dari semua modul yang terdapat dalam aplikasi. Anda dapat menggunakan icon Toggle Folders untuk
menampilkan modul-modul dalam jendela tersebut secara di group atau berurut berdasarkan nama.
Anda dapat menggunakan Ctrl+R untuk menampilkan jendela project (Project window), ataupun
menggunakan icon Project Explorer.
5. Jendela Form Designer. Jendela ini merupakan tempat anda untuk merancang user interface dari
aplikasi anda. Jadi jendela ini menyerupai kanvas bagi seorang pelukis.
6. Jendela Toolbox . Jendela ini berisi komponen-komponen yang dapat digunakan untuk
mengembangkan user interface.
7. Jendela Code Merupakan tempat untuk menulis kode program. Anda dapat menampilkan jendela
ini dengan menggunakan kombinasi Shift + F7.
8. Jendela Properties. Merupakan daftar properti-properti object yang sedang terpilih. Sebagai
contohnya dapat mengubah warna tulisan (foreground) dan warna latar belakang (background). Anda
dapat menggunakan F4 untuk menampilkan jendela properti.
9. Jendela Color Palette. Merupakan fasilitas cepat untuk mengubah warna suatu obyek.
10. Jendela Form Layout . Akan menunjukan bagaimana form bersangkutan ditampilkan ketika
runtime.
Jika jendela-jendela tersebut belum muncul, maka untuk memunculkannya klik menu View dan lakukan
pemilihan berikut: Project Explorer (Ctrl+R), Properties Windows (F4), Form Layout Windows, Property
Pages (Shift+F4), Toolbox, Color Pallete.
jendela toolbox
Jendela toolbox merupakan jendela yang sangat penting karena dapat digunakan
untuk mengambil komponen-komponen (object) yang akan diletakkan pada form untuk
membentuk user interface.
Secara garis besar, fungsi dari masing-masing kontrol tersebut adalah sebagai berikut:
• Pointer bukan merupakan suatu kontrol; gunakan icon ini ketika ingin memilih kontrol
yang sudah berada pada form.
• PictureBox adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan image dengan
format: BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF (metafile), EMF (enhanced
metafile), GIF, dan JPEG.
• Label adalah kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang tidak dapat
diperbaiki oleh pemakai.
• TextBox adalah kontrol yang mengandung string yang dapat diperbaiki oleh pemakai,
dapat berupa satu baris tunggal, atau banyak baris.
• Frame adalah kontrol yang digunakan sebagai kontainer bagi kontrol lainnya.
• CommandButton merupakan kontrol yang hampir ditemukan pada setiap form, dan
digunakan untuk membangkitkan event proses tertentu ketika pemakai melakukan
klik padanya.
• CheckBox digunakan untuk pilihan yang isinya bernilai yes/no atau true/false.
• OptionButton sering digunakan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap beberapa option yang hanya
dapat dipilih satu.
Informatika 49
Diginusa
• ListBox mengandung sejumlah item, dan user dapat memilih lebih dari satu (bergantung pada
property MultiSelect).
• ComboBox merupakan kombinasi dari TextBox dan suatu ListBox dimana pemasukan data dapat
dilakukan dengan pengetikkan maupun pemilihan.
• HScrollBar dan VScrollBar digunakan untuk membentuk scrollbar berdiri sendiri.
• Timer digunakan untuk proses background yang diaktifkan berdasarkan interval waktu tertentu.
Merupakan kontrol non-visual.
• DriveListBox, DirListBox, dan FileListBox sering digunakan untuk membentuk dialog box yang
berkaitan dengan file.
• Shape dan Line digunakan untuk menampilkan bentuk seperti garis, persegi, bulatan, oval.
• Image berfungsi menyerupai Picture Box, tetapi tidak dapat digunakan sebagai kontainer bagi kontrol
lainnya. Sesuatu yang perlu diketahui bahwa kontrol Image menggunakan resource yang lebih kecil
dibandingkan dengan PictureBox.
