MASALAH SOSIAL DI
MASYARAKAT
Kompetensi Dasar
3.2. : Menganalisis permasalahan sosial dalam kaitannya dengan pengelompokan sosial
dan kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dari sudut pandang dan
pendekatansosiologis
4. 2. : Memberikan respon dalam mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di
masyarakat dengan cara memahami kaitan pengelompokan sosial dengan
kecenderungan eksklusi dan timbulnya permasalahan sosial
Peta Konsep Masalah sosial Contoh masalah
sosial
Pengertian Partikularisme
n kelompok dan Dampak
Karakteristik kepentingan masalah sosial
Faktor penyebab publik
Ukuran-ukuran Pemecahan masalah
sosial
Hasil pemikiran sosiologi memang tidak secara langsung dapat dirasakan dalam proses
pengembangan masyarakat. Akan tetapi sumbangannya besar dalam bentuk analisis dan evaluasi
mendasar tentang berbagai hal yang tidak mampu diberikan oleh bidang ilmu lain. Sosiologi sabagai
ilmu murni sekarang telah mampu menghasilkan sosiologi terapan yang mampu menangani masalah
sosial praktis dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya : seorang sosiolog yang melakukan kajian
mengenai kemiskinan di Sikka Nusa Tenggara Timur atau masyarakat-masyarakat lain di Indonesia
akan menghasilkan analisis yang akurat, kemudian berdasarkan analisis tersebut dibuat kajian untuk
mengatasi kemiskinan tersebut. Dengan begitu, sosiologi berperan sabagai ilmu terapan
A. PENGERTIAN MASALAH SOSIAL
Gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang yang diinginkan dengan apa yang terjadi
dinamakan ‘masalah sosial’. Masalah sosial timbul apabila antara elemen yang satu dengan elemen
masyarakat yang lainya tidak menjalankan peran dan fungsinya sesuai nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat. Masalah sosial merupakan persoalan yang menyangkut persoalan tata kelakuan yang
immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak.
Beberapa definisi masalah sosial menurut para ahli antara lain:
1. Gillin dan Gillin
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang ada dalam masyarakat,
yang membahayakan kehidupan kelompok sosial, atau menghambat terpenuhinya keinginan-
keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut, sehingga menyebabkan kepincangan sosial.
2. Horton dan Leslie
Situasi sosial yang tidak diinginkan oleh sejumlah orang karena dikawatirkan akan mengganggu
sistem sosial dan perilaku orang-orang yang terlibat di dalamnya adalah perilaku menyimpang dari
nilai dan norma masyarakat.
3. Lesli
Masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian
besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena
perlunya untuk diatasi atau diperbaikai
4. Soerjono Soekanto
Masalah sosialmerupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,
yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Masalah sosial di bedakan ke dalam dua bentuk:
a. Manifes sosial problem yaitu masalah sosial muncul akibat adanya ketimpangan antara nilai dan
norma sosial yang ada di lingkungan masyarakat, akan tetapi masyarakat masih mampu mengatasi
permasalahan tersebut
b. Latent sosial problem yaitu menunjukkan adanya masalah sosial yang muncul akibat ketimpangan
nilai dan norma sosial, tetapi masyarakat sudah tidak mampu mencegah atau mengatasi permasalahan
tersebut
A KTIVITA S
Cobalah mencari artikel atau berita tentang masalah sosial di masyarakat, kemudian jelaskan pengertian
masalah sosial sesuai dengan isi dari artikel atau berita tersebut!
B. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MASALAH SOSIAL
Setiap masyarakat mengalami perubahan sosial, perubahan sosial yang terjadi akan membawa
masalah sosial, yang mengakibatkan perubahan-perubahan terhadap nilai-nilai kemasyarakatan lama
yang dianggap tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman. Munculnya masalah sosial dipicu oleh 2 faktor
yaitu:
a. Akibat perubahan sosial. Masalah sosial dapat timbul apabila terdapat perubahan-perubahan sosial
dalam kehidupan masyarakat.Perubahan tersebut dapat berupa perubahan demografi, ekologi, dan
kultural.
b. Akibat pembangunan sosial. Pembangunan sosial sebenarnya dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial. Namun apabila pembangunan ini tidak sesuai dengan rencana matang yang
telah tersusun, maka akan menimbulkan masalah sosial bagi masyarakat yang merupakan target dari
pembangunan tersebut.
