The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gabrielkomsos, 2021-04-10 12:04:16

DIAGA II PASKAH 2021

DIAGA II PASKAH 2021

BERITA praPASKAH

Apa Saja Gerakan
Panitia Tahun Refleksi?

Bulan Januari awal tahun 2021 adalah Di Paroki Pulo Gebang sendiri Panitia
menjadi pintu gerbang Tahun Penggerak Tahun Refleksi (PPTR)
Refleksi KAJ, yang dibuka dengan Parayaan menahkodai beberapa kegiatan aksi nyata
Ekaristi serta memasang spanduk Tahun antara lain;
Refleksi 2021 dan St. Yusuf beserta
kanak Yesus sebagai penanda dimulainya 1. Retret APP, melalui fasilitator
rangkaian program Tahun Refleksi dengan lingkungan yang sebelumnya sudah
moto “Semakin Mengasihi, Semakin mengikuti sosialisasi dari Seksi Kerasulan
Terlibat, Semakin Menjadi Berkat.” Setiap
paroki di KAJ diajak untuk melakukan
aksi nyata terhadap 3 gerakan terebut,
melalui gerakan Semakin Mengasihi yang
mengacu pada 5 pilar Gereja Katolik
(Persekutuan, Pelayanan, Pewartaan,
Liturgi dan Kemartiran). Semakin terlibat
dalam hidup menggereja, misalnya hadir
menanggapi undangan gereja dalam
Perayaan Ekaristi, ataupun terlibat dalam
memberi contoh mengajak sesama umat
untuk menerapkan protokol kesehatan
dalam masa pandemi Covid-19 ini. Lalu
gerakan ketiga adalah Semakin Menjadi
Berkat, bersama Panitia Gerakan Tahun
Refleksi, mengajak umat untuk berbela
rasa, saling bertoleransi dan peka dalam
tindakan nyata membantu umat yang
Lemah, Kecil, Miskin, Tersingkir dan
Disabilitas (LKMTD).
Empat kali Retret dengan inspirasi
“Persaudaraan dalam keluarga, dalam
masyarakat, dalam alam ciptaan Allah
dan kemajuan pada era digital diharapkan
dapat membawa kita dalam permenungan
diri: Siapakah aku pada saat ini dan harus
bagaimanakah aku seharusnya?”

52

BERITA praPASKAH

Kitab Suci Paroki Pulo Gebang untuk dikumpulkan, dihitung dan disetorkan oleh
memediasi kegiatan pendalaman iman para Ketua Lingkungan dan disetorkan ke
umat per lingkungan ataupun per wilayah. Rekening PGDP Paroki Pulo Gebang.

2. Bantuan Isoman, yaitu memberikan Semoga melalui gerakan ini kehadiran
bantuan kepada keluarga yang terpapar Gereja dapat dirasakan oleh saudara-
Covid-19. Melalui surat rekomendasi saudara kita yang membutuhkan.
dokter atau menunjukan hasil tes Covid-19
(positif) dan akan mendapatkan bantuan Salam Sehat,
perhari Rp. 50,000 selama maksimal 10 PPTR Paroki Pulo Gebang
hari.
SEMAKIN
3. Program paket sehat, yang sudah MENGASIHI
direalisasikan pada tanggal 17 Maret SEMAKIN TERLIBAT
2021 yang lalu. PPTR membuat 381 paket SEMAKIN
yang berisi: satu botol vitamin C, 10 MENJADI BERKAT
susu kotak @200ml, masker 5 helai dan
hand-sanitizer 100ml. Adapun masker dan
hand-sanitizer adalah hasil donasi dari
seorang umat.

4. Program yang akan dijalankan
selanjutnya adalah program karya usaha
umat yang saat ini masih menjadi usulan
program pilihan. Program ini membantu
unit usaha kecil yang menjadi mata
pencaharian umat untuk dikembangkan
dengan memberikan tambahan dana
modal.

Program-program diatas menggunakan
dana partisipasi umat melalui Celengan
Yesus Tuna Wisma (CYTW) yang

53

Dapatkan Discount
Dengan Membawa
Lembaran Iklan Ini

Go Food Grab Food

Sentra Niaga 1 Blok SN1 No. 20 Jl. Bulevar Hijau Kota Harapan Indah
Bekasi 17132. | Telp. 0878 4465 4456



INSPIRASI psikologi

Mempersiapkan
Kesiapan Psikologis Anak

Menuju Belajar
Tatap Muka

Lusiana Bintang Siregar, M.Psi., Psikolog
(@viapsikologia & Puskesmas Kecamatan Gambir)

