The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Laporan Praktikum Ingenhousz_Kel. 4 (XII MIPA 7)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Regina Lailika Andini, 2023-10-05 02:12:03

Laporan Praktikum Ingenhousz_Kel. 4 (XII MIPA 7)

Laporan Praktikum Ingenhousz_Kel. 4 (XII MIPA 7)

LAPORAN PERCOBAAN INGENHOUSZ Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 Anggota: 1. DRISMA JOYA AFRIANI SIRAIT (10) 2. IKHSAN DWI PRASETYO (14) 3. MAZIYYATUZ ZULFA (21) 4. MUAYYAD (22) 5. REGINA LAILIKA ANDINI (27) 6. WULAN PUTRI LESTARI (35) XII MIPA 7 SMA NEGERI 1 PALIMANAN JL. KH. AGUS SALIM NO. 128, Pegagan, Kec. Palimanan, Kab. Cirebon Telp.(0231) 341023 E-mail : sman1 [email protected]. id Website : sman1palimanan.sch.id September 2023


Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kuasa dan kehendak -Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktikum tentang “Percobaan Ingenhousz” ini. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ratnawati, S.Pd selaku guru biologi dan semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan laporan percobaan ini. Karya tulis ini melaporkan pemaparan mengenai “Pengaruh cahaya terhadap banyaknya gelembung (O2) pada tanaman Hydrilla” mulai dari bahan-bahan yang diperlukan, uji coba dan praktikum, hingga hasil percobaannya. Namun, kami sadar karya tulis ini masih banyak kekurangan. Kami meminta maaf atas kesalahan yang ada di dalamnya. Semoga apa yang telah kami laporkan dapat bermanfaat bagi banyak orang. Cirebon, 30 September 2023


Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Praktikum C. Rumusan Masalah D. Hipotesis BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Fotosintesis B. Jenis jenis Fotosintesis C. Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis D. Percobaan Ingenhousz E. Tanaman Hydrilla verticillata BAB III PRAKTIKUM A. Judul B. Tempat dan Waktu Pengamatan C. Variabel Penelitian D. Alat Dan Bahan E. Langkah Kerja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Lampiran Daftar Pustaka


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi yang dipakai oleh seluruh organisme hidup (tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme) di bumi berasal dari matahari, yaitu melalui penyerapan energi cahaya yang kemudian dikonversi menjadi energi kimia pada proses fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai. Reaksi ringkas fotosintesis adalah: 6C02 +6H20 + energi cahaya → C6H12O6+602 +6H20 Proses fotosintesis secara umum melibatkan dua tahap: (1) Tahap I (Reaksi terang) - mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. (2) Tahap II (Siklus Calvin) - merakit molekul gula dengan energi kimia. Oleh karena itu, kita melakukan percobaan ingenhousz sebagai salah satu cara untuk mengamati pengaruh intensitas cahaya terhadap banyaknya gelembung atau oksigen yang terjadi pada tanaman. B. Tujuan Praktikum Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap banyaknya gelembung (O2) pada tanaman Hydrilla verticillata. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap banyaknya gelembung pada tanaman Hydrilla verticillata? D. Hipotesis 1. Tanaman Hydrilla verticillata yang diletakkan di tempat terang akan menghasilkan gelembung Udara yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman Hydrilla verticillata yang diletakkan di tempat redup atau gelap. Artinya Semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin cepat pula laju reaksi fotosintesis. Sumber: https://id.scribd.com/doc/102242142/percobaan-ingenhousz


BAB II LANDASAN TEORI A. PENGERTIAN FOTOSINTESIS Fotosintesis adalah proses biokimia pembentukan karbohidrat dari zat anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama yang mengandung zat hijau daun yaitu klorofil. Selain organisme yang mengandung daun hijau, ada juga organisme seperti alga dan berbagai bakteri yang menggunakan nutrisi, karbon dioksida, dan air untuk fotosintesis, serta membutuhkan bantuan energi matahari. Fotosintesis sangatlah penting bagi makhluk hidup. Terkhusus untuk tumbuhtumbuhan fotosintesis menjadi landasan mereka untuk berkembang. Dengan kata lain fotosintesis akan mempengaruhi rantai makanan. Dengan mengkonsumsi CO2 fotosintesis menjadi pemeran utama untuk mengurangi global warming dan pencemaran udara. B. JENIS JENIS FOTOSINTESIS 1. Reaksi Terang Reaksi terang berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang iniklorofil menyerap cahaya nila. Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul airReaksi tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.


