The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ctiatira, 2017-04-19 09:53:10

ARTICLE

ARTICLE

Supported by: Edisi:
April 2017

BULETIN

BKKMTKI

DAERAH IV

Headline:

Rokok vs Biofuel: Pengalihan Fungsi Tembakau untuk Mengatasi
Permasalahan Rokok

FO ELBAT CONTENTS 1 SALAM REDAKSI

2 PROFIL BKKMTKI
6 DAERAH 4 PUNYA

CERITA
7 ARTICLE
12 OTHERS

The table of contents in a
book will help you to find the
names of the chapters of the
book and the page number
where each chapter begins.
Each chapter of the book will
have a name and usually has
a chapter number.

salam
redaksi

dear all,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmatnya akhirnya
buletin ini dapat terwujud dan diterbitkan.
Tidak lupa pula kami berterima kasih atas pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
penyelesaian buletin ini. Terutama pihak penyedia internet, hehehe.
Semoga dengan adanya buletin ini, pembaca sekalian dapat lebih mengenal BKKMTKI dan lebih lagi
adalah semakin menambah wawasan keteknik kimiaan kita semua, dan pada akhirnya kita dapat
berkontribusi lebih untuk bangsa ini.
Demikian dari kami para redaksi buletin ini.
Selamat membaca.

Hormat kami,
Carolyne Tiatira
PD PUBKOM Daerah IV

BKKMTKI DAERAH IV 1

PROFIL BKKMTKI

GET TO KNOW US

BKKMTKI (Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiwa Teknik Kimia
Indonesia)

2

PROFIL BKKMTKI

Sejarah:
BKKMTKI atau “Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia”
adalah suatu wadah bagi mahasiswa teknik kimia seluruh Indonesia untuk
berkarya. Suatu organisasi yang besar, mengingat skala cakupannya berada pada
tingkat nasional. Untuk mencapai tingkatan tersebut, BKKMTKI telah melalui
perjalanan yang cukup panjang. Berikut adalah penuturannya.

Berdirinya BKKMTKI pada awalnya didasari oleh ide dari beberapa mahasiswa
teknik kimia di Indonesia. Ide tersebut adalah :

Untuk meningkatkan mutu teknik kimia, baik dari segi akademis maupun
sumber daya
Mencari wadah komunikasi dan informasi bagi mahasiswa teknik kimia
Untuk menghilangkan sifat almamaterisme

Atas dasar tersebut, maka tercetuslah untuk mendirikan suatu wadah yang mampu
mewujudkan ide-ide diatas. Namun, belum terpikir untuk membentuk suatu badan
bernama BKKMTKI. Sebagai langkah awal, beberapa mahasiswa teknik kimia dari
berbagai institusi antara lain UGM, ITB, UNDIP, ITS, USU, UNSRI, dan UMJ
merasa terpanggil untuk membentuk wadah komunikasi mahasiswa teknik kimia
se-Indonesia. Maka dimulailah langkah-langkah pembentukan organisasi tersebut.

Tanggal 2-4 Juli 1985, pertemuan di Yogyakarta bertepatan dengan konvensi
BKKPII diperoleh kesepakatan untuk membentuk wadah komunikasi
mahasiswa kimia.
Tanggal 4 November 1985, diadakan pertemuan di Bandung guna
mematangkan ide pembentukan wadah tersebut.
Tanggal 12 Maret 1986, pertemuan di Semarang dan diperoleh kesepakatan
nama wadah adalah Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia
Indonesia yang disingkat BKKMTKI.
Tanggal 24-26 September 1987, pertemuan di Palembang dihasilkan program
kerja sekaligus penempatan berdirinya BKKMTKI tanggal 26 September 1987.
Tanggal 10-12 November 1989, di Surabaya diputuskan dan ditetapkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKKMTKI.

BKKMTKI DAERAH IV

[email protected]

3

PROFIL BKKMTKI

Tanggal 18 April 1994, keluar legalitas dari DIKTI dengan penetapan
BKKMTKI sebagai satu-satunya organisasi antar senat mahasiswa sejenis
bidang teknik kimia dengan keputusan Dirjen Dikti No.101/DIKTI/Kep/1994.

