The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by josephinegraciella282, 2022-11-19 04:07:53

NEW indonesia novel

NEW indonesia novel

PRAKATA

Di mata seorang anak, mungkin ada kalanya orangtua terkesan cerewet. Memberi
tahu ini-itu yang tidak perlu, memberi tip yang dirasa tidak penting. Bawel, preachy,
sedikit-sedikit ceramah. Padahal, maksud orangtua itu baik. Hanya berbagi nasihat atau
pengalaman-agar sang anak dapat menjalani fase hidup mereka dengan lebih kuat, cerdas,
dan baik dari fase mereka dulu. Kemudian, timbul pertanyaan yang lain bahwa tidak
semua orang tua diberikan usia yang panjang untuk melakukannya.

Saya sering berfikir, apa yang ada didalam benak orang tua sampai detik ini.
Mereka, bekerja keras demi mencukupi kebutuhan anaknya dan mereka rela meluangkan
waktunya hanya demi keluarga, banyak hal yang diajarkan orang tua kepada saya
mungkih hal yang paling remeh adalah seperti caranya membuat mainan menggunakan
origami. Bahkan, mungkin bagaimana cara menata baju.

Buku ini adalah sebuah cerita. Tentang seorang gadis yang belajar arti kasih.
Tentang seorang pria menjadi suami sekaligus bapak, dan seorang wanita menjadi ibu
yang membesarkan mereka, dan seorang orangtua yang memberi pesan kepada anaknya.

Josephine Graciella

Untuk Ibu, dan Bapak
Terima kasih sudah selalu mendukungku dengan doamu.

Terima kasih kuucapkan kepada pembaca karena telah bersedia meluangkan
waktunya membaca kisah ini. Semoga dengan kisah ini kamu akan menemukan
kebahagiaan dan semangat serta dukungan dari orangtua.

Untuk Ibu, dan Bapak
This one’s for you

Awal

Karanganyar, 28 Februari 2005. Pada suatu malam yang terasa berat malam itu
seorang Ibu melahirkan seorang anak gadisnya. Ya, itu adalah aku. Aku dilahirkan pukul
20.45. Kala itu, aku lahir kedunia disambut oleh Ibu, bapak, kakak, dan saudara-
saudaraku. Tangisanku begitu melengking membuat hati ibu senang dan penantian
selama ini terbayarkan, dengan jerih payah tenaga ibu melahirkanku dengan perjuangan
yang begitu hebatnya. Aku bersyukur bisa dilahirkan dari anja seorang ibu yang tulus
mencintaiku dan mengasihiku lebih dari dirinya sendiri. Ibuku rela bertaruh nyawa hanya
demi aku seorang. Aku hanya bisa bilang “ i proud of you Ibu “ .

Tangisanku membuat hati seorang pria yaitu bapak, “trenyuh” dan bahkan bapak
menggendongku dan mengucapkan “ Matur Nuwun Gusti” . Sambutan mereka kala aku
lahir waktu itu, mereka senang melihat gadis kecilnya sebagai pelengkap keluarga.
Josephine Graciella adalah nama yang diberikan oleh seorang ibu dan bapak. Josephine
diberikan seorang ibu kepadamu yang memiliki makna God will increase artinya Tuhan
akan tambahkan. Lalu, bapak menambahkan nama Graciella yang menggunakan kata
dasar Grace yaitu rahmat, berkat serta memiliki makna anugrah. Ibu dan bapak
memberikanku nama dan anjan itu digabungkan menjadi Tuhan menambahkan berkat,
rahmat dan anugrah. Aku dilahirkan dengan berat 4 Kg dan anjang 5,1 Cm. Memiliki
kondisi tubuh yang normal dan sehat ucap seorang Eyanguti kepada ibu dan bapak “ Puji
Tuhan” .

Melawan

28 Februari 2006.
Usiaku genap satu tahun dengan penuh ucapan syukur ibu dan bapak memberikan
sebuah berkat dalam bahasa jawa sering disebut "bancaan". Tetapi, semenjak ulang
tahunku dulu yang tiba-tiba aku tumbuh pesat tinggi dan gemuk. Badanku mengurus dan
tidak doyan makan minum (Asi), atau susu formula. Waktu itu aku batuk, pilek, demam
yang tidak kunjung sembuh. Ibu menganggap hal biasa lumrah, tetapi waktu silih berganti
dan sakitku pun tidak kunjung baik.
Bapak, dan ibu terpaksa membawaku ke Rumah Sakit Panti Waluyo karena
kondisi tubuh sudah tidak stabil dan tubuhku hanya berbaring lemah tanpa kekuatan.
Ibuku hanya bisa berdoa
" Tuhan Engkau baik, semua hal yang Engkau lakukan sangat baik terkhusus
untuk anak kami Grace, Apapun yang Tuhan beri cobaan apapun kami akan melalui
dengan campur tangan kuasa Tuhan, Darah Tuhan menyembuhkan sakit Grace"
Bapak, terus menerus menguatksn hati ibu, supaya tetap tegar tenang bapak hanya
mengucapkan kata " Terimakasih Tuhan". Datang kerumah sakit dan di cek semua hal
tentang kondisi tubuhku. Ya, ternyata aku terkena penyakit radang paru-paru Bronchitis
dan sudah terindikasi TBC.