Setahun lebih sebulan virus covid erat kaitannya dengan perkembangan
-19 diketahui masuk ke Indonesia, diri anak. Jika ada hambatan dalam
tepatnya pada tanggal 16 Maret 2020, perkembangannya, maka kesiapan mental
diberlakukan pembelajaran secara daring anak untuk sekolah juga tidak baik.
oleh sekolah-sekolah untuk menekan
penyebaran virus. Banyak pro kontra Perkembangan Psikologis Anak Usia
terkait pembelajaran daring. Di satu sisi, Sekolah
kelebihan pembelajaran daring yaitu, siswa
menjadi lebih banyak waktu di rumah dan Kategori anak usia sekolah merupakan
menjauhkan dari virus covid-19. Selain anak yang berusia 6-18 tahun setingkat
itu ditemukan pula keluhan dari orang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah
tua terhadap anaknya yang menjadi lebih Menengah Atas (SMA). Berdasarkan usia
sering memegang handphone, lama- ini, teori perkembangan psikologis Erikson
kelamaan kesulitan mendengarkan orang (Denise, 2006) membagi dalam dua tahap
tua dikarenakan anak kurang konsentrasi perkembangan, yaitu tahap industry vs
belajar dan memilih bermain game inferiority (6-12 tahun), perkembangan
di handphone. Anak atau siswa juga pada usia ini ditandai oleh seberapa
mengeluh kesulitan memahami pelajaran mampu seorang anak menyelesaikan
secara online, keluhan lain adalah mereka tugas-tugas maupun menemukan solusi
terbatas berinteraksi dan bertanya kepada untuk soal-soal yang dihadapi. Anak
guru maupun teman-temannya sehingga melihat dari kebanggaan akan kompetensi
membuat stres. dirinya. Jika pada tahap ini, anak selalu
gagal menyelesaikan tugas, maka akan
Baru-baru ini, rencana pembelajaran mengembangkan perasaan inferior. Oleh
tatap muka kembali dicanangkan karena itu, pendampingan orang tua
pemerintah. Hal ini tentu menuntut dalam mengerjakan tugas sekolah, melatih
kesiapan di segala aspek, terutama kemandirian atau kompetensi dalam
kesiapan mental anak yang sudah memilii mengurus hal-hal kecil, seperti mandi,
kebiasaan sekolah daring. Kesiapan mental makan, menyusun buku pelajaran menjadi
ini tentunya harus didukung oleh orang sangat penting.
tua. Kesiapan mental untuk belajar ini
Tahap selanjutnya, ialah identity vs role

56

INSPIRASI psikologi

confusion (12-18 tahun). Perkembangan sebelumnya sudah mulai dilatih mengikuti
pada tahap ini ditandai dengan perubahan aturan sekolah.
secara fisik dan emosi dan pencarian 2. Anak diberi pengetahun mengenai
identitas diri. Perhatian utama yang situasi pandemi Covid-19, diperlukan
mengisi sisi psikologis dari anak bukanlah pencegahan dengan menerapkan protokol
orang tua, melainkan lebih banyak diambil kesehatan (masker, mencuci tangan,
oleh peran teman-teman atau kelompok menjaga jarak). Untuk usia 6-12 tahun
sebaya. Maka kemampuan bersosialisasi, bisa dijelaskan dengan praktek atau
mendengarkan orang lain dan cara menggunakan simbol.
membangun pertemanan sangat penting 3. Anak diajak untuk beraktivitas fisik dan
diajarkan. berolahraga. Agar tubuh selalu sehat dan
siap dengan berbagai aktivitas.
Sejalan dengan Erikson, dalam 4. Anak diberi kemampuan bersosialisasi,
teori Piaget (Paul, 2006) yang lebih apa yang harus dilakukan apabila bertemu
menitikberatkan pada perkembangan guru, teman-teman dan orang tua lain.
kognitif yang didapat seorang anak melalui Anak juga dapat dibekali informasi untuk
interaksi pengalaman dengan lingkungan. hal-hal emergensi.
Pada usia anak sekolah, perkembangan 5. Orang tua memastikan sekolah aman
dibagi menjadi tahapan operasional dan menerapkan protokol kesehatan.
konkrit ( 6-12 tahun), anak masih
memahami sesuatu yang bersifat konkrit, Dengan demikian, diperlukan
sehingga ketika menjelaskan sesuatu kerjasama dari semua pihak baik orang
dibantu dengan simbol maupun benda- tua, anak dan guru dalam memperhatikan
benda. Sedangkan untuk tahap kedua, kesiapan anak untuk proses belajar tatap
yaitu tahap operanional formal (12-18 muka. Orang tua perlu menjelaskan kondisi
tahun), perkembangan kognitif anak sudah perkembangan anak selama masa belajar
mulai maju. Pada tahap ini, anak dapat daring serta perkembangan kesiapan anak
berpikir abstrak sehingga dapat diajak menjelang belajar tatap muka. Begitu juga
berdiskusi hal-hal yang lebih kompleks. guru dan sekolah harus memperhatikan
dan mengetahui perkembangan anak didik
Kesiapan Anak Belajar Tatap Muka selama setahun belajar daring.
Berdasarkan kenyataan pengalaman
daring dan teori perkembangan di atas, Daftar Pustaka.
dapat dilihat bahwa kesiapan mental anak Byod, Denise. Lifespan Development.
untuk pembelajaran tatap muka meliputi Berlin : Pearson Education, Inc.; 2006.
kesiapan kognitif, psikomotorik dan afeksi. Paul Suparno, Perkembangan Kognitif
Untuk mempersiapkan ketiga hal ini dapat Jean Piaget, Yogyakarta: Kanisius, Cet I,
dilakukan dengan 5 Tahap : 2006, hal.11
1. Anak diberi gambaran tentang proses
belajar, bisa dengan menggunakan
video (khususnya untuk anak yang baru
masuk sekolah). Ada jam masuk sekolah,
jadwal pelajaran yang harus diikuti
dan menggunakan seragam sekolah.
Oleh karena itu, minimal dua minggu