Dari uraian diatas, secara resmi BKKMTKI lahir pada tanggal 26 September 1987.
Usia organisasi ini memasuki tahap dewasa, untuk suatu organisasi berskala
nasional. Organisasi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dibutuhkan
tangan-tangan terampil mahasiswa untuk mengembangkannya agar menjadi suatu
organisasi terdepan yang mampu mendedikasikan dirinya bagi masyarakat
Indonesia.

Sebagai salah satu wadah inspirasi mahasiswa di Indonesia, BKKMTKI juga
memiliki tujuan-tujuan yang mulia, seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar
BKKMTKI antara lain dijelaskan bahwa tujuan BKKMTKI adalah untuk
mewujudkan mahasiswa teknik kimia yang bertaqwa kepada Tuham YME yang
dipersiapkan sebagai tenaga profesional penggerak pembangunan menuju
masyarakat adil dan makmur serta untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka BKKMTKI dituntut mampu
memberikan kontribusi positif dalam rangka pengembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi khususnya dalam bidang keilmuan teknik kimia dalam kaitannya
memecahkan permasalahan bangsa ini.

Dalam rangka mencapai tujuan BKKMTKI memiliki bentuk kegiatan seperti
pengembangan organisasi, kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, arah
profesi dan pengabdian masyarakat.Sesuai dengan tujuan tersebut maka
diharapkan kegiatan yang dilaksanakan baik pusat maupun daerah yang secara
langsung maupun tidak langsung memberikan sumbangan pemikiran dari
mahasiswa sebagai insan akademis bagi bangsa dan negara ini.

BKKMTKI DAERAH IV

[email protected]

4

PROFIL BKKMTKI

Tiga potongan lingkaran
melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. BKKMTKI
sebagai wadah organisasi mahasiswa yang berbasis
profesi Teknik Kimia mempunyai tujuan seperti tertuan
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Reactor
melambangkan arah/sasaran profesi Teknik Kimia yaitu
dunia industri

Lima Buah garis melintang
melambangkan BKKMTKI berdasarkan kelima sila dari Pancasila dimana BKKMTKI
nmempunyai tujuan berperan serta dalam mewujudkan mahasiswa Teknik Kimia
Indonesia menjadi insane akademis yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang dipersiapkan sebagai tenaga professional penggerak pembangunan menuju
masyarakat adil dan makmur

Warna Hitam
melambangkan ketegasan dalam melaksanakan keputusan dan komitmen bersama

Warna Hijau
melambangkan komitmen mendukung pembangunan industri yang berwawasan
lingkungan

Warna orange
melambangkan semangat muda yang menyala-nyala sebagai insan akademis dan
insan pembangunan

Warna putih
melambangkan dengan hati ikhlas menyumbangkan dharma baktinya untuk
kepentingan bangsa dan kemanusiaan

BKKMTKI DAERAH IV

[email protected]

5

PROFIL BKKMTKI

Visi:
Peningkatan peran BKKMTKI agar menjadi organisasi
pra-profesi di tingkat mahasiswa dengan memantapkan
keberadaan organisasi dikalangan anggota, pemerintah dan
industri.

Misi:

Mengembangkan sikap ilmiah dan sikap keahlian atau
arah profesi mahasiswa dengan melelui kegiatan dan
tradisi ilmiah dalam bidang IPTEK agar mampu berperan
aktif dalam pembangunan nasional.
Mengembangkan organisasi sebagai wadah koordinasi
kegiatan dan forum komunikasi cendikia muda untuk
mewujudkan partisipasi mahasiswa dalam pengabdian
masyarakat dan pembangunan sesuai dengan ilmu teknik
kimia.

