The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Book ini berisi tentang bibliografi beranotasi artikel Minangkabau. Sumatera Barat merupakan lahan yang subur menghasilkan sastrawan di lndonesia. Di Sumbar, tercatat sebanyak 153 orang sastrawan yang telah berkarya sejak zaman Balai Pustaka (1920-2016). Karya-karya para sastrawan Sumbar tersebut juga dapat dikatakan sebagai ikon sastra Indonesia modern. Banyaknya koleksi Minangkabau membuat artikel tersebut kadang dilupakan, artikel Minangkabau kadang juga sulit ditemukan. Untuk itu tujuan penulisan bibliografi beranotasi ini adalah agar artikel tentang Minangkabau tersebut bisa dilestarikan, selanjutnya agar koleksi tersebut bisa dibaca oleh generasi emas selanjutnya.

Susunan bibliografi beranotasi artikel Minangkabau di dalam buku ini ditulis dan dikelompokkan sesuai dengan subjek yang sama, sehingga pembaca mudah dalam menemukan referensi yang dibutuhkan. Untuk memudahkan penelusuran informasi yang tercakup dalam bibliografi beranotasi ini disertakan pula indeks pengarang, indeks subjek dan indeks geografi.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by wanda.rhma, 2022-06-12 09:54:35

E-Book Bibliografi Beranotasi Artikel Minangkabau

E-Book ini berisi tentang bibliografi beranotasi artikel Minangkabau. Sumatera Barat merupakan lahan yang subur menghasilkan sastrawan di lndonesia. Di Sumbar, tercatat sebanyak 153 orang sastrawan yang telah berkarya sejak zaman Balai Pustaka (1920-2016). Karya-karya para sastrawan Sumbar tersebut juga dapat dikatakan sebagai ikon sastra Indonesia modern. Banyaknya koleksi Minangkabau membuat artikel tersebut kadang dilupakan, artikel Minangkabau kadang juga sulit ditemukan. Untuk itu tujuan penulisan bibliografi beranotasi ini adalah agar artikel tentang Minangkabau tersebut bisa dilestarikan, selanjutnya agar koleksi tersebut bisa dibaca oleh generasi emas selanjutnya.

Susunan bibliografi beranotasi artikel Minangkabau di dalam buku ini ditulis dan dikelompokkan sesuai dengan subjek yang sama, sehingga pembaca mudah dalam menemukan referensi yang dibutuhkan. Untuk memudahkan penelusuran informasi yang tercakup dalam bibliografi beranotasi ini disertakan pula indeks pengarang, indeks subjek dan indeks geografi.

Keywords: bibliografi minangkabau,anotasi minangkabau

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

ALAM TAKAMBANG
JADI GURU

2022

BIBLIOGRAFI OOLELHEH: :
BERANOTASI
WANDA RAHMA DONI
ARTIKEL MINANGKABAU
Prodi Perpustakaan dan Ilmu Informasi
21234020

Wanda Rahma Doni

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang tidak henti-hentinya Allah Ta’ala berikan kepada penulis. Salawat beserta salam
semoga terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam yang
telah membawa sedikit ilmu Allah Subhanahu wa ta’ala dan memberi contoh bagaimna
mengamalkan ilmu itu, yang telah menghamparan permadani yang indah dan
menggulung tikar-tikar kebatilan, kemudian semoga terlimpahkan pula keselamatan
bagi keluarga dan sahabat Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam.

Pada kesempatan kali ini penulis membuat bibliografi beranotasi Minangkabau
yang berjumlah 31 buah. Banyaknya koleksi Minangkabau membuat artikel tersebut
kadang dilupakan, artikel Minangkabau kadang juga sulit ditemukan. Untuk itu tujuan
penulisan bibliografi beranotasi ini adalah agar artikel tentang Minangkabau tersebut
bisa dilestarikan, selanjutnya agar koleksi tersebut bisa diketahui penjelasan singkat
melalui anotasi yang sudah dijabarkan.

Susunan penulisan pada laporan ini penulis kelompokkan sesuai dengan subjek
yang sama, sehingga pembaca mudah dalam menemukan referensi yang dibutuhkan.
Untuk memudahkan penelusuran informasi yang tercakup dalam bibliografi beranotasi
ini disertakan pula indeks pengarang, indeks subjek dan indeks geografi.

Harapan penulis, meskipun masih banyak kekurangan di dalam laporan
bibliografi beranotasi ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pembaca.