57





katekese

KOMUNI PERTAMA DI
MASA PANDEMI

Penerimaan Komuni Pertama bagi anak- Pertama.
anak pada Hari Raya Tubuh dan Darah 4. Komuni Pertama hanya akan
Kristus adalah salah satu agenda rutin
tahunan yang diselenggarakan oleh Seksi diterimakan kepada anak-anak yang
Katekese Paroki Pulo Gebang. mendapat ijin orang tua lewat surat
persetujuan orang tua tentang pelaksanaan
Pendaftaran yang dibuka di akhir penerimaan sesuai syarat dan ketentuan
tahun 2019 semula diikuti 90 anak dalam yang telah ditetapkan.
prosesnya harus terhenti di bulan Maret
2020 karena pandemi Covid-19. 5. Pembagian kelompok calon penerima
Komuni Pertama, sesuai batas maksimal
Pengajaran dan pendampingan kembali yang boleh hadir dalam 1x pelaksanaan
dilanjutkan secara virtual setelah adanya penerimaan Komuni Pertama (maksimal 25
usulan dalam pertemuan orang tua peserta anak). Begitu juga dengan Sakramen Tobat
Komuni Pertama. Hingga akhir 2020, seluruh yang dibagi menjadi 4 kelompok dan 4x
materi pokok dan materi tambahan seputar waktu pelaksanaan, sehingga tidak melebihi
Ekaristi telah selesai diberikan. kapasitas yang ditetapkann KAJ dan TGKP.

Puji Tuhan, penantian kepastian tentang 6. Calon penerima Komuni Pertama, wajib
ijin pelaksanaan penerimaan Komuni mengikuti rekoleksi dan panduan tata gerak
Pertama akhirnya terjawab dengan secara online, dengan didampingi oleh orang
diterimanya Surat Keputusan dari KAJ tua. Pelaksanaan rekoleksi pada tanggal
bernomor 074/3.5.1.2/2021. Meski dengan 28 Maret 2021, mulai pukul 17.00 WIB,
syarat dan ketentuan yang sangat ketat, ini dibawakan oleh Rm. Aloysius Susilo Wijoyo
adalah hal yang patut disyukuri oleh semua Pr, dan dilanjutkan penjelasan tata gerak
pihak. oleh Seksi Liturgi Pulo Gebang.

Berikut langkah-langkah yang diambil, 7. Calon penerima Komuni Pertama wajib
sebagai tindak lanjut pelaksanaan Surat mengikuti Sakramen Tobat sebagai langkah
Keputusan KAJ tersebut diatas : penting persiapan, dengan hadir secara
langsung sesuai jadwal, sehingga membawa
1. Seksi Katekese Pulo Gebang mendata pengalaman pribadi yang berkesan akan
ulang seluruh calon penerima Komuni penerimaan Sakramen Tobat pertamanya.
Pertama, dan berkoordinasi dengan Seksi
Katekese di lingkup KAJ untuk melakukan 8. Misa penerimaan Komuni Pertama akan
pelimpahan peserta yang tidak tercatat dilakukan secara offline mengikuti jadwal
sebagai umat Paroki Pulo Gebang ke paroki yang ditentukan, sesuai prosedur protokol
asal, dan sebaliknya. kesehatan dan mengikuti arahan dari TGKP.

2. Melakukan rapat koordinasi internal 9. Semua yang akan hadir, baik dalam
Panitia Komuni Pertama yang melibatkan penerimaan Sakramen Tobat dan Misa
Tim Belarasa, Seksi Liturgi, Seksi Katekese, offline hari-H penerimaan, wajib mendaftar
Seksi KOMSOS, Seksi Kesehatan, berdasar
arahan Pastor Paroki.

3. Meneruskan hasil keputusan rapat
kepada orang tua calon penerima Komuni

60

katekese

terlebih dahulu ke Tim Belarasa, disertai Pada akhirnya, menjadi perhatian bagi kita
pengumpulan Surat Pernyataan Sehat dari semua, bahwa seluruh rangkaian kegiatan
panitia yang diisi dengan jujur. dari mulai persiapan sampai dengan
hari-H penerimaan, dilakukan dengan
10. Pengambilan dokumentasi mengikuti mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam
arahan Seksi KomSos dan TGKP. upaya menjaga keamanan dan keselamatan
bersama, tanpa mengurangi ke-esensi-
11. Pengambilan sertifikat Komuni annya, sehingga tetap memberikan
Pertama dilakukan setelah Misa pengalaman iman yang menggembirakan,
penerimaan. yang bisa dirasakan dan dikenang oleh
seluruh peserta penerima Komuni Pertama.
Perlu kerjasama semua pihak, untuk jujur
mengisi surat pernyataan sehat, mematuhi Semoga, membawa sukacita bagi semua.
protokol kesehatan, mengikuti arahan
petugas, dan hadir sesuai jadwal yang
ditentukan.

