The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Demonstrasi Kontekstual untuk pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by susyandriyani25, 2022-05-27 05:52:18

Merdeka Belajar Bugurususi

Demonstrasi Kontekstual untuk pembelajaran yang berpihak pada murid sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara

Keywords: CGP angkatan 5,Merdeka Belajar,Demonstrasi Kontekstual

Merdeka

Belajar

Pendidikan itu memerdekakan Bugurususi

Biarlah anak-anak melesat terbang

sesuai kodratnya masing-masing

NILAI SOSIAL KULTURAL

~Sayan/Soyo~

Merupakan tradisi nenek moyang sejak zaman dahulu. Tradisi ini

dilakukan masyarakat di wilayah Mojokerto saat membantu


warga yang mempunyai hajat. Tradisi ini dilakukan secara gotong

royong tanpa adanya upah untuk menumbuhkan rasa

kemanusian terhadap sesama.

~PEMIKIRAN KHD~
“Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih

Kebudayaan dalam masyarakat yang dapat menjadi ruang

berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang


dapt diteruskan atau diwariskan”

TANTANGAN

Perubahan Sosial dan
Ekonomi masyarakat

adanya perubahan jenis mata

pencahaharian dan perubahan gaya


hidup ikut berperanguh dalam

pergeseran pola kehidupan sosial


dalam bermasyarakat

Kurangnya Sosok Panutan

Sosok panutan diperlukan anak untuk

bisa memberikan tauladan dalam

bermasyarakat. Kurangnya sosok


panutan akan membuat anak kurang

peka dalam kehidupan

bermasyarakat

Dampak Teknologi

Teknologi yang tidak digunakan

dengan bijak akan membuat anak

menjadi anti sosial dan bersikap lebih


individualis

LALU,
Apa yang bisa kita lakukan?

GEMOLONG

(Gerakan Gotong-royong dan Tolong Menolong)

Secara kaidah bahasa,
Gemolong berasal dari Bahasa Jawa

"golong-golong" yang bermakna

berduyun-duyun



Untuk mewujudkan Pendidikan sebagai tempat persemaian benih-benih
kebudayaan yang menyusun sebuah peradaban, maka Gemolong dapat
diterapkan secara kontekstual. Baik itu selama pembelajaran maupun diluar
proses Pembelajaran.

Mengajak murid untuk menjenguk teman yang sakit
atau bergotong royong memberi sumbangan dana dan
tenaga untuk teman yang sedang kesusahan
merupakan wujud nyata dalam pelaksanaan
Gemolong diluar proses pembelajaran. Kegiatan ini
dapat mengasah kepekaan sosial murid dalam
bermasyarakat.

Mengumpulkan sampah sebelum pembelajaran
dimulai, melakukan kegiatan kerjasama dan
diskusi dalam menyelesaikan suatu proyek bisa
menjadi contoh nyata penerapan Gemolong
selama proses Pembelajaran. Kegiatan ini dapat
melatih dan mengolah pribadi anak untuk
saling membantu, berkolaborasi saling
menutupi kelemahan masing-masing

Mari kita simak !

Demonstrasi Kontekstual Bugurususi

" Ayo anak-anak, sebelum kita belajar
bersama, Coba tengok bawah, kiri, kanan,
depan, belakang kalian. Jika ada sampah,
segera ambil dan masukkan ke tempat
sampah "

Kalimat diatas merupakan ilustrasi dalam penerapan gotong-royong
mengambil sampah sebelum pembelajaran. Jika hal ini diterapkan maka
lingkungan belajar akan terjaga kebersihannya sepanjang waktu. Selain
itu juga bisa melatih murid untuk bertanggung jawab terhadap
kebersihan lingkungannya masing-masing, tidak hanya mengandalkan
petugas piket kelas saja.

" Hari ini kita akan belajar IPA
tentang Mitigasi Bencana.
Melalui dolanan tradisional
"Jamuran", kita akan belajar
bagaimana cara berlindung
dari Bencana Gempa bumi,
gunung meletus dan Tsunami "

Salah satu kegiatan pembelajaran yang berpihak pada murid adalah
dengan merancang pembelajaran yang menyenangkan. Dengan
memasukkan unsur Dolanan Jamuran, murid akan melakukan kegiatan
kerjasama dan diskusi dalam menyelesaikan masalah. Selain bergotong-
royong dan tolong menolong, kegiatan pembelajaran ini akan mampu
mengasah Budi Pekerti mereka, dengan menajamkan pikiran,
menghaluskan perasaan, memperkuat kemauan yang diimbangi dengan
menyehatkan jasmani melalui dolanan.



“Pendidikan yang seimbang akan membawa kesempurnaan Budi Pekerti dan membawa


anak pada Kebijaksanaan”
~Iwan Syahril Ph.D~

Kendala itu ada

Tidak semua hasil akan sesuai dengan

yang kita rencanakan. Demikian pula

dalam pelaksanaan demostrasi

kontekstual yang akan dijalankan. Salah

satu tantangan yang muncul adalah

membangkitkan dan menjaga motivasi

siswa selama pembelajaran.

Jangan menyerah

Sesuai dengan Triloka Ki Hajar Dewantara




Ing Ngarsa Sung Tulodho

Didepan memberi contoh



Ing Madya mangun Karsa

Di tengah membangun semangat



Tut Wuri Handayani

Dibelakang memberi dukungan



Mari kita beri contoh dan menjadi panutan yang

baik bagi murid-murid kita, membakar semangat


dan motivasi mereka, serta memberi dorongan

agar semangat itu terus menyala



Bugurususi
Calon Guru Penggerak Kabupaten Mojokerto

Sumber:

Modul 1 Pendidikan Guru Penggerak
Canva

Gramedia.com


Click to View FlipBook Version