Bagan Batu, 8 Juni 2022

Wanda Rahma Doni

i Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
PETUNJUK PENGGUNAAN BIBLIOGRAFI ....................................... iii
BIBLIOGRAFI BERANOTASI MINANGKABAU .................................5

1. Adat - Istiadat Minangkabau ..................................................................................................... 5
2. Bangunan Minangkabau............................................................................................................. 9
3. Budaya Minangkabau .............................................................................................................. 11
4. Kerajinan Minangkabau .......................................................................................................... 14
5. Pariwisata Minangkabau......................................................................................................... 15
6. Perempuan Minangkabau ....................................................................................................... 17
7. Sastra Minangkabau ................................................................................................................ 19
8. Sejarah Minangkabau .............................................................................................................. 23
INDEKS PENGARANG .......................................................................... 24
INDEKS SUBJEK .................................................................................... 25
INDEKS GEOGRAFI............................................................................... 26

Wanda Rahma Doni ii

PETUNJUK PENGGUNAAN BIBLIOGRAFI
11 22

001

Syafrudin. “Kuliner Minang dan Founding Fathers
Bangsa”. Padang Ekspres 16 Februari 2019: 7.
Cetak. Artikel ini membahas tentang

………………………………………………………

33 ………………………………………………………

………………………………………………………

Kata Kunci: kecerdasan, kuliner minang, tokoh-tokoh besar

55 Keterangan : 44

1. Nomor entry
2. Bibliografi (MLA), baris kedua

dijorokkan kedalam sesuai
dengan aturan MLA
3. Anotasi, terdiri dari penjelasan
singkat dari artikel yang dibuat.
4. Gambar artikel, berguna untuk
memberikan penjelasan lebih
lanjut tentang artikel tersebut.
5. Kata Kunci, terdiri dari
kata/istilah penting dalam
artikel yang dibuat, setiap kata
kunci diberi tanda ; (titik koma)
sebagai pemisah, dan minimal
kata kunci yaitu 3 kata dengan
diurutkan sesuai abjad.

iii Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

BIBLIOGRAFI BERANOTASI MINANGKABAU

1. Adat - Istiadat Minangkabau

001

Abidin, Buya H. Mas’oed. “Fungsi dan

Peranan Tungku Tigo Sajarangan”.

Haluan 9 Desember 2016: 11. Cetak.

Artikel membahas tentang fungsi dan

peranan Tungku Tigo Sajarangan. Tungku

tigo sajarangan merupakan istilah

kepemimpinan di Minangkabau yang

dibutuhkan untuk mengatur

pemerintahan dan norma yang ada di

masyarakat. Tungku tigo sajarangan

terdiri dari penghulu, alim ulama, dan

cerdik pandai. Pada semua tingakatan itu

ada pengawalan pada posisi dan fungsinya dalam pembagian pekerjaan menjaga

watak generasi dalam tatanan (struktur) Masyarakat Hukum Adat di

Minangkabau.

Kata Kunci: kepemimpinan; peranan; tungku tigo sajarangan

002

Arnis, Yul. “Revitalisasi Adat dan Babaliak
Ka Surau”. Haluan 9 Desember 2016:
11. Cetak. Artikel ini menceritakan
tentang pelaksanaan ulang program
revitalisasi nagari adat dan babaliak ka
surau. Saat ini arus persaingan global
semakin berat, karena itu anak nagari
dan seluruh masyarakat perlu dibentengi
dari perbuatan-perbuatan yang
menyimpang akibat masuknya budaya
luar. Oleh sebab itu, peranan niniak-
mamak sangat diperlukan untuk menjaga anak kemenakan mereka. Karena
kehidupan beradat harus terus berjalan dan terjalin kerjasama yang baik antara
tokoh adat dengan seluruh unsur didalamnya.

Kata Kunci: adat; babaliak ka surau; niniak-mamak; revitalisasi

Wanda Rahma Doni 1

003

Chaniago, Sadri. “Eksistensi Adat Minang di
Zaman Now”. Padang Ekspres 11 Mei
2018: 4. Cetak. Artikel ini membahas
tentang eksistensi adat minang di zaman
now. Masyarakat Minangkabau dianggap
sebagai salah satu suku yang teguh
memegang prinsip adat dan agamanya. Adat
dan syarak juga benteng pertahanan hidup
mereka. Mempertahankan eksistensi adat
dan syarak hari ini, tentu saja tidak seindah
dan semuluk ajaran normatif adat yang
tergambar dalam tambo ataupun cerita romantisme sejarah. Zaman sudah
beralih, musim pun sudah berganti. Derasnya perkembangan teknologi yang
dahsyat, ternyata telah membuat sebagian anggota masyarakat kehilangan jati
diri sebagai “Urang Minangkabau”, yang semestinya menjadikan adat dan syarak
sebagai identitas dan panduan dalam berfikir, bersikap dan bertindak.