BKKMTKI DAERAH IV

[email protected]

6

7

Daerah 4 punya cerita

daerah 4

BKKMTKI daerah 4 di tahun kepengurusan sekretaris daerah dan pimpinan daerahperiode
2016-2018 sudah sedikit banyak melaksanakan kegiatan yang nota bene hampir diikuti oleh

seluruh anggota-anggotanya. Dan berikut adalah acara-acara yang sudah terlaksana

MUSDA XIV RAKORNAS XVII LDO 2017

Musyawarah daerah ini kemarin Rapat Koordinasi Nasional Latihan Dasar Organisasi ini
dilaksanakan di Kampus 1 ITN BKKMTKI ini dilaksanakan di dilaksanakan pada 24 Maret
Malang pada 7-9 Oktober 2016. 2017 di Villa Kawebe 2, Batu.
Dalam acara ini terdapat sesi Villa Panderman dengan Dalam acara ini para peserta
dimana para anggota konsep yang disempurnakan diambil dari delegasi masing-
mencalonkan anggota oleh para panitia dari HMTK UB masing anggota. Di sana diberi
himpunannya untuk dapat Malang. Acara ini merupakan pengertian lebih mengenai apa
duduk di bangku sekretaris
daerah atau pimpinan daerah pemaparan hasil kerja itu organisasi dan apa itu
Pimpinan Pusat selama BKKMTKI.
setengah kepengurusan.

BKKMTKI DAERAH IV EDISI APRIL 2017

ARTICLE

CHEMICAL ENGINEER MUST KNOW

Rokok vs Biofuel: Pengalihan Fungsi Tembakau
untuk Mengatasi Permasalahan Rokok

BY NURMALASARI

“Sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia akan wanita di atas usia 13 tahun adalah perokok.
meninggal akibat rokok pada abad 21 jika Menurut Darmoji (1973), prevalensi merokok 96,1%
pemerintah dan warga sipil tidak segera pada tukang becak, 79,8% pada paramedis, 51,9%
bertindak mengatasi epidemik penggunaan pada pegawai negeri, dan 36,8% pada dokter.
rokok” (WHO, 2008).
Selain itu, sebagai negara yang memiliki jumlah
Kalimat di atas benar sekali. Rokok menjadi penduduk yang besar, Indonesia menjadi pangsa
sesuatu yang dilematis bagi semua negara bisnis yang besar. Berbagai perusahaan tumbuh
termasuk Indonesia. Bahkan Indonesia mendapat pesat di Indonesia. Salah satunya adalah
julukan sebagai surga bagi para perokok. perusahaan rokok. Namun keberadaan
Bagaimana tidak, dengan bea cukai yang rendah perusahaan rokok ini menjadi dilema karena
ditambah sifat pemalu masyarakatnya untuk menimbulkan dampak positif dan negatif. Pabrik-
menegur para perokok, Indonesia menjadi pabriknya, baik yang besar maupun kecil, yang
kawasan merokok yang paling strategis. Tak heran telah sukses maupun yang baru muncul, telah
jika kini Indonesia menduduki peringkat ketiga banyak menyerap tenaga kerja dan berperan aktif
untuk jumlah perokok terbanyak di dunia setelah dalam pembangunan. Sebuah dilema memang
India dan China (Ulfah, 2010) jika pabrik-pabrik rokok ini tidak diperbolehkan
lagi untuk memproduksi bahan yang salah satu
Di negara industri maju, kini terdapat bahannya terbuat dari tembakau ini.
kecenderungan berhenti merokok, sedangkan di
negara berkembang khususnya Indonesia, malah Selama ini, masyarakat memang masih
cenderung timbul peningkatan kebiasaan memperdebatkan untung-rugi racikan daun
merokok. Laporan WHO menyebutkan bahwa tembakau alias rokok. Ditinjau dari kesehatan,
jumlah perokok meningkat 2,1% per tahun di rokok diketahui mempunyai lebih dari 4.000
negara berkembang, sedangkan di negara maju senyawa kimia berbahaya yang menyebabkan
angka ini menurun 1,1% per tahun. Penelitian di berbagai macam penyakit, di antaranya kanker,
Jakarta menunjukkan bahwa 64,8% pria dan 9,8% paru-paru, jantung, impoten, gangguan janin dan

