The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pengaruh globalisasi terhadap minat generasi muda dalam melestarikan kesenian tradisional kuda renggong di Sumedang.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by didinsprdn5, 2022-10-26 08:31:23

PENELITIAN GEOGRAFI KELOMPOK 2

Pengaruh globalisasi terhadap minat generasi muda dalam melestarikan kesenian tradisional kuda renggong di Sumedang.

PENGARUH GLOBALISASI
TERHADAP MINAT

GENERASI MUDA DALAM
MELESTARIKAN KESENIAN

TRADISIONALKUDA
RENGGONG DI SUMEDANG

TUGAS
GEOGRAFI
KELOMPOK 2

ANGGOTA:
I. DEVIA KHOIRUNNISA
II. FAISAL MAESA
III. TIARA NURHAYATI

BAB 1 LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT

PENELITIAN

LATAR BELAKANG

Globalisasi merupakan suatu peristiwa yang menimbulkan
banyak perubahan dalam segala aspek kehidupan
masyarakat terutama generasi muda. Hal ini,dapat
mempengaruhi minat generasi muda dalam melestarikan
kesenian tradisional. Kesenian tradisional diartikan
sebagai “segala yang sesui dengan tradisi, di dalamnya
mengandung tradisi/adat istiadat yang turun temurun
(sudah ada sejak lama) serta mempunyai aturan tertentu.
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu dimana
masyarakatnya memiliki keanekaragaman jenis kesenian
tradisional salah satunya yaitu kesenian kuda renggong.
Oleh karena itu, penulisan peper ini bertujuan untuk
memaparkan tentang pengaruh medernesasi terhadap
minat generas muda dalam melestarikan kesenian
tradisional kuda renggong Sumedang di era globalisasi.
Metode pengumpulan datanya yaitu dengan studi pustaka
dengan mengumpulkan berbagai referensi baik sumber
frimer an sekunder yang relevan dengan generasi muda
dan kesenian tradisional di era globalisasi.

RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN

1. Seperti apa minat generasi muda dalam 1. Mengetahui minat generasi muda dalam melestarikan

melestarikan kesenian tradisional kuda renggong di kesenian tradisional kuda renggong di Sumdang
Sumedang?
2. Mengetahui pengaruh globalsasi terhadap minat
2. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap
generasi muda dalam melestarikan kesenian tradsional
minatgenerasi muda dalam melestarikan kesenian kuda renggong di Sumedang
tradisional kuda renggong di Sumedang?

MANFAAT

PENELITIAN• Sebagai bahan informasi bagi pembaca mengenai pengaruh
globalisasi terhadap minat generasi muda dalam melestarikan
kesenian tradisional kuda renggong di Sumedang.
• Sebagai referensi ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu kesenian.
• Sebagai catatan penting bagi masyarakat khususna masyarakat

generasi muda di Sumedang untuk lebih mengetahui dan mengenal
budaya kesenian tradisional Sumedang.

BAB 2 A. KAJIAN TEORI
( LANDASAN
B. KERANGKA
TEORI) KONSEPTUAL
PENELITIAN

A. KAJIAN TEORI

Globalisasi Menurut Para Ahli Malcom Waters, globalisasi adalah
sebuah proses sosial yang berakibat bahwa
Cochrane dan Pain, mengemukakan pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya
pertanda globalisasi sebagai munculnya sebuah sistem menjadi kurang penting, yang terjelma di dalam
ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di kesadaran orang.
seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang
global. Prof. Dr. Mubyarto, globalisasi
mempunyai dua pengertian: pertama, sebagai
Cohen dan Kennedy, berpendapat globalisasi deskripsi/definisi, yaitu proses menyatunya pasar
adalah seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia menjadi satu pasar tunggal; kedua, dalam
dunia, yang meliputi perubahan konsep ruang dan waktu, bidang ekonomi, yang menjadikan ekonomi lebih
kebergantungan pasar dan produksi ekonomi di negara- efesien dan lebih sehat menuju kemajuan
negara yang berbeda, peningkatan interaksi kultural, masyarakat dunia.
meningkatnya masalah bersama dalam bidang ekonomi,
lingkungan, dan permasalahan lazim lainnya.