Kata Kunci: adat; eksistensi; Minang; syarak; zaman sekarang

004

Hosen, Ahmad. “KAN, Bundo Kanduang dan Nilai
Adat Minangkabau”. Haluan 28 Oktober 2012:
20. Cetak. Artikel ini membahas tentang masalah
pelestarian adat-istiadat Minangkabau. Kehidupan
adat-istiadat Minangkabau dan masyarakatnya
mengalami tantangan yang sangat berat dalam
menghadapi derasnya arus globalisasi. Arus
globalisasi ini bisa menghancurkan sendi-sendi
kehidupan adat-istiadat dan masyarakat
Minangkabau dengan falsafah hidupnya yaitu adat
basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
Disinilah KAN (Kerapatan Adat Nagari) dan Bundo
Kanduang berperan sebagai tameng untuk
mengantisipasi pengaruh yang tidak baik dari arus globalisasi tersebut. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melestarikan nilai-nilai adat dan
budaya Minangkabau serta mewariskannya kepada anak kemenakan, sebagai
generasi muda untuk melanjutkan pembangunan.

Kata Kunci: adat istiadat; budaya; bundo kanduang; KAN

005 Wanda Rahma Doni

2

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

Marjohan. “Pemangku Adat dan Aktualisasi Nilai Instrumental”. Haluan 11 April
2013: 23. Cetak. Artikel ini membahas
tentang prinsip dan élan vital demokrasi
yang diungkap oleh dua orang tokoh
legendaris Minangkabau. Indikasi dari
prinsip tersebut salah satu nya adalah
banyaknya politisi yang menghalalkan
segala cara demi uang dan kedudukan di
pemerintahan sehingga mereka
melupakan nilai-nilai normatif
termasuk adat Minangkabau sebagai
kerangka acuan. Di sinilah peran
pemangku adat diperlukan untuk
menyadarkan kembali nilai-nilai instrumental kepada orang-orang yang sudah
terperangkap ke dalam politik gelap tersebut.

Kata Kunci: demokrasi; nilai instrumental; politik; pemangku adat

006

Nurja, Doni. “Pelatihan Adat dan Budaya”. Haluan 17 Februari 2017: 11. Cetak.
Artikel ini membahas tentang
pelatihan adat dan budaya
Minangkabau. Para Bundo Kanduang
di kabupaten Pesisir Selatan mengikuti
pelatihan adat dan budaya sebagai
upaya pelestarian adat dan budaya
untuk diwariskan kepada generasi
muda. Agar mereka kelak tidak
kehilangan jati diri serta dapat
melestarikannya kembali pada
generasi selanjutnya.

Kata Kunci: adat; budaya; pelestarian

007 3
Wanda Rahma Doni

Rais, Kamardi. “Suku Tak Pernah Akan Hilang”. Haluan 9 Oktober 2011: 15.
Cetak. Artikel ini membahas
tentang suku Minangkabau
yang tak akan pernah hilang
sampai kapanpun bahkan
apabila sang anak menikah
nantinya. Kemanapun orang
Minang pergi atau sudah lama
hilang di rantau dilamun zaman
atau masa, namun sukunya tak
pernah akan hilang. Berbeda
dengan suku Jawa, begitu putranya menikah berarti mereka telah membangun
sebuah keluarga baru. Sedangkan orang Minang, biarpun menikah dengan gadis
Irian, tanah Papuan, namun ia tetap sebagai anggota kaum dari ibunya.

Kata Kunci: adat; minang; suku

4
Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

2. Bangunan Minangkabau

008

Budi, Ade. “Rumah Gadang di
Minangkabau”. Haluan 21 April 2013:
23. Cetak. Artikel ini membahas tentang
rumah adat Minangkabau yang merupakan
rumah tradisional dan banyak di jumpai di
provinsi Sumatera Barat atau biasa disebut
dengan Rumah Gadang oleh masyarakat
setempat. Namun demikian tidak semua
kawasan di Minangkabau yang boleh
didirikan rumah adat ini, hanya pada
kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh
didirikan. Selain itu, setiap arsitektur yang ada di Rumah Gadang ini memiliki fungsi-
fungsi yang sesuai dengan kodrat atau yang mengandung nilai kesatuan, keselarasan,
keseimbangan, dan kesetangkupan dalam keutuhannya yang padu.