bkkmtki daerah iv 8

dan sebagainya. Rokok menjadi penyebab utama sumber:
kematian di dunia (IranIndonesian Radio, IRIB https://florenseve.files.wordpress.com/2011/03/rokok-2.jpg
World Service, 30 Mei 2011). Kebiasaan merokok
sendiri tidak hanya merugikan si perokok, tetapi menghabiskan Rp 274 ribu per bulan untuk
juga bagi orang di sekitarnya. Selain itu, asap merokok, namun merasa keberatan atas biaya
rokok merupakan polutan bagi manusia dan Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP)
lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi anaknya yang hanya Rp 7.000 per bulan. Biaya
kesehatan, merokok juga menimbulkan masalah besar lainnya yang tidak mudah untuk
di bidang ekonomi. dijabarkan termasuk berkurangnya kualitas
hidup para perokok dan mereka yang menjadi
Pemerintah tampaknya setengah hati perokok pasif. Belum lagi penderitaan bagi
mengeluarkan kebijakan larangan merokok atau mereka yang harus kehilangan orang yang
menutup industri rokok. Pasalnya, tahun 2009 dicintainya karena merokok. Semua ini
cukai rokok menyumbang pendapatan negara merupakan biaya tinggi yang harus ditanggung
sebesar 53 trilyun, tahun 2010 mencapai Rp 53,3 (Solikhah, 2010).
trilyun (Solikhah, 2010). Jumlah pemasukan yang
lumayan fantastis dari satu sektor saja. Memang Berbagai usaha untuk mengurangi produksi dan
agak sulit mencari bandingnya dari sektor lain, konsumsi rokok telah banyak dilakukan.
seperti BUMN yang hanya bisa menyumbang Berbagai kampanye anti rokok, penerbitan
sekitar Rp 34 trilyun. undang-undang, dan pengawasan telah
dilakukan. Pemerintah Indonesia pun membuat
Memang benar, industri rokok memberikan sejumlah aturan yang membatasi ruang gerak
kontribusi pendapatan negara, namun iklan rokok di media massa, walaupun
berdasarkan penelitian World Bank kerugian yang peraturan-peraturan tersebut dibuat dengan
harus ditanggung negara akibat dampak rokok "setengah hati", karena di satu sisi, peraturan itu
jauh lebih besar (Solikhah, 2010). Kerugian dibuat untuk membatasi ruang gerak industri
tersebut meliputi penyembuhan penyakit akibat rokok dengan alasan kesehatan, tapi di sisi lain
rokok, absen dari bekerja, hilangnya produktifitas pemerintah juga mengharapkan industri ini
dan pemasukan, kematian prematur, dan sebagai sumber pemasukan negara di saat
menimbulkan kemiskinan lebih lama. Kebanyakan keadaan ekonomi Indonesia kurang
perokok terdiri dari mereka yang bergolongan menguntungkan.
berpendapatan rendah.
Baru-baru ini pemerintah juga berencana
Berdasarkan data Sensus Ekonomi Nasional tahun mengeluarkan RPP Tembakau yang akan
2005, pengeluaran keuangan rumah tangga melarang seluruh aktivitas komunikasi industri
perokok untuk konsumsi rokok menunjukkan rokok dengan konsumennya, seperti iklan,
angka cukup besar, mencapai 11,5%. Angka itu promosi, sponsorship, bahkan CSR. Namun, hal
lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran ini mengundang pro dan kontra yang masih
untuk urusan pendidikan yang hanya 3,2%, sulit dicari jalan keluarnya. Berbagai kebijakan
kesehatan 2,3%, dan konsumsi ikan serta daging juga telah dikeluarkan terkait perlindungan
11%. Sebagai contoh, seorang petani di Wonosobo terhadap perokok pasif melalui penyediaan
ruang khusus bagi para perokok. Namun, masih
sumber:
http://fleetowner.com/site-files/fleetowner.com/files/uploads
/2013/10/cigarettes.jpg

