PETA KONSEP
Ragam Gejala Sosial
Perbedaan Multidimensi Heterogenitas Penghargaan Gejala sosial
sosial, individu identitas individu sosial terhadap
dan kelompok keanekaragaman Faktor
dan kelompok Heterogenitas dalam Penyebab
Perbedaan sosial pekerjaan masyarakat gejala sosial
Identitas individu
Perbedaan Heterogenitas Multikulturalisme Macam-
individu Identitas kelompok jenis kelamin macam gejala
Macam-macam sosial
Perbedaan masyarakat
kelompok multikultural Dampak
Gejala sosial
Berbagai
gejala
sosial di
masyarakat
A. Perbedaan Sosial, Perbedaan Individu dan Perbedaan Antarkelompok
Sejak masyarakat terbentuk, kita dapat melihat perbedaan/ketidaksamaan sosial yang ada yang
terdapat pada setiap individu maupun kelompok dalam masyarakat.
Tahukah anda mengapa di dalam masyarakat terdapat ketidaksamaan sosial ? Faktor-faktor apa
sajakah yang menyebabkan terbentuknya ketidaksamaan sosial ? Berikut ini akan diuraikan tentang
faktor-faktor pembentuk ketidaksamaan sosial. Simaklah dengan baik uraian di bawah ini :
Faktor-fakator pembentuk ketidaksamaan sosial antara lain:
1. Keadaan Geografis
Masyarakat dunia, khususnya Indonesia tidak hanya hidup di satu tempat saja, melainkan di berbagai
tempat di belahan bumi. Daerah-daerah yang didiami tersebut memiliki kondisi yang berbeda-beda
pula. Hal ini terbukti dengan adanya perbedaan iklim dan cuaca. Ditinjau dari wilayah Indonesia
yang membentang dari barat ke timur dan sebagai negara kepulauan, terdapat perbedaan corak dan
tradisi antar penduduk di Indonesia yang berasal dari daerah yang berbeda.
2. Perbedaan Ras
Perbedaan ras seperti yang ditunjukkan dari ciri-ciri fisik seseorang juga menyebabkan
ketidaksamaan sosial di masyarakat. Sebagai contoh, dahulu di Afrika Selatan menganut politik
apartheid, yaitu pembedaan kedudukan antara ras kulit putih dan kulit hitam.
3. Potensi diri
Masing-masing individu mempunyai potensi diri yang berbeda satu sama lainnya. Potensi diri
seseorang dapat kita lihat dari profesi atau pekerjaannya, kekayaan, kegemaran
4. Perbedaan budaya
Perbedaan ini menyangkut perbedaan keyakinan, ideologi, sistem nilai dan norma dalam kelompok
masyarakat.
5. Latar belakang sosial
Faktor ini berkaitan dengan tingkat pendidikan, kekuasaan dan prestise.
Perbedaan sosial atau ketidaksamaan sosial dilihat dari struktur sosial terdiri dari
a. Struktur sosial secara horisontal (diferensiasi sosial)
Merupakan struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-
perbedaan suku bangsa, agama dan adat istiadat. Misalnya dalam masyarakat Indonesia terdapat
suku bangsa Minangkabau, suku bangsa Jawa, Sunda, Dayak.
b. Struktur sosial secara vertikal (stratifikasi sosial)
Struktur soaial yang ditandai oleh kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan pelapisan sosial,
baik lapisan atas maupun lapisan bawah yang dikenal dengan istilah stratifikasi sosial.
Struktur sosial merupakan gambaran tentang bagaimana pola hubungan sosial yang terjadi di
suatu masyarakat. Di dalam struktur sosial umumnya terdapat perilaku-perilaku sosial yang cenderung
tetap dan teratur, setiap individu maupun kelompok akan cenderung menyesuaikan perilakunya
denngan struktur sosial yang ada dimasyarakat tersebut. Menurut Kornblum struktur soaial merupakan
pola perilaku individu dan kelompok, yaitu pola perilaku yang berulang-ulang yang menciptakan
hubungan antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat.
Dalam suatu masyarakat terdiri dari individu-individu yang saling berinteraksi. setiap individu
memiliki perbedaan satu dengan lainnya. Perbedaan antarindividu terjadi karena proses sosialisasi yang
dialami setiap individu secara berbeda-beda.Sosialisasi tersebut ditempuh seorang individu melalui
proses belajar. Sosialisasi tersebut ditempuh seorang individu secara bertahap dan berkesinambungan
sejak lahir sampai akhir hayat. Dalam sosialisasi terjadi saling pengaruh antara individu berserta potensi
kemanusiaannya dengan masyarakat beserta kebudayaan. Melalui sosialisasi individu menyerap
pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, norma, sikap dan ketrampilan-ketrampilan dari kebudayaan
masyarakat. Sosialisasi akan melahirkan kepribadian seseorang menjadi satu pribadi yang unik dan
akan melestarikan kebudayaan masyarakat (enkulturasi).
Hal ini sesuai dengan pengertian yang disampaikan oleh Bruce J Cohan
Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk
memperolah kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu
maupun sebagai anggota kelompoknya.
Sosialisasi yang dilakukan individu akan melahirkan suatu kepribadian yang unik yang berbeda satu
dengan individu yang lain.
Hubungan Individu dengan individu lain yang terjalin secara intensif akan mendorong
terbentuknya ikatan diantara mereka. Ikatan tersebut melibatkan tidak hanya satu individu dengan satu
individu saja tetapi dengan banyak individu lainnya, sehingga ikatan tersebut terdiri dari beberapa
individu.
Ketertarikan dan ketergantungan antara individu satu dengan yang lainnya mendorong manusia
untuk membentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat yang disebut kelompok sosial atau social
group.
Menurut Roland L. Werren berpendapat bahwa kelompok sosial meliputi sejumlah manusia
yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara
keseluruhan.
Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.
Hubungan itu antara lain menyangkut ikatan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling menolong. Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia baru dapat
dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan berikut :
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu
3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok, sehingga
hubungan diantara mereka kembali erat. Faktor tadi dapat berupa kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain
4. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama
5. Bersistem dan berproses.
Setiap kelompok sosial memiliki karakter dan ciri yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat
dilihat dari perbedaan dalam hal kepentingan, ideologi, politik, budaya dan sebagainya.