Kata Kunci: arsitektur; bangunan; rumah gadang

009

Yarnelly. “Perintis ‘Homestay’ Rumah
Gadang”. Sosok 8 Februari 2018: 1.
Cetak. Artikel ini menceritakan tentang
perintis usaha ‘Homestay’ Rumah Gadang
di Nagari Kotobaru. Di daerah tersebut, tak
semua rumah gadang masih dihuni oleh
pemiliknya. Namun, Rumah Gadang yang
ditempati oleh Nelly masih tampak megah
dan terpahat indah dindingnya.
Banyaknya turis asing yang datang ke
Kotobaru karena tertarik akan Rumah Gadangnya, para turis tersebut sampai
izin untuk menginap di Rumah Gadang nya Nelly. Dari sinilah ide untuk membuat
‘Homestay’ Rumah Gadang. Selain untuk memberi tahu keistimewaan bangunan
legendaris tersebut, ia juga ingin melestarikan budaya serta merawat warisan
tersebut hingga generasi yang akan datang juga mengetahui akan adanya
peninggalan warisan budaya dari leluhur mereka.

Kata Kunci: budaya; homestay; rumah gadang; turis; warisan

Wanda Rahma Doni 5

010
Z, Eko Alvares. “Membangun Rumah

Gadang”. Sosok 4 Maret 2016: 16.
Cetak. Artikel ini menceritakan
tentang perekonstruksian Rumah
Gadang yang berusia lebih dari 100
tahun. Namun persoalan yang ia
hadapi agar tercapainya misi yang
ia punya tidaklah mudah.
Sebelumnya, masyarakat Sumpur
berniat merobohkan Rumah
Gadang dan menggantinya dengan
rumah tembok. Hal tersebut tentu
membuatnya syok. Padahal, biaya
untuk memugar Rumah Gadang baru itu mahal, yakni sekitar 1 miliar. Sehingga,
ia harus mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat agar mereka tidak
merobohkan Rumah Gadang di Sumpur.
Kata Kunci: pembangunan; rekonstruksi; rumah gadang

6 Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

3. Budaya Minangkabau

011

Atviarni. “Batombe, Budaya Khas Nagari Abai”.
Haluan 14 April 2013: 6. Cetak. Artikel ini
membahas tentang tradisi budaya batombe
khas Nagari Abai. Tradisi batombe
dilestarikan untuk acara pesta perkawinan,
pengangkatan datuak, dan upacara adat lain,
termasuk sebagai sajian khusus untuk
rombongan wisatawan yang berkunjung ke
Nagari Abai. Awal kesenian batombe dari
Nagari Abai, yakni menyemangati orang-
orang yang mengambil kayu di hutan untuk membangun Rumah Gadang
pertama di Abai. Seiring berjalannya waktu, Rumah Gadang tersebut menjadi
Rumah Gadang terpanjang di Sumatera Barat yang dikenal dengan sebutan
Rumah Gadang 21 ruang.

Kata Kunci: batombe; kesenian; tradisi

012

Musda, Novelia. “Minangkabau dalam
Ancaman Krisis Budaya”. Haluan 14
Oktober 2012: 20. Cetak. Artikel ini
membahas tentang Minangkabau yang
terancam krisis budaya. Banyak pihak
mengemukakan bahwa kebudayaan
Minangkabau berada dalam suatu krisis,
yaitu krisis budaya. Kondisi masyarakat
Minangkabau sekarang sudah jauh
berubah sehingga relevansi adat kian
berkurang. Namun, meski kebudayaan
Minangkabau dalam ancaman krisis yang
nyata, perhatian bersama yang serius
untuk mencegahnya belum lah terlambat. Itu semua masih bisa diperbaiki asal
ada niat dan kemauan dalam diri masing-masing.

Kata Kunci: ancaman; krisis budaya; revitalisasi

Wanda Rahma Doni 7

013

Putri, Friskarina R. “Eksistensi Pariwisata dan Budaya Minangkabau di

Instagram”. Haluan 27 Oktober 2017: 5. Cetak. Artikel ini membahas tentang

Instagram yang berhasil mempengaruhi perkembangan dunia pariwisata

Indonesia, khususnya di Sumatera Barat. Munculnya tren mengenai kegiatan

outdor hiking ke gunung dan traveling menjelajahi Sumatra Barat dengan

mengabadikannya lewat fitur Instagram seperti postingan, cerita, dan reel

mampu menarik perhatian para pengguna lain untuk melakukan traveling

mengeksplorasi potensi keindahan alam

dan budaya Minangkabau yang masih

belum banyak khalayak tahu. Berawal

dari fenomena tersebut hingga saat ini

mulai terlihat bagaimana antusiasme

masyarakat terutama anak-anak muda

Minangkabau yang menyadari bahwa

keindahan anah Minangkabau

merupakan sesuatu yang patut

dibanggakan, dilestarikan, dan

dikembangkan.

