The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Teknik Komputer & Jaringan 2 SMA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by unggul al, 2021-11-24 03:40:44

Teknik Komputer & Jaringan 2

Modul Teknik Komputer & Jaringan 2 SMA

2

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
hingga penyusunan buku “Pengenalan dan Instalasi Jaringan Komputer” ini dapat terselesaikan.
Modul disusun dari tingkat pemahaman dasar komputer mulai pengenalan jaringan, perawatan jaringan,
sampai perbaikan jaringan komputer. Isi buku ini sengaja disajikan secara praktis dan lengkap sehingga
dapat membantu para peserta didik Sekolah Menengah Atas maupun Kejuruan (SMA / SMK), dalam
memahami dan mempraktikkan instalasi jaringan komputer.
Modul ini merupakan salah satu upaya Diginusa untuk mengejar ketertinggalan modernisasi teknologi
sebagaimana disebutkan dan diharapkan menjadi bahan rujukan sebagai dasar pengembangan Teknik
Komputer dan Jaringan di SMA / SMK untuk dikembangkan dan disempunakan melalui temuan-temuan
dalam praktik di sekolah serta memotivasi pelaku-pelaku pendidikan di sekolah khususnya instruktur
komputer untuk senantiasa mengembangkan materi bahan ajar sesuai dengan bidangnya, memberikan
kritik dan saran untuk menyempurnakan dan melengkapi modul ini agar dapat membekali peserta didik
secara optimal.
Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu materi naskah serta
dorongan semangat dalam penyelesaian buku ini. Kami sangat berharap dan terbuka untuk masukan serta
kritik konstruktif dari para pembaca sehingga dimasa datang modul ini lebih sempurna dan implementatif.
Tak ada yang sempurna kecuali Dia yang memiliki segala puji. Oleh karena itu masukan dan saran
penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan ini, atas saran dan masukannya kami ucapkan banyak
terima kasih.

Surabaya, September 2021

i

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Lembar Kerja Peserta didik
Pengenalan dan Instalasi Jaringan Komputer

Disusun oleh :
Tim Akademik BSW Gramedia (Diginusa)

Buku Teknik Jaringan dengan tebal 83 halaman.

Dilarang keras menterjemahkan, memperbanyak sebagian maupun seluruh isi
buku ini tanpa ijin tertulis dari Penerbit.

Diterbitkan oleh :
Tim Akademik PT. Bangun Satya Wacana – Gramedia (Diginusa)
Telp. (031) 734 2814
Jl. Raya Darmo Permai Utara 78 Surabaya 60226

ii

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................................................................ iii
Modul 1 : Pengenalan Jaringan.............................................................................................................. 1
Modul 2 : Pengkabelan Jaringan Komputer .......................................................................................... 9
Modul 3 : Topologi Jaringan Komputer ................................................................................................ 15
Modul 4 : IP Address ............................................................................................................................. 22
Modul 5 : Subnetting ............................................................................................................................. 30
Modul 6 : TCP Port................................................................................................................................ 35
Modul 7 : Load Balancing ..................................................................................................................... 42
Modul 8 : Remote Server....................................................................................................................... 49
Modul 9 : Praktikum : UTP dan Krimping Tool ................................................................................... 59
Modul 10 : Routing Jaringan Komputer ................................................................................................ 61
Modul 11 : Praktikum : Routing Jaringan ............................................................................................. 63
Modul 12 : Pratikum : Web Server........................................................................................................ 64
Modul 13 : Local Area Network (LAN) ................................................................................................ 65
Modul 14 : Mikrotik Dasar .................................................................................................................... 71
Modul 15 : Uji Kompetensi .................................................................................................................. 82
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 83

iii

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

1. Pengenalan Jaringan

Kegiatan Belajar 1 : Peralatan / komponen dan spesifikasi peralatan jaringan komputer

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1

1) Peserta didik mampu menjelaskan tentang jaringan komputer.
2) Peserta didik mampu menjelaskan nama dan fungsi masing – masing peralatan jaringan komputer.
3) Peserta didik mampu menjelaskan jenis – jenis, spesifikasi dan cara kerja dari perangkat jaringan

komputer.

B. Uraian Materi 1

Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat
komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya
super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti
melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang
dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer
diaplikasikan.

Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Selanjutnya konsep ini
berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer
mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung
secara seri disetiap host komputer. Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun
dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai
beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System)
saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal
dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka
sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat
dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).

Peralatan jaringan komputer merupakan semua peralatan yang dapat digunakan untuk membantu dalam
pembuatan jaringan komputer. Peralatan ini dapat anda temukan dengan mudah di toko – toko komputer.
Berikut ini adalah peralatan – peralatan yang harus anda siapkan jika hendak membuat jaringan komputer.

1. Ethernet Card / LAN Card / kartu jaringan.

Merupakan kartu jaringan yang terpasang pada komputer atau PC yang berfungsi untuk dapat
berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan LAN. Dalam memilih network interface card, ada
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan. Pertimbangan – pertimbangan ini sangat penting untuk
diperhatikan, yaitu :

a) Tipe jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI).
b) Tipe Media seperti Twisted Pair, Coaxial, Fiber-Optic, dan Wireless.
c) Tipe Bus seperti ISA dan PCI.

Setiap kartu jaringan memiliki MAC Address (Medium Access Control) yang unik. Unik di sini artinya
tidak ada satupun komputer di dunia ini yang memiliki kartu jaringan dengan MAC Address yang sama

1

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

atau dengan kata lain satu komputer mempunyai nomor MAC Address tersendiri. Berdasarkan kecepatan
transmisi kartu jaringan dapat dibedakan menjadi beberapa bagian :

a) 10BASE-T : kecepatan transmisi 10 MBPS.
b) 100BASE-T : kecepatan transmisi 100 MBPS.
c) 1000BASE-T : kecepatan transmisi 1000 MBPS atau 1 GBPS.

Gambar 1.1 : Ethernet Card
2. PCMCIA Network Interface Card
Personal Computer Memory Card International Association (PCMCIA) atau dalam bahasa indonesia yang
artinya Asosiasi Internasional Kartu Memori PC. PCMCIA card adalah card jaringan yang digunakan
untuk terhubung kedalam sebuah jaringan tanpa menggunakan kabel. PCMCIA adalah media kartu dengan
sisipan simcard untuk melakukan koneksi internet melalui frekuensi GSM atau CDMA. Kartu PCMCIA
(Personal Computer Memory International Associated) ini awalnya hanya didesain untuk PC laptop, yaitu
untuk ekspansi memori, tetapi kemudian berkembang menjadi kartu jaringan, modem, dan media simpan
eksternal. PC Card (PCMCIA) merupakan salah satu diantara kartu memori pertama yang dibuat tahun
1990-an, namun kini hanya dipakai sebagai perangkat koneksi, misalnya sebagai modem.
Beberapa fungsi tambahan atau penggunaan PCMCIA pada perangkat portabel khususnya laptop antara
lain adalah:

a) Memory, contoh RAM dan SRAM
b) Media Penyimpanan dan backup seperti Hardisk dan Flashdrive
c) Network adapter seperti modem, LAN, maupun Wireless
d) Card Reader
e) TV Tuner
f) Konektor ke Perangkat Lain
g) Video, Lain-lain

2

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 1.2 : PCMCIA Card
3. Hub
Merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 1 (Phisycal Layer). Fungsinya menerima sinyal
dari suatu komputer kemudian mentransmisikannya ke komputer yang lain. Hub tidak mengenal MAC
Address, sehingga tidak dapat memilah data mana yang harus ditransmisikan. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya collition atau tabrakan data pada suatu jaringan. Hub ada yang bersifat aktif dan ada juga yang
pasif. Hub memiliki beberapa port tempat meletakkan atau memasang kabel dengan konektor RJ45.

Gambar 1.3 : Hub
4. Switch
Hampir sama dengan Hub. Bekerja pada OSI layer 2 (Data Link Layer). Bedanya dengan hub switch sudah
mengenal MAC Address sehingga sudah bisa mengatasi terjadinya collition atau tabrakan data. Sudah
memiliki jalur trasnmisi Full Duplex dimana memiliki dua jalur terpisah antara transmiter dan receiver.

3

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 1.4 : Switch
5. Router
Router adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan dengan
melanjutkan paket – paket dari satu jaringan logika ke jaringan yang lain. Router banyak digunakan di
dalam internetwork yang besar menggunakan keluarga protocol TCP / IP dan untuk menghubungkan semua
host TCP / IP dan Local Area Network (LAN) ke internet menggunakan dedicated leased line. Saat ini,
masih banyak perusahaan menggunakan router Cisco series untuk mengkoneksikan dua buah LAN (WAN
dengan anggota dua LAN), LAN ke ISP (Internet Service Provider). Koneksi seperti ini menyebabkan
semua workstation dapat terkoneksi ke internet selama 24 jam. Router berisi tabel – tabel informasi internal
yang disebut label routering yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui
dan lintasan yang mungkin dilalui. Router membuat jalur paket – paket berdasarkan lintasan yang tersedia
dan waktu tempuhnya. Karena menggunakan alamat paket jaringan tujuan, router bekerja hanya jika
protocol yang dikonfigurasi adalah protocol yang routetable seperti TCP / IP atau IPX / SPX. Ini berbeda
dengan bridge yang bersifat protocol independent.

Gambar 1.5 : Router
6. Repeater
Repeater berasal dari bahasa inggris “repeat” yang memiliki arti mengulang / perulangan. Definisi dari
repeater adalah alat yang berfungsi untuk memperluas jangkauan sinyal WiFi yang lemah dari WiFi utama.
Untuk bisa menggunakan repeater paling tidak Anda harus mendapatkan sinyal terlebih dahulu kemudian
baru disebarkan dengan sinyal yang lebih kuat. Dengan menggunakan repeater maka pengiriman data dari
satu node ke node lain akan memiliki kualitas yang sama. Selain repeater untuk WiFi, ada satu jenis repeater
lagi yaitu untuk kabel. Fungsi repeater kabel ini untuk menguatkan sinyal data yang ditransmisikan melalui
kabel jaringan, biasanya setiap jarak berapa meter Anda perlu menambahkan repeater kabel agar sinyal data

4

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

tetap kuat. Penggunaan repeater ini biasa untuk kabel jaringan yang menghubungkan dua lokasi yang
sedikit jauh.

Adapun beberapa jenis repeater yang ada saat ini antara lain :
a) Telephone Repeater
Telepon repeater merupakan jenis repeater yang memiliki fungsi untuk menguatkan sinyal telepon
yang melemah karena jarak yang jauh. Alat ini biasanya dipasang pada saluran telepon jarak jauh
agar sinyal yang diterima antar pengguna bisa selalu bagus.
b) Optical Communications Repeater
Optical communication repeater ini merupakan jenis repeater yang memiliki fungsi untuk
menguatkan sinyal pada kabel fiber optic.
c) Radio Repeater
Jenis repeater yang terakhir adalah radio repeater. Repeater jenis ini fungsinya untuk menguatkan
sinyal radio termasuk jaringan WiFi. Jenis radio repeater seperti ini biasanya memiliki bentuk
dengan beberapa antena yang berfungsi sebagai receiver dan transmitter.