Menurut Sorjono Soekanto sumber penyebab masalah sosial adalah sebagai berikut:
a. Masalah sosial yang berkaitan dengan faktor ekonomi menunjukkan ketidaksesuaian seseorang
dalam memenuhi kebutuhan hidup secara layak. Antara lain kemiskinan, pengangguran,
ketimpangan ekonomi, dan anak jalanan
b. Masalah sosial yang berkaitan dengan faktor biologis, menunjukkan ketidaksesuain keadaan
lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi bilogis/fisik masyarakat, antara
lainpenyakit menular, penyakit baru, makanan tidak sehat
c. Masalah sosial yang berkaitan dengan faktor psikologis menunjukkan ketidaksesuaian antara
lingkungan yang berpengaruh terhadap ketidakstabilan mental/kejiwaaan masyarakat, antara lain
depresi, stress, tekanan batin
d. Masalah yang berkaitan dengan faktor budaya menunjukkan adanya ketidaksesuaian pelaksanaan
nilai/norma, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat
heterogen/multikultural, antara lain konflik suku, dan diskriminasi gender
e. Masalah yang berkaitan dengan faktor sosial menunjukkan adanya nilai/norma yang tidak
diakomodasi dalam setiap perilaku individu, antara lain pelecehan seksual, kriminalitas, dan korupsi
Menurut Daljoeni Faktor-Faktor Penyebab Masalah Sosial adalah sebagai berikut:
a. Alam (ekologis-geografis), faktor ini menyangkut gejala menipisnya sumber daya alam.
b. Biologis (dalam arti kependudukan), Faktor ini menyangkut bertambahnya jumlah penduduk dengan
pesat yang dirasakan secara nasional, regional maupun lokal
c. Budayawi, berkaitan dengan berbagai keguncangan mental dan bertalian dengan penyakit
kejiwaan.
d. sosial, berkaitan dengan kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan untuk masyarakat
A KTIVITA S
1. Coba diskusikan dengan teman sebangkumu beberapa masalah sosial yang diakibatkan oleh
komplikasi beberapa faktor. Masalah sosial apa sajakah itu? Jelaskan faktor-faktor penyebab masalah
sosial tersebut!
2. Kemiskinan sering terjadi di kota-kota besar. Warga miskin ini kebanyakan berasal dari luar kota besar
tersebut. Menurutmu apa penyebab mereka tertarik untuk hidup di kota besar, padahal di kota besar
mereka hidup di bawah garis kemiskinan?
C. UKURAN-UKURAN SOSIOLOGIS TERHADAP MASALAH SOSIAL
Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia,
dikarenakan masalah sosial merupakan efek dari adanya interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan
hidup.Menurut Soerjono Soekanto ukuran gejala sosial dapat dikatakan sebagai massalah sosial sebagai
berikut:
a. Tidak adanya kesesuaian antara nilaisosialdengan tindakan sosial
b. Sumber dari masalah sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial
c. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya
d. Ada masalah sosial nyata (manifest sosial problem) dan yang tersembunyi (latent sosial problem)
e. Perhatian masyarakat dalammasalah sosial
f. Sistem nilai dalam perbaikan masalah sosial
Menurut Robert K Merton dan Robert A. Nisbet dalam menentukan bahwa suatu masalah
merupakan problema sosial atau tidak, digunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran yaitu
sebagai berikut:
a. Kriteria Umum
Kriteria utama suatu masalah sosial yaitu adanya penyesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai
sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Adanya kepincangan-
kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi, dengan
apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
b. Sumber-Sumber MasalahSosial
Masalah sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul secara langsung dari atau bersumber
langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-proses sosial. Jadi sebab-sebab terpenting masalah
sosial harus bersifat sosial. Jadi kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia
bukanlah merupakan masalah sosial.
c. Pihak yang Menetapkan masalah Sosial
Dalam masyarakat masalah sosial merupakan gejala yang wajar. Apabila terdapatsekelompok
warga masyarakat menjadi pimpinan masyarakat tersebut,maka sekelompok warga masyarakat
tersebut mempunyai kekuasaan dan wewenang yang lebih besar dari orang lainuntuk membuat
sertamenentukan kebijaksanaan sosial. Setiap manusia sesuai dengan kedudukan dan perannya
dalam masyarakat, mempunyai nilai dan kepentingan-kepentingan yang berbeda-beda. Sikap
masyarakat itu sendirilah yang menentukan suatu gejala merupakan suatu problema sosial atau
tidak.