Kata Kunci: budaya minangkabau; instagram; traveling

014

Thaib, Puti Reno Raudha. “Sistem dan Nilai Kebudayaan
Minangkabau”. Haluan 28 Oktober 2012: 20. Cetak.
Artikel ini membahas tentang sistem dan nilai-nilai yang
terkandung dalam kebudayaan Minangkabau. Pembicaraan
artikel ini bertujuan untuk bicara lebih objektif dalam
melihat dan memahami sistem dan nilai-nilai luhur yang
terkandung dari masing-masing budaya tersebut. Hal itu
dikarenakan sistem dan nilai-nilai dalam sebuah
kebudayaan merupakan penyangga dari pembentukan
suatu kesatuan Indonesia. Di sinilah filosofi Bhineka
Tunggal Ika berperan, yaitu berbeda-beda untuk tetap
bersatu.

Kata Kunci: nilai-nilai luhur; sistem; kebudayaan minangkabau

8 Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

015

Thaib, Puti Reno Raudha. “Menghantar Sirih Dalam Budaya
Minangkabau”. Haluan 14 Oktober 2012: 20. Cetak.
Artikel ini membahas tentang upacara menghantar sirih
dalam budaya Minangkabau. Upacara maanta sirih
memperlihatkan ketinggian peradaban suatu kaum, suatu
suku atau suatu negeri. Hal itu akan terlihat pada hiasan
caranonya. Sirih dalam carano yang disuguhkan
merupakan syarat dari akan dimulai atau dibuka sebuah
komunikasi dari dua pihak atau dapat juga dikatakan
sebuah legalitas untuk membicarakan suatu persoalan
yang akan dikomunikasikan antara kedua belah pihak.

Kata Kunci: budaya minangkabau; carano; menghantar sirih

Wanda Rahma Doni 9

4. Kerajinan Minangkabau

016

Nelmira, Weni. “Perajin Sulaman dan Bordir akan Hilang”. Haluan
19 Agustus 2016: 11. Cetak. Artikel ini membahas tentang perajin
sulaman dan bordir yang akan hilang akibat arus zaman globalisasi.
Sulaman merupakan salah satu bentuk kerajinan tradisi
Minangkabau yang mencerminkan adanya interaksi antara budaya
Minangkabau dengan budaya bangsa lain dalam perjalanan sejarah.
Namun, kerajinan ini tidak terpasarkan dengan baik di kalangan
masyarakat. Untuk itu, perlu adanya pelatihan untuk melestarikan
kembali kerajinan ini agar tidak hilang di lingkungan masyarakat.

Kata Kunci: bordir; kerajinan; perajin; sulaman

017

Rahmadhani. “Songket Silungkang Jadi Pakaian
Nasional”. Haluan 19 Agustus 2016: 16. Cetak.
Artikel ini membahas tentang kerajinan tenun
songket yang menjadi pakaian nasional. Kerajinan
tenun songket Silungkang diposisikan menjadi
salah satu alat pendongkrak ekonomi masyarakat
Sawahlunto. Dengan adanya pelatihan, bantuan
alat tenun bukan mesin, bantuan modal awal,
yang efeknya telah menumbuhkan jumlah
pengrajin tenun songket Silungkang itu sendiri.

Kata Kunci: kerajinan; SISCa; songket silungkang; tenun

10 Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

5. Pariwisata Minangkabau

018

Atviarni. “Jembatan Akar dan Air Terjun
Bayang Sani”. Haluan 21 April 2013: 4.
Cetak. Artikel ini membahas tentang
wisata jembatan akar dan air terjun
bayang sani. Jembatan akar merupakan
salah satu kawasan wisata yang unik yang
terdapat di daerah kabupaten Pesisir
Selatan. Jembatan ini sebagai sarana lalu
lintas yang menghubungkan dua desa
yaitu Puluik-Puluik dengan kampung
Lubuk Silau di Kecamatan tersebut.

Kata Kunci: bayang sani; jembatan akar; wisata

019

Bakry, Sastri. “Curito Malin Kundang dalam
Perspektif Ekonomi dan Pariwisata”. Haluan
28 Oktober 2012: 19. Cetak. Artikel ini
menceritakan tentang cerita Malin Kundang dalam
perspektif ekonomi dan pariwisata. Cerita Malin
Kundang yang sarat nilai-nilai moral terus
berkembang dalam berbagai versi di beberapa
daerah lain seperti Payakumbuh, bahkan sampai
ke Thailand Selatan dengan versi yang berbeda.
Hal ini membuktikan bahwa Malin Kundang tetap
menjadi cerita yang diminati dan menjadi acuan
dalam menanamkan nilai tradisi yang sarat nilai-
nilai universal. Baik dalam pementasan drama,
teater, pembacaan sajak, maupun sastra lisan yang
disampaikan berulang-ulang. Selain itu, adanya
batu Malin Kundang menjadi salah satu daya tarik
tersendiri bagi wisatawan yang ingin membuktikan cerita Malin Kundang dan
dijadikan sebagai objek wisata di pantai Aie Manih yang berpusat di kota Padang.