Gambar 1.6 : Repeater

7. Bridge

Sesuai dengan arti katanya yaitu jembatan, bridge berfungsi untuk menghubungkan atau menjembatani dua
buah jaringan. Bridge dapat menghubungkan dua jaringan yang memiliki media komunikasi dan topologi
jaringan yang berbeda. Bridge juga berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media
jaringan yang tidak sama seperti kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) dan kabel fiber optic, dan
untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring dan Ethernet. Bridge
meregenerate sinyal tetapi tidak melakukan konversi protocol, jadi protocol jaringan yang sama (seperti
TCP/IP) harus berjalan kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge dapat juga
mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP), serta memiliki kemampuan diagnosa
jaringan. Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless. Bridge local secara
langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang dapat digunakan untuk
membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless
bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh
ke suatu LAN. Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang mentransmisi data ke
jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table routing internal. Table ini digunakan untuk
menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan penyaringan (filtering).
Setelah mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman

5

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

paket secara langsung ke segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket

akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan

berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan
paket – paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.

Gambar 1.7 : Bridge

8. Modem

Merupakan singkatan dari modulator dan demodulator. Peralatan ini berfungsi untuk mengubah sinyal
analog menjadi digital dan sebaliknya. Modem ini digunakan jika kita ingin menghubungkan komputer kita
ke jaringan internet. Berdasarkan letaknya modem ini dapat kita bedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a) Modem internal : terpasang di dalam PC atau komputer kita.
b) Modem eksternal : terpasang di luar komputer atau laptop.

Gambar 1.8 : Modem wifi

6

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

9. Kabel
Merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antara perangkat yang satu dengan
yang lainnya. Ada tiga jenis kabel yang sering digunakan dalam jaringan komputer yaitu:

a) Coaxial
b) UTP
c) Fiber Optik

Gambar 1.9 : Kabel UTP
10. Konektor
Merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk penghubung kabel. konektor ini terpasang pada ujung
– ujung kabel. Konektor bisa berupa BNC, RJ 45 atau ST.

Gambar 1.10 : Konektor RJ45
11. Crimping Tools
Merupakan peralatan jaringan yang dapat digunakan untuk memasang konektor RJ 45 pada kabel UTP.
12. LAN Tester
Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur sambungan kabel. Dengan menggunakan alat ini
kita dapat mengetahui apakah kabel jaringan yang kita gunakan tersambung dengan baik atau tidak.

7

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 1.12 : LAN Tester

C. Rangkuman 1

Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam jaringan, peralatan ini sering
digunakan di dalam perkantoran dan perusahan besar. Peralatan ini adalah :
a) Network Interface Card
b) PCMCIA Network Interface Card
c) Modem
d) Hub
e) Switch
f) Bridge
g) Router
h) Crimping Tools

D. Tugas 1

Sebelum mengerjakan tugas, buatlah kelompok terdiri atas 2-3 orang. Dalam kegiatan ini peserta
didik akan membuat ringkasan materi peralatan jaringan. Masing – masing kelompok membuat
ringkasan peralatan jaringan dan secara bergantian masing – masing kelompok mempresentasikan
hasilnya di depan kelas.

a) Bacalah uraian materi di atas dengan teliti dan cermat.
b) Buatlah ringkasan materi untuk peralatan jaringan menggunakan sotfware pengolah

presentasi (Ms. Powerpoint) dengan topik yang dicantumkan meliputi :
• Kategori peralatan jaringan.
• Fungsi peralatan jaringan.
• Implementasi peralatan jaringan.
c) Presentasikan hasil ringkasan di depan kelas.

E. Tes Formatif 1

1) Bridge yang mengkoneksikan media kabel yang satu dengan media kabel lainnya adalah
pengertian dari ...

2) Perangkat jaringan komputer yang menghubungkan host pada jaringan yang berlainan adalah ...
3) Perangkat jaringan komputer yang bekerja pada lapisan fisik model referensi adalah ...

8

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

2. Pengkabelan Jaringan Komputer

Kegiatan Belajar 2 : Pengertian dan spesifikasi kabel jaringan komputer

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2

1) Peserta didik mampu menjelaskan tentang pengkabelan jaringan komputer.
2) Peserta didik mampu menjelaskan nama dan fungsi masing – masing tipe kabel jaringan

komputer.
3) Peserta didik mampu menjelaskan jenis – jenis, spesifikasi dan cara membuat tipe pengkabelan

jaringan komputer.

B. Uraian Materi 2

Kabel jaringan komputer adalah bagian dari perangkat keras komputer berbentuk kabel dimana kabel ini
dirancang secara khusus dan memiliki kriteria tertentu. Kabel jaringan komputer digunakan sebagai
penghubung atau media transmisi terarah (guieded / wireline) pada suatu jaringan komputer. Maksud dari
media transmisi terarah (guieded / wireline) disini itu adalah suatu kondisi dimana gelombang
elektromagnetik yang diarahkan sepanjang fisik, dimana yang dimaksud fisik disini adalah kabel jaringan.

Berikut ini adalah kelebihan membangun jaringan komputer dengan kabel :
1) Jaringan kabel ini bisa digunakan dimana saja terutama di daerah pelosok yang tidak memiliki access

point wireless, kabel dapat menyuplai kebutuhan jaringan di daerah tersebut.
2) Keunggulan lainnya adalah biaya, dari segi biaya pembangunan jaringan komputer dengan kabel

sangat lebih murah jika dibanding jaringan wireless.
3) Jaringan kabel lebih stabil dan tidak terpengaruh cuaca dalam mentransmisikan data.

Ada kelebihan tentu pasti ada juga kekurangannya, berikut kekurangan dari kabel jaringan komputer :
1) Untuk membangun jaringan komputer yang luas diperlukan jumlah kabel yang banyak.
2) Penataan kabel harus sangat diperhatikan terutama jika areanya luas, agar terhindar dari masalah,

seperti terjepit atau digigit oleh tikus atau hewan pengerat lainnya.
3) Satu lagi kelemahan dari jaringan komputer dengan kabel adalah dari segi kerapihan, jika tidak cermat

dalam penataan akan terlihat berantakan.

Fungsi utama dari sebuah jaringan komputer pastinya adalah untuk mentransmisikan data dari server
menuju komputer – komputer klien melalui media kabel. Dengan kabel ini jaringan akan dapat terbentuk
hanya dengan mengkoneksikan kabel dengan server dan klien serta perangkat keras lainnya. Harus
diperhatikan juga, penggunaan kabel jaringan ini harus didukung juga oleh berbagai perangkat keras
jaringan yang berkualitas baik, agar tidak mengalami loss data atau gangguan pada saat mentransmisikan
data. Penggunaa kabel jaringan komputer biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan topologi jaringan
yang ingin digunakan. Misalnya untuk membangun Local Area Network (LAN). Ada 4 tipe kabel LAN
yang bisa digunakan.

1. Kabel Coaxial

Kabel Coaxial adalah kabel yang terdiri dari dua penghantar, salah satu penghantarnya berada di tengah
kabel dan dikelilingi oleh penghantar satunya lagi dengan pola lilitan melingkar. Kabel coaxial memiliki

9

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

prinsip kerja dengan cara menghantarkan arus listrik dari sumber listrik ke tujuannya. Pada masa kini kabel
jenis coaxial sudah jarang digunakan dan mulai ditinggalkan, hal ini diakibatkan karena port konektor BNC
sudah jarang ditemukan pada perangkat komputer ataupun perangkat jaringan lain. Selain itu instalasi
jaringan dengan kabel coaxial ini sulit dan butuh ketelitian dalam memasang konektor. Karakteristik kabel
coaxial :
• Kecepatan dan keluaran 10 – 100 MBps.
• Biaya Rata-rata per node murah.
• Media dan ukuran konektor medium.
• Panjang kabel maksimal maksimal yaitu 500 meter (medium).

2. Kabel UTP

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan
mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari 2 atau lebih pasang kabel. Dalam penerapannya kabel
UTP sangat rentan akan intervensi terhadap voltase tinggi dan medan magnet. Kabel ini banyak digunakan
untuk jaringan telepon dan juga jaringan LAN kecil. Terdapat 5 kategori kabel UTP :
• Category (CAT) 1

Digunakan untuk telekomunikasi telepon dan tidak sesuai untuk transmisi data.
• Category (CAT) 2

Jenis UTP ini dapat melakukan transmisi data sampai kecepatan 4 Mbps.
• Category (CAT) 3

Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 10 Mbps.
• Category (CAT) 4

Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 16 Mbps.
• Category (CAT) 5

Merupakan jenis yang paling popular dipakai dalam jaringan komputer di dunia pada saat ini.
Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 100 Mbps.

3. Kabel STP

Kabel STP (Shielded Twisted Pair) ini memiliki spesifikasi yang jauh lebih baik dari pada kabel UTP. Pada
kabel STP memiliki kabel perlindungan di dalam lapisannya untuk melindungi kabel twisted pairnya.
Dengan lapisan tersebut membuat kabel STP memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dibandingkan
kabel UTP dalam menangkal noise dan gangguan magnetic.

4. Kabel Fiber Optic

Kabel jenis ini sangat berbeda dengan jenis kabel yang sudah disebutkan di atas, kabel jenis fiber optic
tidak menggunakan tembaga sebagai penghantar. Kabel fiber optic terbuat dari serat kaca yang amat tipis.
Oleh karena terbuat dari serat kaca maka sinyal yang dikirim berupa cahaya dari sumber ke tujuan. Itu
sebabnya kabel jenis ini lebih cepat dalam mentransmisikan data dibanding dengan jenis kabel yang lain.
Namun kabel ini memiliki kelemahan jika tertekuk akan timbul noise yang mengganggu pengiriman data.
Karakteristik kabel fiber optik :
• Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per detik).
• Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
• Biaya rata-rata pernode cukup mahal.
• Media dan ukuran konektor kecil.
• Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
• Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 – 60 kilometer).

10

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Kabel jaringan yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke swich dan juga bisa
sebagai perantara pengguna dengan pengguna lainnya dalam satu wilayah lokal seperti (warnet, kantor
perusahaan dan lain – lain). Kabel jaringan juga bisa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
yang sering digunakan untuk LAN dan kabel telpon. Kabel UTP sendiri terdiri dari empat warna konduktor
tembaga yang setiap pasangannya terpilin. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular
yaitu 8 pin yang biasa kita sebut sebagai RJ45, dan semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel
UTP. Dan kebanyakan perangkat LAN dilengkapi oleh konektor RJ45.

Pengkabelan dilakukan berdasarkan standar yang telah ditentukan, dan berlaku secara internasional. Ada
dua standar yang digunakan untuk pengkabelan yaitu TIA/EIA 368A dan TIA/EIA 368B. EIA merupakan
sinonim atau kepanjangan dari Electronic Industries Alliance dan TIA merupakan sinonim atau
kepanjangan dari Telecommunication Industry Association. Maksud dari arti EIA/TIA adalah merupakan
standarisasi internasional stuktur kabel untuk telekomunikasi. Kabel yang paling sering kita temui adalah
jenis UTP dan STP. Banyak yang menganggap EIA/TIA hanyalah standart untuk kabel jenis ethernet
padahal EIA/TIA lebih global untuk telekomunikasi termasuk transfer voice suara (PABX). Ada dua jenis
pengkabelan yang sering digunakan :

1) Pengkabelan Straight.
Kabel Straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung
yang lainnya. Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA
368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai
berikut :

Gambar 2.1 : Standart EIA/TIA

Yang sering digunakan adalah yang sesuai dengan standar TIA/EIA 368B.