2. Reaksi Gelap (Siklus Calvin) Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. DIsebut juga siklus Calvin. Pada siklus ini tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi. C. FAKTOR YANG MEMENGARUHI FOTOSINTESIS 1. Cahaya Cahaya merupakan sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang terjadi. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis semakin meningkat. Namun, Cahaya matahari dengan intensitas terlalu tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil. 2. Kadar Air Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan stomata atau mulut daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju proses fotosintesis. 3. Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2) Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan CO2 atau karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin baiklah proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2 harus disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida ditingkatkan pelan- pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada tingkat tertentu Natrium bikarbonat atau


NaHCO3 ditambahkan dalam percobaan karena ia dapat membentuk gas karbon dioksida. 4. Suhu Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila suhu naik 100, kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan mengadakan fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu 10-35C. 5. Klorofil Kandungan Klorofil Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat kurang. Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis. Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan sejumlah ion anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofilIon itu adalah Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen). 6. Tahap pertumbuhan Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin fotosintesis daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak energi untuk tumbuh membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. D. PERCOBAAN INGENHOUSZ Percobaan ingenhousz adalah salah satu percobaan yang dilakukan untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan oksigen. Percobaan ini ditemukan oleh Jan Ingenhousz yang bertujuan untuk menyelidiki proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Dengan tujuan membuktikan adanya gas oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis. Dalam percobaan Ingenhousz, tumbuhan yang digunakan adalah tumbuhan air Hydrilla verticillata. Tumbuhan Hydrilla yang dimasukan ke dalam bejana berisi air yang telah ditutup dengan sebuah corong akan mengeluarkan gelembung yang keluar dari daun daunnya. Gelembung yang dihasilkan menunjukkan bahwa proses fotosintesis itu menghasilkan oksigen.


E. TANAMAN HYDRILLA VERTICILLATA Hydrilla (bahasa Inggris: Esthwaite Waterweed, waterthyme, hydrilla) adalah genus dari tumbuhan air, biasanya diperlakukan sebagai mengandung hanya satu spesies, Hydrilla verticillata, meskipun beberapa ahli botani membaginya menjadi beberapa spesies. Batang tumbuh hingga panjang 1-2 m. Daun diatur dalam whorl sejumlah 2-8 di sekitar batang, setiap daun masing-masing panjangnya 5-20 mm dan lebarnya 0,7–2 mm, dengan gerigi kecil di sepanjang tepi daun; pelepah daun sering kali kemerahan jika segar. Hydrilla bereproduksi terutama secara vegetatif dengan fragmentasi dan dengan rimpang dan turion (overwintering), dan bunga jarang terlihat. Mereka memiliki ruang udara untuk menjaga mereka tetap tegak.


BAB III PRAKTIKUM A. Judul Mengamati pengaruh intensitas cahaya terhadap banyaknya gelembung (O2) pada tanaman Hydrilla verticillata. B. Tempat dan Waktu Praktikum Waktu: Selasa, 26 September 2023 Tempat pelaksanaan: Laboratorium Biologi di SMAN 1 PALIMANAN C. Variabel Penelitian a) Variabel bebas : Cahaya & NaHCO₃ b) Variabel Terikat : Gelembung (O2) c) Variabel kontrol : Tanaman Hydrilla verticillata, Air D. Alat dan Bahan Alat o Gelas beaker o Tabung reaksi o Corong kaca o Kawat o Ember o Gunting Bahan: o Tanaman Hydrilla verticillata o Air o NaHCO₃ o Benang kasur E. Langkah Kerja 1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. 2. Ambil tanaman Hydrilla verticillata dan ikat ujung tanaman menggunakan benang. 3. Pasang ikatan tanaman Hydrilla verticillata tadi ke dalam corong kaca. 4. Tutup bagian atas corong kaca menggunakan tabung reaksi. 5. Rangkailah corong kaca, Hydrilla verticillata, tabung reaksi, gelas beaker dan kawat penyangga sesuai dengan yang seharusnya. 6. Masukkan rangkaian tersebut kedalam ember yang berisi air. Pastikan tabung reaksi berisi penuh dengan air jangan sampai terdapat rongga udara di dalamnya. 7. Letakkan di tempat yang gelap selama 5 menit, amati perubahannya. 8. Letakkan di dalam ruangan selama 5 menit, amati perubahannya. 9. Letakkan di tempat yang terang selama 5 menit, amati perubahannya. 10. Letakkan di tempat yang terang dan tambahkan 1 sendok bubuk NaHCO₃ 11. aduk rata, lalu amati perubahannya selama 5 menit. 12. Catat Hasil pengamatan.