Kala itu, ibu hanya bisa diam dan menteskan air mata dan memandangku. Setelah
itu aku dirawat di RS selama 7 hari. Setelah itu, aku harus menjalani pengobatan 12 bulan
untuk menyembuhkan sakitku. berat badan yang semula stabil kini ibu dan bapak
berjuang untuk kuat dan menstabilkan berat badanku kembali. ibu dan bapak setiap
malam berdoa

" Tuhan Yesus, kuasamu sungguh, ajaib. Tuhan memberikan Grace sakit yang
bahkan kami juga tidak mengetahui apa penyebabnya, Tetapi kami yakin ini adalah
bagian dari rancanganMu bagi kami. Syukur kami haturkan kepadaMu Tuhan, Kami
mohon pemulihan terjadi kepada Grace dan mohon kekuatan Tuhan kepada kami selaku
orangtua, agar mampu merawat Grace hingga sembuh total. Tuhan angkat sgala sakit
penyakitnya dengan kuasa tanganMu. Amien"

12 Bulan
Aku sembuh total dan dirontgen sudah tidak ada bercak di paru-paru. Pada
akhirnya aku bisa tumbuh kembali dan sehat. Semua ini karena anugrah Tuhan. Puji
Syukur kepada Tuhan.

Kebahagiaan

Juli, 2010

Aku masuk sekolah Taman kanak-kanak, Ya karena usiaku genap 5 Tahun TK
Widya Wacana 04 Kartasura. Sebelum aku masuk sekolah ibu dan bapak memberikan
pesan kepadaku.

" Dek, jadi anak Tuhan yang baik, selalu mengasihi, dan menjadi anak Takut akan
Tuhan ya, Grace harus bisa berfikir dulu sebelum Grace bertindak"

Aku masuk TK dengan penuh sukacita dan bangga karena hal ini yang aku
inginkan ketika melihat kakak bersekolah menggunakan seragam dan itu keinginanku
untuk bersekolah.

Hari pertama aku sekolah pun aku lalui, tanpa ditunggu orangtua. Aku berjalan
sendiri di lorong TK dan dengan menggendong tas ranselku.

aku banyak belajar hari itu, bernyanyi dan bertemu dengan teman-teman baru.

" hallo, namaku Aurel" sahut laki-laki yang datang kepadaku.

"aku Grace" sambil menjabat tangan.

kebahagiaanku tak luput saat sekolah saja, akupun pulang sekolah disambut dan
menceritakan kegiatanku. Hari berganti hari, aku lalui dengan ucapan syukur karena bisa
bertemu dengan teman-teman dan orangtua pun support denganku.

Melanda Kembali

Agustus, 2011

Malam hari, cuaca yang cerah, dan bintang pun gemerlapan dilangit. Aku tidur
bersama Ibu dan tiba-tiba aku muntah menganggu tidur malam Ibu dan Bapak. Mereka
menolongku dengan suhu tubuh 39.6°C, dan Puji Tuhan aku tidak step. Ibuku
menolongku membersihkan semuanya, lalu bapak membersihksn bagian kasur yang
terkena muntahan.

Genap usiaku 6 tahun, dan kala itu penyakit batuk, pilek, demam pun
menyerangku kembali. Ibu dan bapak cemas mengapa bisa terjadi lagi? apakah karena
faktor cuaca? apakah karna salah makan?.

aku sakit selama 5 hari, dan akhirnya aku dilarikan kembali ke Rumah Sakit Panti
Waluyo, badanku kembali kurus, dan sudah tidak berdaya. Selang infus, nebo, dan
oksigen diberikan kepadaku. Kecemasan orangtua menganggap aku kumat atau kambuh
lagi penyakit parunya. Pada akhirnya segala cek lab Puji Tuhan tidak terulang lagi. Tetapi,
terkena penyakit tipes. Aku dirawat lagi selama 6 hari lamanya, karena kondisinya sudah
tidak stabil.