Kata Kunci: cerita; malin kundang; nilai moral; wisata

Wanda Rahma Doni 11

020

Kambari, Erison J. “Telaga Indah di Antara
Marapi dan Singgalang”. Haluan 28
Oktober 2012: 5. Cetak. Artikel ini
membahas tentang telaga indah yang
terletak di antara gunung marapi dan
singgalang. Telaga biru yang menghampar
dalam kurva indah di tikungan manus jalan
raya Bukittingi-Padang. Berpagar Marapi
dan Singgalang, bibirnya berbingkai
rerumputan dan hamparan rawa-rawa hijau
yang menawan. Masyarakat yang gerah akan
keriuhan kota dan penatnya setelah bekerja
dapat melepaskan seluruh masalah tersebut dengan berwisata ke telaga biru ini.
Para wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang hijau, sejuk, dan asri
dari telaga ini.

Kata Kunci: marapi; singgalang; telaga biru; wisata

12 Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

6. Perempuan Minangkabau

021

Abidin, Buya H. Masoed. “12 Larangan
Untuk Wanita Minangkabau”. Haluan
17 Februari 2017: 11. Cetak. Artikel ini
membahas tentang 12 larangan untuk
wanita Minangkabau. Perempuan
Minangkabau diberi kedudukan yang
istimewa dalam kedudukannya seperti
Bundo Kanduang. Namun tidak semua
wanita Minang bisa menjadi Bundo Kanduang, karena sebagai Bundo Kanduang
haruslah menjadi panutan bagi kaumnya. Oleh karena itu, ada aturan-aturan dan
larangan-larangan bagi perempuan dalam berprilaku agar bisa menunjukkan
identitasnya sebagai wanita Minangkabau.

Kata Kunci: kedudukan; larangan; perempuan minang;

022

Loravianti, Susas Rita. “Kukuh Mempertahankan

Seni Tradisi Minang”. Haluan 14 April 2013:

20. Cetak. Artikel ini membahas tentang seorang

wanita yang mempertahankan seni tradisi

minang. Masyarakat Minangkabau dikenal

sebagai komunitas yang menerapkan sistem

matrilineal. Perempuan menjadi penguasa

negeri, yang ditunjukkan dengan

menempatkannya sebagai pemiliki Rumah

Gadang. Tetapi berubahnya struktur sosial-

ekonomi masa kini, telah merubah posisi

perempuan dalam situs sosial-kultural masyarakat Minangkabau. Kondisi

perempuan tidak lagi menjadi yang diidealkan karena arus globalisasi yang

bersistem di luar matrilineal. Sehingga ia memberi pemikiran baru terhadap

masyarakat bahwa eksistensi perempuan dalam konstelasi adat dan budaya

Minangkabau sangat penting dengan cara mengekspresikannya melalui seni.

Kata Kunci: karya seni; matrilineal; perempuan minangkabau

Wanda Rahma Doni 13

023

Wirdanengsih. “Orang Minangkabau,

Perempuan, dan Kewirausahaan”.

Haluan 10 September 2018. Cetak.

Artikel ini membahas tentang orang

Minangkabau, perempuan, dan

kewirausahaannya. Dalam sejarah,

perempuan minangkabau adalah orang

yang memiliki peran tersendiri di pasar. Di

pasar, mereka termasuk orang yang

dominan. Sejak dahulu perempuan

minangkabau itu tidak hanya bertugas di

rumah tangga, namun terlibat dan memiliki peran dalam hal pertukaran

ekonomi masyarakat di pasar. Selain itu, adanya sistem matrilineal dalam

Minangkabau memiliki pengaruh dalam menciptakan jiwa kewirausahaan dalam

diri perempuan Minangkabau.

Kata Kunci: kewirausahaan; pasar; perempuan minang; sejarah

14 Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

7. Sastra Minangkabau

024

Fadhli, Muhammad. “Peneliti Khazanah Naskah
Minangkabau”. Haluan 30 April 2017: 11.
Cetak. Artikel ini membahas tentang
seseorang yang kagum terhadap khazanah
warisan budaya tertulis dari Sumatera Barat
berupa naskah-naskah Minangkabau. Melalui
naskah, ia temukan kearifan dan pengetahuan
Minangkabau yang ada pada masa lampau.
Sebagai warisan budaya tertulis, naskah
merupakan khazanah budaya yang penting,
baik secara akademis maupun sosial budaya.
Selain berisi kandungan teks yang beragam, di
antara naskah-naskah tersebut juga
mengandung iluminasi. Iluminasi naskah yang
ditemukan memiliki keragaman motif dan
masih menjadi mutiara terpendam yang menunggu aktor intelektual untuk
menggali kekayaan yang ditinggalkan oleh ulama-ulama Minangkabau pada
masa silam. Dengan adanya iluminasi dalam naskah berpotensi untuk
dikembangkan menjadi sesuatu yang bernilai bagi kehidupan sekarang.