• Data digunakan untuk data binding.
form
Form merupakan obyek pertama yang dihadapi begitu membuat suatu project dan merupakan tempat
membentuk user interface. Berbagai kontrol seperti Label, Textbox, Combobox, Listbox, Optionbutton,
dan lain lain dapat diletakkan pada form.
Untuk memudahkan menempatkan kontrol-kontrol pada form, periksalah option seperti show grid
dan ukurannya, serta align control to grid. Pengaturan ini dapat dilakukan dengan menu Tools, Option,
kemudian memilih tab General.
Untuk memudahkan mengatur ukuran, jarak antar kontrol maupun pemerataan kontrol-kontrol yang
ditempatkan diatas form, Anda dapat menggunakan kelompok menu Format.
Struktur Kode pada Form
Memahami struktur kode pada jendela kode di suatu form akan sangat membantu programmer untuk
menulis kode yang terstruktur. Adapun struktur kode pada form dapat dibagi atas tiga bagian yaitu:
1. Bagian General Declaration, bagian ini digunakan untuk deklarasi Option Explicit, Option Base,
Type, dan variabel yang dapat digunakan pada form level (dikenal oleh semua subrutin pada form
tersebut) baik pada tingkat Public maupun Private. Bagian ini biasanya terletak pada bagian teratas
50 Informatika
Diginusa
pada jendela koding.
2. Bagian General Procedure, bagian ini merupakan subrutin maupun fungsi yang dibuat oleh pemakai.
Bagian ini ditandai dengan (General), dan nama subrutin.
3. Bagian Event Procedure, bagian ini merupakan subrutin yang digunakan untuk menangani kejadian
yang diakibatkan oleh aksi pemakai terhadap kontrol tertentu. Ditandai dengan nama kontrol dan
jenis eventnya.
Prosedur
Dalam membuat prosedur harus diperhatikan beberapa aspek yang menjadi sifat setiap jenis prosedur.
Anda dapat melihat kondisi program yang sesuai dengan jenis prosedurnya. Berikut ini akan dibahas
beberapa jenis prosedur yang dapat digunakan pada program aplikasi Ms. Visual Basic.
Sub Procedure
Sub procedure merupakan suatu blok kode yang bisa dieksekusi untuk merespon suatu event.
Sintaks:
[Private|Public|Friend][Static] Sub
NamaProsedur _
(DaftarArgumen)
Statement
End Sub
Ada dua tipe Sub procedure, yaitu Event procedure dan General procedure.
Catatan:
Sub procedure dapat ditempatkan dalam modul standar, modul class, dan modul form.
Event Procedure
Event procedure dapat terdiri dari event control, event form atau kedua-duanya.
Event control dengan Sintaks:
Private Sub Form_
JenisEvent(Argument)
Statement
End Sub
Contoh pembuatan event procedure:
1. Tempatkan CommandButton kontrol pada form.
2. Klik ganda kontrol Command1 dan ketik program berikut ini.
Informatika 51
Diginusa
Private Sub Command1_Click()
Dim A, B
A = 3: B = 5
Print A * B
End Sub
3. Klik menu Run > Start untuk melihat hasil pembuatan.
project 1 : input dan output
Pastikan kamu sudah membuka program Visual Basic 6. Kita akan coba membuat sebuah program Kasir
sederhana yang mengandung perkalian. Pada tampilan awal, pilih Standard Exe kemudian klik Open.
1. Masukan Label ke dalam Form. Pada panel Properties, ubah Caption menjadi Harga Satuan.
2. Masukan kembali 2 buah Label ke dalam Form, ubah Caption Label 2 menjadi Jumlah Barang, dan
Label 3 menjadi Total Harga.
3. Atur posisinya seperti pada gambar di bawah.
52 Informatika
Diginusa
4. Masukan Text Box ke dalam Form, letakan di samping Label Harga Satuan. Pada panel Properties,
kosongkan Text1 di bagian Text. Ubah juga bagian (Name) menjadi TxtHarga.