Lagi dan lagi bapak menguatkanku dengan menyanyikan lagu sekolah minggu

" Terimakasih Tuhan untuk kasih setiaMu, yang ku alami dalam hidupku,
Terimakasih Yesus untuk kebaikanMu sepanjang hidupku. "

lalu bapak menaikan doa kepada Tuhan

" Ya Yesus, Terimakasih buat Grace bisa merasakan sakit kembali, mungkin
Grace saat ini diminta untuk beristirahat kembali di Rumah Sakit yang sama, kami mohon
ya Tuhan Yesus untuk kesembuhan Grace. Haleluya Amien"

Banyak hal yang aku pelajari dari kedua orang tua yang selalu mensuport aku,
mereka selalu mendidikku dengan penuh ucapan syukur, penuh kasih, penuh harapan.
Mereka tidak pernah mengeluh apapun yang terjadi dalam hidupku sekalipun itu berat
atau membebani. Tetapi, mereka selalu menguatkan dalam sgala hal dengan penuh
sukacita.

Suatu hari di Rumah Sakit aku pernah mengucapksn ini kepada bapak.

"bapak, terimakasih udah mau menjaga Grace sampai sekarang" Ucapku dengan
meneteskan air mata.

"sudah menjadi tanggung jawab bapak, untuk menjaga Grace sampai saat ini dan
sampai besar nanti" ucap bapak sambil mengelus rambutku

"mengapa begitu? "

" karena Grace, adalah anugrah berkat dari Tuhan yang titipin buat bapak dan ibu.
Kuat ya Grace " sahut bapak. Hal yang aku alami kini, tidak melebihi kekuatanku, karena
aku percaya rancangan Tuhan pasti terbaik, dan pastinya Tuhan menolongku dengan
tangan kasihNya.

Titik Perjuangan

Tiba dimana aku masuk Sekolah Dasar, dimana titik perjuanganku dimulai dari
sini. Hari berganti hari, Puji Tuhan. Tiba dimana aku masuk Sekolah Dasar, melanjutkan
perjuanganku. Terima kasih Tuhan buat anugrahMu. Aku lalui kelas satu sampai kelas
enam, dengan penuh sukacita.

Kali ini, beda dari biasanya aku lebih berhati hati dengan tubuhku supaya tidak
terulang kembali penyakitku yang dulu, aku ingin meringankan orangtuaku.

Kringg!

Lonceng berbunyi menandakan jam pelajaran hari ini telah berakhir. Minggu ini
adalah minggu terakhirku di SD Kristen Kartasura saatnya aku melanjutkan study lanjut
di Sekolah Menengah Pertama, aku memutuskan pindah kebiasaan Sekolah di Kartasura
untuk ke Solo, jarak rumah ke Solo memang cukup lama perjalanan yang aku tempuh
kurang lebih 45 menit.

Tetapi ini bukan suatu hal yang memberatkan aku tetapi ini membuatku untuk
semakin giat kesekolah, menyiapkan tenaga mental dan tentunya kesehatan. Mengingat
riwayat sakitku yang sulit sembuh, dan gampang terkena sakit. Ada sedikit kekhawatiran
orangtua saat aku sekolah di Solo, tapi aku terus menyakinkan mereka bahwa aku
memang baik-baik saja.

satu minggu kemudian

Tiba saatnya aku mengambil Ijazahku, saatnya aku menyiapkan peralatan
kesekolah kembali. Tentunya bukan sekolah dulu, tetapi sekolah sekarang dimana titik
perjuanganku dimulai kembali.

Pagi Cerah

SMP KRISTEN 1 SURAKARTA

Ya, sekolah yang mengenang dihatiku. Awal masuk sekolah aku disambut dengan
kebahagiaan yang mendalam oleh orangtua dan sering disebut "remaja".

" Grace, sudah siap hari ini?" tanya ibu kepadaku.

" Tentunya bu" Sahutku sambil menyisir rambut.

Sekolah baru, prestasi yang baru tentunya, Yah itulah cita citaku untuk
mendapatkan juara dan mendapatkan prestasiku.

05.45

Bapak mengajakku untuk berdoa bersama. Lalu, doa pun selesai dengan kata
"amien". Dengan doa hari ini, hatiku sedih mengingat perjuangan bapak yang saat ini
masih sabar menghadapiku, dan ibu pun penuh dengan rasa sabar mendidikku. Teringat
masa kecilku kau peluk dan kau manja. Indahnya saat itu buatku melambung di sisimu
terngiang hangat napas segar harum tubuhmu kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta
harapanmu.

