The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adeariyani2, 2024-02-26 08:26:59

Bahan Ajar Kromatografi Gas

Bahan Ajar GC

50 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s daya pisah dari bahan pengganggu, dan meningkatkan resolusi dari senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul yang hampir sama. c. Alkilasi adalah metode derivatisasi yang digunakan untuk menderivatisasi alkohol, fenol, amina primer, sekunder, amida, dan sulfidril. Derivat dapat dibuat dengan sistesis Williamson yakni alkohol dan fenol ditambah alkil atau benzil halida dengan adanya basa. d. Kondensasi adalah metode derivatisasi yang digunakan untuk derivatisasi amina yang mana pereaksinya mengandung gugus karbonil. Amina promer bereaksi dengan keton membentuk enamin atau bereaksi dengan karbon disulfide membentuk isotiosianat. Aseton dan siklobutanon bereaksi dengan amin primer membentuk enamin yang menghasilkan puncak tunggal pada Kromatografi Gas. e. Asilasi adalah metode derivatisasi yang digunakan untuk membuat derivat dari sampel yang mengandung fenol, alkohol, amin primer atau sekunder. Rerivatisasi dengan cara ini dilakukan dengan menggunakan asam asetat. Cara ini akan memberikan bentuk kromatogram yang baik. f. Sililasi adalah metode derivatisasi yang digunakan untuk menggantikan eter alkil untuk analisis sampel yang bersifat polar namun sukar menguap. Derivat yang paling sering dibuat menggunakan car aini adalah trimetilsilil. 1. PROYEK 1 (SIMULASI PRAKTIKUM TENTANG ANALISIS KUALITATIF KOMPONEN DENGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS) A. Alat dan Bahan Alat 1. GC-FID/TCD Shimadzu 2. Gelas ukur 10 mL 3. Labu ukur 10 mL 4. Corong gelas PAKET MINI PROYEK KROMATOGRAFI GAS


51 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 5. Pipet Volume Bahan 1. Metanol 5%, 10%, 15% 2. Etanol 5%, 10%, 15% 3. Propanol 5%, 10%, 15% 4. n-butanol 5%, 10%, 15% 5. Akuades B. Cara Kerja 1. Optimalisasikan jalannya kromatografi gas dengan mengatur kecepatan alir gas, temperature injector, temperature kolom, temperature detektor. 2. Kondisi operasi alat dicatat dan digunakan dalam laporan. 3. Larutan 5% v/v methanol, etanol, propanol, dan n-butanol. 4. Injeksikan kurang lebih 1 masing-masing larutan ke dalam kromatografi gas dan catat peak report masing-masing. 5. Ambil 2,5 ml dari masing-masing alkohol tersebut dan campurkan ke dalam labu ukur 10 ml yang sama dan kocok hingga homogen. 6. Injeksikan kurang lebih 1 campuran ke dalam kromatografi gas dan catat peak report masing-masing puncak yang terbentuk. 7. Tentukan identitas masing-masing puncak dalam campuran dengan membandingkan waktu retensinya terhadap alkohol tunggal. 8. Larutan 10% v/v methanol, etanol, propanol, dan n-butanol. 9. Ambil 2,5 ml dari masing-masing alkohol tersebut dan campurkan ke dalam labu ukur 10 ml yang sama dan kocok hingga homogen. 10. Injeksikan kurang lebih 1 camputan ke dalam kromatografi gas dan catat peak report masing-masing puncak yang terbentuk. 11. Lakukan Langkah yang sama dengan no.7. 12. Lakukan juga untuk larutan 15% v/v methanol, etanol, propanol, dan n-butanol dalam aquades.


52 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s C. Analisis Data 1. Peak report berisi data antara lain banyaknya puncak, waktu retensi, luas area puncak, dan konsentrasi (%Area) 2. Bandingkan dua data kromatogram campuran dengan melihat peak report nya. Tentukan perbedaan dan persamaannya. 3. Salin data kromatogram, kemudian hitung rasio konsentrasi alkohol semula dengan luas puncak yang diperoleh dari kromatogram. Apakah berlaku kelipatan yang sama atau tidak? Misalnya, alkohol semula lipat 2 konsentrasi awalnya (dari 5% menjadi 10%) maka apakah luas puncaknya juga demikian? D. Pertanyaan 1. Jelaskan jenis fasa diam dan fasa gerak yang tepat digunakan pada percobaan di atas? 2. Tuliskan sifat-sifat fasa diam yang digunakan! 3. Apa saja syarat fasa gerak yang digunakan dalam GLC? 4. Bagaimana urutan keluarnya senyawa dari kolom? Mengapa demikian? (Rubiyanto, 2017). 2. PROYEK 2 (SIMULASI PRAKTIKUM TENTANG ANALISIS KUANTITATIF KOMPONEN DENGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS) A. Alat dan Bahan Alat 1. GC-FID/TCD Shimadzu 2. Gelas ukur 10 mL 3. Labu ukur 10mL 4. Corong gelas 5. Pipet Volume Bahan 1. Sampel minuman yang mengandung alkohol 2. Etanol 3. Kromatogram percobaan analisis kualitatif


53 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 4. Akuades B. Cara Kerja 1. Siapkan kromatogram dan peak report percobaan VII. 2. Optimalisasikan jalannnya kromatografi gas dengan mengatur kecepatan alir gas, temperature injektor, temperature kolom, temperature detektor. 3. Kondisi operasi alat dicatat dan digunakan dalam laporan. 4. Ambil 2 ml sampel minuman dan masukkan ke dalam labu ukur 50 ml, encerkan dengan aquades. 5. Homogenkan larutan dengan pengocokan. 6. Injeksikan kurang lebih 1 campuran larutan ke dalam kromatografi gas dan catat peak report nya. 7. Larutan 5% v/v etanol dalam aquades; masing-masing sebanyak 10 ml dalam labu ukur. 8. Ambil 5 ml larutan sampel dan masukkan ke dalam labu ukur 10 ml, tambahkan etanol 5% sampai tanda. 9. Kocok hingga homogen. 10. Injeksikan kurang lebih 1 campuran ke dalam kromatografi gas dan catat peak report masing-masing puncak yang terbentuk. 11. Bila alkohol yang muncul dalam sampel bukan etanol, prosedur disesuaikan dengan mengganti etanol dengan alkohol yang dimaksud. C. Analisis Data 1. Dengan pendekatan standar kalibrasi, buatlah kurva kalibrasi dari percobaan VII sebelumnya dengan membuat plot luas puncak versus konsentrasi. Gunakan kromatogram etanol saja. Hitunglah konsentrasi etanol dalam sampel! 2. Dengan pendekatan standar Tunggal dari prosedur di atas, hitunglah konsentrasi alkohol dalam sampel!