Gambar 2.2 : Standar pengkabelan Straight

11

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
• Menghubungkan antara Komputer dengan Switch.
• Menghubungkan Komputer dengan LAN pada Modem Cable / DSL.
• Menghubungkan Router dengan LAN pada Modem Cable / DSL.
• Menghubungkan Switch ke Router.
• Menghubungkan Hub ke Router.

2) Pengkabelan Crossover.
Kabel Crossover merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung lainnya.
Kabel cross digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar di bawah adalah susunan
standar kabel cross.

Gambar 2.3 : Standar pengkabelan Crossover

Contoh penggunaan kabel crossover adalah sebagai berikut :
• Menghubungkan 2 buah Komputer secara langsung.
• Menghubungkan 2 buah Switch.
• Menghubungkan 2 buah Hub.
• Menghubungkan Switch dengan Hub.
• Menghubungkan Komputer dengan Router.

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah sebuah kabel sebagai media transmisi dalam sebuah jaringan
Local Area Network (LAN). Setiap kabel UTP memiliki 8 warna yang berbeda. Fungsi setiap warna kabel
jaringan UTP :
• Orange : Kabel yang berwarna Orange berfungsi sebagai media pengahantar paket data.
• Putih Orange : Kabel yang berwarna Putih Orange memiliki fungsi sebagai media penghantar paket

data.
• Hijau : Kabel yang berwarna hijau memiliki fungsi sebagai media penghantar paket data.
• Putih Hijau : Kabel yang berwarna putih hijau memiliki fungsi sebagai media penghantar paket data.
• Biru : Kabel berwarna biru memiliki fungsi sebagai media penghatar paket suara.
• Putih Biru : Kabel yang berwarna putih biru memiliki fungsi sebagai media penghantar paket suara.
• Cokelat : Kabel warna coklat memiliki fungsi untuk menghantarkan tegangan DC.
• Putih Cokelat : Kabel warna putih cokelat memiliki fungsi untuk menghantarkan tegangan DC.

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun crossover) hanya 4 buah
saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6. Di bawah ini
adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna
biru) ikut masuk kedalam konektor.

12

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 2.4 : Standar krimping kabel LAN

C. Rangkuman 2

1) Kelebihan dan kekurangan pengkabelan jaringan komputer.
2) Karakteristik kabel Coaxial.
3) Kategori kabel UTP ada 5 macam.
4) Karakteristik kabel Fiber Optic.

D. Tugas 2

1) Gambarkan sketsa pengkabelan tipe Straight dan tipe Crossover.
2) Buat di kertas A4 di tulis tangan dan diberi nama masing – masing.

E. Lembar Kerja 2

Alat dan bahan :
1) Ethernet
2) Crimping tools
3) Gunting
4) 2 unit PC
5) 2 buah hub / switch

Langkah Kerja :
Membuat Kabel Straight UTP
1) Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm.
2) Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar gambar.
3) Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel.
4) Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ45, dan pastikan

semua kabel posisinya sudah benar.
5) Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin

(kuningan) pada konektor RJ45 sudah “menggigit” tiap – tiap kabel dan biasanya akan terdengar
suara "krik".
6) Langkah terakhir adalah mengecek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN
tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ45) ke masing – masing port
yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan
urutan kabel yang kita buat.

13

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Membuat Kabel Cross UTP
Membuat kabel cross memiliki langkah yang hampir sama dengan kabel straight, perbedaan hanya
terletak pada urutan warna dari kedua ujung kabel. Berbeda dengan kabel straight yang memiliki
urutan warna sama di kedua ujung kabel, kabel cross memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua
ujung kabel.
Ujung Pertama sama dengan kabel straight :
• Orange Putih pada Pin 1.
• Orange pada Pin 2.
• Hijau Putih pada Pin 3.
• Biru pada Pin 4.
• Biru Putih pada Pin 5.
• Hijau pada Pin 6.
• Coklat Putih pada Pin 7.
• Coklat pada Pin 8.
Untuk ujung kabel yang Kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapun susunan
warnanya adalah sebagi berikut :
• Hijau Putih pada Pin 1.
• Hijau pada Pin 2.
• Orange Putih pada Pin 3.
• Biru pada Pin 4.
• Biru Putih pada Pin 5.
• Orange pada Pin 6.
• Coklat Putih pada Pin 7.
• Coklat pada Pin 8.

14

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

3. Topologi Jaringan

Kegiatan Belajar 3 : Pengertian topologi jaringan komputer

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3

1) Peserta didik mampu menjelaskan tentang topologi jaringan komputer.
2) Peserta didik mampu menjelaskan nama masing – masing tipe topologi jaringan komputer.
3) Peserta didik mampu menjelaskan jenis – jenis dan spesifikasi dari topologi jaringan komputer.

B. Uraian Materi 3

Topologi adalah istilah yang digunakan dalam jaringan komputer untuk menggambarkan cara bagaimana
suatu komputer terhubung ke komputer lainnya. Semua jaringan komputer yang ada saat ini dipastikan
memiliki topologi. Topologi ini dirancang dan ditentukan oleh seorang Network Administrator pada saat
akan membuat sebuah jaringan komputer.

Ada beberapa jenis topologi jaringan yang cukup terkenal, yaitu :

1. Topologi BUS

Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi
menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50 ohm pada ujung network), maka
komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Topologi bus
merupakan jenis topologi yang memiliki metode paling sederhana, terdiri dari sebuah kabel yang kedua
ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel tersebut menghubungkan semua komputer / node – node yang
tergabung dalam sebuah jaringan. Signal melewati 2 arah dalam satu kabel memungkinkan terjadinya
collision (tabrakan data atau tercampurnya data). Pengiriman data hanya ditangkap oleh alamat / device
yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikannya dan hanya dilewati.
Kelebihan :
• Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa

mengganggu workstation lain.
• Penghematan kabel jaringan
• Bentuk layout kabel sederhana.
• Mudah dalam instalasi.
• Biaya peralatan relatif murah.
Kekurangan :
• Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat, maka keseluruhan jaringan akan mengalami

gangguan bahkan akan berhenti total.
• Kepadatan pada jalur lalu lintas.
• Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
• Jika komputer – komputer aktif mengirim data atau file maka akan terjadi tabrakan data.
• Jika terjadi gangguan, untuk mencari penyebapnya sangat sulit.

15

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 3.1 : Topologi BUS

2. Topologi RING

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing – masing terhubung ke dua
titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin,
masing – masing titik / node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal di sepanjang
sirkulasinya, artinya masing – masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat
sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan
sinyal data ini dibantu oleh token.
Token berisi informasi bersamaan dengan data yang berasal dari komputer sumber, token kemudian akan
melewati titik / node dan akan memeriksa apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik / node yang
bersangkutan, jika ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian kembali
berjalan ke titik / node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token akan melewati titik / node sambil
membawa data menuju ke titik / node berikutnya. Proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data
mencapi tujuannya. Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga.
Kemampuan sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang sangat vital
dalam Topologi cincin.
Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI
mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum
jam secara bersamaan.
Keuntungan :
• Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan.
• Memiliki performa yang lebih baik ketimbang topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat

sekalipun.
• Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
• Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan

konfigurasi point to point.
• Hemat kabel.
• Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang

dapat mengirimkan data.
Kerugian :
• Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh

jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
• Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat

jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
• Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada

jaringan.
• Lebih sulit untuk dikonfigurasi ketimbang topologi star.
• Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur).
• Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus.

16

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 3.2 : Topologi RING

3. Topologi STAR

Topologi Star adalah bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi (penyebaran) dari node tengah ke
setiap node atau pengguna. Masing – masing node atau workstation di hubungkan secara langsung ke Hub
/ Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub / Switch sebagai penghubung antara komputer yang satu
dengan komputer yang lain. Topologi star mempunyai satu komputer sebagai pusat (server) yang berfungsi
untuk control terhadap klien yang tergabung dalam jaringan tersebut dan sebagai sumber data (resource)
yang dapat diakses oleh semua pengguna jaringan. Topologi ini dikembangkan dengan kabel UTP yang
mempunyai 4 pasang / 8 kabel. UTP dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps hingga 100 Mbps tetapi
mempunyai jarak yang pendek, yaitu maksimal 100 meter. Topologi ini dikembangkan menggunakan
kabel UTP yang dipasang dengan connector RJ45 menggunakan krimping tools. Setiap node / komputer
dihubungkan melalui hub / switch.
Kelebihan :
• Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang

terpaut.
• Tingkat keamanan termasuk tinggi.
• Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
• Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
• Akses kontrol terpusat, sehingga dapat meningkatkan unjuk kerja jaringan.
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan / kerusakan pengelolaan jaringan.
• Fleksibel terhadap pengembangan / perluasan jaringan.
• Memiliki bandwidth atau lebar jalur komunikasi yang lancar karena setiap komputer mempunyai kabel

sendiri.
Kekurangan :
• Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
• Boros dalam pemakaian kabel.
• Hub jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
• Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan

down.
• Jaringan tergantung pada terminal pusat.
• Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
• Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.

17

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 3.3 : Topologi STAR

4. Topologi EXTENDED STAR

Topologi Jaringan Extended Star adalah sebuah topologi jaringan yang sama dengan topologi jaringan star,
Akan tetapi pada Topologi Jaringan Extended Star memiliki lebih banyak repeater dalam satu node pusat
sehingga jangkauannya lebih panjang dibandingkan dengan topologi jaringan star biasa.
Kelebihan :
• Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan, bahkan jika kita ingin

menambah jaringan baru kita bisa menambahkan repeater.
• Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut tidak akan

mengganggu aktivitas jaringan yang lain.
• Dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat

mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kekurangan :
• Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub atau switch. Jika hub pusat mengalami kegagalan,

maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
• Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi

lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.
• Membutuhkan lebih banyak repeater jika ingin menambah jaringan baru dengan jangkauan yang lebih

luas
• Lalu lintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

5. Topologi MESH

Topologi Mesh atau topologi dengan bentuk jala adalah suatu bentuk hubungan antar komputer atau
perangkat perangkat dimana setiap komputer / perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya
yang ada di dalam jaringan tersebut. Dengan topologi mesh ini setiap perangkat dapat berkomunikasi
langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links). Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi
antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena
setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap
perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan
dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi
optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer
harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port.
Kelebihan :
• Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui

komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi
dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai / sharing).

18

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

• Memiliki sifat Robust, yaitu apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B
karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan
memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.

• Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua
komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.

• Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
• Komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses komputer lain.
Kekurangan :
• Membutuhkan banyak kabel dan port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka

diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O.
• Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini pada setiap komputer harus

terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
• Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam

ruangan tempat komputer – komputer tersebut berada.
• Biaya relatif mahal.

Gambar 3.4 : Topologi MESH

6. Topologi TREE

Topologi pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini
terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang
punggung atau backbone. Komputer – komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain dihubungkan
sebagai jalur tulang punggung. Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat.
Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk
hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki
semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi
tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui
simpul pusat terlebih dahulu. Keunggulan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu
kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang
terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun
kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya
yang berada di bawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi
lambat.
Kelebihan :
• Mampu menjangkau lebih jauh dengan repeater.
• Koneksi lebih cepat.
• Jaringan mudah diatur.
• Keamanannya terjamin.
• Mudah di kelola.

19

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Kekurangan :
• Boros kabel.
• Memperlukan perencanaan dan pengaturan yang sangat baik.
• Biaya relatif mahal.
• Hub menjadi elemen kritis.
• Perlu transmisi dari terminal – terminal dalam jaringan.
• Perlu cara untuk menunjukkan kemana dan kepada siapa data di kirim.