5. Buat juga 2 buah Text Box dan letakkan masing-masing di samping Label Jumlah Barang dan Label
Total Harga. Kosongkan bagian Text pada panel Properties untuk masing-masing Text Box. Ubah
(Name) untuk Jumlah Barang menjadi TxtJumlah dan Total Harga menjadi TxtTotal.
6. Masukan Command Button ke dalam Form. Ubah Caption pada panel Properties menjadi Proses.
Posisikan seperti tampak pada gambar di bawah.
7. Buat kembali 1 buah Command Button, ubah Caption pada panel Properties menjadi Keluar. Posisikan
disamping Tombol Proses. Hasil sementara tampak seperti gambar di bawah.
Informatika 53
Diginusa
8. Selanjutnya kita akan masukan code agar tombol bekerja. Klik 2 kali pada tombol Proses. Kemudian
masukan code perintah seperti di bawah ini.
9. Klik 2 kali pada tombol Keluar, kemudian masukan kode perintah :
Private Sub Command2_Click()
Unload Me
End Sub
10. Tekan tombol F5 pada keyboard untuk menjalankan program. Cobalah masukan angka pada Harga
satuan dan Jumlah Barang. Klik tombol Proses, jika berhasil, maka Text Box Total Harga akan terisi
otomatis dari perkalian Harga Satuan dengan Jumlah Barang.
54 Informatika
Diginusa
project 2 : procedure
Pada proyek kali ini kita akan coba membuat sebuah aplikasi yang memanfaatkan prosedur dari Visual
Basic. Dalam aplikasi sederhana ini, kita dapat memasukan nama kemudian nama tersebut akan otomatis
terdaftar di Text Box.
Sebelum mulai membuat aplikasi, pastikan Kamu sudah membuka Visual Basic 6 dan memilik Standard
Exe.
1. Pada bagian Menu, pilih Project - Add Module.
2. Klik Open.
3. Masukan kode perintah di bawah ini pada Module 1.
Public Sub addName(Team$, ReturnString$)
prompt$ = “Enter a “ & Team$ & “ Employe.”
Nm$ = InputBox(prompt, “Input box”)
WrapCharacter$ = Chr(13) + Chr(1)
ReturnString$ = Nm$ & WrapCharacter$
End Sub
4. Tutup jendela kode dan kita akan masukan objek-objek untuk kebutuhan aplikasi. Masukan 1 buah
label, 1 Text Box, dan 2 Command Button. Aturlah propertiesnya seperti pada tabel di bawah dan
letakkan posisinya seperti pada gambar di bawah.
Informatika 55
Diginusa
Object Properties Values
Form1 Caption Daftar Pegawai
Label1
Text1 Caption Sales
Command1 - Text - (Kosong)
Command2 - Multiline - True
- ScrollBars - 2 - Vertical
Caption Tambah Nama
Caption Keluar
5. Klik 2 kali pada Command Button “Tambah Nama” kemudian masukan kode perintah berikut :
addName “sales”, SalesPositions$
Text1.Text = Text1.Text & SalesPositions$
6. Masukan juga kode perintah untuk Command Button “Keluar” seperti berikut :
Unload Me
7. Tekan F5 untuk menjalankan aplikasi.
56 Informatika
Diginusa
project 3 : function
Pada proyek kali ini kita coba memanfaatkan function dari Visual Basic. Aplikasi yang akan kita buat
merupakan aplikasi perkalian bilangan.
Sebelum membuat aplikasi, pastikan Kamu sudah membuka Visual Basic dengan Standard Exe.
1. Pada menu, pilih Project - Add Module. Klik Open.
2. Masukan kode perintah berikut ke dalam Module1.
Public Function Perkalian(nilai1 As Integer, nilai2 As Integer) As
Integer
Dim hasil As Integer
hasil = nilai1 * nilai2
Perkalian = hasil
End Function
3. Sekarang kita akan memasukan objek. Masukan 2 Text Box, 2 Label, dan 2 CommandButton, kemudian
atur propertiesnya seperti tabel di bawah dan letakkan posisinya seperti gambar di bawah.