54 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s D. Pertanyaan 1. Jelaskan jenis fasa diam dan fasa gerak yang tepat digunakan pada percobaan di atas? 2. Jelaskan bagaimana cara melakukan derivatisasi analit target yang sukar menguap? 3. GLC dapat digunakan untuk analisis apa saja? 4. Apa syarat sampel yang dapat dianalisis dengan GLC? Berikut adalah link Laboratorium Virtual yang digunakan dalam simulasi percobaan dalam kedua proyek ini. 3. PROYEK 3 (ANALISIS SENYAWA AROMATIK DALAM SAMPEL MINYAK ATSIRI MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS) Deskripsi Proyek: Proyek ini bertujuan untuk menganalisis senyawa aromatik dalam sampel minyak atsiri yang diekstraksi dari tumbuhan tertentu menggunakan kromatografi gas. Minyak atsiri adalah campuran senyawa aromatik yang umumnya digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan obat-obatan. Dalam proyek ini, Anda akan belajar tentang teknik derivatisasi yang digunakan untuk meningkatkan volatilitas senyawa aromatik, serta cara menjalankan analisis kromatografi gas. Prosedur Proyek: 1. Persiapan Sampel Minyak Atsiri: Mulailah dengan mengumpulkan atau membeli minyak atsiri yang akan dianalisis. Pastikan minyak atsiri ini tidak mengandung senyawa lain yang dapat mengganggu hasil analisis. Sebelum analisis, larutkan minyak atsiri dalam pelarut yang sesuai. 2. Derivatisasi Sampel: Pilih metode derivatisasi yang sesuai. Misalnya, Anda dapat menggunakan derivatisasi dengan trimetilsililasi (TMS) untuk meningkatkan volatilitas W B SITE


55 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s senyawa aromatik. Terapkan metode derivatisasi ke sampel minyak atsiri sesuai dengan petunjuk dan prosedur yang ditetapkan. 3. Pengaturan Kromatografi Gas: Persiapkan instrumen kromatografi gas dengan memilih kolom yang sesuai dan mengatur kondisi operasional seperti suhu kolom, suhu injektor, dan laju aliran fase gerak. Pastikan kolom kromatografi gas dalam kondisi yang baik sebelum analisis. 4. Injeksi Sampel: Injeksikan sampel yang telah mengalami derivatisasi ke dalam injektor kromatografi gas. Pastikan injeksi berjalan dengan baik. 5. Pemantauan dan Analisis Kromatogram: Jalankan instrumen kromatografi gas dan amati kromatogram yang dihasilkan. Perhatikan waktu retensi dan karakteristik puncak yang muncul pada kromatogram. 6. Identifikasi dan Kuantifikasi Senyawa Aromatik: Identifikasi senyawa aromatik dalam sampel berdasarkan waktu retensi dan karakteristik puncak pada kromatogram. Kuantifikasi senyawa aromatik dengan membandingkan area puncak dengan kurva kalibrasi yang telah dibuat sebelumnya. 7. Kesimpulan dan Presentasi Hasil: Buat kesimpulan tentang senyawa aromatik yang ditemukan dalam sampel minyak atsiri. Sajikan hasil proyek dalam laporan atau presentasi yang merinci proses analisis dan temuan. Catatan: Pastikan untuk menjalankan proyek ini dengan mengikuti pedoman keamanan dan etika laboratorium yang berlaku. Kromatografi gas melibatkan penggunaan bahan-bahan kimia dan instrumen yang harus digunakan dengan hati-hati. 4. PROYEK 4 (ANALISIS PENCEMARAN UDARA DI SEKITAR KAMPUS DENGAN KROMATOGRAFI GAS) Deskripsi Proyek: Proyek ini akan memungkinkan Mahasiswa untuk menerapkan kromatografi gas sebagai alat analisis untuk memahami kualitas udara di sekitar Kampus mereka. Mahasiswa akan mengumpulkan sampel udara dari berbagai lokasi di sekitar sekolah dan menggunakan kromatografi gas untuk menganalisis komponen-komponen tertentu yang dapat menjadi pencemar


56 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s udara. Proyek ini akan membantu siswa memahami metode analisis yang digunakan dalam ilmu kimia dan memiliki dampak langsung pada lingkungan Kampus mereka. Langkah-langkah Proyek: 1. Perencanaan Pemantauan Udara: Mahasiswa akan merencanakan pemantauan udara di sekitar Kampus, memilih lokasi yang berbeda untuk pengambilan sampel. 2. Pengumpulan Sampel Udara: Mahasiswa akan mengumpulkan sampel udara dari lokasi yang telah ditentukan menggunakan perangkat pengambilan sampel udara. 3. Penyiapan Sampel: Mahasiswa akan memproses sampel udara yang telah diambil untuk mempersiapkan mereka untuk analisis kromatografi gas, termasuk derivatisasi jika diperlukan. 4. Analisis Kromatografi Gas: Mahasiswa akan menjalankan sampel pada instrumen kromatografi gas dan mencatat hasil kromatogram. 5. Identifikasi dan Kuantifikasi Senyawa: Mahasiswa akan mengidentifikasi senyawa yang terdeteksi dalam sampel dan menghitung konsentrasi mereka. 6. Analisis dan Kesimpulan: Mahasiswa akan menganalisis data hasil analisis untuk mengevaluasi tingkat pencemaran udara di sekitar Kampus mereka. Mereka juga akan mencari solusi untuk mengurangi pencemaran jika diperlukan. Proyek ini memberikan pengalaman belajar yang kontekstual kepada Mahasiswa, karena mereka akan melibatkan diri dalam pengambilan sampel dan analisis nyata yang dapat membantu mereka memahami pentingnya kualitas udara dan lingkungan sekitar mereka. Selain itu, proyek ini juga membuka kesempatan untuk mendiskusikan tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi dampak pencemaran udara di kampus mereka.