Gambar 3.5 : Topologi TREE

C. Rangkuman 3

Topologi jaringan adalah suatu cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer
lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring,
dan Star Network.

D. Tugas 3

1) Sebelum mengerjakan tugas, buatlah kelompok terdiri atas 2-3 orang.
2) Masing – masing kelompok membuat ringkasan pembagian jaringan komputer berdasarkan

topologi jaringan.
3) Kemudian secara bergantian masing – masing kelompok mempresentasikan hasilnya di depan

kelas.
4) Bacalah uraian materi di atas dengan teliti dan cermat.
5) Buatlah ringkasan materi untuk masing – masing topologi jaringan menggunakan software

pengolah presentasi.
6) Topik yang di tulis meliputi :

• Kategori topologi jaringan.
• Kelebihan dan kelemahan dari topologi jaringan tersebut.
7) Presentasikan hasil ringkasan di depan kelas.

E. Tes Formatif 3

1) Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan BUS? Jelaskan kelebihan dan kelemahannya!
2) Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan STAR? Jelaskan kelebihan dan

kelemahannya!
3) Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan RING? Jelaskan kelebihan dan

kelemahannya!
4) Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan MESH? Jelaskan kelebihan dan

kelemahannya!
5) Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan TREE? Jelaskan kelebihan dan

kelemahannya!

20

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

F. Lembar Kerja 3
Alat dan bahan :
1) Pensil / ballpoint (1 buah).
2) Penghapus (1 buah).
3) Kertas gambar manila A3 (1 lembar).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja :
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3) Menjaga kebersihan gambar yang akan dibuat dan lingkungan sekitarnya.
4) Menjaga kebersihan dan kerapian lembar kerja yang lain (kertas folio).
5) Meletakkan peralatan pada tempatnya.
Langkah Kerja :
1) Persiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan.
2) Rekatkanlah kertas gambar dengan isolasi pada sudut kertas gambar.
3) Buatlah garis tepi.
4) Buatlah sudut keterangan gambar.
5) Buatlah gambar topologi jaringan baik topologi Bus, token Ring, maupun Star.
6) Lakukan proses pembuatan gambar tersebut dengan baik dan benar (secara konvensional).
7) Setelah selesai menggambar topologi jaringan, ambilah kertas folio secukupnya.
8) Setelah selesai laporkan hasil kerja anda, dan kembalikan semua alat dan bahan ke tempat semula.

21

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

4. IP Address

Kegiatan Belajar 4 : Pengertian IP address pada jaringan komputer

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 4

1) Peserta didik mampu menjelaskan tentang IP address pada jaringan komputer.
2) Peserta didik mampu menjelaskan tipe dan kelas masing-masing IP address pada jaringan

komputer.
3) Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis, spesifikasi dan cara kerja IP address pada jaringan

komputer.

B. Uraian Materi 4

1. Pengertian IP Address

IP Address adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke jaringan berbasis
TCP/IP. IP Address bisa dianalogikan seperti sebuah alamat rumah. Ketika sebuah datagram dikirim,
informasi alamat inilah yang menjadi acuan datagram agar bisa sampai ke device yang dituju. IP Address
terbagi dalam 2 versi, IPv4 dan IPv6.

IP address versi 4 atau IPv4 terbentuk dari 32 binary bits. Dari 32 binary bits tersebut terbagi lagi menjadi
4 oktet (1 oktet = 8 bits). Nilai tiap oktet di antara 0 sampai 255 dalam format desimal, atau 00000000 –
11111111 dalam formal binary. Setiap oktet dikonversi menjadi desimal dan dipisahkan oleh tanda titik
(dot). Sehingga format akhir IP Address biasanya berupa angka desimal yang dipisahkan dengan tanda titik,
contohnya 172.16.254.1.

Dalam jaringan komputer, penggunaan angka 32 bit merujuk pada IP Address khusus versi IPv4.
Sedangkan angka 128 bit digunakan untuk versi IPv6. IPv6 hadir untuk mengantisipasi IPv4 jika daya
tampungnya sudah habis. Kemajuan teknologi mendorong berkurangnya persediaan IP Address untuk
masyarakat di seluruh dunia. Semakin tinggi bit IP Address pada komputer, maka koneksi yang ada juga
akan semakin cepat.

Hingga saat ini, versi IP address ini belum banyak diterapkan secara luas, namun IP ini diciptakan sebab
kapasitas dari IPv4 yang semakin menipis. IPv6 mempunyai panjang angka 128 bit serta terdiri atas delapan
kumpulan angka serta huruf yang terpisahkan oleh titik dua. Tiap – tiap kumpulan itu adalah representasi
angka desimal dari 16 angka biner. Banyaknya kemungkinan dari kombinasi angka serta huruf yang ada,
IPv6 bisa menampung 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat IP. Dengan
demikian, pastinya dunia tidak akan lagi kekurangan IP address untuk jangka waktu yang cukup lama.
Salah satu contoh alamat dari IPv6 yaitu 2001:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652.

Tetapi, kumpulan yang hanya terdiri atas angka nol pada umumnya tidak akan ditulis supaya lebih praktis.
Kemudian, bagian yang dihilangkan kemudian ditunjukkan dengan pemakaian dua tanda titik dua seperti
contoh berikut ini 2001:cdba::3257:9652.

Selain IP Address, kita juga perlu mengenal adanya DNS Server dan DHCP Server. Ketiganya merupakan
penunjang pemakaian komputer dalam suatu jaringan. Biasanya, DHCP Server Client akan menerima

22

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

pengalamatan IP Address yang telah disetting secara otomatis, sedangkan untuk DNS Server, penggunaan
IP Address biasanya hanya ada di IPv4.

Berdasarkan bagaimana perangkat saling berkomunikasi, terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai
berikut :
1) Unicast, merupakan komunikasi antar sebuah host atau point-to-point. Contoh : HTTP.
2) Broadcast, merupakan metode komunikasi dari sebuah host ke semua host yang masih dalam satu

jaringan. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Contoh : ARP Ethernet.
3) Multicast, merupakan metode komunikasi dari sebuah host ke banyak host yang bergabung dalam

group multicast yang sama. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Contoh :
Video Streaming.
4) Anycast, merupakan metode komunikasi dari sebuah host ke host atau kelompok host lain yang di set
memiliki IP sama. Contoh : 6to4 relay.

Pada awal mula design network, diperkirakan konektivitas end-to-end terjadi pada seluruh host yang
terkoneksi ke internet. Dan menjadi tugas IP Address untuk menjadi sebuah alamat unik yang menjadi
identitas sebuah host. Akan tetapi pada perkembangannya, tidak semua host butuh terkoneksi dengan dunia
internet. Misalnya jaringan sebuah perusahaan yang hanya ingin masing – masing host cukup bisa
berkomunikasi dengan host yang masih satu perusahaan, dan tidak perlu berkomunikasi dengan internet.
Dengan adanya kasus seperti ini, maka IP address dibagi menjadi beberapa kelompok :

1) IP Public
Public IP Address merupakan IP Address yang dapat diakses di jaringan internet. IP Public juga dikenal
sebagai globally routable unicast IP Address. Ketika sebuah perangkat memiliki IP Public dan
terkoneksi ke jaringan internet, maka perangkat tadi bisa di akses darimanapun melalui jaringan
internet juga. Akan tetapi kita tidak bisa memasang sembarang IP Public di sebuah device. Ada aturan
mengenai alokasi IP Public. Kita bisa mendapatkan Public IP Address dari pinjaman ISP atau alokasi
dari APNIC / IDNIC (www.idnic.net). Contoh device yang memakai alamat IP Public :
a) Server website
b) Server email

2) IP Private
Pada arsitektur IP Address, Private IP Address adalah IP Address yang diperuntukkan untuk jaringan
lokal. IP Private tidak boleh ada di jaringan internet dan tidak dapat di akses di jaringan internet. Pada
implementasi di jaringan nyata, biasanya jaringan lokal menggunakan IP Private, kemudian
ditambahkan sebuah router yang menjembatani jaringan lokal yang menggunakan IP Private dengan
jaringan yang menggunakan IP Public.

3) IP Khusus
Selain IP Private dan IP Public, ada beberapa IP Khusus lain. IP ini sudah memiliki tujuan penggunaan
khusus yang sudah disepakati secara international, sehingga tidak dapat digunakan untuk pengalamatan
sebuah host.

2. Jenis IP Address

Apabila dilihat dari bagaimana pemakainya melakukan konfigurasi untuk mendapatkan IP Address maupun
bagaimana IP Address diberikan terhadap komputer atau suatu perangkat, maka IP Address terbagi menjadi
2 jenis, antara lain :

23

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

a) IP Address Dinamis (Dynamic IP Address)

IP address dinamis merupakan jenis yang pada umumnya dimiliki oleh khalayak umum, termasuk kalian.
Alamat IP ini diberikan oleh pihak penyedia layanan internet secara cuma-cuma, namun sifatnya tidak abadi.
Mengapa demikian? Karena pemakaian IP address saat ini yang dapat dipakai semakin menipis. Oleh sebab
itu, alamat IP dipakai secara bergiliran. Kemudian pihak penyedia layanan internet lah yang memiliki
tanggung jawab atas hal tersebut. IP address dinamis bisa berubah satu kali dalam setiap hari, minggu,
bulan, maupun tahun. Tetapi, restart perangkat maupun router internet juga dapat mengakibatkan
pergantian alamat IP.

b) IP Address Statis (Static IP Address)

Bertentangan dengan jenis sebelumnya, IP address statis ini telah “di-booking” oleh pihak yang akan
memakainya. Klien atau pengguna yang melakukan reservasi kepada satu atau lebih alamat IP termasuk di
dalamnya meliputi virtual private network (VPN), penyedia layanan web hosting, serta server file transfer
protocol (FTP). Mereka memerlukan IP Address yang tidak akan berubah sebab layanannya akan
bergantung padanya. Tentunya, untuk penggunaan alamat IP ini kalian harus menyiapkan sejumlah budget
yang nantinya akan diberikan oleh penyedia layanan internet untuk memperoleh alamat IP statis.

3. Fungsi IP Address

Berikut ini merupakan beberapa manfaat serta fungsi dari suatu alamat IP, antara lain :
1) Fungsi umum

a) Memproses pengiriman data dan permintaan data di dalam jaringan komputer.
b) Memberi pengkodean serta penomoran yang unik pada masing – masing perangkat yang

mempunyai NIC (Network Interface Card)
c) Untuk menentukan “alamat” dari masing -masing perangkat di jaringan komputer. Mulai dari host,

server, host, komputer client, domain, sampai berbagai perangkat keras jaringan komputer yang
dipakai.
d) Untuk memudahkan jaringan internet untuk membuat suatu perangkat menjadi suatu node yang
terkoneksi di dalam suatu jaringan.
e) Untuk memudahkan jaringan dalam melakukan identifikasi kepada lokasi perangkat yang
terkoneksi dan juga server.
2) Fungsi Khusus
a) IP address digunakan sebagai identitas.
b) Fungsi pertama mempunyai hubungan erat pada penamaan suatu perangkat (hostname). Jika kita
ibaratkan, IP Address ini sama halnya dengan manusia yang memiliki nama sendiri – sendiri untuk
dijadikan sebagai identitas diri. Pada komputer maupun host, penamaan ini berwujud bilangan
biner antara 32 bit hingga 128 bit.
c) IP Address digunakan sebagai alamat / lokasi suatu Host.
d) Fungsi ini yang paling banyak dipakai. Pada umumnya, alamat IP sangat bermanfaat dalam hal
proses transfer data atau suatu file baik itu lewat pemakaian DHCP server, pemakaian DNS, atau
yang lainnya.