Object Properties Values
Form1
Label1 Caption Perkalian
Label2 Caption Nilai 1
Text1 Caption Nilai 2
Text2 Text (Kosong)
Command1 Text (Kosong)
Command2 Caption Perkalian
Caption Keluar
Informatika 57
Diginusa
4. Klik 2 kali pada CommandButton “Perkalian” kemudian masukan kode perintah seperti berikut :
Dim a As Integer
Dim b As Integer
a = Val(Text1.Text)
b = Val(Text2.Text)
MsgBox Perkalian(a, b)
5. Masukan juga kode perintah untuk CommandButton “Keluar”.
Unload Me
6. Tekan F5 untuk menjalankan aplikasi.
58 Informatika
Diginusa
Dampak Sosial
Informatika
Modul 6
Berita Palsu
(HOAKS)
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengetahui definisi Hoax
2. Siswa dapat mengetahui makna Hoax
3. Siswa dapat memahami misinformasi, disinformasi, dan malinfor-
masi
4. Siswa dapat menganalisis Hoax
Informatika 59
Diginusa
hoaks
Perkembangan teknologi di era serba canggih saat ini memungkinkan siapa saja memperoleh informasi
dengan cepat dan mudah. Namun di sisi lain, kemudahan informasi justru menimbulkan dampak lain
bagi masyarakat. Salah satunya, penyebaran konten-konten yang tidak benar atau dikenal dengan istilah
hoaks.
2 definisi dan makna hoaks
Menurut KBBI, Hoaks mengandung makna berita bohong, berita tidak bersumber. Menurut Silverman
(2015), hoaks merupakan sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, tetapi “dijual”
sebagai kebenaran. Menurut Werme (2016), mendefiniskan Fake news sebagai berita palsu yang men-
gandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Hoaks bukan
sekadar misleading alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual,
tetapi disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta.
Secara umum dan sederhana hoax dipahami sebagai informasi bohong atau palsu yang disebarkan seolah-
olah benar dari sumber yang tidak jelas. Ada kata kunci “bohong”, “seolah-olah benar”, dan ‘sumber yang
tidak jelas”. Mari kita analisis definisi hoaks ini secara sistematis.
Kamus Bahasa Indonesia mengartikan bohong: tidak sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang
sebenarnya. Sedangkan benar: sesuai sebagaimana adanya (seharusnya).
Adakah kebohongan yang disampaikan tidak “seolah-olah benar”? Tidak, karena setiap kebohongan
harus disampaikan “seolah-olah benar” karena itu adalah esensi kebohongan.
Hal ini sama analoginya dengan seorang penduduk kampung A menyatakan; “semua orang kampung A
adalah pembohong”. Jika pernyataan dia benar maka dia termasuk pembohong (dia orang kampung A),
jika dia pembohong berarti pernyataannya itu benar, demikian seterusnya.
Dari sini dapat disimpulkan bawa logika formal tidak dapat mendefinisikan “kebohongan yang disam-
paikan seolah-olah benar”. Selanjutnya, kata ‘seolah-olah benar” menggambarkan ada kebenaran yang
dipalsukan. Apakah kebenaran yang dipalsukan itu ada? Bagaimana menilai kebenaran tersebut adalah
palsu atau kebenaran sejati? Jawaban-jawaban pertanyaan tersebut mulai menjadi tidak sederhana,
semua jawaban akan dapat diperdebatan.
Pengertian “Sumber yang tidak jelas” sifatnya sangat subjektif. Setiap informasi pasti ada sumbernya,
kemampuan untuk mengetahui dari mana sumber informasi adalah tergantung Subjek yang ingin menge-
tahuinya.
Dapat disimpulkan bahwa secara logika formal hoax tidak dapat didefinisikan atau hoax tidak dapat
ditentukan hoax atau bukan hoax.
Secara filosofis, makna hoax adalah adanya kesadaran dan pikiran sesorang untuk mempengaruhi kesa-
daran dan pikiran orang lain. Proses mempengaruhi kesadaran dan pikiran orang lain memerlukan objek.
