Merdeka
Belajar
Pendidikan itu memerdekakan Bugurususi
Biarlah anak-anak melesat terbang
sesuai kodratnya masing-masing
NILAI SOSIAL KULTURAL
~Sayan/Soyo~
Merupakan tradisi nenek moyang sejak zaman dahulu. Tradisi ini
dilakukan masyarakat di wilayah Mojokerto saat membantu
warga yang mempunyai hajat. Tradisi ini dilakukan secara gotong
royong tanpa adanya upah untuk menumbuhkan rasa
kemanusian terhadap sesama.
~PEMIKIRAN KHD~
“Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih
Kebudayaan dalam masyarakat yang dapat menjadi ruang
berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang
dapt diteruskan atau diwariskan”
TANTANGAN
Perubahan Sosial dan
Ekonomi masyarakat
adanya perubahan jenis mata
pencahaharian dan perubahan gaya
hidup ikut berperanguh dalam
pergeseran pola kehidupan sosial
dalam bermasyarakat
Kurangnya Sosok Panutan
Sosok panutan diperlukan anak untuk
bisa memberikan tauladan dalam
bermasyarakat. Kurangnya sosok
panutan akan membuat anak kurang
peka dalam kehidupan
bermasyarakat
Dampak Teknologi
Teknologi yang tidak digunakan
dengan bijak akan membuat anak
menjadi anti sosial dan bersikap lebih
individualis
LALU,
Apa yang bisa kita lakukan?
GEMOLONG
(Gerakan Gotong-royong dan Tolong Menolong)
Secara kaidah bahasa,
Gemolong berasal dari Bahasa Jawa
"golong-golong" yang bermakna
berduyun-duyun
Untuk mewujudkan Pendidikan sebagai tempat persemaian benih-benih
kebudayaan yang menyusun sebuah peradaban, maka Gemolong dapat
diterapkan secara kontekstual. Baik itu selama pembelajaran maupun diluar
proses Pembelajaran.
Mengajak murid untuk menjenguk teman yang sakit
atau bergotong royong memberi sumbangan dana dan
tenaga untuk teman yang sedang kesusahan
merupakan wujud nyata dalam pelaksanaan
Gemolong diluar proses pembelajaran. Kegiatan ini
dapat mengasah kepekaan sosial murid dalam
bermasyarakat.
Mengumpulkan sampah sebelum pembelajaran
dimulai, melakukan kegiatan kerjasama dan
diskusi dalam menyelesaikan suatu proyek bisa
menjadi contoh nyata penerapan Gemolong
selama proses Pembelajaran. Kegiatan ini dapat
melatih dan mengolah pribadi anak untuk
saling membantu, berkolaborasi saling
menutupi kelemahan masing-masing
Mari kita simak !
Demonstrasi Kontekstual Bugurususi
" Ayo anak-anak, sebelum kita belajar
bersama, Coba tengok bawah, kiri, kanan,
depan, belakang kalian. Jika ada sampah,
segera ambil dan masukkan ke tempat
sampah "
Kalimat diatas merupakan ilustrasi dalam penerapan gotong-royong
mengambil sampah sebelum pembelajaran. Jika hal ini diterapkan maka
lingkungan belajar akan terjaga kebersihannya sepanjang waktu. Selain
itu juga bisa melatih murid untuk bertanggung jawab terhadap
kebersihan lingkungannya masing-masing, tidak hanya mengandalkan
petugas piket kelas saja.
" Hari ini kita akan belajar IPA
tentang Mitigasi Bencana.
Melalui dolanan tradisional
"Jamuran", kita akan belajar
bagaimana cara berlindung
dari Bencana Gempa bumi,
gunung meletus dan Tsunami "
Salah satu kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid adalah
dengan merancang pembelajaran yang menyenangkan. Dengan
memasukkan unsur Dolanan Jamuran, murid akan melakukan kegiatan
kerjasama dan diskusi dalam menyelesaikan masalah. Selain bergotong-
royong dan tolong menolong, kegiatan pembelajaran ini akan mampu
mengasah Budi Pekerti mereka, dengan menajamkan pikiran,
menghaluskan perasaan, memperkuat kemauan yang diimbangi dengan
menyehatkan jasmani melalui dolanan.
“Pendidikan yang seimbang akan membawa kesempurnaan Budi Pekerti dan membawa
anak pada Kebijaksanaan”
~Iwan Syahril Ph.D~
Kendala itu ada
Tidak semua hasil akan sesuai dengan
yang kita rencanakan. Demikian pula
dalam pelaksanaan demostrasi
kontekstual yang akan dijalankan. Salah
satu tantangan yang muncul adalah
membangkitkan dan menjaga motivasi
siswa selama pembelajaran.
Jangan menyerah
Sesuai dengan Triloka Ki Hajar Dewantara
Ing Ngarsa Sung Tulodho
Didepan memberi contoh
Ing Madya mangun Karsa
Di tengah membangun semangat
Tut Wuri Handayani
Dibelakang memberi dukungan
Mari kita beri contoh dan menjadi panutan yang
baik bagi murid-murid kita, membakar semangat
dan motivasi mereka, serta memberi dorongan
agar semangat itu terus menyala
Bugurususi
Calon Guru Penggerak Kabupaten Mojokerto
Sumber:
Modul 1 Pendidikan Guru Penggerak
Canva
Gramedia.com