4. Kelas IP Address

Pada penjelasan sebelumnya telah diulas mengenai dua versi IP Address, yaitu IPv4 dan IPv6. Saat ini,
setidaknya ada 4.294.967.296 host di seluruh dunia yang masuk dalam daya tampung IPv4. Dengan jumlah
yang sedemikian banyaknya, tentu saja pemilihan dan penggunaan IP Address menjadi sangat sulit. Karena
itu, munculah penggolongan IP Address menjadi beberapa kelas berdasarkan dengan oktetnya.

24

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

IP Address pada dasarnya terdiri atas 4 oktet. Sebagai contoh, IP Addres 192.168.1.2 memiliki 192 sebagai
oktet pertamanya, 168 adalah oktet kedua, 1 adalah oktet ketiga, dan 2 adalah oktet keempat. Nilai 1 oktet
maksimalnya adalah 255. Karena itu, untuk menggolongkan IP Address dengan jumlah sebanyak yang
disebutkan sebelumnya dibentuklah 5 kelas yang terdiri dari kelas A sampai E.

Namun, biasanya kelas D dan E sangat jarang digunakan. Masing-masing kelas memiliki peranan tersendiri
yang sama pentingnya dalam sistem jaringan komputer. Untuk IP Address kelas A hingga kelas C biasanya
dikenal pula istilah Network ID (Net ID) dan Host ID. Keduanya identik dengan penggunaan IP Address
kecuali pada IP Address kelas D dan kelas E.

1) IP Address Kelas A

IP Address di kelas ini biasanya digunakan pada sistem jaringan yang memiliki skala besar. IP Address
atau host awal adalah 0.0.0.0 hingga 127.255.255.255. Bit pertamanya diawali dengan angka 0, dan panjang
Network ID nya adalah satu oktet dengan Host ID sepanjang 3 oktet. Jumlah host di kelas A mencapai
16.777.216 buah.

2) IP Address Kelas B

IP Addres di kelas B sering digunakan pada sistem jaringan berskala besar dan menengah, dengan daya
tampung kurang lebih 65.536 host di seluruh dunia. IP Address atau host awal adalah 128.0.0.0 hingga
191.255.255.255. Network ID nya memiliki panjang 2 oktet dengan Host ID sepanjang 2 oktet.

3) IP Address Kelas C

Berbeda dengan dua kelas sebelumnya, IP Address di kelas C digunakan pada sistem jaringan skala kecil.
IP Address atau host awal adalah 192.0.0.0 hingga 223.255.255.255. Panjang Network ID adalah 3 oktet
dengan panjang Host ID 1 oktet. Saat ini, daya tampung IP Address kelas C hanya 256 host saja. Angka
yang kecil jika dibandingkan dengan kelas A atau kelas B.

4) IP Address Kelas D

IP Address yang berada di kelas D digunakan secara khusus untuk kebutuhan multicasting. IP Address atau
host awal adalah 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Berbeda dari kelas A hingga kelas C, di kelas D tidak
lagi dikenal istilah Network ID ataupun Host ID.

5) IP Address Kelas E

Kelas IP Address yang terakhir adalah IP Address kelas E yang dicadangkan khusus untuk kebutuhan
eksperimental saja. IP Address atau host awal adalah 224.0.0.0 hingga 255.255.255.255. Sama dengan IP
Address di kelas D, IP Address di kelas E juga tidak mengenal istilah Network ID dan Host ID.

25

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 4.1 : Tabel kelas IP Address

C. Rangkuman 4
1) IP Address merupakan sebaris angka yang dipakai oleh seluruh perangkat komputasi untuk dapat
berhubungan melalui internet.
2) IP Address bisa kita gunakan untuk melakukan koneksi remote dengan device lain serta server.
3) Terdapat dua versi alamat IP, yakni IPv4 di mana IP ini sudah dipakai sejak masa awal internet
serta IPv6 yang baru diciptakan guna menutup kekurangan kuota IP Address yang kian menipis.
4) Alamat IP dibedakan menjadi beberapa jenis dan juga kelas.

D. Tugas 4
1) Apa yang dimaksud dengan IP Address?
2) Berikan contoh IP Address berdasarkan kelasnya!
3) Apa yang dimaksud dengan Ipv4 dan Ipv6? Jelaskan!

G. Lembar Kerja 4
Alat dan bahan :
1) Crimping tools
2) Gunting
3) LAN tester
Kesehatan dan Keselamatan Kerja :
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3) Menjaga kebersihan area kerja dan lingkungan sekitarnya.
4) Menjaga kebersihan dan kerapian area kerja yang lain.
5) Meletakkan peralatan pada tempatnya.

26

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Langkah Kerja :
1) Sebelum membuat kabel, perlu kita kupas kabel luar dari UTP.

2) Kupas sekitar 1 inchi dari ujung nya agar pada saat melakukan pemasang RJ45 bisa
menghasilkan crimping yang bagus dan kuat.

3) Pastikan pada saat mengupas kabel luar tidak mengenai kabel kawat yang di dalam 1 pun agar
kabel bisa terkoneksi dengan baik, jika terpotong atau tergores pada awal nya memang berjalan
dengan baik namun setelah beberapa waktu akan rusak dan tidak terkoneksi lagi.

4) Setelah mengupas kabel luar, langkah selanjutnya pisahkan kabel tersebut dan diluruskan masing
– masing kabel nya agar pada saat di crimping menghasilkan kabel yang berkualitas.

5) Pisahkan kabel warna orange dan putih orange ke kiri. Lalu pisahkan kabel warna cokelat dan
putih cokelat ke kanan.

6) Lalu kita pisahkan pasangan warna hijau dan putih hijau.
7) Kabel hijau dan putih hijau ke kiri dan kabel biru dan putih biru ke kanan.
8) Sekarang kita tinggal mengurai masing – masing pasangan warna dengan warna biru di bagian

tengah agar proses penguraian kabel lebih mudah dan efisien.

9) Jika di lihat pada gambar di atas terlihat jelas hasil penguraian sesuai petunjuk, tidaklah sulit dan
tidak memakan waktu banyak.

10) Kita luruskan masing – masing kabel konduktor ke urutan yang sesuai dengan standar
pengkabelan.

27

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

11) Langkah selanjutnya kita potong semua kabel konduktor dengan cara dirapatkan semua kabel
yang tadi sudah diluruskan dan usahakan agar memotong secara rata dengan sudut 90 derajat
sekitar setengah inchi dari kabel luar, jangan potong kabel terlalu pendek agar nanti nya dapat
mencengkram kontak konduktor pada RJ45.

12) Lihat gambar di bawah ini, pastikan potongan rata dan clear tanpa ada yang pendek pada masing-
masing kabel.

13) Masukkan kabel konduktor ke RJ45 dan pastikan kabel konduktor di pegang secara kuat agar
kabel - kabel tersebut tidak mengalami pergeseran susunan kabel (tidak rata) dan masukan kabel
dengan urutan awal warna orange dari kiri dan masukan ke RJ45.

14) Pastikan kabel konduktor menempel pada kontak konduktor pada RJ45 bisa di lihat pada gambar
di bawah ini.

15) Pada tahap ini pastikan kembali hasil dari memasukan kabel ke RJ45 dan dorong kabel dan
usahakan sampai ke dalam kontak RJ45 pada setiap kabel konduktor lalu tekan alat crimpping
sampai berbunyi “klik” pada RJ45.

16) Jika sudah terkunci pada kabel ujung pertama, ulangi cara di ataspada kabel ujung kedua.

17) Jika kebutuhan nya adalah Straight susunan pada kabel pertama harus sama dengan ujung kabel
kedua. Jika kebutuhan Crossover, bedakan uraian kabel contoh nya sebagai berikut :

28

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

18) Tahap terakhir adalah pengecekan koneksi kabel dengan menggunakan LAN tester agar semua
kabel konduktor bisa digunakan dengan baik.

19) Jika sudah terkoneksi dengan baik, semua lampu indikator pada LAN tester berkedip (menyala)
berarti tahap instalasi membuat kabel UTP sudah selesai dan sesuai prosedur.

29

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

5. Subnetting

Kegiatan Belajar 5 : Pengertian subnetting pada jaringan komputer
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 5

1) Peserta didik mampu menjelaskan tentang subnetting pada jaringan komputer.
2) Peserta didik mampu menjelaskan teknik dan fungsi subnetting pada jaringan komputer.
3) Peserta didik mampu menjelaskan tujuan dan konsep subnetting pada jaringan komputer.

B. Uraian Materi 5
Subnetting adalah proses untuk memecahkan atau membagi sebuah network menjadi beberapa network
yang lebih kecil, atau bisa juga subnetting merupakan sebuah teknik yang mengizinkan para administrator
jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien.
Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak terbatas oleh kelas – kelas IP (IP Classes)
A, B dan C yang sudah di atur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan batasan host
yang lebih realistis. Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari
sebuah 32 bit IP address yang mewakili network ID dan bagian mana yang mewakili host ID. Dengan kelas
- kelas IP address standart, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia :
• 8 bit untuk kelas A
• 16 bit untuk kelas B
• 24 bit untuk kelas C

Gambar 5.1 : Subnetting IP Address
1. Fungsi Subnetting
a) Penghematan alamat IP
Dengan mengalokasikan IP address yang terbatas agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat –
alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host
devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit
network yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254
device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan
IP address.

30

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

b) Mengoptimalisasi unjuk kerja jaringan

Walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam
network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer
dengan network ID yang sama harus berada pada physical network yang sama juga. Physical network
memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic
untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang
lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.

2. Tujuan Subnetting

Tujuan dari subnetting yaitu sebagai berikut :
• Untuk mengefisienkan pengalamatan jaringan misalnya untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host,

kalau kita ingin menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 = 244 alamat yang tidak terpakai.
• Dapat membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan artikata membagi suatu kelas

jaringan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil.
• Untuk mengatasi masalah perbedaan antara hardware dengan topologi fisik jaringan.
• Untuk membuat lebih efisien dalam mengalokasi IP address dalam sebuah jaringan supaya bisa

memaksimalkan penggunaan IP address.
• Untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyak host dalam

suatu jaringan.
• Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.

3. Konsep Subnetting

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi
sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah
nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh
rumah di wilayah jalan Gatot Subroto.

Gambar 5.2 : contoh subnetting

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan.
Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang – gang, rumah yang masuk ke gang diberi
nomor rumah baru, masing – masing gang ada Ketua RT sendiri – sendiri. Sehingga ini akan memecahkan
kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri – sendiri
dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah ini.

31

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 5.3 : contoh subnetwork
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Di satu sisi ingin mempermudah pengelolaan,
misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing – masing divisi memiliki 15
komputer (host). Di sisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas
tidak terpusat di satu network besar tapi terbagi ke beberapa ruas – ruas gang. Yang pertama analogi jalan
Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK
ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomor rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh
BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada
di network tersebut.

Gambar 5.4 : contoh network address
Masih mengikuti analogi jalan di atas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah.
Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.