d. Manifest sosial latent dan latent sosial problem
Manifest sosial problem merupakan masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya
kepincangan-kepincangan dalam masyarakat, yang dikarenakan tidak sesuainya tindakan dengan
norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Pada umumnya masyarakat tidak menyuakai tindakan-
tindakan yang menyimpang. Latent sosial problems juga menyangkut hal-hal yang berlawanan
dengan nilai-nilai masyarakat, akan tetapi tidaak diakui demikian.
e. Perhatian Masyarakat dan Masalah Sosial
Kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapatkan perhatian sepenuhnya dari
masyarakat. Sebaliknya suatu kejadian yang mendapatkan sorotan masyarakat, belum tentu
merupakan masalah sosial. Angka pelanggaran lalu lintas mungkin tidak terlalu diperhitungkan
masyarakat, tetapi suatu kecelakaan kereta api yang meminta korban manusia mendapat sorotan
masyarakat. Sosiologi mendorong masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang
diterima sebagai gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau dibatasi.
D. PARTIKULARISME KELOMPOK DAN DILEMA PEMBENTUKAN KEPENTINGAN
PUBLIK
Setiap manusia selalu terdiri dari dua kepentingan, yaitu kepentingan individu yang termasuk
kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan
rakyat. Dalam diri manusia kedua kepentingan ini akan selalu ada.
a. Dilema antara kepentingan individu dan kelompok
Dilema antara kepentingan individu dan kelompok adalah pada pertanyaan mana yang harus
diutamakan. Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau kelompok ini memunculkan dua
pandangan yang berkembang menjadi paham atau aliaran bahkan ideologi yang dipegang oleh
sejumlah kelompok masyarakat.
1. Pandangan individualisme
Pandangan individualisme berpangkal dari konsep bahwa manusia pada hakekatnya adalah
makhluk individu yang bebas. Paham ini memandang manusisa sebagai makhluk pribadi yang
utuh dan lengkap terlepas dari manusia yang lain. Pandangan individualisme berpendapat
bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Inti dari pemikiran individualisme
adalah kebebasan seseorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham ini kemudian
menghasilkan idelogi liberalisme.
Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalsime sebagai berikut:
- Penjaminan hak milik perseorangan. Menurut paham ini pemilikan sepenuhnya berada
pada pribadi dan tidak berlaku hak milik berfungsi sosial
- Mementingkan diri sendiri atau kepentingan individu yang bersangkutan
- Pemberian kebebasan penuh pada individu
- Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing
2. Pandangan Sosialisme
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Kedudukan
individu hanyalah objek dari masyarakat.Menurut pandangan ini hak-hak individu sebagai hak
dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaaannya dalam suatu komunitas atau
kelompok.Sosialisme berpandangan bahwa hak-hak inidivdu harus diletakkan dalam kerangka
kepentingan masyarakat yang lebih luas.
b. Partikularisme dan Kepentingan Publik
Partikularisme memiliki potensi menimbulkan konflik karena cenderung mementingkan pribadi atau
kelompok sendiri daripada kepentingan umum atau publik. Menurut Herbert Blumer pengertian
publik adalah sekelompok orang yang dihadapkan pada suatu permasalahan dengan berbagai
pendapat mengenai cara pemecahan persoalan tersebut, serta terlibat dalam diskusi mengenai
persoalan tersebut. Sedangkan Emery Bogardus mengatakan publik adalah sejumlah orang yang
bersatu dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian sama terhadap suatu permasalahan sosial.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa publik adalah sekelompok orang (individu) yang masing-
masing memiliki kepentingan dalam hubungan antarmanusia. Publik menunjuk pada kepentingan
yang bersifat untuk kemaslahatan orang banyak.