Objek tersebut bisa ada bisa tidak. Bila objek tersebut disadari dan dipikirkan ada, meskipun hakekatnya
tidak ada, maka itu diterima sebagai kebenaran. Demikian sebaliknya, bila objek tersebut hakekatnya ada
tapi disadari dan dipikirkan tidak ada, maka diterima sebagai kebohongan. Dengan demikian, sesung-
guhnya kebenaran atau kebohongan ada dalam pikiran dan kesadaran manusia. Analoginya sama dengan
keberadaan hantu, hantu itu ada karena ada didalam kesadaran dan pemikiran manusia, bila didalam
kesadaran dan pemikiran tidak ada hantu, maka tidak ada hantu.
60 Informatika
Diginusa
2 misinformasi, disinformasi, dan malinformasi
Tahun 2018, Unesco dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyarankan agar publik tak lagi
memakai frasa fake news. Alasannya, yang namanya berita ya harus akurat dan tepercaya. Untuk
menghindarinya, sebagai gantinya, bisa digunakan istilah disinformasi, misinformasi, dan malinformasi
terhadap pemberitaan yang tidak benar.
Hoaks memang tidak akan lepas dari yang namanya Misinformasi dan Disinformasi maupun Malinformasi.
Berikut definisi dari ketiga isitilah tersebut.
1. MISINFORMASI
Secara sederhana, misinformasi berarti salah informasi. Informasinya sendiri salah, tapi orang yang
menyebarkannya percaya bahwa informasi itu benar. Penyebaran informasi dilakukan untuk tujuan
baik alias tak ada tendensi untuk membahayakan orang lain.
Sebagai contoh informasi salah mengenai kesehatan dan penculikan anak. Dengan tidak lebih dulu
mengecek benar tidaknya informasi itu, si penyebar langsung menyebarkannya dengan tujuan baik,
agar orang hati-hati dan tak ada yang menjadi korban.
2. DISINFORMASI
Berbeda dengan misinformasi, dalam disinformasi si penyebar informasi tahu kalau informasinya
memang salah. Namun sengaja disebarkan untuk menipu, mengancam, bahkan membahayakan
pihak lain.
3. MALINFORMASI
Sementara itu dalam malinformasi, informasinya sebetulnya benar. Sayangnya, informasi itu digunakan
untuk mengancam keberadaan seseorang atau sekelompok orang dengan identitas tertentu. Mal-
informasi bisa dikategorikan ke dalam hasutan kebencian. Targetnya bisa pemeluk agama minoritas
atau mereka yang memiliki orientasi seksual berbeda.
7 MISINFORMASI DAN DISINFORMASI YANG BEREDAR DI MASYARAKAT
1. Satire atau Parodi
Satire atau parodi sebetulnya merupakan sindiran, bukan yang sebenarnya. Konteksnya bisa untuk
lucu-lucuan. Namun tidak semua orang memahami bahwa sebuah tulisan itu satire atau parodi. Tak
heran kalau terjadi misinformasi.
2. Koneksi yang Salah (False Connection)
Koneksi yang salah terjadi karena hubungan antar elemen dalam berita, seperti judul, badan berita,
foto, maupun caption-nya tidak nyambung. Model seperti itu lazim ditemukan dalam berita dengan
judul sensasional atau bombastis hanya untuk mendapatkan klik (clickbait). Padahal isinya ber-
beda.
3. Konten Menyesatkan
Dengan konten yang menyesatkan, pengguna digiring untuk memiliki persepsi tertentu tentang
sebuah isu atau peristiwa (framing). Konten bisa berupa kompilasi foto yang dibubuhi potongan ayat
atau pendapat ahli. Konten seperti ini biasanya digunakan dalam iklan-iklan politik, propaganda, dan
teori konspirasi.