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Keterangan: 23 : gelembung banyak sekali 16 : gelembung banyak 4 : gelembung sedikit 0 : tidak ada gelembung 0 5 10 15 20 25 Cahaya gelap Cahaya ruang Cahaya terang Cahaya terang + NaHCO3 Series 1 Series 1 No Perlakuan Waktu Banyak Gelembung 1. Cahaya gelap 5 menit 0 2. Cahaya Ruang 5 menit 4 3. Cahaya terang 5 menit 16 4. Cahaya terang + NaHCO₃ 5 menit 23


B. Pembahasan Dapat dilihat pembahasan mengenai data yang dihadilkan dari praktikum adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada percobaan INGENHOUSZ, terdapat beberapa fakta yang kami temukan yaitu: 1. Di dalam lemari (Tidak terkena cahaya matahari) Pada saat tanaman diletakkan didalam lemari tidak muncul sama sekali gelembung, dikarenakan pada tanaman tersebut tidak terjadinya fotosintesis hal ini dikarenakan tidak ada sama sekali cahaya yang masuk untuk kebutuhan fotosintesis pada tumbuhan tersebut 2. Di dalam ruangan (Tidak terkena cahaya matahari secara langsung) Pada saat tanaman di letakkan didalam ruangan terjadi sebuah rekasi yaitu mengeluarkan gelembung sebanyak 1 dalam waktu 10 detik, hal ini dikarenakan terjadinya Fotosintesis, adanya cahaya yang masuk ketumbuhan, dan suhu yang memadai, akan tetapi pada tempat ini tidak dikatakn optimun karena cahaya yang masuk pada tanaman sedikit dan suhu diruangan tersebut hanya 28°C (suhu optimum 30°C) ditandai oleh gelembung yang muncul arti geembung tersebut yaitu munculnya 02 sebagai hasil dari fotosintesisis, maka dari itu terjadinya fotosintesis yang lambat. 3. Di luar ruangan (Terkena cahaya matahari langsung) Pada saat tanaman di letakkan di luar ruangan tersebut menghasilkan gelembung sebanyak 7,hal ini dikarenakan terjadinya fotosintesis optimum,adanya cahaya yang masuk ke tanaman tersebut tercukup secara optimum dan suhu yang di perlukan dalam fotosintesis tersebut sekitar 30°C dan kondisi suhu tersebut dikatakan optimum) ditandai oleh gelembung yang muncul arti geembung tersebut yaitu munculnya 02 sebagai hasil dari fotosintesisis, hal ini dinamkan fotosintesis cepat 4. Ditambahkan NaHCO3 (Soda kue)


Pada kondisi ini tanaman sesudah di diamkan selama 5menit di tempat yang optimum lalu ditambahkan 1 sendok NaHCO3 menghasilkan gelembung yang sangat banyak yaitu 17 gelembung. Hal ini dikarenakan cahaya dan suhu masuk ke tanaman tersebut optimum lalu di tambahkan NaHCO3 hal inj mengalami reaksi kimia (Fotolisi) yang dimana NaHCO3 menghasilkan H2O dan CO2) ditandai oleh gelembung yang muncul arti geembung tersebut yaitu munculnya 02 sebagai hasil dari fotosintesisis, dengan ini CO2 dan H20 meningkat yang terjadi adalah Fotosintesis terjadi dengan sangat cepat.


BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat dilihat pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis ebagai berikut: - Cahaya gelap : tidak menghasilkan oksigen. - Cahaya redup : menghasilkan sedikit oksigen. - Cahaya Terang : menghasilkan banyak oksigen. - Cahaya terang + NaHCO3 : menghasilkan banyak sekali oksigen. Pada praktikum yang telah dilaksanakan tersebut dapat disimpulkan bahwa cahaya matahari berpengaruh dalam fotosintesis pada daun, faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat. Penambahan substrat (NaHCO3) juga berpengaruh terhadap laju fotosintesis. faktor kadar CO terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO₂ merupakan bahan baku dari proses fotosintesis. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat kami sarankan bahwa: • Dalam pengerjaan penelitian kali ini diperlukan kerjasama antara anggota dalam satu kelompok agar proses penelitian dapat berlangsung dengan cepat, Tepat dan teratur. • Pastikan tabung reaksi terisi penuh dengan air dan jangan sampai terdapat rongga udara di dalamnya, jika terdapat rongga udah di dalamnya maka akan memengaruhi hasil pengamatan.


C. Lampiran


DAFTAR PUSTAKA Artawa, M.T. 2012. Percobaan Ingenhousz. Denpasar: Sribd.id. (https://id.scribd.com/doc/102242142/percobaan-ingenhousz) Afrilia,N.I., Ilmi, S.Z., Hidayatul, A.L., Jovanka,R.K., Firnanda,S. 2021. Laporan Percobaan Ingenhousz. Jawa Timur: Studocu. (https://www.studocu.com/id/document/ssekolah-menengah-atas-negeri-10-fajarharapan/hedon/laporan-percobaan-ingenhousz/22507136) Prakasa,Y.L. 2019. Laporan Percobaan Ingenhousz. Yogyakarta: Academia.edu. (https://www.academia.edu/42005905/LAPORAN_PRAKTIKUM_INGENHOUSZ) https://faperta.umsu.ac.id/2022/10/20/pengertian-fotosintesis/


Click to View FlipBook Version