32

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Gambar 5.5 : contoh subnet host

Terus apa itu SUBNET MASK? Subnet mask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan
dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana
yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASK nya. Jalan
Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET
MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet
(Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing – masing kelas IP address adalah
sebagai berikut :

CLASS OKTET PERTAMA SUBNET MASK DEFAULT PRIVATE ADDRESS
A 1 – 127 255.0.0.0 10.0.0.0 – 10.255.255.255
B 128 – 191 255.255.0.0 172.0.0.0 – 172.31.255.255
C 192 – 223 255.255.255.0 192.0.0.0 – 192.168.255.255
D 224 – 239 tanpa subnet mask 224.0.0.0 – 239.255.255.255
E 240 – 255 tanpa subnet mask 240.0.0.0 – 254.255.255.255

4. Hal yang Diperlukan untuk Subnetting

Jika Anda ingin mengaplikasikan subnetting, ada beberapa hal yang perlu Anda penuhi :

• Menentukan banyak network subnet yang dihasilkan dengan subnet mask
• Menentukan jumlah host yang ada di bawah tiap network subnet
• Menentukan subnet berdasarkan network yang akan digunakan
• Menentukan alamat broadcast bagi setiap network subnet yang dibuat
• Menentukan jumlah host yang diizinkan melakukan koneksi dalam satu network subnet

Jika semua hal di atas sudah ditentukan, Anda bisa langsung setting subnet untuk keperluan network Anda.
Tapi untuk lebih mudahnya, Anda bisa serahkan pada petugas khusus agar tidak melakukan kesalahan.

33

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

C. Rangkuman 5
1. Pengertian subnetting adalah strategi yang digunakan untuk memisahkan satu jaringan fisik
menjadi lebih dari satu sub-jaringan logis yang lebih kecil (subnet). Pada dasarnya subnetting ini
adalah teknik untuk memecah jaringan network besar ke jaringan yang lebih kecil. Hal ini
dilakukan dengan mengubah bit Host ID pada subnet mask menjadi Network ID yang baru.
2. Teknik ini bisa memecah network terlalu besar dan ribet menjadi network kecil – kecil dengan
nama baru yang lebih mudah diatur. Subnetting ini sayangnya tidak bisa asal digunakan.
Subnetting hanya cocok untuk dilakukan pada IP Address kelas tertentu. IP address ini adalah
kelas A, B dan C. Subnetting biasanya dilakukan jika Anda menginginkan tambahan network
tapi dengan jumlah host per network lebih kecil.

D. Tugas 5
1. Kapan Subnetting diperlukan?
2. Bagaimana cara kerja dari subnetting?
3. Jelaskan apa itu subnet mask dan berikan contohnya?
4. Apa keuntungan menggunakan subnetting?
5. Apa tujuan dari subnetting? Sebutkan minimal 4?

34

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

6. TCP Port

Kegiatan Belajar 6 : Pengertian TCP port pada jaringan komputer

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 6

1) Peserta didik mampu menjelaskan tentang TCP port.
2) Peserta didik mampu menjelaskan fungsi dari TCP port.
3) Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis dari TCP port.

B. Uraian Materi 6

1. Protokol TCP

Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk
mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan. Port dapat
mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga,
port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah
layanan kepada klien atau bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server.

Port dapat dikenali dengan angka 16-bit (dua byte) yang disebut dengan Port Number dan diklasifikasikan
dengan jenis protokol transport apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki
angka 16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap protokol transport yang digunakan adalah
65536 buah. Dilihat dari penomorannya, port UDP dan TCP dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai
berikut :

a) Well-known Port
Yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0
hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan
jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di
antara port – port yang berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan
direservasikan untuk digunakan oleh layanan yang bakal ada di masa depan. Well-known port
didefinisikan dalam RFC 1060.

b) Registered Port
Merupakan port – port yang digunakan oleh vendor – vendor komputer atau jaringan yang berbeda
untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan
didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat
menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan
beberapa port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port.

c) Dynamically Assigned Port
Merupakan port – port yang ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk
melayani request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari
1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.

35

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Protokol TCP merupakan salah satu jenis protokol yang paling sering digunakan di internet. Contoh aplikasi
yang menggunakan protokol TCP misalnya http, email, ftp dan lain – lain. TCP bekerja dengan
pengalamatan port seperti berikut :

• Port 1 - 1024 : Low Port (Standard Service Port).
Port ini telah digunakan oleh service standart. Disarankan jangan menggunakan low port jika Anda
ingin melakukan costumize port pada sebuah aplikasi atau service.

• Port 1025 – 65536 : High port (untuk transmisi lanjutan).
Kita bisa gunakan port ini untuk transmisi atau service yang bersifat custom (tidak standart). Misalnya
kita membuat proxy server. Maka port yang kita gunakan untuk proxy server adalah High Port ini.
Kalau kita perhatikan, default proxy sendiri biasanya menggunakan high port, seperti port 8080 atau
3128.

2. Prinsip Kerja TCP

Pada saat melakukan tugasnya, protokol TCP memiliki beberapa prinsip kerja. Prinsip kerja sebuah
protokol ini akan menjadi referensi bagi pembuat program atau admin jaringan untuk memilih protokol apa
yang nanti akan digunakan untuk bisa melakukan trasnmisi data.

a) Connection Oriented

Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus
melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Proses pembuatan koneksi TCP disebut
juga dengan “Three-way Handshake”. Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi
terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar
ukuran TCP Window.

Client : SYN => Server : Client akan mengirimkan SYN ke server.

Server : SYN-ACK => Client : Server merespon SYN dengan mengirimkan SYN-ACK ke Client.

Client : ACK => Server : Setelah menerima SYN-ACK dari server, client mengirim ACK ke

Server.

Setelah melewati handshake tadi, baru kemudian koneksi terbentuk (established). Bisa dikatakan device
yang menggunakan protokol TCP ini akan melakukan kesepakatan terlebih dahulu sebelum transmisi data
terjadi. TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal ini
menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua
data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses
terminasi koneksi FIN (TCP connection termination).

36

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

b) Reliable Transmission

Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah nomor urut yang unik disetiap
byte data dengan tujuan agar data dapat disusun kembali setelah diterima. Pada saat transmisi, bisa jadi data
dipecah / difragmentasi, hilang, atau tiba di device tujuan tidak lagi urut. Pada saat data diterima, paket data
yang duplikat akan diabaikan dan paket yang datang tidak sesuai dengan urutannya akan diurutkan agar
dapat disusun kembali.

c) Error Detection

Jika terjadi error, misalnya ada paket data yang hilang pada saat proses transmisi, bisa dilakukan pengiriman
ulang data yang hilang. Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan
penghitungan TCP Checksum.

d) Flow Control

Mendeteksi supaya satu host tidak mengirimkan data ke host lainnya terlalu cepat. Flow Control akan
menjadi sangat penting ketika bekerja di lingkungan dimana device satu dengan device yang lain memiliki
kecepatan komunikasi jaringan yang beragam. Sebagai contoh, ketika PC mengirimkan data ke smartphone.
kemampuan PC dengan smartphone tentu berbeda. Smartphone lebih lambat dalam memproses data yang
diterima daripada PC, maka TCP akan mengatur aliran data agar smartphone tidak kewalahan.

e) Segment Size Control

Mendeteksi besaran MSS (Maximum Segment Size) yang bisa dikirimkan supaya tidak terjadi IP
fragmentation. MSS adalah infomasi ukuran data terbesar yang dapat ditransmisikan oleh TCP dalam
bentuk segment tunggal. Informasi MMS ini dalam format Bytes. Untuk performa terbaik, MSS bisa
ditetapkan dengan ukuran yang cukup kecil untuk menghindari fragmentasi IP. Fragmentasi IP dapat
menyebabkan hilangnya paket dan retransmisi yang berlebihan.

f) Congestion Control

Prisip kerja TCP terakhir yang cukup penting adalah Congestion Control. TCP menggunakan beberapa
mekanisme untuk mencegah terjadinya congestion pada network. Mekanisme yang dilakukan salah satunya
adalah mengatur aliran data yang masuk ke dalam network.

3. ICMP

Salah satu jenis protokol yang biasa digunakan untuk pengecekan dan mengindikasi error pada saat
transmisi dalam sebuah jaringan. ICMP disalurkan berbasis “best effort” sehingga bisa mengetahui jika
terjadi error (datagram lost). Host (baik device yang mencoba transmisi ataupun device tujuan transmisi
tujuan) akan mendeteksi apabila terjadi permasalahan tranmisi, dan membuat “ICMP message” yang akan
dikirimkan ke host asal. Contoh penggunaan protokol ICMP yang sering kita lakukan misalnya pada saat
kita menjalankan Ping atau Traceroute.

4. UDP

User Datagram Protocol (UDP) merupakan salah jatu jenis protokol yang biasa digunakan utnuk transmisi
sederhana dengan mekanisme protokol yang minimal. Berikut ini prinsip kerja protokol UDP :

37

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

• Connectionless
Device yang satu bisa mengirimkan pesan/datagram ke device lainnya di jaringan, tanpa terlebih
dahulu melakukan negosiasi (hand-shake).

• Unreliable
Datagram yang dikirimkan pun tidak dijamin sampai ke tujuan. Paket data UDP akan dikirimkan
sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Tidak ada flow control
ataupun mekanisme lain untuk menjaga keutuhan datagram (unreliable). Akan tetapi UDP melakukan
mekanisme checksums untuk data integrity.

UDP biasanya digunakan karena beberapa alasan berikut :

• Protokol yang “ringan” (lightweight)

Lebih hemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan
penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi – fungsi spesifik dengan saling

bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan

aplikasi Domain Name System (DNS).

• Transmisi broadcast
Untuk mengirimkan datagram, UDP tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host
tertentu, dengan begitu UDP memungkinkan untuk membuat transmisi broadcast. Protokol TCP yang
hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one, karena harus ada proses handshake terlebih dahulu
antar device. Contoh transmisi broadcast salah satunya query nama dalam protokol NetBIOS (Name
Service).

• Streaming dan Game Online
Streaming dan game online membutuhkan transmisi yang real time. Jika ada paket yang hilang pada
saat trasmisi kemudian harus menunggu paket pengganti, maka beban network akan berlebih, dan jeda
menunggu akan membuat data tidak lagi real time.

5. Port TCP dan UDP yang digunakan

Sebagian besar port tersebut adalah standar industri yang telah dikenal. Administrator jaringan dapat
menggunakan informasi ini untuk memastikan bahwa komputer dan perangkat lainnya dapat terhubung ke
layanan seperti internet dan server pembaruan perangkat lunak. Berikut ini adalah panduan referensi ringkas
yang menampilkan contoh umum, bukan daftar lengkap port. Perangkat lunak tertentu mungkin
menggunakan port dan layanan berbeda, sehingga dapat bermanfaat jika Anda menggunakan perangkat
lunak pemantau port saat memutuskan cara mengatur firewall atau skema kontrol akses serupa.

Layanan tertentu mungkin menggunakan lebih dari satu port. Misalnya, layanan VPN dapat menggunakan
hingga empat port berbeda. Firewall tertentu membolehkan konfigurasi pilihan port UDP atau TCP dengan
nomor yang sama, jadi penting untuk mengetahui jenis port yang dikonfigurasi. Jika firewall tidak
membolehkan Anda menetapkan jenis port, mengonfigurasi salah satu jenis port mungkin akan
mengonfigurasi jenis port lainnya.