4. Konten Manipulasi
Konten ini adalah hasil modifikasi dari gambar, video atau tulisan sehingga konten itu memiliki makna
yang berbeda dari konten aslinya. Terkadang konten yang dimanipulasi bermaksud sebagai hiburan
(misinformasi), misalnya mengedit gambar sedang berfoto dengan artis terkenal atau di tempat ter-
Informatika 61
Diginusa
tentu. Akan tetapi, konten seperti ini sering juga dipakai untuk memelintir kebenaran atau bahkan
memfitnah orang, lembaga, bahkan identitas kelompok lain (disinformasi).
5. Propaganda
Biasanya propaganda terjadi saat musim politik atau kampanye. Tentunya, setiap partai politik atau
pun di berbagai organisasi selalu terdapat propaganda. Tujuannya berita propaganda untuk mengatur/
menggiring sikap, nilai, dan pengetahuan pembaca.
6. Konten Tiruan
Informasi konten tiruan ini dibuat seolah-olah berasal dari seseorang atau lembaga yang sah, padahal
bukan. Contoh konten tiruan yang sempat beredar adalah selebaran tentang penculikan anak yang
disertai logo Kepolisian RI atau undian berhadiah yang mengatasnamakan perusahaan tertentu.
7. Konten Palsu
Konten palsu adalah informasi yang sama sekali tidak benar tapi sengaja dibuat untuk menipu atau
merugikan pihak lain. Salah satu bentuk konten palsu atau konten yang dibuat-buat adalah kebo-
hongan Ratna Sarumpaet yang mengaku dipukuli, padahal kenyataannya bukan.
2 cara mengidentifikasi berita hoaks
Ketua Masyarakat Indonesia Anti Hoax, Septiaji Eko Nugroho menguraikan lima langkah sederhana yang
bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita hoax dan mana berita asli. Berikut penjelasannya:
1. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, misalnya dengan langsung
menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-
ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax. Oleh karenanya,
apabila menjumpai berita dengan judul provokatif, sebaiknya Kamu mencari referensi berupa berita
serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan
demikian, setidaknya Kamu sebagai pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.
2. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, cermatilah alamat URL situs
dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya
menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan. Menurut catatan Dewan
Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita.
Dari jumlah tersebut, yang sudah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya
terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang
mesti diwaspadai.
3. Periksa fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK
atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat organisasi masyarakat
(ORMAS), tokoh politik, atau pengamat. Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada
satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh. Hal lain yang perlu diamati
adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa
yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis
berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
4. Cek keaslian foto
Di era teknologi digital saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan
juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto un-
tuk memprovokasi pembaca. Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin
62 Informatika
Diginusa
pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil
pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa diband-
ingkan.
5. Ikut serta grup diskusi anti-hoaks
Di Facebook terdapat sejumlah fanpage dan grup diskusi anti hoax, misalnya Forum Anti Fitnah, Ha-
sut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan
Grup Sekoci. Di grup-grup diskusi ini, Kamu dapat ikut bertanya apakah suatu informasi merupakan
hoax atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan oleh orang lain. Semua anggota
bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi layaknya crowdsourcing yang memanfaatkan tenaga
banyak orang.
tugas proyek
Agar lebih memahami lagi mengenai Hoax, kerjakan tugas-tugas berikut :
1. Carilah informasi mengenai Hoax apa saja yang terjadi selama 1 tahun ke belakang (2018-2019).
2. Cobalah analisis berita hoax yang Kamu dapat dengan fakta yang sebenarnya.
3. Analisis juga apa penyebab berita tersebut menjadi Hoax beserta tujuannya
4. Presentasikan hasilnya di depan kelas.
Informatika 63
Diginusa
Computational Thingking
Modul 7
Gigo Programming
Bricks
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat membuat model penerapan katrol
2. Siswa dapat membuat model penerapan gear rantai
3. Siswa dapat membuat model jungkit-jungkit
64 Informatika
Diginusa
project 1 : Penerapan katrol
Bagaimana Prosesnya ?