JADWAL PENERIMAAN SAKRAMEN TOBAT DAN MISA PENERIMAAN KOMPER
Tempat Pelaksanaan: Gereja St. Gabriel - Pulo Gebang

61





rubrik kesehatan

APA ITU KOMORBID DAN
BAGAIMANA MANFAAT
VAKSINASI COVID-19 ?

DenyKus

“Corona virus sudah dideteksi Faktor Komorbid
1960-an. Abad ke-21 muncul 3 CoV Komorbid adalah kondisi pemberat
baru yaitu SARS-CoV, MERS-CoV, SARS-
CoV-2 (Covid-19). Untuk covid-19 ini yang ada bersamaan dengan kondisi
sangat menular dengan efek sakit yang sakit utama (misalnya hipertensi,
heterogen. Per 7/3/2021, di Indonesia diabetes), kondisi dengan penyakit
ada 1.368.069 kasus covid-19 dan sekunder (usia lanjut), kondisi dan
37.026 kematian (2,7%). Beruntungnya penyakit fisik, kondisi mental/psikologi,”
Indonesia salah satu negara yang kata dr Teddy yang juga merupakan
mampu mengambil peluang di depan anggota Dewan Paroki Harian Gereja
dan mengembangkan sendiri vaksin Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang.
3.181.376 dosis (per 2/3/2021),” ujar Dr.
dr. Teddeus O. H. Prasetyono, SpBP-RE Tim pakar satgas covid-19 Indonesia
(K) saat memberikan pengantar dalam (CNN, 19/12/2020) memberikan daftar
webinar kesehatan untuk umat Paroki kondisi komorbid pada pasien covid-19
Pulo Gebang, Minggu (7/3/2021) pukul
15.00–17.00.

Webinar yang diadakan oleh Tim
Gugus Kendali Paroki (TGKP) dibuka oleh
Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr
dan diikuti lebih dari 80 peserta melalui
aplikasi Zoom.

dr Teddy biasa disapa, adalah
dokter spesialis bedah plastik di RSCM
dan RS St. Carolus Jakarta. Beliau
menyampaikan webinar dengan tema
“Dampak COVID-19 Terhadap Penyakit
Komorbid dan Manfaat Vaksinasi.”

64

meliputi penyakit ginjal 13,7x, jantung kemoterapi), pernah sakit covid-19 (3
9x, kencing manis 8,3x, tekanan darah bulan), baru kontak penderita +covid (7-
tinggi 6x, 1 komorbid 6,5x, 2 komorbid 14 hari), dll.
15x, 3 komorbid 29x. dr Teddy juga
menyajikan data-data komorbid yang Baik yang telah divaksinasi maupun
berpengeruh terhadap kondisi pasien belum, pola hidup sehat harus diikuti.
covid-19 di beberapa negara. Dengan kata lain lakukan 5 M yakni
Usia Senior menjaga jarak, memakai masker,
mencuci tangan, mengurangi mobilitas
Menurut dr Teddy, usia senior dan menghindari kerumunan.
merupakan usia yang rentan terhadap
covid-19, antara lain karena faktor Setelah paparan dr Teddy, dibuka sesi
prominen, penuaan sistem imun, sering tanya jawab. Peserta sangat antusias
disertai komorbid lain, inflammaging. dr dengan pertanyaan dan jawaban yang
Teddy memaparkan data resiko tinggi diberikan dr Teddy. Bahkan Pastor Paroki
pada usia senior di Italy, China dan Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr juga
Perancis. bertanya kepada dokter.

Tim pakar satgas covid-19 Indonesia Apresiasi dan ucapan terimakasih
(CNN, 19/12/2020) memberikan daftar datang dari para peserta webinar.
resiko kematian pada usia 31-45 sebesar Menurut salah satu peserta Sunar
2,4x, 46-59 tahun 8,5x, >60 tahun 19,5x. Wibowo, penyampain materi sangat
jelas dengan bahasa yang mudah
Sedangkan usia anak/pediatrik (1 dimengerti.
hari- 17 tahun), kematian di rumah
sakit hanya 0,18% (Pediatric COVID-19:
systematic review of the literature. Am J
Otolaryngol.2020).

“Faktor komorbid tidak selalu
menyebabkan kerentanan terhadap
infeksi, tetapi kalau sampai sakit, faktor
komorbid memberat keadaan,” ungkap
dr Teddy.