Port Tipe Layanan atau nama protokol RFC2 Nama layanan Digunakan oleh

7 TCP/UDP echo 792 echo —
959 ftp-data —
20 TCP File Transport Protocol (FTP) 959 ftp —

21 TCP Kontrol FTP

22 TCP Secure Shell (SSH)

SSH File Transfer Protocol (SFTP)

Secure copy (scp) 4253 ssh Xcode Server

38

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

23 TCP Telnet 854 telnet Git+SSH
25 TCP
53 TCP/UDP Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) 5321 smtp SVN+SSH
67 UDP —
68 UDP Domain Name System (DNS) 1034 domain
69 UDP Email
79 TCP Bootstrap Protocol Server (BootP, bootp) 951 bootp —
80 TCP
88 TCP Bootstrap Protocol Client (bootpc) 951 bootpc NetBoot DHCP
110 TCP
119 TCP Trivial File Transfer Protocol (TFTP) 1350 tftp NetBoot DHCP
123 UDP —
137 UDP Finger 1288 finger —
138 UDP
139 TCP Hypertext Transfer Protocol (HTTP) 2616 http World Wide Web
143 TCP
161 UDP Kerberos 4120 kerberos Kerberos
445 TCP
465 TCP Post Office Protocol (POP3) 1939 pop3 Email
500 UDP
500 UDP Network News Transfer Protocol (NNTP) 3977 nntp Web news
514 TCP
514 UDP Network Time Protocol (NTP) 1305 ntp Tanggal / Waktu
515 TCP —
532 TCP Windows Internet Naming Service (WINS) netbios-ns
587 TCP Network
631 TCP NETBIOS Datagram Service — netbios-dgm
636 TCP Server Message Block (SMB) — netbios-ssn File Berbagi
749 TCP/UDP
985 TCP Internet Message Access Protocol (IMAP) 3501 imap Email
993 TCP
995 TCP/UDP Simple Network Management Protocol (SNMP) 1157 snmp Email
1085 TCP/UDP microsoft-ds —
1099 TCP Microsoft SMB Domain Server —
1649 TCP Email
1900 UDP Penyerahan Pesan untuk Mail (SMTP yang Diautentikasi) smtp (versi lama)
2049 TCP/UDP Layanan VPN
5350 UDP ISAKMP / IKE 2408 isakmp
5351 UDP Panggilan Wi-Fi
5432 TCP Panggilan Wi-Fi 5996 IKEv2 —
8005 TCP shell — shell —
8080 TCP Syslog — syslog
8170 TCP Line Printer (LPR), Line Printer Daemon (LPD) — printer Mencetak ke printer
9100 TCP netnews — netnews —

Penyerahan Pesan untuk Mail (SMTP) 4409 pengiriman Email

Internet Printing Protocol (IPP) 2910 ipp Berbagi Printer
Secure LDAP — ldaps —
Kerberos 5 admin/changepw — kerberos-adm —
NetInfo Static Port — — —
Mail IMAP SSL — imaps
Mail POP SSL — pop3s Email (SSL IMAP)
WebObjects — webobjects —
Akses RMI dan IIOP Jarak Jauh ke JBOSS — rmiregistry —
IP Failover — kermit —

SSDP — ssdp
Bonjour
Network File System (NFS) (versi 3 dan 4) 3530 nfsd —
Pengumuman Protokol Pemetaan Port NAT — —
Protokol Pemetaan Port NAT — Bonjour
PostgreSQL — nat-pmp
Proses mematikan jarak jauh Tomcat — Bonjour
Port alternatif untuk layanan web Apache — postgresql —
HTTPS (layanan / situs web) — — —
Pencetakan —
http-alt HTTP

— Mencetak ke printer

C. Rangkuman 6

Meskipun sama – sama protocol, baik UDP dan TCP memiliki beberapa karakter yang berbeda. Berikut
ini rangkuman perbedaan TCP dan UDP :

a. Karakteristik Operasional

Memutuskan menggunakan UDP, artinya Anda sudah harus mempersiapkan diri untuk menerima
karakteristik operasionalnya yang tanpa koneksi. Sehingga, pesan – pesan yang ingin ditransfer oleh
protocol ini bisa ditransfer begitu saja tanpa perlu mempertimbangkan hubungan konektivitas antara host
– host.

39

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Kebalikan dari UDP, TCP justru berorientasi pada sambungan. Sebelum data ditransfer oleh TCP,
protocol ini akan melakukan sesi koneksi. Apabila sambungan tidak berjalan dengan lancar otomatis
TCP tidak bisa diandalkan untuk mengirimkan pesan sesuai kebutuhan.

b. Sistem Transfer Data

Perbedaan UDP dan TCP lainnya tampak pada cara mengirimkan data. UDP bekerja secara tidak
berurutan, sehingga file yang dikirim secara bersamaan tidak bisa diprediksi kapan yang sampai pertama
kali.

Sementara itu, TCP bekerja dengan cara mengirimkan data secara berurutan. Misalnya, Anda ingin
mengirimkan file A – Z. Sistem TCP memungkinkan, Anda menerima file A – Z secara berurutan. Anda
tidak perlu merasa khawatir akan kesulitan mengelola data.

c. Kecepatan dan Keandalan

Apabila bicara tentang TCP, kita selalu menyebutnya sebagai protocol yang andal. Karena TCP memiliki
sistem unik yang memungkinkan pesan sampai secara utuh meskipun di tengah – tengah hubungan server
terputus. Anda yang suka mengirim data untuk kebutuhan pribadi atau bisnis, tidak perlu khawatir
penerima data mendapatkan data yang rusak. TCP akan segera meminta bagian data yang terputus
sehingga semua data tersambung dan menjadi single data yang valid.

TCP memang berkaitan erat dengan keandalan, tapi UDP berkonotasi pada kecepatan. Tandanya, Anda
mungkin akan merasa kecewa ketika mencoba mengirimkan data. Data yang dikirim tidak bisa dipastikan
sudah terkirim dengan utuh atau tidak. Itulah mengapa banyak pengguna UDP yang mengeluhkan data
korup setelah dicek dan dibuka.

d. Port

Perbedaan UDP dan TCP berikutnya adalah penggunaan port. Saat menggunakan TCP, para pengguna
akan menerima port dengan 16-bit dan semuanya adalah bilangan bulat. Masing – masing port memiliki
angka yang berbeda dan unik. Berbeda dengan TCP, port yang digunakan pada UDP diklasifikasikan
pada tiga jenis. Di mana, pengguna bisa memilih untuk menggunakan port tipe apa. Entah itu port
terdaftar, port terkenal atau port ephemeral. Masing-masing port tentunya memiliki karakter angka yang
berbeda dan sangat unik.

e. Kemudahan dalam penggunaan

Beberapa orang mungkin sangat terobsesi dengan UDP, tapi tidak sedikit pula yang lebih nyaman
menggunakan TCP. Dari segi kemudahan user, pada dasarnya TCP jauh lebih mudah untuk dioperasikan.
TCP memiliki karakter unik yang mampu menyesuaikan kebutuhan pengguna saat berencana
mengirimkan data.

Berbanding terbalik dengan TCP, UDP justru memberikan pekerjaan baru bagi penggunanya. Karena
sewaktu data yang ditransfer tidak terkirim semuanya. Pengguna harus mencari sendiri di mana
kekeliruannya. Akan mudah jika data yang dikirimkan jumlahnya sedikit, coba bayangkan jika Anda
mengirimkan puluhan atau ratusan data. Membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan
kesalahannya.

40

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

D. Tugas 6
1. Apa yang dimaksud dengan protokol UDP dan TCP?
2. Sebutkan karakteristik protokol UDP dan TCP!
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan protokol UDP dan TCP!
4. Sebutkan aplikasi – aplikasi yang berjalan di protokol UDP!
5. Sebutkan aplikasi – aplikasi yang berjalan di protokol TCP!

41

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

7. Load Balancing

Kegiatan Belajar 7 : Pengertian load balancing pada jaringan komputer

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 7

1) Peserta didik mampu menjelaskan tentang load balancing pada jaringan komputer.
2) Peserta didik mampu menjelaskan fungsi load balancing pada jaringan komputer.
3) Peserta didik mampu menjelaskan spesifikasi dan cara kerja dari load balancing pada jaringan

komputer.

B. Uraian Materi 7

1. Pengertian Load Balancing

Load balancing adalah proses pendistribusian traffic jaringan ke beberapa server. Ini untuk memastikan
salah satu server tidak menanggung terlalu banyak beban permintaan. Server website yang kelebihan beban
membuat proses muat halaman menjadi lambat, atau bahkan tidak terhubung sama sekali. Secara sederhana,
berikut prinsip kerja load balancing :

• Mendistribusikan permintaan klien atau beban jaringan secara efisien di beberapa server. Dengan
pemerataan distribusi, website atau aplikasi menjadi lebih tanggap dan stabil ketika diakses oleh
pengguna.

• Memastikan ketersediaan dengan mengirimkan permintaan hanya ke server yang sedang online.
• Memberikan fleksibilitas untuk menambah atau mengurangi server sesuai permintaan.

2. Cara Kerja Load Balancing

Apapun bentuknya, perangkat load balancing mendistribusikan traffic ke beberapa server untuk
memastikan tidak ada satu server pun yang menanggung beban berlebih. Secara efektif, load balancing
meminimalkan waktu respon server.

Fungsi load balancing sama seperti polisi lalu lintas yang bertugas mencegah kemacetan dan insiden di
jalanan yang tidak diinginkan. Load balancer harus bisa memastikan arus lalu lintas jaringan tetap lancar
sekaligus memberi rasa aman dalam sistem kerja jaringan yang rumit. Secara sederhana, berikut cara kerja
load balancing :

• Pengguna meminta akses masuk server website / aplikasi.
• Load balancer menerima dan mendistribusikan traffic ke beberapa server.
• Jika satu server down, perangkat ini mengalihkan traffic ke server lain yang tersedia.

Load balancing menjadi metode paling terukur dalam menangani banyaknya permintaan akses dari alur
kerja multi aplikasi dan multi perangkat. Dengan akses tanpa batas dunia digital saat ini, load balancing
memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

42

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

3. Jenis Load Balancing

Setelah mempelajari pengertiannya, kita lanjutkan ke jenis load balancing. Berdasarkan konfigurasinya,
terdapat tiga jenis load balancing: hardware, software, dan virtual load balancer.

a) Hardware Load Balancer

Sesuai dengan namanya, ini merupakan load balancer berbentuk perangkat keras. Alat ini dapat
mendistribusikan traffic sesuai dengan pengaturan yang dilakukan. Karena berbentuk fisik, load balancer
ini harus diletakkan di bersama dengan server di pusat data lokal. Jumlah load balancer disesuaikan dengan
traffic tertinggi yang diinginkan. Biasanya, load balancer ini sanggup menangani traffic dalam jumlah besar.
Meski demikian, load balancer fisik memiliki harga yang terbilang mahal. Belum lagi, alat ini tidak
sefleksibel versi software-nya.

b) Software Load Balancer

Sebagaimana transisi jaman fisik ke digital, era load balancer fisik mulai tergantikan oleh versi perangkat
lunak. Lewat instalasi di server aplikasi atau virtual machine, Anda sudah memiliki alat penyeimbang beban
server. Secara ekonomi, perangkat lunak load balancer lebih terjangkau dibandingkan load balancer fisik.
Versi perangkat lunak ini juga lebih fleksibel. Saat server menerima permintaan akses yang lebih besar,
kita dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan. Terdapat dua jenis load balancer perangkat lunak,
komersial dan open source. Dua jenis ini dapat menjadi alternatif dibandingkan load balancer fisik.