Dimanakah kalian dapat menemui prinsip kerja katrol? Pernahkan kalian ke Ban-
dara? Di bandara, terdapat tempat pengambilan bagasi. Tempat pengambilan ba-
rang bagasi ini dapat berjalan memutar agar barang dapat sampai ke pemilik dan
diambil. Tempat pengambilan bagasi di bandara inilah menerapkan prinsip kerja
katrol.
Informatika 65
Diginusa
SELAMAT MERAKIT!
66 Informatika
Diginusa
project 2 : Penerapan gear rantai
Bagaimana Prosesnya ?
Ada banyak jenis roda gigi rantai, termasuk mengangkat sprocket, sprocket kon-
veyor, dan sprocket transmisi daya. Model yang digunakan dalam proyek ini ada-
lah sproket transmisi daya. Ini adalah
blok sproket yang dirakit menggunakan potongan baja dan karena lebih murah,
biasanya terlihat di sepeda, mobil, atau di pabrik dan bengkel kecil. Model proyek
ini akan menunjukkan bagaimana kekuatannya sprocket transmisi menggunakan
motor untuk memberi daya pada gerakan yang bergoyang, mirip dengan ayu-
nan.
Informatika 67
Diginusa
68 Informatika
Diginusa
SELAMAT MERAKIT!
Informatika 69
Diginusa
project 3 : jungkit-jungkit
Bagaimana Prosesnya ?
Prinsip jungkat-jungkit pada dasarnya adalah prinsip tuas. Ini menggunakan
hubungan antara sebuah titik dan titik tumpu untuk menjaga keseimbangan atau
mengangkat benda berat. Prinsip ini dahulu digunakan di Mesir kuno, di mana
orang Mesir menggunakan prinsip ini untuk membangun struktur luar biasa
mereka. Pada proyek ini menggunakan mekanisme bolak-balik atau motor untuk
membuat fenomena jungkat-jungkit.
70 Informatika
Diginusa
SELAMAT MERAKIT!
Informatika 71
Diginusa
Praktik Lintas Bidang
Modul 8
Aplikasi Kasir
Visual Basic
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat membuat aplikasi kasir dengan Visual Basic
72 Informatika
Diginusa
aplikasi kasir visual basic
Proyek kali ini kita akan coba membuat aplikasi kasir. Anggaplah Kamu memiliki toko Alat Tulis Kantor
(ATK) dan menjual berbagai peralatan tulis menulis. Aplikasi ini akan menghitung jumlah barang dan
diskon pada jumlah barang tertentu yang dibeli.
2 memasukan objek
Langkah pertama, kita akan masukan objek-objek dan form yang dibutuhkan. Untuk aplikasi ini, dibu-
tuhkan 3 buah form Window yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Form1 berfungsi sebagai
halaman login, Form2 sebagai aplikasi utama, dan Form3 sebagai aplikasi penutup.
Pastikan Kamu sudah membuka Visual Basic 6 dan pilih Standard Exe.
1. Masukan 2 buah form tambahan dengan cara pilih menu Project - Add Form kemudian pada jendela
Add Form, pilih Form dan klik Open. Ulangi langkah ini lagi sehingga Kamu akan memiliki 3 buah
Form.
2. Pilih Form1, Form1 ini berfungsi sebagai aplikasi pembuka untuk masuk ke Form2 yang berfungsi
sebagai Aplikasi Utama. Kemudian masukan 1 Label dan 1 CommandButton. Letakkan posisinya
seperti gambar di bawah.
Informatika 73
Diginusa
3. Ubah nilai properties untuk Label dan CommandButton seperti tabel di bawah.
Object Property Value
Label 1 Caption Toko ATK Diginusa
Alignment 2-Center
Command1 BackColor Highlight
Caption Masuk
BackColor -
4. Klik 2 kali pada CommandButton “Masuk”, kemudian masukan kode untuk membuka form2 seperti
berikut :
Private Sub Command1_Click()
Form2.Show
End Sub
5. Sekarang kita pindah ke Form2. Masukan 7
buah Label, 1 ListBox, 1 TextBox, dan 3 Com-
mandButton kemudian atur posisinya seperti
gambar di samping.