57 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 5. PROYEK 5 (ANALISIS KUALITAS BAHAN BAKAR KENDARAAN DENGAN KROMATOGRAFI GAS) Deskripsi Proyek: Proyek ini bertujuan untuk menganalisis kualitas bahan bakar yang digunakan dalam kendaraan bermotor dengan menggunakan kromatografi gas. Bahan bakar yang berkualitas buruk dapat menghasilkan emisi yang merusak lingkungan dan mesin kendaraan. Melalui proyek ini, Anda akan mengidentifikasi senyawa-senyawa yang dapat mengindikasikan kualitas bahan bakar, seperti senyawa hidrokarbon tertentu. Langkah-langkah Proyek: 1. Pengumpulan Sampel Bahan Bakar: Kumpulkan sampel bahan bakar dari berbagai sumber, termasuk pompa bensin, stasiun pengisian bahan bakar terdekat, dan kendaraan yang beroperasi. 2. Penyiapan Sampel: Proses sampel bahan bakar untuk mempersiapkan mereka untuk analisis dengan kromatografi gas. Ini mungkin melibatkan derivatisasi. 3. Analisis dengan Kromatografi Gas: Jalankan sampel pada instrumen kromatografi gas dan rekam kromatogram. 4. Identifikasi Senyawa: Identifikasi dan kuantifikasi senyawa dalam sampel yang mungkin mengindikasikan kualitas bahan bakar, seperti senyawa aromatik dan hidrokarbon tertentu. 5. Perbandingan dan Kesimpulan: Bandingkan hasil analisis dari berbagai sumber bahan bakar dan kendaraan. Buat kesimpulan tentang kualitas relatif bahan bakar yang dianalisis. Hasil yang Diharapkan: a. Identifikasi senyawa yang mengindikasikan kualitas bahan bakar. b. Perbandingan kualitas bahan bakar dari berbagai sumber. c. Kesimpulan tentang kualitas bahan bakar yang dianalisis dan dampaknya pada kendaraan dan lingkungan. Hasil proyek ini dapat membantu dalam pemantauan dan peningkatan kualitas bahan bakar yang digunakan dalam kendaraan bermotor. Selain itu, proyek ini dapat memberikan wawasan tentang pentingnya analisis bahan bakar dalam mengurangi emisi kendaraan dan perlindungan lingkungan.


58 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 6. PROYEK 6 (ANALISIS SENYAWA AROMA DALAM MINYAK ESENSIAL DARI TANAMAN AROMATIK MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS) Deskripsi Proyek: Proyek ini akan memungkinkan mahasiswa untuk menjelajahi dunia senyawa aroma yang terkandung dalam minyak esensial dari tanaman aromatik. Mahasiswa akan menggunakan kromatografi gas untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa aroma yang memberikan aroma khas dari minyak esensial. Selain itu, proyek ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar tentang pengambilan sampel, derivatisasi, analisis kromatografi gas, dan interpretasi hasil. Langkah-langkah Proyek: 1. Pengumpulan Sampel Minyak Esensial: Mahasiswa dapat memilih beberapa tanaman aromatik, seperti lavender, rosemary, atau peppermint, dan mengambil sampel minyak esensialnya. 2. Persiapan Sampel: Mahasiswa akan mempersiapkan sampel minyak esensial dengan melarutkan mereka dalam pelarut yang sesuai. 3. Derivatisasi Sampel: Mahasiswa akan memilih metode derivatisasi yang sesuai, jika diperlukan, untuk meningkatkan volatilitas senyawa aroma. 4. Pengaturan Kromatografi Gas: Mahasiswa akan mempersiapkan instrumen kromatografi gas dan mengatur parameter operasional, termasuk pemilihan kolom kromatografi gas. 5. Injeksi Sampel: Sampel yang telah diolah akan diinjeksikan ke dalam instrumen kromatografi gas. 6. Analisis Kromatogram: Mahasiswa akan memantau kromatogram yang dihasilkan oleh kromatografi gas, mencatat waktu retensi dan karakteristik puncak. 7. Identifikasi dan Kuantifikasi Senyawa Aroma: Mahasiswa akan mengidentifikasi senyawa aroma dalam sampel dengan merujuk pada waktu retensi dan karakteristik puncak. 8. Kuantifikasi senyawa aroma dapat dilakukan dengan menghitung luas puncak atau dengan membuat kurva kalibrasi jika ada standar yang tersedia. 9. Kesimpulan dan Diskusi: Mahasiswa akan menyimpulkan hasil analisis, membahas senyawa aroma yang ditemukan dalam minyak esensial, dan