Kata Kunci: khazanah; naskah minangkabau; warisan budaya

025 15

Febrina, Ria. “Mahasiswa Asing Menulis Buku”. Padang
Ekspres 23 Januari 2020: 4. Cetak. Artikel ini membahas
tentang seorang mahasiswa asing yang melakukan riset
mengenai rumah Gadang di Nagari Kinari dan mampu
menerbitkan sebuah buku dari penelitiannya tersebut. Bagi
masyarakat Minangkabau, penerbitan buku ini perlu dicatat
dan dijadikan referensi karena pada saat itu sangat jarang
masyarakat asing yang menulis dan mempublikasikan
penelitian mereka di Indonesia, khususnya dalam bentuk
buku. Selain itu, alasan lainnya adalah kurangnya rasa
percaya diri dari setiap penulis karena merasa bahwa tulisan
yang ia buat masih minim kosakata bahasa Indonesia.

Kata Kunci: mahasiswa asing; menulis, penelitian

Wanda Rahma Doni

026

Ramadhani, Ririn. “Menjaga Bahasa
Minang dari Kepunahan”.
Haluan 14 Oktober 2012: 22.
Cetak. Artikel ini membahas
tentang menjaga bahasa Minang
agar tidak punah oleh zaman. Para
peneliti bahasa mengatakan bahwa
perkembangan bahasa daerah
dewasa ini mencemaskan karena
hanya 169 dari 742 bahasa daerah
yang ada di Indonesia telah
terancam punah. Untuk itu diperlukan peran muda-muda untuk lebih berperan
aktif dalam pemakaian bahasa daerah agar setiap kosa-kata yang tidak hilang
dalam kehidupan.

Kata Kunci: bahasa daerah; perkembangan; punah

027

Ronidin. “Museum Sastrawan Sebagai Branding
Wisata Sumbar”. SINGGALANG 16 Desember
2018: 6. Cetak. Artikel ini membahas tentang
pembangunan museum sastrawan Sumatera Barat
(Minangkabau). Di Sumbar, tercatat sebanyak 153
orang sastrawan yang telah berkarya sejak zaman
Balai Pustaka (1920-2016). Karya-karya para
sastrawan Sumbar tersebut juga dapat dikatakan
sebagai ikon sastra Indonesia modern. Untuk
mencari karya-karya sastrawan yang banyak itu
serta mencari jejak mereka dalam berkarya, sejauh
ini belum ada tempatnya kecuali milik pribadi.
Karena itu, gagasan untuk membangun sebuah
museum sastrawan guna menghimpun semua karya, benda-benda pribadi,
riwayat hidup, dan apapun yang berkaitan dengan para sastrawan itu. Selain
menyimpan warisan budaya, museum tersebut juga dapat dijadikan sebagai
tempat wisata untuk menarik perhatian para wisatawan yang datang ke
Sumatera Barat.

Kata Kunci: karya; museum sastrawan; wisata

16 Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

028

Thahar, Harris E. “Museum Sastra(wan) Minangkabau?”.
SINGGALANG 13 November 2018: 10. Cetak. Artikel ini
menceritakan tentang pemikiran seseorang untuk
membangun sebuah museum khusus Minangkabau. Sejak dulu
orang-orang Minang dikenal dengan sastrawan. Bahkan karya
tulis yang diciptakan oleh sastrawan Minangkabau, banyak
sekali digemari oleh turis lokal dan turis asing yang datang ke
Sumatra Barat. Namun, permasalahan yang sering ditemukan
oleh turis tersebut adalah dimana lokasi penyimpanan naskah
yang dibuat oleh para sastrawan Minangkabau. Tidak mungkin
untuk membaca naskah saja harus mendatangi rumah pemilik
naskah satu per satu. Oleh karena itu, muncul lah ide untuk
membangun museum khusus yang menyimpan naskah-naskah
dari sastrawan Minangkabau. Museum tersebut tidak harus
sebuah gedung yang besar dan mewah. Sesuai jumlah koleksinya saja untuk
melestarikan warisan budaya dan kepentingan pengetahuan khalayak umum.