Perbedaan-perbedaan dalam masyarakat membentuk keberagaman dalam masyarakat
sehingga melahirkan masyarakat yang majemuk. Dari beragam karakter anggota masyarakat
tersebut, jelas bahwa membangun kepentingan publik sangat beragam karena mereka memiliki cara
pandang, nilai, atau kepentingan yanag berbeda. Keberagaman di dalam masyarakat tidak hanya
menciptakan keunikan, tetapi juga dapat menimbulkan suatu sikap partikularisme kelompok. Paham
partikularisme kelompok pada dasarnya cenderung mengutamakan atau mementingkan kepentingan
kelompok dibandingkan kepentingan bersamaa atau kepentingan publik.
A KTIVITA S
Carilah berita tentang kasus yang berkaitan dengan upaya untuk memperjuangkan kepentingan publik!
Buatlah analisa singkat tentang tarik menarik kepentingan diantara individu/kelompok dalam kasus
tersebut.
E. MASALAH-MASALAH SOSIAL DALAM MASYARAKAT
Gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang yang diinginkan dengan apa yang telah
terjadi dinamakan ‘masalah sosial’. Sebagai makhluk yang dinamis, kita senantiasa menemukan
masalah-masalah di dalam masyarakat, antara lain :
1. KEMISKINAN
Kemiskinan umumnya digambarkan sebagai gejala kekurangan pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok. Kemiskinan merupakan suatu keadaan seseorang tidak sanggup
memenuhi dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Pada masyarakat sederhana/desa, kemiskinan identik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan
primer (pangan, sandang dan perumahan), sedangkan pada masyarakat kota yang lebih modern,
kemiskinan berarti harta bendanya tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupan yang ada
lingkungannya.
Kemiskinan dipahami dalamberbagai cara, diantaranya:
a. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang,
perumahan dan pelayanan kesehatan.Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
b. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
c. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna memadai disini
sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan bersifat multidimensional, dalam arti berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi,
budaya, politik, dan aspek lainnya.
Kartasasmita mengatakan kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang
ditandai dengan pengangguran dan keterbelakangan yang kemudian meningkat menjadi
ketimpangan. Masyarakat miskin pada umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas
aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lain yang mempunyai
potensi lebih tinggi. Hal ini senada dengan yang dikatakan Friedmann yang mengatakan bahwa
kemiskinan sebagai akibat dari ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasi basis kekuatan
sosial.
Kemiskinan menyebabkan orang-orang melakukan tindakan yang melanggar nilai-nilai
norma, misalnya mencuri, korupsi, melacur dan sebagainya.
Menurut Baswir dan Sumodiningrat, secara sosioekonomis terdapat dua bentuk kemiskinan,
yaitu:
1. Kemiskinan Absolut adalah kemiskinan dimana orang-orang miskin memiliki pendapatan di
bawah garis kemiskinan, atau jumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup minimum. Kebutuhan hidup minimum antara lain diukur dengan kebutuhan pangan,
sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan, kalori, GNP per kapita, dan pengeluaran
konsumsi.
2. Kemiskinan Relatif adalah kemiskinan yang dilihat berdasarkan perbandingan antara tingkat
pendapatan dan tingkat pendapatan lainnya.Contoh, seseorang di desanya dianggap paling
miskin, tetapi mungkin di desa lain dianggap orang kaya. Disamping itu terdapat bentuk-bentuk
kemiskinan yang sekaligus menjadi faktor penyebab kemiskinan yaitu;
a. Kemiskinan natural adalah keadaan miskin karena dari awalnya memang miskin.
Kelompok masyarakat ini menjadi miskin karena tidak memiliki sumber daya yang
memadai baik sumber daya alam, manusia maupun pembangunan.
b. Kemiskinan kultural, mengacu pada sikap hidup seseorang atau kelompok, masyarakat
yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan budaya dimana mereka merasa
hidup berkecukupan dan tidak merasa kekurangan, padahal sebenarnya mereka memiliki
pendapatan yang rendah.
c. Kemiskinan struktural, adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor buatan
manusia seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi aset produksi tidak merata,
korupsi dan kolusi serta tatanan ekonomi dunia yang cenderung menguntungkan kelompok
masyarakat tertentu.
2. KRIMINALITAS
Kondisi-kondisi dan proses-proses sosial menghasilkan berbagai perilaku sosial di
masyarakat termasuk tindakan kriminal / kejahatan. Kejahatan dianggap sebagai masalah sosial
sebab dapat merugikan anggota masyarakat lainnya. Perilaku jahat dipelajari melalui pergaulan
yang dekat dengan pelaku kejahatan sebelumnya, juga dipengaruhi oleh media massa baik media
cetak maupun elektronika, misalnya buku, koran, film, internet dll.