59 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s menghubungkannya dengan aroma khas dari tanaman aromatik yang dipilih. Proyek ini menggabungkan unsur praktis dan kreatif dengan memungkinkan mahasiswa untuk bekerja dengan bahan alam, serta mengembangkan pemahaman tentang analisis senyawa aroma yang sering digunakan dalam industri parfum dan makanan. 7. PROYEK 7 (ANALISIS SENYAWA DALAM PRODUK PEMBERSIH RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS) Deskripsi Proyek: Proyek ini akan fokus pada analisis senyawa-senyawa yang terkandung dalam produk pembersih rumah tangga sehari-hari seperti deterjen cair, sabun cuci, atau pengharum ruangan. Mahasiswa akan menggunakan kromatografi gas untuk mengidentifikasi senyawa utama dalam produk tersebut dan memahami dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Langkah-langkah Proyek: 1. Pemilihan Produk Pembersih Rumah Tangga: Mahasiswa dapat memilih beberapa produk pembersih rumah tangga yang umum digunakan, seperti deterjen cair, sabun cuci, atau pengharum ruangan. 2. Pengumpulan Sampel Produk: Beli atau minta contoh produk pembersih rumah tangga yang telah dipilih. 3. Persiapan Sampel: Persiapkan sampel dengan melarutkan produk pembersih dalam pelarut yang sesuai. 4. Derivatisasi Sampel (Opsional): Jika diperlukan, terapkan derivatisasi untuk meningkatkan volatilitas senyawa dalam sampel. 5. Pengaturan Kromatografi Gas: Persiapkan instrumen kromatografi gas dengan pemilihan kolom dan pengaturan parameter operasional yang sesuai. 6. Injeksi Sampel: Injeksikan sampel yang telah diolah ke dalam instrumen kromatografi gas. 7. Analisis Kromatogram: Amati kromatogram yang dihasilkan dan catat waktu retensi serta karakteristik puncak.


60 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 8. Identifikasi dan Kuantifikasi Senyawa: Identifikasi senyawa dalam sampel dengan merujuk pada waktu retensi dan karakteristik puncak. 9. Kuantifikasi senyawa dengan menghitung luas puncak atau menggunakan kurva kalibrasi jika diperlukan. 10. Kesimpulan dan Diskusi: Mahasiswa akan menyimpulkan hasil analisis, membahas senyawa yang ditemukan dalam produk pembersih rumah tangga, dan menghubungkannya dengan dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Proyek ini dapat membantu mahasiswa memahami senyawa yang terkandung dalam produk sehari-hari yang mereka gunakan dalam rumah tangga dan meningkatkan kesadaran tentang keberlanjutan dan dampak lingkungan dari produk tersebut. Selain itu, proyek ini memberikan pengalaman praktis dalam menerapkan teknik kromatografi gas dalam konteks kehidupan sehari-hari. 8. PROYEK 8 (OPTIMASI METODE ANALISIS KUALITAS BAHAN BAKU DALAM INDUSTRI FARMASI MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS) Deskripsi Proyek: Proyek ini bertujuan untuk mengoptimalkan metode analisis menggunakan kromatografi gas untuk menguji kualitas bahan baku yang digunakan dalam industri farmasi. Kualitas bahan baku sangat penting dalam pembuatan obat-obatan yang aman dan efektif. Mahasiswa akan mengembangkan dan menguji metode kromatografi gas untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa tertentu dalam bahan baku farmasi. Langkah-langkah Proyek: 1. Seleksi Bahan Baku: Pilih beberapa bahan baku farmasi yang akan dianalisis dalam proyek ini. Bahan baku dapat berupa bahan kimia aktif atau bahan baku alamiah. 2. Persiapan Sampel: Persiapkan sampel bahan baku dengan memprosesnya sesuai dengan pedoman industri farmasi. 3. Derivatisasi Sampel (Opsional): Jika diperlukan, terapkan metode derivatisasi untuk meningkatkan volatilitas senyawa dalam sampel.


61 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 4. Pengaturan Kromatografi Gas: Persiapkan instrumen kromatografi gas dan atur parameter operasional seperti suhu kolom, suhu injektor, dan laju aliran fase gerak. 5. Injeksi Sampel: Injeksikan sampel yang telah diolah ke dalam kolom kromatografi gas. 6. Analisis Kromatogram: Amati kromatogram yang dihasilkan oleh instrumen kromatografi gas dan catat waktu retensi dan karakteristik puncak. 7. Identifikasi dan Kuantifikasi Senyawa: Identifikasi senyawa dalam sampel dengan merujuk pada waktu retensi dan karakteristik puncak. 8. Kuantifikasi senyawa dengan menghitung luas puncak atau menggunakan kurva kalibrasi jika tersedia standar. 9. Optimasi Metode: Uji berbagai kondisi operasional untuk mengoptimalkan metode analisis, seperti kolom, suhu, dan laju aliran fase gerak. 10. Kesimpulan dan Rekomendasi: Buat kesimpulan tentang metode analisis terbaik untuk menguji kualitas bahan baku farmasi. Berikan rekomendasi untuk implementasi metode ini dalam industri farmasi. Proyek ini akan memberikan manfaat langsung bagi industri farmasi dengan meningkatkan metode analisis kualitas bahan baku yang digunakan dalam produksi obat-obatan. Selain itu, ini juga akan memberikan pengalaman praktis dalam penggunaan kromatografi gas dalam konteks industri farmasi.


62 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) KELAS EKSPERIMEN KEGIATAN BELAJAR 2 I. Judul : Melakukan Projek Praktikum terkait Analisis Kualitatif Menggunakan Metode Kromatografi Gas II. Identitas Nama Mahasiswa : ………………………………… Kelas/Semester : ………………………………… Kelompok : ………………………………… III. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK-9) Mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang; analisa kualitatif dan/atau analisa kuantitatif dalam aplikasi instrumen kromatografi gas untuk analisa analit target di dalam suatu sampel laboratorium dan/atau sampel ril (misalnya: klinik, forensik). IV. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa terampil melakukan proyek percobaan tentang analisis kualitatif menggunakan metode kromatografi gas melalui media laboratorium virtual secara teratur, tepat prosedur, dan baik. V. Alat dan Bahan 1. Media laboratorium virtual 2. Bahan Ajar 3. Laptop VI. Langkah-Langkah 1. Kerjakanlah lembar diskusi ini dengan teman kelompokmu. 2. Perhatikan prosedur proyek yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya. 3. Baca bahan ajar dan lakukanlah kegiatan literasi dari berbagai sumber yang diberikan sebagai sumber informasi. 4. Dari informasi yang didapatkan lakukan percobaan analisis kualitatif menggunakan metode kromatografi gas.