Achmad Suparman, globalisasi adalah
sebuah proses menjadikan sesuatu benda atau perilaku
sebagai ciri dan setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi
oleh wilayah.

Generasi muda merupakan generasi yang memiliki Selanjutnya menurut Banoe (2003 : 219), kesenian
kemampuan, semangat tinggi dan memiliki wawasan yang
lebih luas untuk mengembangakan dan memajukan Negara. adalah karya indah yang
merupakan hasil budi daya manusia dalam memenuhi
Seni menurut Soedarso (1990 : 1) adalah segala macam kebutuhan jiwanya
keindahan yang diciptakan Adapun Karya Budaya Tradisional Kabupaten Sumedang
oleh manusia. Seni telah menyatu dalam kehidupan sehari – diantaranya: Seni Bangreng, Seni Gembyung, Kuda
hari setiap manusia, baik
bagi dirinya sendiri maupun dalam bermasyarakat. Seni Renggong, Ketuk Tilu Cikeruhan atau Tari Cikeruhan,
berhubungan dengan ide atau Tari Gotong Domba, Reak Kreasi, Tarawangsa,
gagasan dan perasaan manusia yang melakukan kegiatan Rengkong, Tayuban, Angklung Jenglung, Songah,
berkesenian. Umbul, Celempung, Calung, Goong Renteng, Seni
Sumardjo (2000 :4) mengatakan bahwa seni merupakan Kromong Eyang Jangel, Reog,
ungkapan perasaan yang dituangkan dalam media
yang dapat dilihat, didengar, maupun dilihat dan didengar.
Dengan kata lain, seni adalah
isi jiwa seniman (pelaku seni) yang terdiri dari perasaan dan
intuisinya, pikiran dan
gagasannya..

Kuda Renggong merupakan seni pertunjukan Kata renggong di dalam kesenian ini
gelaran (pawai). Kuda Renggong merupakan merupakan metatesis dari kata ronggeng, yaitu
kamonesan (bahasa sunda untuk “keterampilan”)
salah satu pertunjukan rakyat yang berasal dari
Kabupaten Sumedang. Menurut tuturan beberapa cara berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari
seniman, Kuda Renggong muncul pertama kali dari mengikuti irama musik (terutama kendang) yang
Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten biasanya dipakai sebagai media tunggangan
Sumedang. Bahkan kesenian Kuda Renggong
telah didaftarkan di Balai Pelestarian Budaya dalam arak-arakan anak sunat. Kuda Renggong
merupakan seni pertunjukan tradisional yang
Provinsi Jawa Barat sebagai kesenian unggulan sangat populer di Kabupaten Sumedang. Atraksi
dari Kabupaten Sumedang yang wajib dilestarikan. ini berupa pertunjukan seekor kuda yang terlatih
melakukan gerakan menari dan berjalan mengikuti
hentakan musik tradisional sunda yang disebut
kendang pencak. Seekor kuda dilatih dengan baik
untuk membuat gerakan seperti menari atau
kadang juga melakukan gerakan seperti berkelahi
melawan pelatihnya dengan gaya pencak silat.
Pertunjukan ini oleh sebab itu juga sering disebut
dengan pertunjukan kuda pencak.

B. KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN

MASALAH SOSIAL

PENGARUH GLOBALISASI
TERHADAP MINAT GENERASI

( MUDA DALAM MELESTARIKAN
KESENIAN TRADISIONAL KUDA
RENGGONG DI SUMEDANGI

LATAR RUMUSAN MASALAH TUJUAN MANFAAT
BELAKANG 1. Seperti apa minat PENELITIAN PENELITIAN

generasi muda terhadap • Penelitian
kuda renggong? Deskriptif

2. Bagaimana pengaruh • Metode Studi
globalisasi terhadap Pustaka
minat generasi muda
pada kesenian kuda
renggong?

LANDASAN Metode Penelitian
TEORI

Kesimpulan
dan saran

BAB 3 A. JENIS PENELITIAN

B. METODE
PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

DESKRIFTIF TEKS
( TEKS YANG MENJELASKAN SUATU HAL.

BAIK ORANG, PERISTIWA, ATAUPUN
TEMPAT)

B. METODE PENELITIAN

STUDI PUSTAKA
( DENGAN MENGUMPULKAN BERBAGAI

REFERENSI BAIK SUMBER PRIMER
MAUPUN SEKUNDER)

BAB 4 A. Minat generasi
muda dalam

melestarikan kesenian
kuda renggong di era

globalisasi

B. Pengaruh
globalisasi pada minat

generasi muda

A. Minat generasi muda dalam melestarikan kesenian
kuda renggong di era globalisasi

Arus globalisasi yang begitu cepat masuk ke dalam Hasil dari kajian penelitian menunjukan bahwa arus
masyarakat, memberikan pengaruh dan perubahan yang globalisasi sangat mempengaruhi kehidupan dan pola pikir
sangat besar pada kehidupan. Seperti kesenian kuda generasi muda menjadi lebih modern, pemikiran ini membuat
renggong,pertunjukan kesenian tradisional bagi sebagian dari mereka berpikir bahwa sesuatu yang tradisional
mayarakat sumedang memiliki peranan yang sangat seperti kesenian tradisional itu sesuatu yang kuno sehingga
bermanfaat,diantaranya memberikan lapangan pekerjaan, ketertarikan dan minat mereka terhadap kesenian tradisional
memberikan keterampilan tambahan melalui sanggar mulai berkuran dan mulai melupakan kesenian tradisioal.
sanggar kesenian kuda renggong yang melatih anggota Faktor lainnya adalah banyaknya generasi muda yang
anggotanya, serta melestarikan kreatifan budaya lokal. mengganggap kesenian tradisional Indonesia seperti
Tetapi dengan adanya arus globalisasi, membuat minat kesenian tradisional kuda renggog ini, dan juga kurangnya
kesenian tradisonal kuda renggong menurun apalagi di kesadaran mereka akan pentingnya mempertahankan
era golongan anak muda. kesenian tradisional yang merupakan identitas Nasional
Indonesia.

B. Pengaruh globalisasi pada generasi muda dalam
melestarikan kesenian kuda renggong

• PENGARUH BAIK: • PENGARUH BURUK:

Bisa memberikan ide bagi kita sebagai generasi muda Menurunnya minat generasi muda terhadap kesenian kuda
untuk memperkenalkan kesenia kuda renggong kepada renggong karena lebih mengadopsi nilai nilai yang dianut
negara agar menarik wisatawan untuk berkunjung yang bangsa barat.
tentu saja akan menguntungkan bagi masyarakat ,yaitu Hilangnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang
mendapatkan penghasilan. menganut keseniat kuda renggong.