bkkmtki daerah iv 9

menemui kendala karena kesadaran masyarakat petani tembakau per hari sebesar Rp 3.637,00
untuk mematuhi aturan masih rendah. Tidak yang adalah terendah di antara enam
hanya itu, penyuluhan tentang bahaya rokok pun komoditas pertanian (Alviah, 2010). Selain itu,
semakin gempar dilakukan namun tidak digubris jumlah pekerja industri rokok menurun seiring
sama sekali. dengan adanya era mekanisasi. Selama tahun
2006, rata-rata upah bulanan pekerja industri
Selain berbagai cara dan upaya di atas, juga rokok adalah Rp 670 ribu. Upah ini lebih rendah
dilakukan pengendalian terhadap tembakau. dari rata-rata upah pekerja industri makanan
Namun, pengendalian tembakau ini dianggap (Rp 851 ribu) dan pekerja semua industri (Rp 962
membangkrutkan industri rokok yang ribu). Menjadi ironis memang ketika
mengakibatkan Pemutusan Hukum Kerja (PHK) pendapatan petani yang berada di bawah angka
masal, juga akan menggulung eksistensi petani rata-rata upah nasional dibandingkan dengan
tembakau. Tudingan ini sebenarnya hanya isapan keuntungan industri rokok.
jempol. Karena menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS), industri tembakau bukanlah Berdasarkan masalah dan fakta yang ada
penyerap tenaga kerja besar di tingkat nasional. tersebut, kita semua dituntut untuk berpikir
Industri ini hanya menduduki peringkat 48 dari 66 cerdas terkait solusi terbaik untuk masalah
sektor yang berkontribusi pada penyerapan rokok di negara kita ini. Semua masalah pasti
tenaga kerja (Solikhah, 2010). Industri rokok ada solusinya, begitu juga dengan masalah
berkontribusi kurang dari 1% terhadap total rokok ini. Karena ternyata, bahan baku rokok
tenaga kerja nasional sejak tahun 1970-an, hingga yaitu tembakau yang terkenal hanya
kini (bandingkan, misalnya dengan sektor jasa mengandung zat-zat beracun bagi tubuh,
konstruksi yang berkontribusi 5,4%, atau sektor ternyata memiliki manfaat positif. Tembakau
pertambangan yang berkontribusi 4,6%). Tren dapat menjadi reaktor dalam menghasilkan
menurunnya penyerapan tenaga kerja akan terus protein anti-kanker yang ditemukan oleh Dr.
terjadi, karena industri rokok melakukan Budi Witarto MEng seorang peneliti dari LIPI
mekanisasi. (2007), untuk melepas gigitan lintah, obat
diabetes, serta biofuel. Biofuel sendiri adalah
Industri rokok sendiri masih mematok harga beli setiap bahan bakar baik padatan, cairan,
tembakau sesuka hatinya. Harga dan kualitas ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan
daun tembakau sepenuhnya ditentukan oleh organik atau tumbuh-tumbuhan yang juga
pihak industri rokok tanpa sepengetahuan petani disebut Non-Fossil Energy(Donny, 2008).
tentang standar kriteria yang digunakan. Ketua Berbeda dengan bahan bakar yang banyak kita
Asosiasi Petani Tembakau Temanggung (APTT) kenal saat ini yang kebanyakan termasuk
Wisnu Broto mengatakan, harga jual tembakau kelompok Fossil Energy.
bahkan pernah mencapai harga di bawah
rata-rata yang hanya sebesar Rp 5-10 ribu per Kesadaran akan makin berkurangnya cadangan
kilogram. Padahal, dengan rata-rata produksi bahan bakar berbasis Fossil Energy, diiringi
petani 600-700 ton tembakau per hektar, dengan banyaknya kritik tentang emisi karbon
seharusnya harga jual yang cukup wajar di atas Rp yang dihasilkan oleh bahan bakar ini, membuat
22 ribu per kilogram (Petani keluhkan harga jual para perusahaan raksasa minyak dunia pun
tembakau, 2004). mulai beralih melakukan penelitian dan bahkan
investasi di Non-Fossil Energy ini, sehingga
Studi yang dilakukan oleh Lembaga Demografi biofuel menjadi primadona dengan kemasan
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menyebut yang ramah lingkungan. Meski begitu, ada juga
tiga penghasil utama tembakau (Bojonegoro, pihak yang masih meragukan biofuel ini dengan
Kendal, dan Lombok Timur) baru-baru ini alasan akan adanya pertarungan antara food
menemukan bahwa upah rata-rata buruh tani per untuk manusia dan food untuk kendaraan
bulan adalah Rp 413.000 atau 47% dari upah bermotor dan industri mengingat tanaman yang
rata-rata nasional (Alviah, 2010). digunakan adalah tanaman pangan (Donny,
2008).
Data Statistik Upah 2005 yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa upah Namun masalah ini segera terjawab karena