Kata Kunci: karya tulis; museum sastra minangkabau; naskah minangkabau

029

Syuhendri. “Antak-antak dalam Samak”. Haluan 28 Oktober 2012: 20. Cetak.
Artikel ini membahas tentang sosial kemasyarakatan pada saat ini. Dimana
budaya tuduh menuduh dalam kehidupan sehari-hari seakan telah menjadi
kebiasaan. Kebebasan berpendapat menjadikan masyarakat makin fasih dalam
retorika. Benar atau tidaknya apa yang disuarakan tidak terlalu penting, mereka
hanya menyampaikan apa yang mereka mau. Akibatnya berbagai macam
argumen, tuduhan, berkelit dari masalah menjadi berseliweran yang berpotensi
menimbulkan berbagai macam konflik di masyarakat. Seperti sebuah wacana
dalam pameo Minangkabau yang berbunyi, “antak-antak dalam samak” yang
berarti asal menuduh tanpa alasan yang jelas.

Kata Kunci: pameo; retorika; tuduh menuduh

Wanda Rahma Doni 17

030

Syuhendri. “Adaik Dipakai Baru, Kain Dipakai Usang”. Haluan 14 Oktober 2012:
20. Cetak. Artikel ini membahas tentang pepatah adaik dipakai baru, kain
dipakai usang. Adaik Dipakai Baru, Kain Dipakai Usang adalah sebuah kesadaran
yang dimiliki orang Minangkabau dalam menghadapi berbagai kemungkinan
dimasa depan agar bijak menghadapi macam fenomena zaman. Idiom ini
membuka ruang sebebas-bebasnya dalam menghadapi arus perubahan.

Kata Kunci: idiom; pepatah minangkabau; perubahan zaman

18 Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

8. Sejarah Minangkabau

031

Budi, Ade. “Sejarah Kemasyarakatan
Filosofi Budaya Minangkabau”.
Haluan 14 April 2013: 23. Cetak.
Artikel ini membahas tentang sejarah
kemasyarakatan filosofi budaya
Minangkabau. Masyarakat Minangkabau
memiliki filosofi bahwa “pemimpin itu
hanyalah ditinggikan seranting dan
didahulukan selangkah”. Artinya
seorang pemimpin haruslah dekat dengan masyarakat yang ia pimpin, dan
seorang pemimpin harus siap untuk dikritik jika ia berbuat salah. Dalam filosofi
ini, masyarakat Minangkabau tidak mengenal jenis pemimpin yang bersifat
diktator dan totaliter. Karena adanya filosofi tersebut, maka Minangkabau
banyak melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah di berbagai bidang, baik
itu politik, ekonomi, kebudayaan, dan keagamaan.

Kata Kunci: filosofi; Minang; sejarah

Wanda Rahma Doni 19

A INDEKS PENGARANG

Ade Budi R
Ahmad Hosen
Atviarni 5,17 Rahmadhani 14
19
B 6 Ria Febrina 20
20
Buya H. Mas’oed Abidin 11,15 Ririn Ramadhani
6
D Ronidin 15
17
Doni Nurja 5,17 S 21,22

E Sadri Chaniago 14
7 Sastri Bakry 18
Erison J. kambari
Susas Rita Loravianti 9
Eko Alvares Z 16 Syuhendri 5

F 10 W

Friskarina R. Putri Weni Nelmira
12 Wirdanengsih
H
Y
Harris E. Thahar
21 Yarnelly
K
Yul Arnis
Kamardi Rais 8

M 7
19
Marjohan
Muhammad Fadhli 11

N 12,13

Novelia Musda

P

Puti Reno Raudha Thaib

20 Wanda Rahma Doni

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

A INDEKS SUBJEK 14
19
Adat Kerajinan
15
Aktualisasi 5,6,7 Khazanah 17,18
Arsitektur 20,21
7M
B 5
9 Malin Kundang
Batombe 21
11 Matrilineal 12,15
Bordir 14 Museum 19
Budaya 7,12,13 9
6,7,17 N
Bundo Kanduang 21
Niniak Mamak 5
C
P 20,21
Carano
Pameo 14
E 13 Pariwisata 6

Elan Vital 7 Penelitian 11,14,17
Perintis 12
F 6
12,23 R
Falsafah
Filosofi 6 Retorika
Revitalisasi
G
S
Globalisasi
Sastrawan
H
Songket Silungkang 14
Hiking 12 Sulaman
Homestay 9 Syarak

I T

Iluminasi 19 Tradisi

J Traveling
15
Jembatan Akar

Wanda Rahma Doni 21

A INDEKS GEOGRAFI

Abai 11

B 15,16

Bukittinggi 19
9
K
15
Kinari 15
Kotobaru 7,15

P 14
9,12,19,20
Padang 10
Payakumbuh
Pesisir Selatan 15

S

Sawahlunto
Sumatera Barat
Sumpur

T

Thailand Selatan

22 Wanda Rahma Doni

ALAM

BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

TAKAMBANG
JADI GURU

BIBLIOGRAFI BERANOTASI

ARTIKEL MINANGKABAU

Wanda Rahma Doni


Click to View FlipBook Version