Beberapa faktor yangmenyebabkan terjadinya kriminalitas sebagai berikut:
a. Terjadinya perubahan sosial, ekonomi,politik, seperti perang dan bertambahnya pengangguran
b. Pemerintah yang lemah dankorup sehingga mendorong orang mencari kesempatan untuk
berbuatkejahatan
c. Masalah kependudukan dankesulitan ekonomi
d. Pengembangan sikap mental keliru, misalnya ambisi yang berlebihan untuk menaikkan status
seseorang melkukan suap
e. Kurangnya contoh atau teladan dari orang tua
Kriminalitas dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam masyarakat maupun dari luar
masyarakat, menurut Abdul Syani faktor penyebabmunculnya kriminalitas adalah sebagai
berikut;
a. Faktor dari dalam individu (intern)
1. Sifat khusus dalam diri individu, merupakan kondisi psikologis individu tersebut. Beberapa
sifat khusus yang dapat menimbulkan perilaku menyimpangadalah sebagai berikut:
- Orang yang trekena sakit jiwa
- Tingkat emosional seseorang
- Rendahnya mental individu
2. Sifat umum dalam individu
Sifat umum dalam individu dapat dikategorikan menjadi sebagai berikut:
- Faktor umur manusia yang selalu mengalami perubahan, sehingga
mempengaruhiperubahanpola perilaku seseorang yangdapat melakukan
tindakankejahatan
- Kedudukan individu dalam masyarakat
- Tingkat pendidikan individu memengaruhi tingkah laku dan tingkat intelegensia
- Masalah hiburan atau rekreasi individu
b. Faktor dari luar individu (ekstern)
1. Faktor ekonomi
2. Faktor media massa
Light, Keller dan Calhaun membedakan tipe kejahatan
1. Kejahatan Tanpa Korban (Crime Without Victim)
Kejahatan ini tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindakan pidana orang lain,
contoh: perjudian, hubungan seksual bebas dan sebagainya.
2. Kejahatan Terorganisasi (organized crime)
Pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara terus menerus dengan berbagai cara
melakukan tindakan kejahatan untuk mendapatkan uang dan kekuasaan, contoh: penadah,
trafficking (penjualan perempuan dan bayi), mafia dan sebagainya.
3. Kejahatan Kerah Putih (white collar crime)
Kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang atau orang yang berstatus tinggi dalam rangka
pekerjaannya, contoh: penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, pejabat yang korupsi.
4. Kejahatan Korporat (corporate crime)
Kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan untuk menaikkan keuntungan
atau menekan kerugian, contoh: perusahaan tidak mengolah limbah beracun.
3. MASALAH KEPENDUDUKAN
Penduduk merupakan sumber daya suatu negara. Negara yang penduduknya banyak berarti
memiliki sumber daya yang besar untuk membangun, akan tetapi, jika jumlah banyak tersebut tidak
diimbangi dengan kualitas yang baik tentu akan menjadi beban / masalah dalam meningkatkan taraf
ekonominya. Selain itu, pertumbuhan yang cepat dan penyebaran penduduk yang tidak merata juga
menjadi masalah yang selanjutnya menjadi masalah sosial. Berikut masalah-masalah
kependudukan:
a. Persebaran pendudukyang tidak merata
b. Jumlah penduduk yang begitu besar
c. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
d. Kualitas penduduk yang rendah
e. Rendahnya pendapatan per kapita
f. Tingginya tingkat ketergantungan
g. Kepadatan penduduk
4. MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik sebagai
individu maupun dalam pergaulan hidup.
Lingkungan hidup dibedakan sebagai berikut :
a. Lingkungan fisik, yaitu semua benda mati yang ada di sekeliling manusia
b. Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa organisme yang
hidup
c. Lingkungan sosial, yang terdiri dari orang-orang baik individual maupun kelompok yang
berada di sekitar manusia.
Lingkungan hidup mempunyai keterbatasan baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan kuantitas sehingga
menyebabkan kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung
kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya karena proses alam atau karena aktivitas manusia.