63 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s VII.Hasil Pengamatan A. Hasil Pengalamatan Kromatogram B. Analisis Data Tuliskan Hasil Pengamatan berupa Deskripsi Singkat Hasil atau dalam Bentuk Tabel Hasil Pengamatan! Tuliskan Hasil Analisis Data untuk Menjawab Rumusan masalah yang Dibuat!


64 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s C. Pertanyaan Dari percobaan yang telah dilakukan maka jawaban dari dari pertanyaan yang diberikan adalah sebagai berikut: ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ _____________________________________________________


65 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s I. Judul : Melakukan Projek Praktikum terkait Analisis Kuantitatif Menggunakan Metode Kromatografi Gas II. Identitas Nama Mahasiswa : ………………………………… Kelas/Semester : ………………………………… Kelompok : ………………………………… III. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK-9) Mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang; analisa kualitatif dan/atau analisa kuantitatif dalam aplikasi instrumen kromatografi gas untuk analisa analit target di dalam suatu sampel laboratorium dan/atau sampel ril (misalnya: klinik, forensik). IV. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa terampil melakukan proyek percobaan tentang analisis kuantitatif menggunakan metode kromatografi gas melalui media laboratorium virtual secara teratur, tepat prosedur, dan baik. V. Alat dan Bahan 1. Media laboratorium virtual 2. Bahan Ajar 3. Laptop VI. Langkah-Langkah 1. Kerjakanlah lembar diskusi ini dengan teman kelompokmu. 2. Perhatikan prosedur proyek yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya. 3. Baca bahan ajar dan lakukanlah kegiatan literasi dari berbagai sumber yang diberikan sebagai sumber informasi. 4. Dari informasi yang didapatkan lakukan percobaan analisis kuantitatif menggunakan metode kromatografi gas.


66 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s VII.Hasil Pengamatan A. Hasil Pengalamatan Kromatogram B. Analisis Data Tuliskan Hasil Pengamatan berupa Deskripsi Singkat Hasil atau dalam Bentuk Tabel Hasil Pengamatan! Tuliskan Hasil Analisis Data untuk Menjawab Rumusan masalah yang Dibuat!


67 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s C. Pertanyaan Dari percobaan yang telah dilakukan maka jawaban dari dari pertanyaan yang diberikan adalah sebagai berikut: ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ ___________________________________________________ _____________________________________________________


68 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s Judul Laporan: (Pilih judul yang mencerminkan topik proyek Anda dengan singkat dan deskriptif) Penulis: (Nama Mahasiswa) Tanggal: (Tanggal penyelesaian laporan) Abstrak: (Susun ringkasan singkat tentang laporan proyek, mencakup tujuan proyek, metode, temuan, dan kesimpulan). Daftar Isi: (Buat daftar isi yang mencakup judul dan nomor halaman untuk setiap bagian laporan). I. Pendahuluan: 1.1 Latar Belakang: (Jelaskan mengapa proyek ini penting dan relevan) 1.2 Tujuan Proyek: (Tetapkan tujuan utama proyek Anda). 1.3 Rumusan Masalah: (Jelaskan masalah yang akan Anda selesaikan dalam proyek). II. Tinjauan Pustaka: 2.1 Landasan Teori: (Sertakan ringkasan literatur yang relevan dengan topik proyek). 2.2Kerangka Konseptual: (Jelaskan konsep dasar yang mendasari proyek Anda). III. Metodologi: 3.1 Alat dan Bahan: (Jelaskan bagaimana Anda merencanakan alat dan bahan dalam melaksanakan proyek) 3.2Prosedur Proyek: (Deskripsikan teknik dan instrumen yang Anda gunakan untuk mengumpulkan data serta prosedur yang digunakan) IV. Hasil dan Pembahasan: 4.1 Presentasi Data: (Sajikan hasil proyek Anda dalam bentuk tabel, grafik, atau gambar kromatogram jika diperlukan). 4.2Interpretasi Hasil: (Berikan analisis dan interpretasi data yang diperoleh). 4.3Analisis Data: (Jelaskan hasil analisis proyek). 4.4Jawaban Pertanyaan FORMAT LAPORAN PROYEK


69 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s V. Kesimpulan dan Saran: 5.1 Kesimpulan: (Ringkas temuan utama dan implikasinya). 5.2 Keterbatasan dan Saran: (Identifikasi batasan dalam proyek Anda dan saran untuk penelitian selanjutnya). Daftar Pustaka: a. (Sertakan daftar semua sumber yang Anda kutip dalam laporan) b. Lampiran: (Sertakan lampiran jika diperlukan, seperti data tambahan, instrumen, atau grafik tambahan) Catatan Penting: a. Laporan dikumpulkan secara individu. b. Pastikan laporan Anda memiliki judul yang jelas, nomor halaman, dan daftar isi yang akurat. c. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. d. Berikan referensi yang lengkap untuk sumber-sumber yang Anda kutip dalam laporan. e. Pastikan laporan Anda bersih dari kesalahan tata bahasa dan ejaan. f. Gunakan format penulisan ilmiah yang sesuai (APA Style) sesuai dengan panduan yang ditetapkan. Dengan mengikuti format ini, Anda akan dapat menyusun laporan proyek yang rapi dan profesional, yang akan membantu pembaca memahami dan menghargai penelitian Anda. Berikut adalah link unduh format laporan proyek. Unduh di sini! https://docs.google.com/docume nt/d/1kYsvy3vInp3cXS3ajWyVzDYPwIk66PP/edit ?usp=share_link&ouid=1025057 96604444100214&rtpof=true&s d=true Link Drive