bkkmtki daerah iv 10

sebuah penelitian yang dilakukan Vyacheslav Apalagi dengan pengetatan aturan merokok
Andrianov, Ph.D., di Thomas Jefferson University, dan akibat yang ditimbulkan nikotin. Jika hal ini
menyatakan bahwa tembakau sebagai bahan terjadi, maka harga rokok akan mahal dan
utama pembuat rokok ternyata bisa menghasilkan masyarakat akan berpikir ulang untuk membeli
biofuel lebih efisien dibandingkan tanaman rokok yang harganya bisa mencekik leher. Hal
pangan lainnya (Tim Planethijau, 2010). Selain itu, ini, akan berimbas pada penurunan konsumsi
tembakau sangat menarik untuk rokok.
diimplementasikan sebagai biofuel karena ide
yang diambil adalah menggunakan tanaman yang Pada akhirnya, RVB (Rokok VS Biofuel) ini
tidak digunakan dalam produksi makanan. diharapkan dapat menjadi solusi cerdas dan
tepat sasaran terkait masalah rokok di Indonesia
Menurut Andrianov, tembakau adalah tanaman dalam bentuk pengalihan fungsi tembakau
tradisional yang tumbuh di berbagai negara dan sebagai bahan dasar rokok menjadi biofuel.
akan sangat mudah menumbuhkan tembakau Program yang berbentuk multielemen ini akan
sebagai biofuel, terutama ketika permintaan akan bisa terwujud jika pihak-pihak yang terkait,
tembakau sebagai bahan baku rokok semakin seperti petani tembakau, pabrik biofuel,
menurun karena setiap orang berusaha untuk pemerintah, berbagai departemen yang terkait,
hidup lebih sehat (Kukuh, 2010). Ide bahan bakar dan LSM saling bekerja sama untuk
dari tembakau ini akan menuntun peralihan mewujudkan Indonesia sehat. Karena jika
fungsi tembakau dari bahan industri rokok kepada berhasil, maka berbagai masalah terkait dengan
bahan bakar yang nilai jualnya lebih tinggi. Inilah rokok bisa teratasi. Selain itu, secara tidak
mengapa banyak orang yang melihat bahan bakar langsung juga akan menyelamatkan masalah
alternatif sukses. kelangkaan energi dan pencemaran lingkungan
serta global warming. Masalah gizi buruk yang
Petani tembakau tentunya akan berpikir banyak diakibatkan oleh konsumsi rokok dalam
untuk energi alternatif ini jika memang keluarga tidak akan terjadi jika masyarakat
benar-benar potensial di pasar bahan bakar. Indonesia tidak mengonsumsi rokok lagi.

Sumber artikel:
http://www.kompasiana.com/nurmalasari-pn/rokok-vs-biofuel-pengalihan-fungsi-
tembakau-untuk-mengatasi-permasalahan-rokok_579715d6a423bdfa098b4567
(diakses pada 30 Maret 2017)

bkkmtki daerah iv 11

RISTEK CORNER

UB RHEZALDIAN EKA D. ,
AND SURYA DIKI A.

as 3-rd Runner-Up in Kino
Youth Innovator Award 2016
 that hold by PT. Kino
Indonesia, Tbk

S. NISA S. UWM

the winner of a competition
 on making an industry

machine in her university

S1 ITS SPEKTRONICS AERO
SUPERIOR

The 1st Winner of 12th
National Chem-e Car
Competition and 4th Place E-
Poster Competition of 12th
National Chem-E Car
Competion in Pahang,
Malaysia

HANANDYTA F. D3 ITS

the top 3 of the finalist of the
most oustanding student in
diploma programm

PRESENTED BY BKKMTKI DAERAH IV


Click to View FlipBook Version