Vaksin Covid-19
Vaksinasi Covid-19 memberi harapan

baru untuk masyarakat, apalagi sudah
memasuki tahap kedua yang menyasar
orang lanjut usia (lansia) diatas 60
tahun.

dr Teddy menjelaskan syarat bisa
divaksin antara lain tekanan darah
<179/99, DM tanpa komplikasi akut,
kanker sudah sembuh (tidak dalam

65





Celoteh Pantun
Kakak-kakak BIA BIR

Daun palma hijau warnanya, Lagi-lagi aku berdosa,
Kita bawa ke gereja. Usaha tobat dengan setia.
Yesus bangkit dengan mulia, Pagi-pagi kubur terbuka,
Yesus bangkit ku bersukacita.
1Untuk menebus dosa manusia.
2Setahun lebih sudah wabah pandemi,

Membuat kita kalut dan sedih.
Banyak sudah peristiwa yang kita alami,

3Tapi kematian dan kebangkitan-Nya menjadi kasih.
Makan nasi uduk habis gowes, Wabah pandemi tak kunjung usai,
Membuat pusing tujuh keliling.
4Jangan lupa pakai pepes ikan. Masa puasa sudah selesai,
Tapi makna Paskah lebih penting.
Tidak bisa Paskah di gereja bikin gemes,Wabah pandemi pelihara cupang,
Cari bibitnya di Surabaya.
5 6Tapi semangat Paskah menenangkan. Tuhan Yesus telah bangkit dan menang,
Mengalahkan maut dengan sengsara-Nya.
Tangan bersih sering dicuci,
Supaya tetap sehat dimasa pandemi.
Selamat Paskah Suci saudara-saudari,

7Tuhan memberkati.
Makan bubur bisa dicampur atau dipisah,
Terserah mana yang diminati.
8Selamat Hari Raya Paskah,
Tuhan memberkati.

68

69

inspirasi

Kisah Penyintas Covid 19
Saling Mengasihi, Saling Terlibat dan saya melalui video call.
Saling Menjadi Berkat, tidak melulu Untuk teman-teman yang sedang
hanya soal berbagi materi, ataupun memberi
pengajaran rohani. Tapi juga mampu terpapar Covid-19, semoga selalu semangat,
memperjuangkan iman, kasih dan harapan, dan jangan menyerah.
bahkan tetap berusaha membagi diri untuk
orang lain di tengah penderitaan yang tak Oma Joanna 79 tahun & Opa
terkatakan adalah sebuah gerakan nyata, Alex 80 tahun (Lingk. Sta. Agatha
yang tidak hanya menjadi refleksi diri sendiri Wil. 4)
tapi juga dapat menjadi refleksi bersama.
Berikut adalah kisah saudara-saudara Opa sempat mengalami demam, maka
penyintas Covid-19 yang berhasil melewati saat kontrol untuk penyakit komorbidnya
dan membagikan catatannya kepada opa dianjurkan untuk PCR tes oleh dokter.
siapapun yang membutuhkan kekuatan Hasil swab Opa positif, maka Oma juga turut
terutama di masa pandemi ini. menjalani tes swab, dan hasilnya juga positif.
Cika Tobing Awalnya bingung, bagaimana bisa terjangkit
Gejala awal yang saya rasakan yaitu virus ‘sontoloyo’ ini, mengingat kami kerap
sakit demam dan flu berat tiga hari menerapkan protokol kesehatan. Namun
setelah pernikahan saya. Awalnya hanya Oma dan Opa tetap berusaha untuk mencari
mengira bahwa saya sedang kelelahan tempat untuk karantina.
pasca persiapan pernikahan saya, maka
saya minum obat flu saja. Namun hari ke-3 Hampir menyerah karena semua
saya kehilangan indra penciuman. Hasil tes RS penuh, hingga tiba-tiba saudara di
antigen menyatakan bahwa saya positif luar kota mengabarkan kami mendapat
terpapar Covid-19. tempat karantina di RS. Ciputra Tangerang.
Rasanya sedih sekali, syok juga. Sempat Malam itu juga Oma dan Opa dibawa ke
panik. Lalu suami, ibu dan adik-adik saya rumah sakit, dan ditempatkan dalam satu
melakukan tes PCR di Puskemas. Dari hasil ruangan, makan dan minum obat dengan
tes tersebut, 2 adik saya dinyatakan positif teratur. Bersyukur sekali Oma dan Opa
Covid-19, sedangkan ibu dan suami saya tidak merasakan sesak nafas, hanya merasa
negatif. Dari puskesmas meminta saya dan kangen rumah. Tapi beruntung masih bisa
adik bungsu saya melakukan karantina di video call dengan anak-anak.
Wisma Atlet. Adik saya yang kedua memilih
untuk karantina di rumah sakit karena dia Setelah 2 minggu karantina, Oma dan
memiliki gejala. Opa lanjutkan karantina seminggu lagi di
Proses karantina dari para tenaga hotel, supaya kembali ke rumah dengan
kesehatan antara lain ; sesekali berjemur, kondisi yang betul-betul baik.
ikut senam, baca buku dan juga
mendengarkan musik dan tentunya berdoa. Puji Tuhan, dengan usia dan kondisi
Mengingat Tuhan begitu baik, karena telah kesehatan yang sekarang ini Tuhan masih
menjaga ibu dan suami saya dari penyakit jaga Oma dan Opa bahkan harus melalui
ini. Saya berada di Wisma Atlet selama 12 penyakit ini dengan baik. Pertolongan Tuhan
hari dengan terus didampingi oleh suami tidak pernah terlambat.