Tidak semua masalah lingkungan hidup disebabkan gejala kemasyarakatan, tetapi juga
dapat dipengaruhi unsur alam seperti letusan gunung, gempa bumi, dan tsunami. Walaupun
disebabkan oleh alam tetapi berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu
penyelesaian masalah lingkungan hidup tidak bisa lepas dari peran sosiologi.
Pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan dalam tiga bagian sebagai berikut:
a. Pencemaran udara, yakni disebabkan adanya asap, atau gas buangan dari kendaraan bermotor,
cerobong pabrik, dan sebagainya.
b. Pencemaran air, yakni pencemaran yang disebabkan adanya limbah industri, limbah rumah
tangga, dan sebagainya.
c. Pencemaran tanah, yakni pencemaran yang disebabkan oleh limbah padat seperti plastik, dan
bahan sintetis lainnya yang secara kimiawi tidak dapat teruraikan oleh tanah.
F. DAMPAK MASALAH SOSIAL DI MASYARAKAT
Masalah sosial yang terjadi di masyarakat dapat membawa dampak terhadap masyarakat itu
sendiri. Dampak masalah sosial bisa berupa dampak positif maupun negatif. Adapun
dampak negative dari masalah sosial antara lain:
1. Meningkatnya pengangguran. Pengangguran yang terjadi di dalam masyararakat bisa
mengakibatkan permasalahan lainnya dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Meningkatnya jumlah kejahatan
3. Adanya kesenjangan antara orangkaya dengan orang miskin
4. Adanya perpecahan kelompok
A KTIVITA S
Carilah berita tentang masalah sosial di masyarakat, jelaskan dampak yang ditimbulkan dari munculnya
masalah sosial tersebut
G. PEMECAHAN MASALAH SOSIAL DI MASYARAKAT
Upaya penanganan masalah sosial merupakan suatu usaha atau proses untuk
melakukan perubahan kearah kebaikan. Pemecahan masalah bisa dilakukan oleh berbagai
pihak baik itu secara individu, kelompok atau oleh suatu lembaga. Tidak semua masalah
bisa dipecahkan dengan baik kadang ada masalah yang sulit untuk dicarikan
penyelesaiannya. Menurut George L. Lundberg, ketidaksanggupan memecahkan masalah
dikarenakan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Kurangnya pengertian tentang sifat hakekat masyarakat dan kekuatan-kekuatan yang
membentuk hubungan antarmanusia
2. Adanya kepercayaan bahwa masalah sosial dapat diatasi dengan mendasarkan pada
suatu keinginan untuk memecahkan masalah tertentu, tanpa mengadakan penelitian
yang lebih mendalam dan objektif.
Menurut Soetomo (2013), pemecahan masalah sosial dapat dilakukan oleh beberap pihak
sebagai berikut:
1. Pemecahan masalah berbasis Negara
Pemecahan masalah sosial berbasis negara dapat dilakukan melalui kebijakan sosial,
Adanya perhatian kepada masalah sosial dan bagaimana memecahkannya merupakan
karakteristik dari studi tentang kebijakan sosial. Kebijakan untuk memecahkan masalah
sosial sebaiknya didasarkan oleh hasil pengamatan terhadap masalah sosial. Pemahaman
terhadapsumber dan latar belakang masalah dapat membantu dalam merumuskan upaya
pencegahannya.
2. Pemecahan masalah berbasis masyarakat
Tindakan pemecahan oleh masyarakat tidak sekedar berupa tindakan reaktif yang
sifatnya spontanitas, namun tindakan masyarakat lebih bersifat terstruktur dan
melembaga yang merupakan pola kehidupan sosialnya. Pemecahan masalah sosial oleh
masyarakat merupakan tindakan bersama yang diharapkan berdampak pada kehidupan
yang lebih baik dan sejahtera.
Berdasarkan uraian tersebut maka upaya pemecahan masalah yang berbasis masyarakat
sebagai berikut:
a. Mengembangkan sistem sosial yang kondusif
b. Memanfaatkan modal sosial
c. Memanfaatkan isntitusi sosial
Pemecahan masalah sosial merupakan proses untuk memperbaiki kondisi menjadi lebih
baik. Pemecahan masalah haruslah memperhatikan dan memperhitungkan dampak negatif
dan positif, sehingga masayarakat akan dapat mengendalikannya.