KESIMPULAN

Arus globalisasi yang begitu besar dan cepat membawa berbagai perubahan dalam kehidupan
masyarakat, mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, salah satunya adalah
dari aspek seni dan budaya. Perubahan aspek seni dan budaya ini tidak hanya memberikan
pengaruh positif seperti nilai sosial dan budaya Ikesenian kuda renggong yang akan semakin
dikenal oleh dunia internasional, akan tetapi juga pengaruh negatif yaitu menimbulkan
kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya yang dimana
kesenian-kesenian tradisional kuda renggong akan semakin lenyap dan dilupakan di masyarakat,
Pengaruh negatif seperti inilah yang menjadi permasalahan bagi bangsa Indonesia untuk saat
ini maupun dimasa mendatang. Globalisasi membawa beragam kesenian modern dari bangsa
barat. Kehadiran beragam kesenian modern ini membuat eksistensi kesenian tradisional seperti
kesenian kuda renggong mulai meredup. Pola pikir generasi muda yang lebih modern membuat
sebagian dari mereka berpikir bahwa sesuatu yang tradisional seperti kesenian tradisional kuda
renggong itu sesuatu yang kuno dan tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini,
sehingga ketertarikan dan minat mereka terhadap kesenian tradisional kuda renggong mulai
berkurang dan mulai melupakan kesenian tradisional, sedangkan kesenian modern lebih cocok
dan menarik bagi mereka. Semakin majunya arus globalisasi membuat rasa cinta dan bangga
terhadap kesenian tradisional semakin berkurang, dan semakin lama kesenian tersebut bisa saja
menghilang dan punah. Faktor lainnya yang menyebabkan kesenian tradisional ini kurang menarik
dan akhirnya dilupakan adalah banyaknya generasi muda yang menganggap kesenian dari
negara asing itu lebih baik dan menarik daripada kesenian tradisional Indonesia. Selain itu,
kurangnya kesadaran mereka akan pentingnya mempertahankan kesenian tradisional yang
merupakan identitas nasional juga menjadi salah satu faktornya.

SARAN

Pola pikir generasi muda yang modern sangat bagus untuk perkembangan bangsa Indonesia.
Tetapi, jangan sampai pola pikir yang modern itu membuat kesenian tradisional yang
merupakan identitas nasional bangsa Indonesia ini punah. Arus globalisasi ini juga tidak bisa kita
tolak ataupun dihentikan keberadaannya. Sehingga, sebagai generasi muda penerus bangsa dan
sebagai orang yang paling terpengaruh oleh globalisasi ini, kita harus mampu menyaring setiap
perubahan yang masuk agar terhindar dari pengaruh buruk globalisasi dan harus mampu
memanfaatkan sisi positifnya. Upaya yang dapat dilakukan yaitu, bagi pihak sekolah untuk
selalu memberikan edukasi pada generasi muda mengenai kesenian tradisional Indonesia
seperti kesenian kuda renggong ini di sekolah ataupun melalui festival. Kemudian, untuk pemerintah
bisa dengan mengadakan sebuah pameran atau festival mengenai kesenian tradisional secara
rutin untuk memperkenalkan dan mengingatkan generasi muda terhadap kesenian tradisional
seperti kesenian kuda renggong. Selain itu, tentunya dengan memanfaatkan sisi positif dari
globalisasi ini yaitu adanya perkembangan teknologi komunikasi, dengan memanfaatkan
penggunaan media massa. Media massa merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan generasi
muda untuk membantu masyarakat dalam mengantisipasi globalisasi seni dan budaya Indonesia
ini. Caranya dengan menggunakan media sosial untuk mempromosikan seni dan budaya
Indonesia agar seni dan budaya Indonesia mendunia dan lestari. Upaya-upaya tersebut
diharapkan mampu mempertahankan kelestarian kesenian tradisional dan juga meningkatkan minat
dan keinginan generasi muda untuk mempelajari dan menjaga kesenian tradisional salah satunya
kesenian kuda renggong. Selain kelestarian kesenian tradisional yang tetap terjaga, jika
kesenian dan kebudayaan daerah yang ada dikelola dengan baik selain menjadi potensi
pariwisata seni dan budaya yang mampu menghasilkan dan meningkatkan pendapatan untuk
negara, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya.

Daftar Pustaka

https://www.researchgate.net/publication/356780701_PENGARUH_GLOBALISASI_TERHAD
AP_MINAT_GENERASI_MUDA_DALAM_MELESTARIKAN_KESENIAN_TRADISIONAL_I
NDONESIA


Click to View FlipBook Version