Semoga kita semua selalu saling tolong
menolong jika ada saudara atau teman yang
terpapar Covid-19 harus disupport, bukan
dijauhi. Penyakit ini bukan aib, ungkap Opa.

70

inspirasi

Meinar - PSE Santo Gabriel Sebagai orang yang beriman, kita tidak
Jika bukan karena suami yang harus tes boleh menyerah. Harus selalu berpikir
swab untuk kebutuhan pekerjaan, mungkin bahwa kita bisa sembuh dari penyakit ini.
kami sekeluarga tidak akan menyadari Berpikiran positif dengan saling mendukung
bahwa kami sudah terpapar virus Covid-19. satu sama lain. Beruntungnya teknologi
Sehari setelah tes 12 Desember 2020, sudah semakin maju, kita bisa saling
suami saya dinyatakan positif Covid-19. Ini menyemangati dengan video call.
berarti kami sekeluarga juga harus mengikuti
tes swab. Saya, Ibu dan Bapak melakukan Yudith – JGC
swab di puskesmas, sedangkan keluarga Nama saya Yudith dan saya adalah
yang lain melakukan tes swab mandiri. penyintas Covid-19, lebih tepatnya long
Hasil tes kami bersembilan, dinyatakan covid. Saya baru merasakan gejala setelah
positif terpapar Covid-19; kakak pertama kali kedua saya mengantarkan suami ke
terpapar sekeluarga, kakak kedua yang biasa dokter mata di salah satu rumah sakit di
memberikan pengobatan insulin untuk ibu bilangan Kelapa Gading. Malamnya badan
saya, saya dan suami, bapak dan ibu. saya agak sumeng 37 derajat. Walau sudah
Hasil swab saya dan bapak ibu tidak minum penurun panas, tapi badan terasa
keluar secepat kakak-kakak yang melakukan tidak enak, seperti pegal-pegal semua dan
tes mandiri. Disela masa tunggu hasil tes, meriang. Tidak berpikiran bahwa terpapar
saya masih mencoba mengurus suami dan Covid-19 membuat saya terlena untuk tidak
kakak kedua supaya bisa karantina di Wisma segera swab, sampai akhirnya teman baik
Atlet. Ibu dirawat di rumah sakit daerah saya yang mengingatkan. Saya menjalani
Cikarang dibantu oleh adik ipar, mengingat swab pada tanggal 11 Desember 2020
ibu ada diabetes. Bapak dan saya memiliki dengan hasil 24 jam kemudian. Keesokan
penyakit bawaan (komorbid) jadi saya dan paginya saya melihat email dan hasilnya
bapak saya tidak bisa dirawat di Wisma Atlet. saya dinyatakan positif dengan CT 21.
Sesaat terpikir begitu sedihnya kenapa Singkat cerita seluruh keluarga menjalankan
harus mengalami ini. Mengingat 4 tahun tes, mulai dari suami, mertua, 2 ponakan
lalu saya juga sedang berjuang sembuh suami, ART dan anaknya serta ada 2 tukang.
dari kanker payudara yang belakangan Memang sedang berkumpul di rumah saya
menyebar hingga ke tulang dan membuat kala itu. Puji Tuhan hasilnya semua negatif.
saya memerlukan pengobatan vitamin untuk Lalu ketika mengabarkan ke kantor,
infus tulang dan menimbulkan efek seperti semua orang kantorpun akhirnya tes swab
gejala Covid-19. Jadi sepertinya Tuhan telah dan hasilnya ada 1 orang teman kerja
mempersiapkan saya untuk menghadapi saya yang terpapar juga, aduh hati saya
ini dan sekaligus memberikan jalan bagi bergejolak penuh penyesalan merasa
saya supaya menjadi penyemangat untuk gara-gara saya. Teman saya memutuskan
keluarga. isoman di rumahnya saja. Akhirnya saya
Di saat Natal kami harus merayakan menjalani isoman di apartemen. Disini
dengan jarak berjauhan; kakak pertama Tuhan membukakan mata saya bahwa
dan keluarganya melakukan karantina di banyak sekali orang yang perhatian dengan
rumah sakit, kakak kedua di Wisma Atlet, saya. Mama teman baik saya langsung
sedangkan saya karantina di rumah. Kami membelikan semua kebutuhan-kebutuhan
melalui masa karantina selama kurang lebih saya. Beliau juga sudah berpengalaman
2 minggu. Ditambah kenyataan bahwa suami menyembuhkan anak-anaknya yang juga
saya belum bisa pulang setelah 2 minggu terpapar Covid-19.
karantina, karena masih rendah CT-nya. Waktu itu saya belum berani bilang
dengan orang tua saya dalam pikiran saya