4. Perbandingan Hardware Load Balancing dan Software Load Balancing

Secara bentuk, hardware load balancing dan software load balancing jelas berbeda. Hardware load
balancing membutuhkan ruang untuk menyusun dan menempatkan peralatan. Sedangkan software load
balancing cukup diinstal pada server atau virtual machine. Selain dari bentuknya, berikut perbandingan
antara hardware dan software load balancing :

a) Hardware Load Balancing
Kelebihan :
• Bekerja lebih cepat karena program berjalan menggunakan prosesor khusus.
• Lebih aman karena hanya perusahaan yang dapat mengakses.
Kekurangan :
• Membutuhkan perawatan yang secara fisik.
• Tidak dapat diubah secara fleksibel.
• Harga yang lebih mahal dari software.

b) Software Load Balancing
Kelebihan :
• Dapat diatur ukurannya sesuai kebutuhan.
• Biaya lebih hemat karena tidak harus membeli alat fisiknya.
• Dapat diaplikasikan ke cloud computing.
Kekurangan :
a) Kemungkinan terjadi delay saat konfigurasi program load balancing.

5. Metode Load Balancing

Secara teknis, load balancing memiliki beberapa metode yang menggunakan berbagai algoritma berbeda.
Simak penjelasannya di bawah ini.

43

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

a) Round Robin

Round Robin adalah metode yang paling banyak digunakan dalam algoritma load balancing. Metode ini
cocok untuk server dengan spesifikasi yang sama dan tidak banyak koneksi yang terus – menerus. Metode
ini merotasi server dengan mengarahkan traffic ke server pertama yang tersedia. Traffic berikutnya akan
diarahkan ke server kedua, dan berlaku seterusnya tergantung jumlah server yang tersedia.

Misal perusahaan Anda memiliki dua server, maka permintaan klien pertama akan didistribusikan ke server
pertama. Permintaan klien kedua akan didistribusikan ke server kedua. Sedangkan permintaan klien
berikutnya akan kembali ke server pertama, dan seterusnya. Sayangnya algoritma Round Robin tidak
mempertimbangkan beban dan karakteristik masing – masing server. Metode ini mengasumsikan bahwa
tiap server memiliki kemampuan, jenis dan karakteristik yang sama.

b) Least Connection

Algoritma Least Connection adalah metode yang mengevaluasi kekurangan Round Robin dalam membaca
beban tiap server. Metode Least Connection menjaga distribusi traffic yang merata di semua server yang
tersedia. Jika sebuah server memiliki beban koneksi yang besar, permintaan data akan didistribusikan ke
server yang lebih luang. Saat terjadi permintaan, Least Connection berusaha mendistribusikannya ke server
dengan jumlah koneksi paling kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan overload pada server karena
besarnya traffic yang diterima.

c) Least Response Time

Versi lebih canggih dari metode Least Connection adalah Least Response Time. Metode ini menggunakan
dua cara dalam distribusi permintaan data klien. Saat terjadi permintaan data, load balancer mengarahkan
traffic ke server dengan koneksi aktif terkecil dan waktu respon paling cepat. Mengetahui kecepatan respon
server membantu pengguna mengetahui beban sebuah server. Selain itu, proses ini dapat menjadi gambaran
user experience saat mengakses website.

d) Least Bandwidth

Berikutnya adalah metode Least Bandwidth, salah satu metode load balancing yang cukup sederhana.
Metode ini mencari server yang melayani jumlah traffic paling sedikit dalam ukuran megabit per detik
(Mbps). Saat terjadi permintaan akses data, load balancer akan mendistribusikannya ke server yang
memiliki traffic Mbps paling kecil.

e) IP Hash

Metode terakhir dalam teknik load balancing adalah IP Hash. Dalam metode ini, permintaan akses data ke
sebuah server ditentukan lewat berbagai data yang berhubungan dengan IP (incoming packet). Di antaranya
alamat IP destinasi, port number, URL, hinggan nama domain. Jadi secara sederhana, alamat IP klien
menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

6. Kelebihan Load Balancing

Selain menyeimbangkan traffic dan memberi pengalaman pengguna yang baik, load balancing memiliki
banyak kelebihan bagi penggunanya.

44

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

a) Kemudahan Upgrade dan Downgrade

Jika Anda memiliki website, Anda harus mengunggah konten yang menarik minat pembaca. Pembaca yang
semakin banyak berarti traffic yang semakin banyak pula. Lonjakan traffic berpotensi membuat situs Anda
menjadi lambat bahkan gagal dimuat. Dengan load balancing, traffic dapat tersebar di beberapa server dan
lebih mudah ditangani. Administrator server dapat menaikkan atau menurunkan skala server website sesuai
kebutuhan website tersebut.

b) Mempermudah Proses Distribusi Traffic

Bagi Anda yang menggunakan load balancing untuk memelihara website di beberapa server, kegagalan
operasional situs dapat dibatasi secara signifikan. Load balancing mengeliminasi proses yang tidak perlu,
atau disebut redudansi. Ketika traffic website dikirim ke dua atau lebih server dan salah satu gagal, load
balancer secara otomatis akan mengalihkannya ke server lain yang tersedia. Dengan beban server yang
seimbang, Anda dapat merasa aman karena server akan selalu online untuk menangani traffic website.

c) Mengurangi Downtime dan Meningkatkan Performa

Load balancing memungkinkan Anda melakukan pemeliharaan server di mana pun Anda atau perusahaan
Anda berada. Ini artinya Anda bisa mengurangi sekaligus menaikkan performa website Anda.

d) Manajemen Kegagalan yang Efisien

Load balancing membantu pengguna mendeteksi kegagalan dan menanganinya dengan efisien, memastikan
kegagalan apa pun tidak mempengaruhi beban server. Dengan menggunakan beberapa pusat data yang
tersebar, Anda dapat memotong jalur kegagalan yang terdeteksi dan mengembalikan sumber daya ke server
lain yang tidak terpengaruh.

e) Meningkatkan Fleksibilitas

Dengan beban server yang seimbang, administrator website memiliki fleksibilitas dalam menangani traffic
website. Mereka dapat melakukan tugas pemeliharaan server secara bertahap tanpa mematikan aktifitas
website atau menunggu waktu senggang website. Load balancing memungkinkan Anda menyimpan beban
ke satu server, sementara server lain menjalani pemeliharaan.

7. Kekurangan Load Balancing

Sementara itu, load balancing juga memiliki beberapa kekurangan. Dua di antaranya :

a) Membutuhkan Konfigurasi Tambahan

Anda harus melakukan konfigurasi tambahan untuk mempertahankan koneksi terus menerus antara klien
dan server. Selain itu, Anda harus melakukan konfigurasi ulang load balancer setiap kali terjadi perubahan
susunan di cluster hilir. Misal saat node ditambahkan atau dihapus.

b) Biaya yang Cukup Besar

Hal ini berlaku terutama bagi load balancer yang berupa perangkat keras. Biasanya perangkat keras load
balancing menghabiskan biaya yang cukup besar dibanding perangkat lunaknya.

45

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.

Teknik load balancing tidak terlepas dari pemilihan jenis mekanisme routing yang diterapkan dalam sebuah
jaringan. Inti pekerjaan routing adalah mencarikan jalur terbaik atau best path agar paket data dapat sampai
ketujuan secara cepat dan aman. Proses pengiriman tersebut dapat menggunakan manual entry secara statis
atau menggunakan teknologi routing dinamis, seperti EIGRP, RIP, dan OSPF. Pada router yang memiliki
beberapa link internet, administrator harus melakukan manajemen dan mengatur arah trafik data agar beban
jaringan merata dan seimbang atau balance.

Pengembangan teknik routing menjadi teknik load balancing dapat terjadi pada sebuah jaringan jika
perangkat router yang menangani proses tranmisi paket data memiliki lebih dari satu link (sambungan).
Teknik load balancing dapat didistribusikan beban paket data ke beberapa link yang tersedia, sesuai dengan
kapasitas bandwidth dan parameter yang telah ditentukan sebelumnya. Keunggulan diterapkannya load
balancing adalah memperbaiki kualitas link, meningkatkan throughput, meminimalisasi terjadinya time
response yang besar, serta mengurangi terjadinya bottle neck atau penumpukan paket data pada satu link.

Parameter pengalokasian arah data pada system load balancing sebenarnya menjadi pilihan para
administrator jaringan, berdasarkan besaran bandwidth yang dimiliki link atau berdasarkan QoS yang
disediakan oleh ISP. Umumnya sekumpulan komputer klien akan diklasifikasikan dalam grup, kemudian
dibuatkan packet marking untuk diarahkan menuju link ISP tertentu. Ada beberapa skenario dalam
menerapkan manajemen pengaturan load balancing, yaitu sebagai berikut :

• Teknik Failover

Teknik failover diciptakan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada link utama. Factor penyebab
permasalahan ini adalah kualitas link dan besar bandwidth antara link – link yang tersedia tidak seimbang.
Untuk mengatasinya, pengiriman paket data akan dialihkan menuju ke link cadangan agar fungsi jaringan
tetap terjaga. Sebagai contoh, link ke ISP A hanya memiliki bandwidth up to 100 Mbps dedicated,
sedangkan ISP B hanya memiliki bandwidth up to 20 Mbps. Link ISP B digunakan hanya dalam kondisi
darurat, yaitu ketika ISP A mengalami masalah.

• Teknik Load Balancing

Teknik ini hanya untuk membuat pengaturan tentang arah trafik data dari beberapa grup atau kelompok
klien berdasarkan kebutuhan. Sebagai contoh router warnet mempunyai dua link internet melalui dua ISP,
yaitu ISP A memiliki bandwidth sebesar 50 Mbps dan ISP B mempunyai bandwidth internasional sebesar
50 Mbps. ISP A sering digunakan kelompok komputer secara khusus disediakan untuk bermain game
online. Sementara itu, bandwidth internasional ISP B digunakan untuk aktivitas browsing, chatting, dan e-
mail.

• Kombinasi antara Load Balancing dan Failover

Pada sistem ini, anda dapat mengkombinasikan penerapan teknik load balancing bersamaan dengan teknik
failover. Pada konsep topologi ini, diterapkan teknik load balancing dengan ada metode pengalihan beban
trafik data utama diarahkan pada ISP pajajaran untuk computer 172.16.0.2 dan untuk trafik data biasa
seperti web browsing dengan port akses 80 dan 443 akan diarahkan pada ISP majapahit (dialokasikan untuk
computer 172.16.0.1). pada gambar dibawah ditunjukan bahwa dengan dikonfigurasinya system load
balancing tidak akan berpungsi Ketika sambungan ke ISP majapahit mengalami down yang menyebabkan
PC 172.16.0.1 tidak dapat melakukan aktivitasnya ke internet. Oleh kareba itu bersamaan dengan penerapan
system failover, bebabn trafik data dari computer 172.16.0.1 akan dialihkan menuju 172.16.0.1 menuju
internet ( dalam hal keserver smkbisa.net) tetap tersambung dengan baik, meskipun Ketika terjadi
pemindahan jalur akan mengalami jeda waktu.

46

Diginusa © Copyright 2021. All Rights Reserved.


Click to View FlipBook Version