"Grace?" sahut bapak.

"Iya"

"Jadi anak yang takut akan Tuhan, dan mengasihi sesama, teman-teman baru disana kasihi
dia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri"

"Terimakasih pak"

06.00

Tepat dimana aku berangkat sekolah, diantar bapak. Sepanjang jalan aku
berbincang-bincang dengan bapak, sambil melihat pemandangan pagi hari yang sejuk.
Bapak, selalu mengantarkan aku dengan senyum, kata bapak senang jika bisa
mengantarkan sekolahku.

Lika-liku

"Hallo, perkenalkan aku Josephine Graciella panggil saja Josephine"

awal mula nama panggilanku berubah yang biasanya Grace tentu menjadi Josephine.

Disekolahku saat ini, aku sering mengikuti kegiatan, seperti OSIS, Dewan Galang,
ekstrakurikuler tari jawa, dan bahasa dan sastra. di dalam Osis aku periode pertama aku
menjabat sebagai Bendhara OSIS, periode kedua aku menjabat sebagai Ketua Hansek,
yang bertugas mengamankan siswa dan sekolah.

Aku senang, bisa mengikuti sgala organisasi yang ada aku menjalani ini dengan
kasih dan tentunya sukacita.

Suka Cita

"Hallo Josephine" ibu guru yang memanggilku.

"Iya bu, ada apa? " sahutku dengan takut.

aku berfikir, apakah aku melakukan kesalahan? atau aku melanggar peraturan?.

"Ada lomba cipta dan baca puisi (FLS2N) apakah kamu bersedia untuk
mengikutinya? sebagai perwakilan SMP? jika Josephine ingin mengikutinya, silahkan
menemui saya pulang sekolah di kantor guru"

"Siap Ibu"

tanpa berfikir panjang aku mengiyakan, tentunya hal itu membuatku bingung
tetapi aku ingin mencobanya. Setelah saya menemui Guru, lomba itu akan diadakan di
SMPN 7 SURAKARTA.

Lalu, saya mencoba membuat puisi dan membaca juga.

Tiba, puisi itu akan dimulai saya mengambil tema puisi Bertukar Tangkap dan
Lepas dan mengambil judul puisi Juang Sekolah.

Puisi ini menceritakan tentang perjuangan sekolah, dan menceritakan tentang
setiap tahunnya sekolah akan melepaskan siswa dan menerima siswa.

Keesokan harinya

Aku dihubungi oleh Guru, dan menyampaikan sesuatu.

"Congratulations Josephine! "

Tentu, aku tidak paham apa yang dimaksud, mengapa memberikanku selamat.
Ternyata, aku berhasil memenangkan lomba. Tentu, aku mengucapkan Terimakasih
kepada Tuhan dan tentu aku menangis.

Semua ini karena anugrah Tuhan, dan semua ini karna berkat Tuhan, semua ini
karena berkat orang tua yang selalu mendukungku dan mensuport aku.

Aku mendapatkan penghargaan, dan uang pembinaan serta sertifikat.

Kabar ini aku sampaikan kepada bapak dan ibu. Mereka pun memelukku dan
mengucapkan semua karna Tuhan.

"Tetap menjadi pribadi yang mengasihi" sahut bapak.

"Amien! " .

Hari baik

Perjuanganku tidak berhenti sampai disini aku melalui segala sesuatu tentu saja
dengan dukungan Tuhan dan orangtua. Saat ini aku berjuang melanjutkan sekolahku SMP
dan menuju study lanjut SMA. Aku ingin segala sesuatu berawalan dengan baik, dan
berakhir dengan baik. Pada akhirnya, semuanya karna Kasih Tuhan.

Aku lalui SMP dengan mengumpulkan segudang prestasi yang aku harapkan. Aku
berharap aku bisa terus menuju cita-citaku dan impianku. Terimakasih bapak, terimakasih
ibu sudah sabar mendidikku, menghadapiku, dan merawatku dikala aku sakit,
menghiburku saat sedih. Pesan untuk diriku untuk selalu bersyukur, penuh kasih Tuhan.

Akhir

Pendidikanku tidak berhenti sampai disini, membuat aku menyadari bahwa
orangtua adalah segalanya. Sekarang saya menjalani hidup dengan kasih dan pelukan
hangat. Hari-hariku dipenuhui dengan kebahagiaan dan sukacita yang dalam.
Terimakasih karena apapun yang aku lakukan semua karena berkat Tuhan, dan sesuai
dengan namaku anugrah. Orangtua yang akan menemani dan tertawa bagahia untuk hari
esok dan seterusnya.


Click to View FlipBook Version