71

inspirasi

mereka sedang repot-repotnya mengurus Saya harus mencari pendonor untuk
pernikahan kakak saya. Dengan penuh mendapatkan plasma. Panik, takut, khawatir
semangat saya menjalani isolasi mandiri terus menghantui, hingga saya menemukan
ini dengan harapan pula pada tanggal Doa Meditasi Katolik dan luar biasa sekali 1
2 Januari 2021 saya dapat menghadiri jam saya ikuti teknik doa dan pernafasannya,
pernikahan kakak saya yang sudah lama tepat perawat datang memeriksa saturasi
kami nanti-nantikan. Penuh iman nih saya oksigen saya sudah normal kembali diangka
berkata Tuhan pasti menghadiahkan kado 99.
Natal terindah. Bener saja pada tanggal 26
Desember 2020 saya swab dan hasilnya Plasma sudah didapatkan dan obat
sudah negatif. ectemra sudah disuntikkan ke tubuh suami
saya, ada rasa sedikit lega. Pada tanggal
Dety wilayah XI Lingkungan 30 Desember dokter mengabarkan saya
Stefanus boleh pulang. Ketakutan muncul, karena
harus meninggalkan suami saya. Tapi
Nama saya Dety dari Wilayah XI dokter mendorong saya untuk pulang dan
Lingkungan Stefanus, tanggal 13 Desember memulihkan diri di rumah.
2020 suami saya mulai demam, pada tanggal
15 Desember, Ketua Lingkungan Ibu Cicillia Belum lama tiba di rumah, pukul 21.00
datang ke rumah dan mendorong saya WIB tanggal 31 Desember saya harus
mengantar suami untuk cek darah. Lalu kembali ke RS, karena dokter mengabarkan
saya meneruskan hasil lab ke dokter untuk kondisi suami yang memburuk. Sesampainya
konsultasi dan foto thorax. Hasil foto ada saya di ruang ICU, Ibu Cicil mengadakan
pneumonia atau bercak di paru-paru. Maka doa melalui video call dan bersyukur sekali
kami langsung melakukan tes swab. doa itu dipimpin oleh Romo Alphonsus
Setya Gunawan, Pr. Ditengah doa, dokter
Setelah menerima hasil swab yang menyatakan bahwa suami saya sudah
menyatakan kami berdua positif Covid-19, meninggal dunia.
Sabtu, 19 Desember kami berangkat ke RS.
Mitra Keluarga Jati Asih dan menjalani rawat Saya panggil nama Yesus terus menerus,
inap. Ketiga anak kami Arel, Eva, Indy serta hanya Dia yang ada dikepala saya saat itu.
ibu dan asisten rumah tangga kami juga Perlahan seperti terbangun dari mimpi
menjalani tes swab di rumah sakit tersebut, setelahnya dan saya pun bisa mengurus
puji Tuhan hasilnya negatif. proses kremasi dan sebagainya, semua
hanya karena campur tangan Tuhan.
Mengikuti misa online setiap pagi, Romo Susilo mendoakan dan memberikan
melakukan proning dan berjemur adalah dukungan dengan mengirimkan ayat-ayat
kegiatan setiap pagi. Di saat-saat seperti itu Kitab Suci, walaupun saya sering bertanya
yang menguatkan saya adalah perhatian dari kepada Tuhan, “mana indahnya dan kapan?”
sahabat dan keluarga. Tanggal 22 Desember Tapi saya selalu diingatkan untuk bersyukur
infus saya dilepas. Tetapi saat mendapat dan bersyukur, membuka mata dan hati
kabar sahabat kami meninggal dunia karena untuk anugerah yang berlimpah di hadapan
sakit yang sama, tiba-tiba suami saya merasa saya.
sesak dan akhirnya harus mendapat oksigen
tambahan. Terimakasih Tuhan Engkau hadirkan anak-
anakku Thomas Ariel Gusti Setyaadmaja,
Keesokan harinya pukul 22.00 WIB Sesilia Evakrista Gusti Setyaadmaja, Roseline
suami harus dibawa ke ICU karena saturasi Indira Gustisetyaadmaja, Ibuku Paulina
oksigen dalam darahnya sangat rendah. Wahyorini, Romo Gun, Romo Sus, seluruh
Menunggu 2 jam perkembangan dokter ICU keluarga, sahabat, saudara dan rekan umat
memutuskan untuk memasang ventilator separoki yang tidak dapat saya sebutkan
untuk membantu suami saya bernafas. satu persatu yang telah mendukung kami
sekeluarga. Berkah Dalem Dety dan Andri