70 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 1. Kromatogram pada kromatografi gas menyatakan banyaknya senyawa yang dapat dipisahkan pada sampel yang dianalisis. Dimana sumbu X adalah waktu retensi dan sumbu Y adalah respon (pA). 2. Analisis Kualitatif dapat ditafsirkan melalui waktu retensi tR analit vs tR standar. 3. Analisis Kuantitatif dapat dianalisis melalui area analit sampel dibandingkan dengan area standar kalibrasi. 4. Metode Kurva Kalibrasi adalah analisis kuantitatif dengan metode ini kita harus mempersiapkan sederet larutan standar dan komposisinya hampir sama dengan analit. Kemudian tiap larutan standar diukur dengan kromatografi gas sehingga diperoleh kromatogram untuk tiap larutan standar. 5. Metode Standar Internal dilakukan dengan cara sampel dilibatkan dalam standar sehingga komponen yang tidak diinginkan dapat dikenali yang menyebabkan presisi tinggi. Karena konsentrasi standar yang ditambahkan diketahui, maka dengan mudah dapat menghitung banyaknya senyawa yang dianalisis. 6. Metode Normalisasi Area adalah metode analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan yang berhubungan dengan injeksi cuplikan. Dengan metode ini diperlukan elusi yang sempurna, semua komponen campuran harus keluar dari kolom. Area setiap peak yang muncul dihitung. RANGKUMAN “Setiap pria dan wanita sukses adalah pemimpi-pemimpi besar. Mereka berimajinasi tentang masa depan mereka, berbuat sebaik mungkin dalam setiap hal, dan bekerja setiap hari menuju visi jauh ke depan yang menjadi tujuan mereka.” (Brian Tracy).


71 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar! 1. Perhatikan Hasil Kromatogram GC berikut! Jika suatu sampel dianalisis menggunakan kromatografi gas, menghasilkan kromatogram di atas. Waktu retensi (Rt) pada kromatografi gas dipengaruhi oleh titik didih senyawa, berat molekul senyawa, serta ikatan yang terdapat pada senyawa yang terdapat pada campuran sampel. Berturut-turut jenis ikatan atau gaya antar molekul pada senyawa hasil pemisahan yang paling tepat untuk menggambarkan hasil kromatogram dari tiga puncak kromatogram di atas adalah …. A. Gaya Van Der Waals, Gaya dipol-dipol, Ikatan Hidrogen B. Gaya Van Der Waals, Ikatan Hidrogen, Gaya dipol-dipol C. Gaya dipol-dipol, Gaya Van Der Waals, Ikatan Hidrogen D. Gaya dipol-dipol, Ikatan Hidrogen, Gaya Van Der Waals E. Ikatan Hidrogen, Gaya dipol-dipol, Gaya Van Der Waals 2. Perhatikan Gambar Berikut! Analisis kuantitatif dengan metode ini kita harus mempersiapkan sederet larutan standar dan komposisinya hampir sama dengan analit. Kemudian tiap larutan standar diukur dengan kromatografi gas sehingga diperoleh kromatogram untuk tiap larutan standar. Selanjutnya diplot area peak atau tinggi peak sebagai fungsi konsentrasi larutan standar. Plot data harus diperoleh garis lurus yang memotong titik nol (gambar). Restandarisasi diperlukan untuk mendapatkan ketelitian tinggi. Sumber kesalahan dengan


72 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s metode ini biasanya variasi volume cuplikan dan kadang-kadang laju injeksi menjadi suatu faktor kesalahan. Metode analisis kuantitatif ini adalah …. A. Metode area normalisasi B. Metode diferensial C. Metode eksternal D. Metode internal standar E. Metode kurva kalibrasi 3. Data area berikut diperoleh dari suatu kromatogram campuran butil alkohol. Koreksi terhadap sensitifitas detektor diperoleh dari percobaan kromatografi terpisah untuk alkohol murni yang diketahui konsentrasinya. Jenis alkohol Area peak, cm2 Faktor respon detektor Area terkoreksi, cm2 n-butil 2,74 0,603 2,137 i-butil 7,61 0,530 7,080 s-butil 3,19 0,667 2,523 t-butil 2,66 0,681 1,979 Persentase masing-masing komponen adalah …. A. 12,60% ; 23,80% ; 45,10% ; 18,50% B. 15,57% ; 51,61% ; 18,40% ; 14,42% C. 18,50% ; 45,10% ; 23,80% ; 12,60% D. 23,80% ; 18,50% ; 45,10% ; 12,60% E. 45,10% ; 18,50% ; 12,60% ; 23,80% 4. Salah satu minuman keras yang beredar di pasaran diduga mengandung isopropanol dan alkohol. Sampel minuman ini dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode kromatografi gas. Sebelum sampel dianalisis dilakukan standarisasi menggunakan larutan baku diperoleh data luas area etanol pada larutan baku 2 adalah 23,07; luas area isopropanol pada larutan baku 2 adalah 121,78; konsentrasi etanol pada larutan baku 2 adalah 0,089%; dan konsentrasi isopropanol pada larutan baku 2 adalah 0,079%. Nilai IRF atau faktor koreksi pada GC yang paling tepat berdasarkan perhitungan adalah …. A. 4,3993 D. 5,9469 B. 4,4993 E. 6,5593 C. 5,5993 5. Senyawa A dan B dipisahkan menggunakan metode kromatografi gas yang mempunyai panjang kolom 25 cm, masing-masing memiliki waktu retensi 16,5 menit (A) dan 18,95 menit (B). Bila lebar puncak (dasar) masing-masing 1,35 menit (A) dan 1,83 menit (B), maka nilai resolusi kolom dan HETP adalah …. A. 1,54 dan 0,0122 cm B. 2,63 dan 0,0211 cm C. 3,72 dan 0,0234 cm D. 4,81 dan 0,0368 cm E. 5,90 dan 0,0536 cm