6. Atur properties untuk objek-objek tersebut
seperti tabel du bawah.
74 Informatika
Diginusa
Object Property Value
Form2 Caption Toko ATK Diginusa
Label1 StartUpPosition 2-CenterScreen
Label2
Label3 Caption Pilih Barang :
BackColor Highlight
Label4
Caption Jumlah :
Label5 BackColor Highlight
Label6 Caption (kosong)
BackColor HighlightText
Label7 (Name) lblBarang
List1 Caption (kosong)
Text1 BackColor HighlightText
Command1 (Name) lblHarga
Command2 Caption (kosong)
BackColor HighlightText
Command3 (Name) lblJumlah
Caption (kosong)
BackColor HighlightText
(Name) lblDiskon
Caption (kosong)
BackColor HighlightText
(Name) lblTotal
- -
Text (Kosong)
(name) cmdKembali
Caption Kembali
(name) cmdHitung
Caption Hitung
(name) cmdSelesai
Caption Selesai
Informatika 75
Diginusa
7. Klik 2 kali pada CommandButton “Kembali” kemudian ketikan kode seperti berikut :
Private Sub cmdkembali_Click()
Form2.Hide
End Sub
8. Klik 2 kali pada CommandButton “Hitung” kemudian masukan kode berikut :
Private Sub cmdhitung_Click()
Dim harga As Currency, total As Currency
Dim jumlah As Integer
Dim diskon As Single
Dim satuan As String
If List1.Text = “” Then
MsgBox “Anda belum memilih barang !!”
List1.ListIndex = 0
Exit Sub
End If
If Text1.Text = “” Then
MsgBox “Anda belum mengisi jumlah barang !!”
Text1.SetFocus
Exit Sub
End If
Select Case List1.Text
Case “Pensil”
harga = 30000
satuan = “Pak”
Case “Buku”
harga = 50000
satuan = “Lusin”
Case “Kertas”
harga = 45000
satuan = “Rim”
Case “Pulpen”
harga = 25000
satuan = “Pak”
Case “Penghapus”
harga = 10000
satuan = “Pak”
Case “Serutan Pensil”
harga = 9000
satuan = “Pak”
Case “Spidol”
harga = 30000
satuan = “Pak”
Case “Lem”
harga = 20000
satuan = “Pak”
End Select
lblBarang.Caption = “Barang : “ & List1.Text
lblHarga.Caption = “Harga : “ & Format(harga, “Currency”) & “/” & satu-
an
lblJumlah.Caption = “Jumlah : “ & Text1.Text & “ “ & satuan
jumlah = Text1.Text
76 Informatika
Diginusa
Select Case jumlah
Case Is < 10
diskon = 0
Case 10 To 20
diskon = 0.1
Case Else
diskon = 0.2
End Select
total = jumlah * (harga * (1 - diskon))
lblDiskon.Caption = “Diskon : “ & Format(diskon, “0 %”)
lblTotal.Caption = “Total Bayar : “ & Format(total, “Currency”)
End Sub
9. Selanjutnya, klik 2 kali pada CommandButton “Selesai” kemudian masukan kode berikut :
Private Sub cmdselesai_Click()
Form3.Show
End Sub
10. Pilih Form 3, masukan 1 label dan 1 CommandButton kemudian atur posisinya seperti gambar di
bawah.
11. Atur properties untuk objek-objek pada Form 3 seperti tabel di bawah.
Object Property Value
Label1 Caption Terimakasih
BackColor Highlight
Command1 Alignment 2-Center
Caption Keluar
BackColor -
12. Klik 2 kali pada CommandButton “Keluar” kemudian masukan kode berikut :
Private Sub Command1_Click()
answer = MsgBox(“Do you want to quit?”, vbExclamation + vbYesNo, “Ditan-
yakan”)
If answer = vbYes Then
End
Else
MsgBox “action canceled”, vbInformation, “confirm”
End If
End Sub
13. Cobalah jalankah aplikasi dengan menekan F5 pada keyboard.
Informatika 77
Diginusa