,
telur ayam, kecambah jagung dan kecambah kacang?
Kegiatan 10. PEWARISAN SIFAT
1. Amati persilangan hibrid tunggal, golongan darah, dan kromosom kelamin pada laki-laki dan
wanita.
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan mengetahui:
a. Informasi genetis yang dapat diperoleh dari praktikum.
b. Cara-cara penurunan sifat-sifat baka dari suatu individu.
c. Adanya gen-gen yang dominan dan resesif dan pengaruhnya terhadap fenotif dari individu.
d. Adanya multiple-alel.
2. Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalahan di atas!
3. Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 7.2 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
1 Persilangan hibrid Biji dan kecambah
tunggal tembakau (Nicotiana
tabacum)
2 Tipe golongan darah Darah Serum berisi
antibodi anti A dan
anti B
Gelas obyek
Jarum frankle
3 Kromosom kelamin Lapisan mukosa Gelas obyek
pada laki-laki dan dalam laki-laki dan Gelas penutup
wanita wanita Skalpel atau sendok
Pewarna Feulgen/ teh.
Pironin dan Methyl
green Acridine
Pewarna
orange
Akuades
4. Prosedur
a. Persilangan hibrid tunggal
1) Amati dan hitung dari 100 kecambah yang disediakan, kecambah yang albino dan
kecambah yang hijau.
2) Buatlah tabel untuk mengelompokkan antara kecambah yang albino dengan yang hijau dan
hitung persentasenya.
3) Perkirakan genotipe dari kecambah yang albino dan yang hijau.
b. Tipe golongan darah
1) Bagilah gelas obyek menjadi 3 bagian dan tandai bagian paling kiri dengan A, sebelah
kanannya B dan yang paling kanan C sebagai tanda kontrol. Atau gunakan 3 gelas obyek
yang berbeda.
2) Sterilkan jarum frankle dengan memanaskannya di atas lampu spiritius selama kira-kira 5
menit.
3) Dengan alkohol 70%usaplah jari tengah anda dan juga jarum frankle yang akan digunakan.
Kemudian dengan jarum frankle tusuklah jari tengah anda sehingga keluar darahnya.
4) Teteskan darah anda pada masing-masing bagian gelas obyek.
5) Teteskan setetes serum antibodi A pada bagian A dan serum antibodi B pada bagian B.
6) Dengan batang gelas yang bersih aduklah cairan pada bagian A dengan hati-hati agar tidak
tercampur dengan cairan dibagian B. Dengan batang gelas yang lain, aduklah cairan di
bagian B, dan dengan batang gelas yang lain lagi aduk cairan di bagian C.
7) Setelah ½ menit amati cairan bagian mana terjadi penggumpalan (aglutinasi)? Bila terjadi
peggumpalan, eritrosit akan mengelompok menjadi satu. Kalau kurang jelas amati dibawah
mikroskop binokuler.
8) Apa golongan darah anda?
Gol. Darah mengandung Penggumpalan reaksi dengan
Darah antibodi
Antigen antibodi Anti A Anti B
A A Anti B + -
B B Anti A - +
AB A & B - + +
O - Anti A & B - -
9) Dengan menggunakan kemungkinan genotipe golongan darah di bagian pengantar,
perkirakan genotipe golongan darah anda sekeluarga.
c. Kromosom kelamin pada laki-laki dan wanita
1) Dengan sklpel atau sendok teh yang bersih, koreklah lapisan mukosa bagian dalam pipi
anda dan beri sedikit akuades.
2) Teteskan cairan hasil korekan pada gelas obyek.
3) Teteskan pewarna Feulgen atau Pironin dan Methyl green dan tutup dengan gelas
penutup.
4) Amati dibawah mikroskop untuk melihat adanya badan Barr di dekat membran inti dan
terwarnai lebih gelap. Badan Barr (Barr body) adalah salah satu kromosom X yang
mengalami kondensasi.
5) Bila anda lelaki buatlah satu sediaan lagi dari lapisan mukosa bagian dalm pipi wanita atau
sebaliknya. Biasanya badan Barr tidak dijumpai pada sediaan dari mukosa lelaki.
6) Untuk melihat kromosom Y gunakan pewarna Acridine orange pada lapisan mukosa bagian
dalam pipi lelaki dan wanita yang baru.
7) Adanya kromosom Y akan nampak sebagai struktur yang terang di dalam sel.
5. Hasil Pengamatan
a. Gambar hasil pengamatan persilangan hibrid tunggal
b. Gambar hasil pengamatan golongan darah
c. Gambar hasil pengamatan kromosom kelamin laki-laki dan wanita
6. Bahan Diskusi
Diskusikan kenapa kromosom kelamin laki-laki dan wanita berbeda? Kenapa tidak sama!
Jelaskan!
Kegiatan 11. SIFAT-SIFAT BAKA LAINNYA
1. Amati sifat fenotif dan genotipe pada sifat-sifat baka.
Setelah pelaksanaan praktikum, praktikan diharapkan mengetahui:
a. Dasar-dasar genotif dari beberapa tipe baka manusia
b. Sebarapa jauh seseorang berbeda dengan yang lainnya berdasarkan atas beberapa sifat baka
yang dipilih
c. Cara membuat pedigree
2. Susunlah rumusan masalah dan tujuan dari permasalah di atas!
3. Di sediakan alat dan bahan seperti yang tertera pada tabel 7.4 lalu susunlah sebuah rancangan
kegiatan dengan prosedur yang telah disediakan.
No Jenis kegiatan Bahan Alat
1 Mengamati sifat fenotif dan Tabel fenotif Kaca pembesar
genotipe pada sifat-sifat
baka.
4. Prosedur
a. Mengamati sifat fenotif dan genotipe pada sifat-sifat baka.
1) Periksa fenotif dari sifat baka yang ada pada tabel pada diri anda sendiri.
2) Bila anda mempunyai fenotif yang dominan maka beri tanda (-) untuk gen ke 2.
3) Perkirakan genotipe anda untuk masing-masing fenotif.
4) Catat data dari teman-teman dalam kelompok anda dan hitung persentasenya.
5) Bila keluarga anda sekota, usahakan untuk membuat hal yang sama untuk mereka.
Dapatkah anda membuat pedigre?
5. Hasil Pengamatan
Gambar hasil pengamatan fenotif dan genotipe sifat-sifat baka.
6. Bahan Diskusi
Diskusikan bila ada dua individu, masing-masing bergenotip AaBb dan Aabb melakukan
perkawinan yang perlu diketahui, yaitu:
a. Bagaimana pasangn gen pada sel gamet?
b. Bagaimana susunan genotip pada anaknya?
c. Buatlah diagram papan catur untuk menggambarkan kemungkinan susunan genotip pada
anak!