73 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 6. Seseorang dikatakan mabuk apabila telah mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol. Sampel urin seorang pemabuk dianalisis menggunakan kromatografi gas (GC) untuk mengukur kadar etanol yang telah ia konsumsi dari minuman keras. Hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan sampel standar etanol dengan konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 mg/mL dan mengukur area puncaknya sebagai berikut: Konsentrasi Standar Etanol (mg/mL) 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 Luas Puncak 0,00 210 473 1114 1652 2160 Selanjutnya, dilakukan pengukuran area puncak sampel urin pemabuk, yang menghasilkan nilai 411,5. Besarnya konsentrasi etanol dalam sampel urin tersebut adalah …. A. 5,561 mg/mL B. 5,763 mg/mL C. 6,892 mg/mL D. 6,691 mg/mL E. 6,499 mg/mL 7. Perhatikan Tabel Hasil Analisis GC berikut! Peak R.Time I. Time F.Time Area %Area Height 1 27,283 26,617 29,167 201615232 98,23 8631153 2 29,857 29,617 30,217 3642915 1,77 378650 Jumlah 205258147 100,00 9009803 Jika berat yang ekstrak hasil isolasi atau hasil sintesis adalah 1,5 mg dan berat secara teoritisnya adalah 2,4 mg. Maka persen (%) kemurnian atau rendemen senyawa pada sampel terhadap % area pada kromatografi gas adalah …. A. 60,27% D. 71,53% B. 61,39% E. 80,65% C. 70,41% 8. Larutan standar dibuat dengan cara menimbang sabu sebanyak 10 mg kemudian dilarutkan dengan akuades dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL sampai tanda batas sehingga diperoleh larutan baku induk. Pada larutan tersebut dipipet masing-masing sebanyak 0, 10, 15, 25, dan 35 mL ke dalam labu ukur 100 mL sampai tanda batas. Diperoleh larutan standar dengan konsentrasi dalam satuan ppm yang selanjutnya diukur luas puncaknya menggunakan kromatografi gas diperoleh data sebagai berikut: Konsentrasi Standar (mL) 0,00 10,00 15,00 25,00 35,00 Luas Puncak 0,000 154 256 498 789 Sampel urin sebanyak 1gram dimasukkan labu ukur 100 mL. Sebanyak 2 mL dari sampel tersebut diencerkan kembali ke dalam labu ukur 50 mL sampai tanda batas kemudian diukur luas puncaknya diperoleh sebesar 96,41. Persentase sabu di dalam sampel urin tersebut adalah …. A. 1,795 % D. 1,135 % B. 1,578 % E. 0,605 % C. 1,355 %


74 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 9. Perhatikan Hasil Kromatogram GC berikut! Jika suatu sampel dianalisis menggunakan kromatografi gas yang diperkirakan mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih yang berbeda-beda. Berikut berturut-turut titik didih senyawa X, Y, Z berdasarkan hasil kromatogram dan waktu retensi pada gambar di atas yang paling tepat adalah …. A. 80oC ; 170oC ; 250oC B. 80oC ; 250oC ; 170oC C. 250oC ; 170oC ; 80oC D. 250oC ; 80oC ; 170oC E. 170oC ; 80oC ; 250oC 10. Teknik preparasi sampel adalah bagian dari proses analisis yang sangat penting. Mengapa? Karena teknik preparasi sampel adalah proses yang harus dilakukan untuk menyiapkan sampel sehingga siap untuk dianalisis menggunakan instrumentasi yang sesuai. Namun, derivatisasi sampel merupakan step yang berperan penting dalam analisis menggunakan GC. Derivatisasi dapat diterapkan sebelum proses kromatografi inti atau setelahnya. Derivatisasi prakolom terjadi sebelum pemisahan dan derivatisasi postcolumn setelahnya. Berikut ini tujuan dari proses derivatisasi pad a sampel yang akan dianalisis menggunakan metode kromatografi gas adalah …. A. memperbaiki bentuk kromatogram B. meningkatkan volatilitas sampel C. menurunkan volatilitas sampel D. meningkatkkan batas deteksi E. meningkatkan stabilitas 11. Derivatisasi dengan cara ini digunakan untuk menderivatisasi alkohol, fenol, amina primer, sekunder, amida, dan sulfidril. Derivat dapat dibuat dengan sistesis Williamson yakni alkohol dan fenol ditambah alkil atau benzil halida dengan adanya basa. Jenis cara derivatisasi yang paling tepat berdasarkan deskripsi di atas adalah …. A. Alkilasi D. Kondensasi B. Asilasi E. Siklilasi C. Esterifikasi 12. Derivatisasi dengan cara ini digunakan untuk membuat derivat dari sampel yang mengandung fenol, alkohol, amin primer atau sekunder. Rerivatisasi dengan cara ini dilakukan dengan menggunakan asam asetat. Cara ini akan


75 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s memberikan bentuk kromatogram yang baik. Jenis cara derivatisasi yang paling tepat berdasarkan deskripsi di atas adalah …. A. Alkilasi D. Kondensasi B. Asilasi E. Siklilasi C. Esterifikasi KUNCI JAWABAN 1. A 2. E 3. B 4. D 5. A 6. D 7. B 8. B 9. D 10. B 11. A 12. B