72



inspirasi

IKUT TERLIBAT DARI
KETIDAKSENGAJAAN

Dari ketidaksengajaan, karena awalnya memesan material untuk membuat
sulaman sebagai hadiah untuk seorang teman, Bu Dinda malah menerima
material untuk kerajinan 5D Diamond Bor. Walau sempat bingung, tapi karena
penasaran juga akhirnya bu Dinda memilih untuk mengerjakannya. Hasilnya
bisa kita lihat beberapa kali dipajang di lobi gereja, sebagai salah satu karya
yang dijual untuk membantu Panitia Paskah dalam mencari dana. Satu karya 5D
Diamond Bor yang memerlukan waktu pengerjaan sekitar 2 minggu tersebut,
berhasil terjual 7 karya, berkat kerjasama Panitia Paskah dan Ibu Dinda.
Bu Dinda yang sehari-hari berprofesi sebagai seorang guru di sebuah sekolah TB-
TK di Rawamangun saat ini selain menekuni karya sulaman bermotif rohani, juga
semakin mencintai kerajinan tangan 5D tersebut. Menurutnya, dalam setiap titik
motif yang dikerjakannya bu Dinda merasa menemukan tangan Tuhan yang turut
merenda hidupnya, sabar dan penuh cinta.
Terus berkarya Bu Dinda
ER
74



kep belakang yang beragam berasal dari
berbagai paroki di KAJ yang tergabung
NGAPAIN dalam SHEKINAH. Kita meyakini juga
AJA SIH bahwa setiap pertemuan di dalam KEP
DI KEP? bukanlah kebetulan, tetapi karena dipilih
Tuhan untuk berada dalam latihan iman
Apakah KEP itu? di waktu yang sama.
Kata itu tentu tidak asing bagi
Cara penyampaian yang lugas,
kita umat Katolik, karena kita sering mudah di mengerti, interaktif hingga
mendengar itu dari teman-teman yang menarik perhatian yang membuat waktu
sudah pernah mengetahuinya. pembelajaran tidak terasa.

KEP adalah singkatan dari Kursus Bapak, Ibu dan teman-teman OMK
Evangelisasi Pribadi, mungkin terbayang tentu bertanya-tanya siapa saja yang
dalam pikiran sebagian orang, bahwa bisa ikut serta dalam KEP dan apa saja
mengikuti KEP akan terasa monoton syaratnya?
dan membosankan. Di dalam KEP ini,
kita menggali potensi-potensi di dalam Siapa saja boleh ikut! Mulai dari OMK
diri kita masing-masing, yang berkaitan sampai usia lanjut asal mempunyai Surat
dengan ajaran KRISTUS. Baptis dan mempunyai niat untuk tahu
lebih jauh tentang KEP.
Melalui KEP ini kita akan memahami
Injil yang ternyata sangat erat dengan Berapa orang yang boleh ikut? Tentu
kehidupan kita sehari-hari, keseharian kita semua berharap sebanyak mungkin
yang sederhana sekalipun bisa menjadi dan dalam kondisi pandemi Covid-19
sebuah hubungan nyata yang mesra dimana hampir semua kegiatan-kegiatan
dan harmonis antara kita dengan dialihkan kepada pertemuan secara
Tuhan, dengan keluarga dan lingkungan virtual sehingga memudahkan kita untuk
masyarakat di sekitar kita, yang akhirnya mengatur waktu mengikuti KEP.
akan memperkuat Iman kita akan Yesus
sang Juru Selamat. Untuk perserta KEP Angkatan XV
tahun 2021, jumlah peserta yang ikut
Melalui KEP kita juga disadarkan adalah sebanyak 73 orang dan ternyata
bahwa sebenarnya kita telah melakukan ada juga yang berasal dari luar Paroki
hal-hal baik dengan bimbingan Tuhan Pulo Gebang.
dan KEP terus mengingatkan kita untuk
berbuat lebih dan lebih baik lagi bagi Bapak, Ibu, teman-teman OMK,
Kristus. tuaian memang banyak tetapi pekerja
masih sedikit. Ayo kita bekerja di ladang
Melalui bimbingan dari Romo Aloysius TUHAN!
Susilo Wijoyo, Pr., Romo Alphonsus Setya
Gunawan, Pr. yang dengan sepenuh Selamat Paskah 2021.
hati mendukung kursus ini dengan
membawakan materi-materi yang
menarik dan relevan dan para fasilitator
atau narasumber mumpuni yang kaya
dengan aneka pengalaman, serta latar

76











Apa Kabar Gereja?

Kabar gereja Trihari Suci ini terasa
luar biasa. Walaupun sempat terjadi
terror bom di Katedral Makasar, tapi
iman umat tetap militan dengan
menghadiri misa offline di gereja.
Paroki Pulo Gebang bersyukur karena
mendapatkan perhatian dari aparat
TNI AD, Kepolisian dan Ormas yang
dengan kewaspadaan menjaga
keamanan umat dan gereja selama
Trihari Suci.

QRCode yang dicreate oleh Admin
Belarasa (bagian dari TGKP – Tim
Gugus Kendali Paroki) mutlak dimiliki
umat saat mengikuti misa offline,
tujuannya selain sebagai filter jumlah
kehadiran umat, usia dan kesehatan
umat yang akan menghadiri misa,
ternyata di kondisi dengan tingkat
kewaspadaan ekstra, dapat menjadi
filter keamanan juga.

82




Click to View FlipBook Version