76 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s Sistem Periodik Unsur


77 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 1. Kromatografi Gas (Gas Chromatography - GC): Metode analisis kimia yang digunakan untuk memisahkan dan mengukur senyawa dalam campuran berdasarkan waktu retensi mereka dalam kolom kromatografi gas. 2. Kolom Kromatografi Gas: Bagian utama instrumen kromatografi gas tempat pemisahan senyawa terjadi. Kolom ini terbuat dari material yang dapat memisahkan senyawa berdasarkan karakteristik fisik dan kimianya. 3. Waktu Retensi (Retention Time): Waktu yang diperlukan bagi sebuah senyawa untuk melewati kolom kromatografi gas dan muncul dalam kromatogram. Waktu retensi adalah karakteristik yang digunakan untuk identifikasi senyawa. 4. Injektor: Bagian instrumen kromatografi gas yang digunakan untuk memasukkan sampel ke dalam kolom. Injektor dapat menguapkan sampel ke dalam fase gas kolom. 5. Fase Gerak (Mobile Phase): Gas yang mengalir melalui kolom kromatografi gas untuk membawa senyawa yang dianalisis. Biasanya, helium atau nitrogen digunakan sebagai fase gerak. 6. Fase Stasioner (Stationary Phase): Bagian kolom kromatografi gas yang memisahkan senyawa dengan interaksi kimia atau fisik. Biasanya terdiri dari lapisan yang dapat menahan senyawa untuk sementara waktu. 7. Puncak Kromatogram (Chromatogram Peak): Grafik yang menunjukkan konsentrasi relatif senyawa terhadap waktu. Setiap senyawa yang dianalisis menghasilkan puncak dalam kromatogram. 8. Identifikasi: Proses menentukan senyawa yang muncul dalam kromatogram dengan membandingkan waktu retensi dengan standar yang diketahui. 9. Kuantifikasi: Proses mengukur konsentrasi senyawa dalam sampel berdasarkan luas puncak dalam kromatogram atau menggunakan kurva kalibrasi. 10. Derivatisasi: Proses kimia yang digunakan untuk mengubah senyawa menjadi derivat yang lebih volatil atau mudah terukur dalam kromatografi gas. GLOSARIUM


78 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s 11. Spektrometer Massa (Mass Spectrometer - MS): Detektor yang sering digunakan dalam GC-MS yang mengidentifikasi senyawa berdasarkan massa-massa ion yang dihasilkan saat senyawa terurai. 12. GC-MS (Kromatografi Gas-Massa Spektrometri): Kombinasi kromatografi gas dengan spektrometer massa untuk analisis yang lebih rinci dan identifikasi senyawa dalam sampel. 13. Internal Standar: Senyawa yang ditambahkan ke sampel sebelum analisis untuk mengkoreksi variasi dalam proses analisis, sehingga menghasilkan hasil yang lebih akurat. 14. Kurva Kalibrasi: Grafik yang digunakan untuk menghubungkan konsentrasi senyawa dengan respon detektor dalam metode kuantifikasi. 15. GC-FID (Kromatografi Gas dengan Detector FID): Metode kromatografi gas yang menggunakan detektor nyala ionisasi berapi (Flame Ionization Detector) untuk deteksi senyawa. 16. GC-TCD (Kromatografi Gas dengan Detector Termal Konduktivitas): Metode kromatografi gas yang menggunakan detektor termal konduktivitas untuk mengukur perubahan panas yang disebabkan oleh perubahan konsentrasi senyawa dalam fase gas. 17. GC-ECD (Kromatografi Gas dengan Detector Detektor Elektron): Metode kromatografi gas yang menggunakan detektor elektron untuk deteksi senyawa yang memiliki afinitas tinggi terhadap elektron. 18. GC-MSD (Kromatografi Gas dengan Detektor Massa Spektrometri): Metode kromatografi gas yang menggunakan detektor spektrometer massa untuk identifikasi dan analisis kuantitatif senyawa dalam sampel. 19. GC-MS/MS (Kromatografi Gas dengan Detektor Massa Spektrometri Tandem): Metode kromatografi gas yang menggunakan dua analisis massa spektrometri berturut-turut untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas analisis. GLOSARIUM


79 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s Daftar Pustaka Hujjatusnaini,N., Ardiansyah., Indah, B., Afitri, E., & Widyastuti, R. (2021). Buku Referensi Ekstraksi. Palangkaraya: Insitut Agama Islam Negeri Palangkaraya. Rizalina, H., Cahyono, E., Mursiti, S., Nurcahyo, B., & Supartono, D. (2018). Optimasi Penentuan Kadar Metanol dalam Darah Menggunakan Gas Chromatography. Indonesian Journal of Chemical Science, 7 (3), 254-261. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs Rubiyanto, Dwiarso. (2017). Metode Kromatografi Prinsip Dasar, Praktikum dan Pendekatan Pembelajaran Kromatografi. Deepublish: Yogyakarta. Salamah, N., & Guntarti, A. (2023). Analisis Instrumen: Kromatografi dan Elektroforesis. Yogyakarta: UAD Press. Sari, Ni Ketut. (2010). Analisa Instrumentasi. Surabaya: Yayasan Humaniora. Situmorang, Manihar., dan Sinaga, Marudut. (2022). Bahan Kuliah 12-13 Dasar Kromatografi Gas (GC). Jurusan Kimia FMIPA: Universitas Negeri Medan. Willan, N., & Pardi, H. (2022). Buku Ajar Pemisahan Kimia Sebuah Pengantar pada Aspek Kemaritiman. Tanjungpinang: UMRAH Press.


80 |Bahan Ajar Elektronik Berbasis Proyek Terintegrasi Laboratorium Virtual_ K r o m a t o g r a f i G a s Biografi Penulis Ade Ariyani, S.Pd. adalah penulis dari bahan ajar ini. Penulis lahir dari orang tua Bapak Ponidi dan Ibu Satiyem, S,Pd. Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis dilahirkan di Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara pada 13 November 1996. Penulis menempuh Pendidikan dimulai dari SD Negeri 010217 Desa Pematang Jering (Lulus Tahun 2007), SMP Negeri Air Putih (Lulus Tahun 2010), SMA Negeri 1 Sei Suka (Lulus Tahun 2013), dan Universitas Negeri Medan Jurusan Pendidikan Kimia (Lulus Tahun 2017). Pada Tahun yang sama penulis bekerja sebagai guru kimia di SMA Unggulan CT Foundation sampai dengan sekarang dan di Tahun 2022 penulis melanjutkan Pendidikan Pascasarjana di Universitas Negeri Medan melalui Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) pada Jurusan Pendidikan Kimia.


Click to View FlipBook Version